Tulisan Terfitur
5 Contoh Puisi Pendidikan

5 Contoh Puisi Pendidikan Singkat yang Maknanya Mendalam

5 Contoh Puisi Pendidikan  – Puisi adalah salah bentuk seni yang bisa menyampaikan pesan-pesan mendalam dengan kata-kata indah.

Dalam konteks pendidikan, puisi bisa dijadikan cara untuk menyuarakan nilai-nilai dan inspirasi tentang semangat belajar, terima kasih guru, dan masih banyak lagi. Simak berbagai kumpulan contoh puisi tema pendidikan berikut ini.

Kumpulan Contoh Puisi Pendidikan

1. Suara Murid Masa Kini

Karya: Pipit Sriwulan

Inginku bebas inginku lepas
Terserah air mengalir ke mana
Melewati pasir, lembah dan telaga
Berlari sekuat-kuatnya yang tanpa batas

Kebebasan mengolah cipta, rasa, dan karya itu hak kami
Tuk memupuk sejuta potensi yang terpatri di sanubari
Maka waktu, ilmu dan maju akan tumbuh dalam diri
Kemerdekaan dalam bermain dan belajar haruslah ditaati

Dukunglah kami, bimbinglah kami
Menggapai keemasan sebagai wujud dari mimpi
Doakan kami, agar tiada jalan yang tak pantas tuk dilalui
Kami hanyalah seekor semut yang pantas tuk disayangi

Sungguh pendidikan adalah pusaka
Harus selalu dijaga kemurnian dan keutuhannya
Mengayomi, memfasilitasi mencetak generasi
sesuai keyakinan falsafah negeri
Menopang kuat kemajuan negara,
berakarkan budaya Indonesia

Sumber:

Ebook Spirit Guru Penggerak: Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara, Antologi Puisi CGP Angkatan 4 Tulungagung

2. Para Pelajar

Karya: Elfrida Octaviani

Kamii tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia

Tidak semata mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan

Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang

Baca Juga : slot bet kecil

Sumber:

Ebook Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

3. Sekolahku

Karya: Muhd Hafizuddin

Detik berganti detik
Menit pun ikut berlari
hari silih berganti
bulan ikut meniti
tahun pun tak kuasa hindari
Pergantian masa hingga kini

Di pundakku melekat sebuah tas sekolah
dibahuku terangkat badge sekolah
sakuku logo sekolah pun tak mau tertinggal
Surga masa depan ada di benakku
karena pendidikan adalah kekuatanku
dan buku pelajaran enggan pisah denganku

Sekolahku
Pengabdianku
ilmuku
kucurahkan untukmu
semoga memenuhi pialamu

Sumber:

Rpaper laman academia unggahan Muhd Hafizuddin

4. Pancasila

Karya: Veni Rosfenti

Pernah pada suatu masa dulu, engkau diuji oleh penghianatan bangsamu sendiri
Pernah pada suatu masa dulu, engkau begitu dipuja dan dipuji
Berbagai hal terkait bangsa ini harus atas namamu

Ekonomi Pancasila
Demokrasi Pancasila
Pendidikan Moral Pancasila
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
dan sederet istilah-istilah mentereng lainnya terkait tentangmu

Namun tidak cukup sampai di situ, ujianmu belum selesai Pancasilaku
Pernah pada suatu masa dulu, engkau seolah-olah tenggelam dalam pusaan arus sejarah masa lalu
Tenggorok di sudut gelap kehidupan politik yang hingar bingar
Termangu menatap lorong sunyi di tengah denyut kehidupan bangsamu yang semakin hiruk pikuk

Hingga kini hari lahirmu pun jadi kontroversi
Sejatinya
Bukan soal kau lahir kapan dan siapa yang melahirkanmu

Karena
Engkau telah lahir sejak bangsa ini ada
Engkau dilahirkan ibu pertiwi

Kini
Bangsa yang besar dan beraneka ini membutuhkanmu
Untuk mempersatukan elemen-elemen yang berserak

Dan
Aku mendukungmu Pancasila

Sumber:

Buku Kumpulan Puisi Terbaik Peserta Diklat Samisanov

5. Pahlawan yang Terlupakan

Karya: Ahmad Muslim Mabrur Umar

Cermatilah sajak sederhana ini kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak di anggap

Ialah pahlawan yang tak ingin di sebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak bertarung di medan perang

Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang di harap menang
Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya

Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluklah ia pahlawan tanpa tanda jasa

Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah engkau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan

Puisi Tentang Ibu

Puisi Tentang Ibu, Meluluhkan Hati dan Penuh Rasa Cinta

Puisi Tentang Ibu – Kehadiran seorang ibu memberi makna bagi kehidupan seorang anak. Tidak ada kata kata yang bisa mengungkapkan cinta seorang ibu.

Maka, jangan sampai lupa untuk mengucapkan terima kasih dan menunjukkan kasih sayang serta cinta kepada ibu.

Banyak cara bisa kita lakukan untuk menunjukan rasa sayang dan cinta kepada sosok malaikat tak bersayap ini.

Kita bisa memberikannya puisi tentang ibu sebagai media bagi anak untuk mencurahkan rasa sayang, cinta, dan terima kasih kepada beliau.

Berikut ini beberapa contoh puisi tentang ibu, meluluhkan hati dan penuh rasa cinta

1. Tidak Akan Terganti

Ketika kupandang lekat terhadap sudut matamu

Tersimpan derita yang begitu mendalam

Aku sadar di sana banyak tersimpan air mata untuk kita anakmu

 

Air mata yang telah kita lakukan

Ibu

Kamu selalu berharap kita anakmu yang akan menjadi nomer satu

Namun sering kali kita melawan dan melalaikan perhatianmu

 

Kami selalu membuatmu bersedih

Mulai saat ini aku bertekad untuk menghapus air matamu

Dan menggantinya bersama dengan canda dan tawa

 

Terima kasih ibu

Kau takkan pernah tergantikan di dalam hati kita anakmu

2. Mata Air Cinta

Ibu

Memelukmu adalah kenyamananku

Melukis senyummu adalah keinginanku

Mencintaimu sudah suatu kewajibanku

 

Namun terkadang

Melawanmu menjadi kebiasaanku

Bahkan ku menyiakanmu dan

Melupakanmu sebagai seorang ibu

Tanpa kusadari begitu teririsnya hatimu

 

Harusnya aku menjadi pelindung

Bukan menjadi anak yang tak tahu untung

Harunya aku menjadi anak yang penurut

Bukan menjadi anak yang banyak nuntut

 

Aku masih sangat ingat

Ketika itu tak ada biaya untuk berangkat

Dari kampung menuju perkotaan yang padat

Wajtu itu hujan begitu lebat

Kakimu kau paksa menapak

Hanya bermodalkan payung rusak

Ibu menjelajah rumah ke rumah dengan hati tersirak

 

Tak peduli petir menyambar

Ibu tetap berjalan dengan sabar

Meski tubuhnya sudah gemetar

Puisi Tentang Ibu

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/puisi-untuk-guru-haru-dan-menyentuh-hati/

3. Jiwa Terindah

Terlihat senyum tulusmu

Terasa doamu yang tak pernah henti

Tercipta kasih sayang tulusmu

Tak akan tergantikan

Wahai kau wanita terhebat

Kaulah segalanya untukku

Di saat ku bahagia

Air mata kebahagiaan terpencar bersinar

Di saat kau sedih

Air mata doamu tiada pernah berhenti

Tiada pernah mengeluh

Tidak pernah kecewa

Tidak pernah lelah

Jiwamu sungguh indah

Akan selalu ku ingat

Ceria ini akan selalu ku kenang

Engkau selalu ku doakan sepanjang hidupku

Wahai kau wanita terhebat, ibu

Puisi Untuk Guru

Puisi Untuk Guru, Haru dan Menyentuh Hati

Puisi Untuk Guru – Sebagai ungkapan rasa terima kasih dan tanda sayang pada guru, kita bisa memberikan hadiah pada guru. Tidak perlu barang yang mahal atau mewah, kamu bisa memberikannya puisi

Meski sederhana, puisi untuk guru bisa jadi lebih bermakna apalagi jika dibuat tulus oleh muridnya. Guru yang membaca puisi yang diberikan oleh muridnya tentu akan merasakan haru dan tersentuh hatinya.

Kamu bisa berikan puisi untuk guru di momen momen tertentu, seperti peringatan Hari Guru Nasional, perpisahan, ulang tahun atau momen spesial lainnya.

Berikut ini Kumpulan puisi tentang guru :

1. Selamat Hari Guru

Tanpa guru

Takkan ada yang kita tahu

Tanpa guru takkan ada yang kita mampu

Tanpa guru kita hanya dubu

Yang terbang tak berarah tersapu angin

Tak tentu arah

Guru….

Ucapanmu adalah petunjuk kamu

Tindakanmu adalah teladan kami

Ridhomu adalah kunci sukses kami

Doamu adalah berkah tak bertepi

Jika ada yang bertanya pada kami

Siapa yang paling berjasa pada diri ini

Maka namamu yang kan kusebut pertama kali

Karena ibu dan bapak adalah guru utama kami
Puisi Untuk Guru

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/kumpulan-puisi-yang-meluluhkan-hati-gebetan-kamu/

2. Guru

Oleh Eriyoko :

Hangat senyummu menjadi pembuka hati kami

Amarahmu adalah cambuk belaian kasih bagi kamu

Suaramu menggiring kamu ke masa depan yang terang

 

Wahai sang guru..

Kaulah teladan, pengajar, dan pembimbing kami

Guratan pengabdianmu membekas pada jika kami

Hanya doa yang tulus dan semangat negeri sebagai balas jasamu

 

Terima kasih Guru

Semoga kebahagiaan selalu mendekap

3. Maha Guru

Oleh Indra Haksari :

Bila mentari menyapa pagi

Semangat ceria selalu mengiringi

Bukan harta benda yang kau cari

Tapi pada sang ilmu kau mengabdi

 

Seperti ismanya menuntun langkah menuntun langkah

Menanggal jemawa memajukan peradaban manusia

Berlogika hati, luas ilmu, bijak bertindak

Bukan ajarkan basa basi yang kau beri

Tapi sikap kritis yang kau hadirkan di sini

Meskipun kerikip caci maki kadang kau temui

Hormatku untukmu maha guru

Bintang yang tak pernah lelah memandu

Saat perahuku mengarung samudra

4. Guru

Oleh Kahlil Gibran

Barang siapa mau menjadi guru

Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri

Seblum mengajar orang lain

Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan

Sebelum mengajar dengan kata kata

Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri

Dengan membenarkan perbuatan perbuatan sendiri

Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan

Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain

Dan membenerkan perbuatan perbuataan orang lain

Puisi Yang Meluluhkan Hati

Kumpulan Puisi Yang Meluluhkan Hati Gebetan Kamu

Puisi Yang Meluluhkan Hati – Masa masa sekolah adalah masa terbaik. Banyak momen, perasaan dan hal hal yang belum tentu bisa terulang kembali di kemudian hari. Begitupula dengan perasaan jatuh cinta dan dalam mengagumi lawan jenis. Tenang, banyak cara untuk meluluhkan hati si dia, salah satunya adalah melalui puisi. Kesannya emang oldschool, tapi kumpulan puisi terbaik ini adalah salah satu sumber inspirasi yang lumayan ampuh untuk membuat si dia nggak bisa bilang engga sama kamu. Sbobet

Puisi puisi indah yang pernah kamu dengar adalah buah mahakarya para sastrawan besar, romantis lagi maknawi. Meskipun terkadang kita tidak tahu arti sebenernya sesuai maksud intuisi sang pengarang, namun kata puitis itu mampu di nikmati karena begitu indah.

Nah, coba deh kamu inget inget lagi, siapa saja sih sastrawan Tanah Air yang nyangkut banget di kepala kamu?

Berikut ini adalah 6 kumpulan Puisi Yang Meluluhkan Hati si dia:

1. Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat di ucapkan kayu

Kepada api yang menjadikannya abu.

 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat di sampaikan awan

kepada hujan yang menjadikannya tiada.

2. Puisi (Korrie Layun Rampan)

Jalan ini berdebu, kekasih

Terbentang di padang rasa

Enak belas matahari memanah dari enam belas ufuk

Siang pun garang sepanjang kulminasi

 

Bahak malam mengikuti pelan langkah terlatih

Ketipak bulan putih

Di taman kekasih

 

Pengantinku

Antara kerikil dan pasir merah

Tersembunyi jejak jejak yang singgah

3. Kesadaran (Armijn Pane)

Pada kepalaku sudah di reka,

Mahkota bunga kekal belaka,

Aku sudah jadi mereka,

Sudah mendapat bahagia baka,

Puisi Yang Meluluhkan Hati

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/contoh-puisi-berbagai-tema-beserta-maknanya/

Aku melayang kelangint bintang,

Dengan mata yang bercaya caya,

Punah sudah apa melintang,

Apa yang dulu mengikat saya,

 

Mari kekasih, jangan ragu

Mencari jalan; aku mendahului,

Adinda kini

Mari, kekasih, turut daku

Terbang kesana, dengan melalui,

Hati sendiri

4. Taman Dunia (Asrul sani

Kau masukkan aku kedalam taman dunia, kekasihku !

Kaupimpin jariku, kau tunjukkan bunga tertawa, kuantum tersenyum.

Kau tundukkan huluku tegak, mencium wangi tersembunyi sepi.

Kau gemalaikan di pipiku rindu daun beldu melunak lemah.

 

Tercengang aku takjub, terdiam.

berbisik engkau :

“Taman swarga, taman swarga mutiara rupa”.

Engkaupun lenyap.

Termanggu aku gilakan rupa.

5. Cintaku Jauh di Pulau (Chairil Anwar)

Cintaku jauh di pulau,

Gadis manis, sekarang iseng sendiri

 

Perahu melancar, bulan memancar,

Di leher kukalungkan ole ole buat si pacar.

Angin membantu, laut terang, tapi terasa

Aku tidak kan sampai padanya.

 

Di air yang tenang, di angin yang mendayu,

Di perasaan penghabisan segala melaju

Ajal bertakhta, sambil berkata:

“Tunjukan perahu ke pangkuan saja”‘

 

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!

Perahu yang bersama kan merapuh!

Mengapa Ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

 

Manisku jauh di pulau,

Kalau ku mati, dia mati iseng sendiri

Puisi Berbagai Tema

Contoh Puisi Berbagai Tema Beserta Maknanya

Puisi Berbagai Tema – Puisi termasuk sebuah karya sastra yang biasanya di gunakan sebagai media untuk berekspresi seseorang. Contoh puisi yang sering di jumpai adalah di saat seseorang. Contoh puisi yang sering di jumpai adalah saat seseorang menyatakan cinta ataupun perasaan

Namun, pada dasarnya puisi memiliki berbagai tema sesuai dengan apa yang pengarang tuangkan. Seperti bertema patriotisme, pendidikan, keindahan alam, ataupun kasih sayang.

Dikutip dari buku Mengupas Puisi Karya Putu Sudarma (2019:21), dalam membuat puisi, harus memperlihatkan diksi, gaya, Bahasa, rima, tipografi, dan amanat yang ingin di sampaikan. Oleh karena itu, perlu di perhatikan cara menulis puisi yang baik dan benar

Contoh Puisi Pendek

Puisi memang cukup populer di Indonesia, terutama bagi anda yang bekerja di bidang karya seni. Sebagai referensi menulis puisi yang baik, simak contoh puisi dari tokoh terkenal di bawah ini.

Contoh Puisi Tema Alam

Puisi berikut memiliki makna tentang berbagai fenomena alam yang terjadi di sekitar

1. Indonesia Menangis

(Karya Sam Haidi)

Tak akan sempat Insan terpaha

Ribuan nama memesan bersama

Sementara

Mayat mayat yang belum berangkat

Terbaring berselimut puing puing

O, Tsunami

Airmu bermuara di mata kami!

2. Penghidupan

(Karya : Chairil Anwar)

Lautan maha dalam

Mukul dentur selama

Nguju tenaga pematang kita

Mukul Dentur selama

Hingga hancur remuk redam

Kurnia bahasia

Kecil setumpuk

Sia sia di lindungi, sia sia di pupuk.

Puisi Berbagai Tema

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/contoh-puisi-pendek-tentang-alam/

3. Ganti Musim

(Karya Mudji Sutrisno)

Rasa membumi kuyup

Hujan

Berganti Silih

Mongering rontang

Terik Panas

Membahas keringat cadas

Meruang tanah

Sawah

Mewaktu lalu

Menerbangkan kemarau

Debu

Debu

Rasa Haru

4. Sia Sia

(Karya Mudji Sutrisno)

Tetes hujan

Tak berdaya

menitiki

Bongkah bongkah

Tanang

Puisi Tema Pendidikan

Puisi bertema pendidikan memiliki makna seputar kisah sekolah, pengorbanan guru, ataupun proses belajar siswa. Berikut contoh puisi bertema pendidikan.

5. Guruku- Gus Mus

Ketika aku kecil dan menjadi muridnya

Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar

Ketika aku besar dan menjadi pintar

Kulihat dia begitu kecil dan lugu

Aku menghargainya dulu

Karena tak tahu harga guru

Ataukah kini aku tak tahu

Menghargai guru?

6. Guru

(Karya : Kahlil Gibran)

Barang siapa mau menjadi guru

Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri

Sebelum mengajar orang lain

Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan

Sebelum mengajar dengan kata kata

Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri

Dengan membenarkan perbuatan perbuatan sendiri

Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan

Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain

Dan membenarkan perbuatan perbuatan orang lain

7. Guru

(Karya David Ariwibowo)

Terlahir karena terpilih

Berbeda di bumi karena takdir

Melangkah dengan menebar berkat

Menjadi terang karena tuntutan

Terpilih menjadi guru teladan

Berada di sekolah karena pilihan

Memberi ilmu dengan menebar senyum

Guru teladan yang menjadi terang

 

Puisi Pendek Tentang Alam

Contoh Puisi Pendek Tentang Alam

Puisi Pendek Tentang Alam  – Puisi Merupakan salah satu jenis karya sastra dengan unsur rima dan larik yang penuh makna bagi penulis dan pembaca.

Selain itu, Penulisan puisi terdapat dari baris dengan kata kata pilihan yang menyentuh hati.

Yap, puisi bisa di nikmati karena bahasa atau diksi yang di gunakan memiliki kekuatan untuk memikat perasaan. Simak kumpulan puisi pendek singkat di himpun dari berbagai tema dan sumbe, Yuk !

Contoh Puisi Pendek Tentang Alam

Puisi bertema lingkungan alam mampu menggambarkan perasaan dengan mudah lewat pemandangan sekitar kita.

Tidak mengherankan jika puisi jenis ini di gemari karena bahasanya terikat oleh irama yang menawarkan keindahan alam.

Tentunya, Puisi berbeda dengan karya sastra lainnya, karena mempunyai kemampuan untuk menggungah emosi permainan kata kata.

Nah, langsung saja simak contoh puisi pendek terkait alam di bawah ini, ya!

1. Senja , Keindahan Yang Tidak Terganti

Siang mulai berganti

Warna langit pun berubah menjadi jingga

Burung burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit sana

Siapa saja yang melihatnya, akan takjub di buatnya

Waktu terus berlari

Warna jingga pun terkikis secara perlahan
Puisi Pendek Tentang Alam

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/puisi-sumpah-pemuda-yang-inspiratif-menyentuh/

2. Kesegaran Udara Pegunungan

Kubentangkan kedua tanganku

Di puncak gunung berwarna biru

Memandang dari ketinggian

Hamparan bumi penuh keindahan

Kupejamkan mata kuhirup udara

Udaranya pun kuhirup dalam dalam

Agar memenuhi rongga dada

Akupun merasakan kesegaraannya

Inilah alam pegunungan

Sangat bersih dan segar

Jauh dari polusi

Yang bisa menyakiti diri

3. Keindahan Alam Di Pagi Hari

Ku buka mata

Cahaya pagi mengembus kaca jendela

Semerbak Mawar merah dan putih merekah

Ku buka jendela

Ku hirup udara nan segar

Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi

Setetes embun membsahi daun

Kicauan indah terdengar di telinga

Angin menembus halus menembus kulit

Ku lihat awan seputih melati

Dan langit sebiru lautan samudra

Kini ku siap menghadapi hari yang baru dan indahnya bumi

4. Kebutuhan Cahaya

Karya : Lena latipah

Aku lemah tanpa cahaya

Entah tak ada apa apa dengan ilalang

Ia menghilang di bawa insan

Mereka serakan akan keindahan

Senja sudah di rebut, kini ilalang mereka bawa pulang

Kini, tinggal lili jingga di taman

Setidaknya ia menggantikan sosok cahaya senja

Pasalnya, ia terlahir di bantu cahaya

Tak mungkin lili tumbuh tanpa cahaya.

 

Puisi Sumpah Pemuda

Puisi Sumpah Pemuda Yang Inspiratif Menyentuh

Puisi Sumpah Pemuda – Di peringati pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Pengertian Hari Sumpah Pemuda ini merupakan moment paling penting bagi rakyat Indonesia sebagai pengingat bagi para pemuda dan pemudi ketika meraih kemerdekaan dari penjajah.

Semarak Hari Sumpah Pemuda dapat di rayakan dengan berbagai acara dan kegiatan lain, salah satunya mengadakan lomba membuat ataupun membaca puisi Sumpah Pemuda di sekolah maupun di desa.

Ada banyak contoh teks puisi Sumpah Pemuda yang bisa anda jadikan referensi. Mulai yang di buat sendiri hingga yang di kutip dari penyiar terkenal seperti WS Rendra hingga Chairil Anwar. Bagi anda yang mungkin bingung dan mencari inspirasi puisi Sumpah Pemuda, bisa simak artikel ini.

1. Puisi Karya Dewi Dee Lestari – Sumpah Abadi

Sumpah Abadi Ketika pemuda bersumpah Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya, melainkan Tanah Air-Nya Ketika pemudi bertekad, tekad yang bukan hanya kaumnya, melainkan segenap bangsanya.

Kekar gunung dan lembah, gemetar lautan dan pantai Bergetar jantung dan berdesir darah Ketika pemuda pemudi menyebrangi keberagaman Ketidaksamaan demi bersama bekerja Abadi bersumpah untuk Indonesia

2. Puisi Karya W.S Rendra – Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang

Tuhanku,

WajahMU membayangkan di kota terbakar

Dan firmanMU tergulis di atas ribuan

Kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapa

Tanah sepi kehilangan lelakinya

Bukannya benih yang di sebar di bumi subur ini

Tapi bangkai dan wajah mati yang sia sia

Apabila malam turun nanti

Sempurnalah sudah warna dosa

Dan mesiu kembali lagi bicara

Waktu itu, Tuhanku,

Perkenankan aku membunuh

Perkenankan aku menusuk sangurku

Malam dan wajahku

Adalah satu warna

Dosa dan nafasku

Adalah satu udara.

Puisi Sumpah Pemuda

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/contoh-puisi-pendek-tentang-alam/

3. Pusi Sumpah Pemuda

Di dalam perjalanan sejarah yang panjang,

Terkurir sebuah sumpah, takkan pernah padam.

Pemuda Pemudi bersatu dalam tekad yang kuat,

Bertekad mencapai kemerdekaan, oh begitu mati-mati

Tanggal dua puluh delapan Okober,

Tahun sebelas belas empat puluh lima,

Mereka berkumpul, tanpa pandangan bulan, tanpa warna.

Untuk Indonesia yang merdeka, bersatu dalam cinta.

Sumpah pemuda terucap dengan gagah dan bangga,

Janji suci yang mengikat, seperti semangat yang berkobar.

Berbagai suku, agama, budaya, bersatu dalam satu cinta,

Membentuk bangsa Indonesia, tanpa berbagi.

Di malam yang bersemangat, mereka berjanji setia,

Bersama sama berjuang, tanpa pamrih dan kepentingan.

Untuk kemerdekaan yang mereka rindukan,

Sebuah Indonesia yang merdeka, takkan pernah pupuskan.

Kini kita mengenang sumpah yang suci dan mulia,

Menggungah semangat, mengokohkan persatuan kita.

Berkarya dan berjuang, untuk bangsa dan negara tercinta,

Menghidupkan sumpah pemuda, takan pernah pudar.

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Kumpulan Puisi Chairil Anwar Yang Menginspirasi

Kumpulan Puisi Chairil Anwar – Chairil Anwar merupakan salah satu penyiar terkemuka di Indonesia. Semasa hidupnya, Chairil Anwar tercatat telah melahirkan 96 karya sastra, di mana 70 di antara nya adalah puisi.

Puisinya sendiri memiliki banyak tema, mulai dari percintaan , individualisme, eksistensialisme, hingga kematian. Tidak hanya itu, setiap puisi nya juga di susun dengan kata kata mendalam. Bila tertarik dengan puitisi serta memiliki makna yang mendalam. Bila tertarik dengan puisi-puisinya, simak kumpulan puisi puisi karya Chairil Anwar berikut ini.

Puisi Chairil Anwar

1. Cintaku Jauh Di Pulau

Cintaku jauh di pulau,

Gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bukan memancar,

Di leher ku kalungkan ole ole buat si pacar.

Angin membantu, laut terang, tapi terasa

Aku tidak akan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,

Di perasaan penghabisan segala maju

 

Ajal bertakhta, sambil berkata :

“Tujukan perahu ke pangkuan ku saja,”

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!

Perahu yang bersama kan merapuh!

 

Mengapa ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cinta ku?!

Manis ku jauh di pulau,

Kalau kuamati, dia mati iseng sendiri

 

2. Sajak Putih

Bersandar pada tari warna pelangi

Kau depan ku bertudung sutra senja

Di hitam matamu kembang mawar dan melati

Harum rambut mu mengalun bergelut senda

 

Sepi menyanyi

Malam dalam mendoa tiba

Meriak muka air kolam jiwa

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/10-puisi-populer-karya-penyair-legendaris-indonesia/

Dan dalam dadaku memerdu jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu

Menarik menari seluruh aku

 

Hidup dari hidup ku, pintu terbuka

Selama matamu bagiku meneduh

Selama kau darah mengalir dari luka

Antara kita mati datang tidak membelah

 

3. Rumah Ku

Rumah ku dari unggun timbun sajak

Kaca jernih dari luar segala nampak

Ku lari dari gedong lebar halaman

Aku tersesat tak dapat jalan

 

 

Kemah ku dirikan ketika sanja kala

Di pagi terbang entah kemana

 

Rumah ku dari unggun timbun sajak

Di sini aku berbini dan beranak

 

Rasanya lama lagi

Tapi datang nya datang

Aku tidak lagi meraih petang

 

Biar ber leleran kata manis madu

Jika menagih yang satu

 

4. Sebuah Kamar

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia.

Bulan yang menyinar ke dalam

mau lebih banyak tahu.

“Sudah lima anak bernyawa di sini,

Aku salah satu!”

 

Ibuku tertidur dalam tersendu,

Keramaian penjara sepi selalu ,

Bapaku sendiri terbaring jemu

Matanya menatap orang tersalib di batu!

 

Sekeliling dunia bunuh diri!

Aku minta adik lagi pada

Ibu dan Bapak ku, karena mereka berada

di luar ruangan : kamar begin,

3 x 4 m , terlalu sempit buat meniup nyawa!

10 Puisi Populer Karya Penyair Legendaris Indonesia

10 Puisi Populer – Tanggal 28 april di peringati sebagai Hari Puisi Nasional Setiap tahunnya di Indonesia. Hari Puisi Nasional ini di peringati sebagai bentuk penghargaan kepada Chairil Anwar, salah satu penyiar tanah air yang memiliki peran penting dalam perkembangan sastra Indonesia.

Memeriahkan peringatan Hari Puisi Nasional, berikut ini 10 puisi populer karya para penyair legendaris Indonesia

1. Aku – Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

2. Hujan Bulan Juni – Sapardi Djoko Darmono

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

3. Sajak Widuri Untuk Joki Tobing – W.S Rendra

Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir.
Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba.
Orang-orang miskin menentang kemelaratan.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu,
kerna wajahmu muncul dalam mimpiku.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu
karena terlibat aku di dalam napasmu.
Dari bis kota ke bis kota
kamu memburuku.
Kita duduk bersandingan,
menyaksikan hidup yang kumal.
Dan perlahan tersirap darah kita,
melihat sekuntum bunga telah mekar,
dari puingan masa yang putus asa.

4. Dalam Kemah – Goenawan Mohamad

Sudah sejak awal kita berterus terang dengan sebuah teori: cinta adalah potongan- potongan pendek interupsi-lima menit, tujuh menit, empat…. Dan aku akan menatapmu dalam tidur.

Apakah yang bisa bikin kau lelap setelah percakapan? Mungkin sebenarnya kita terlena oleh suara hujan di terpal kemah. Di ruang yang melindungi kita untuk sementara ini aku, optimis, selalu menyangka grimis sebenarnya ingin menghibur, hanya nyala tak ada lagi: kini petromaks seakan-akan terbenam. Jam jadi terasa kecil. Dan ketika hujan berhenti, malam memanjang karena pohon-pohon berbunyi.

Kemudian kau mimpi. Kulihat seorang lelaki keluar dari dingin dan asap nafasmu: kulihat sosok tubuhku, berjalan ke arah hutan. Aku tak bisa memanggilnya.

Aku dekap kamu.

Setelah itu bau kecut rumput, harum marijuana, pelan-pelan meninggalkan kita.

5. Herman – Sutardji Calzoum bachri

herman tak bisa pijak di bumi tak bisa malam di bulan
tak bisa hangat di matari tak bisa teduh di tubuh
gak bisa biru di lazuardi tak bisa tunggu di tanah
tak bisa sayap di angin tak bisa diam di awan
ga bisa sampai di kata tak bisa diam di diam tak bisa paut di mulut
tak bisa pegang di tangan takbisatakbisatakbisatakbisatakbisatakbisa

di mana herman? kau tahu?
tolong herman tolong tolong tolong tolong tolong tolong tolong

10 Puisi Populer

 

Baca Juga :  https://www.memefloristbali.com/kumpulan-puisi-chairil-anwar-yang-menginspirasi/

6. Ibu – Chairil Anwar

Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
dan bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu…

Ibu…
Aku sayang padamu…
Tuhanku….
Aku bermohon pada-Mu
Sejahterahkanlah dia
Selamanya…

7. Hatiku Selembar Daun – Sapardi Djoko Darmono

Hatiku selembar daun
Melayang jatuh di rumput
Nanti dulu
Biarkan aku sejenak terbaring di sini
Ada yang masih ingin kupandang
Yang selama ini senantiasa luput
Sesaat adalah abadi
Sebelum kausapu tamanmu setiap pagi

8. Sajak Matahari – W.S. Rendra

Matahari bangkit dari sanubariku
Menyentuh permukaan samodra raya
Matahari keluar dari mulutku
Menjadi pelangi di cakrawala
Wajahmu keluar dari jidatku
Wahai kamu, wanita miskin!
kakimu terbenam di dalam lumpur
Kamu harapkan beras seperempat gantang
Dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari
Mata mereka menyala
Tubuh mereka menjadi bara
Dan mereka membakar dunia
Matahari adalah cakra jingga
Yang dilepas tangan Sang Krishna
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu
Ya, umat manusia!

9. Dia dan Aku – Sitor Situmorang

Akankah kita bercinta dalam kealpaan semesta?
Bukankah udara penuh hampa ingin harga? –
Mari, Dik, dekatkan hatimu pada api ini
Tapi jangan sampai terbakar sekali

Akankah kita utamakan percakapan begini?
Bukankah bumi penuh suara inginkan isi? –
Mari, Dik, dekatkan bibirmu pada bisikan hati
Tapi jangan sampai megap napas bernyanyi

Bukankah dada hamparkan warna
Di pelaminan musim silih berganti
Padamu jua kelupaan dan janji

Akan kepermainan rahasia
Permainan cumbu-dendam silih berganti
Kemasygulan tangkap dan lari

10. Lukisan Berwarna – Joko Pinurbo

untuk Andreas dan Dorothea

Hujan beratus warna
tumpah di hamparan kanvas senja.

Pohon-pohon bersorak gembira
sebab dari ranting-rantingnya yang sakit
kuncup jua daun-daun beratus warna.

Burung-burung bernyanyi riang,
terbang riuh dari dahan ke dahan
dengan sayap beratus warna.

Dua malaikat kecil menganyam cahaya,
membentangkan bianglala
di bawah langit beratus warna.

Airmata beratus warna kautumpahkan
ke celah-celah sunyi
yang belum sempat tersentuh warna.

Itu tadi 10 Puisi Populer yang ditulis penyair Indonesia

The 10 Best Emily Dickinson Poems

The 10 Best Emily Dickinson Poems

The 10 Best Emily Dickinson Poems

https://www.memefloristbali.com/ – Emily Dickinson did not leave any poetics or treatise to explain her life’s work, so we can come to her poetry with minds and hearts open, and unearth whatever it is we need to find. Her oeuvre is a large one and most of her work was done in secret – she didn’t share most of what she wrote. Ten or so poems were published in her lifetime, mostly without her consent. She often included poems with letters but, after her death, the poet’s sister Vinnie was surprised to find almost eighteen hundred individual poems in Dickinson’s bedroom, some of them bound into booklets by the poet.

1. “I taste a liquor never brewed”

In life and in art Emily Dickinson was idiosyncratic – she did not choose the prescribed life of a well to-do woman of her era (marriage etc.) rather she become an outsider. While ‘I taste a liquor never brewed –’ illustrates her devotion to rhyme, it also shows her maverick’s disregard for it – she often chose an apt image rather than a full rhyme. Dickinson sometimes wrote alternative lines for ‘finished’ poems. Here ‘Not all the Frankfort berries’ can be swapped out for ‘Not all the vats upon the Rhine’; we’re still in Germany but with a vastly different image. This poem illustrates how intoxicating the natural world was to Dickinson. Luckily the house she chose to sequester herself inside, in the latter part of her life, was set on large grounds. There she and her family grew an abundance of produce and flowers; all the better for this little tippler.

2. “Success is counted sweetest”

‘Success is counted sweetest’ is one of Dickinson’s many poems on the subject of fame. Dickinson is at her aphoristic best in poems like this, where she shines a light on the complexities of human desire. Interestingly, though Dickinson did not seek publication – her father disdained Women of Letters – this poem was published (anonymously) in an anthology called A Masque of Poets. ‘Success is counted sweetest’ brings to mind the four lines of ‘Fame is a Bee’, where Dickinson points out that fame has both song and sting, but also wings. By turning her back on notoriety Dickinson may have been trying to protect her good name. Or perhaps she feared editorial input because she had already been stung.

3. “Wild nights – Wild nights!”

Dickinson’s posthumous editor and friend, Thomas Wentworth Higginson, worried about including this poem in the 1891 volume of her poetry ‘lest the malignant read into it more than that virgin recluse ever dreamed of putting there.’ Higginson seems very sure of Dickinson’s virginal state but seems to forget that she had a late romance with her father’s friend, Judge Otis Lord. Dickinson was seen sitting in Lord’s lap and wrote to him (in the third person): ‘I confess that I love him – I rejoice that I love him…’ Lord asked to marry her; apparently she refused. ‘Wild Nights – Wild Nights’ predates Dickinson’s romance with Lord but she had previous love-objects, like the mysterious ‘Master’ and also sister-in-law Sue, whom she loved ardently, as many Victorian women loved their dearest friends. So the abandon of this celebrated Dickinson love poem is not out of place and can be read for what it is: a passionate, exuberant and loving cry from the heart. It’s beautifully done.

4. “I felt a Funeral, in my Brain”

‘I felt a Funeral, in my Brain’ is one of Dickinson’s most well-known poems on mental health, using some of her favourite metaphors: death and the afterlife. The poem has the trademark up-note ending, so that the reader must guess where the breakdown leads to – the heaven of well-being, or the hell of continued mental anguish. There is a theory that Dickinson, like her nephew Ned, was epileptic; she definitely suffered eye trouble and, as we know, she had agoraphobic tendencies. Any of these, or just plain old depression, might have sparked this poem. The melding of the physical and the mental is deftly done with strong verbs – tread, break, beat, creak – that lead down to that final, breathless ‘plunge’.

5. “I’m Nobody! Who are you?”

Dickinson’s random use of capital letters throughout her work raises questions, but the practice comes into its own in this short poem. ‘I’m Nobody! Who are you?’ she wrote. The narrator may be nobody but she makes herself somebody with that capital N. Here is another poem about notoriety and the public eye. Perhaps it’s an apt mantra for the social media abstainers of today who prefer to revel in the luxury of anonymity, much as Dickinson did. This is one that appealed hugely to me as a child for its cheekiness and for that unexpected frog.

6. “‘Hope’ is the thing with feathers”

This is my favourite Emily Dickinson poem. Its warmth and positivity speak to my gut every time. I always pause on the inverted commas around the word ‘hope’ – and wonder why Dickinson felt the need for them. Was she qualifying hope in some private way? Dickinson was a fan of Emily Brontë – she chose the English writer’s ‘No coward soul is mine’ to be read at her funeral. Was ‘“Hope” is the thing with feathers’ influenced by Brontë’s poem ‘Hope’, within which hope ‘stretched her wings and soared to Heaven’? If so, Dickinson chose to make her poem life-affirming, a counterpoint to Brontë’s more downbeat verses on the same theme.

7. “A Bird, came down the Walk”

This is a poem I studied at school at about the age of ten. It is not as cryptic as many of Dickinson’s poems so it’s perfect for younger poetry readers. Dickinson valued the musicality of words and she loved a hymnal beat. The bird’s ‘frightened Beads’ for eyes and its ‘Velvet Head’ are the sort of recognisable, tactile images that children love. As a child who loved words, ‘plashless’ sang to me and gave me an understanding of the power of originality. I distinctly remember reciting this poem to my four sisters while acting out the part of the bird: hopping sidewise, glancing ‘with rapid eyes’ and finally unrolling my feathers to row away. Read this one to your young friends.

8. “Because I could not stop for Death”

Perhaps the best known of Dickinson’s poems are the melancholic ones – those that deal with death and the afterlife. This may be tied in with the notion that because Dickinson was reclusive, she was also angsty and nun-like. It may also be linked to a general fascination with those who beat their own path, particularly if they seem to do it alone. The grim reaper in this poem is a civil gentleman who takes the narrator – already ghostlike in gossamer and tulle – gently towards death. It’s a hopeful, meditative poem about the promise of immortality.

9. “My Life had stood – a Loaded Gun”

Emily Dickinson excels at the explosive first line that draws the reader in; ‘My Life had stood – a Loaded Gun’ is one of her strongest openers. The poem is cryptic – it may be about the afterlife, or it may be about an actual lover; it may be a meditation on anger, helplessness and power. One reading holds that it is a Dickinson backlash against having to write her poetry in secret – gun as language, waiting to go off. Interestingly Lyndall Gordon adapted the first line for the title of her book about the Dickinson family feuds to Lives Like Loaded Guns.

10. “Tell all the truth but tell it slant”

Emily Dickinson loved riddles and this poem has an element of that playfulness. Ostensibly an instructional poem about how to be honest in a kindly way, it can also be read as a Dickinson poetics: Write the poem, but don’t spell it out. Decorate your message with imagery and let the reader slowly grasp the meaning. ‘Dazzle gradually.’

40 Transformative Poems About Life Everyone Should Know

40 Transformative Poems About Life Everyone Should Know

40 Transformative Poems About Life Everyone Should Know

Let’s face it. Sometimes, life can get confusing and hard. In such times, it can be useful to turn to the wisdom of poetry. Poetry has a way of making us feel understood — it can make us feel empowered, hopeful, and remind us why life is worth living. So, in this post we’ve put together a list of the 40 greatest poems about life. From classics like Robert Frost and Rumi to the more contemporary Rupi Kaur, you’re guaranteed to find something that resonates with what you’re feeling.

1. “Risk”, by Anaïs Nin

And then the day came,

when the risk

to remain tight

in a bud

was more painful

than the risk

it took

to blossom.

A single sentence broken up into 8 small lines, Anaïs Nin’s “Risk” uses a flower as a metaphor, to remind us that there will come a day when the pain of complacency will exceed the pain of actually daring to make a change. The poem serves as an understated call to action — make the change now, no matter how scary.

2. “Stopping by Woods on a Snowy Evening”, by Robert Frost

The woods are lovely, dark and deep,

But I have promises to keep,

And miles to go before I sleep,

And miles to go before I sleep.

Reading out like a heartbeat, Frost’s most famous work draws from nature to explore the human conflict of being torn between life’s beauty and its responsibilities. With the repetition of ‘and miles to go before I sleep’ closing out the poem, Frost perfectly captures the feeling of a moment we’ve all experienced — one where we’re weary of life and its challenges.

3. “Hope is the thing with feathers”, by Emily Dickinson

I’ve heard it in the chillest land –

And on the strangest Sea –

Yet – never – in Extremity,

It asked a crumb – of me.

The evocative extended metaphor at the heart of this work has helped to cement “Hope is a thing with feathers” as perhaps the best-loved of Dickinson’s 1,800 poems. In the last stanza, Dickinson beautifully captures the ever-giving, selfless nature of hope⁠— the bird of hope sings in the harshest, most adverse times in our lives, never asking for anything in return.

4. “The Peace of Wild Things”, by Wendell Berry

I come into the peace of wild things

who do not tax their lives with forethought

of grief. I come into the presence of still water.

And I feel above me the day-blind stars

waiting with their light. For a time

I rest in the grace of the world, and am free.

Written in free verse, “The Peace of Wild Things” intentionally slips the shackles of a standard meter and rhyme scheme. The loose structure of the poem mirrors the uncontrolled, free-flowing beauty of nature when left to its own devices. Berry admires the power of nature’s simplicity, reminding us that we can always turn to ‘the grace of the ‘”world’ to soothe an ever-worrying, overthinking human mind.

5. “The Summer Day”, by Mary Oliver

Tell me, what else should I have done?

Doesn’t everything die at last, and too soon?

Tell me, what is it you plan to do

with your one wild and precious life?

Reflecting on the futility of life, Oliver’s “The Summer Day” shakes the reader by the shoulder, offering a jolt of inspiration. As everything dies ‘at last’ and ‘too soon’, the poem encourages us to live our one life intentionally. By asking the reader what you plan to do with ‘your one wild and precious life’, the poem serves as a reminder that it’s ultimately our job to fill our own lives with meaning (whatever that might mean for each one of us!). So, what do you plan to do with your one wild and precious life?

6. “The Guest House”, by Rumi

The dark thought, the shame, the malice,

meet them at the door laughing,

and invite them in.

Be grateful for whoever comes,

because each has been sent

as a guide from beyond.

Written by the great 13th-century Persian poet, “The Guest House” is a call for acceptance — one that is, unsurprisingly, often invoked in mindfulness circles. Rumi uses the metaphor of a guest house, likening it to the mind. Much like guests in a lodge, thoughts arrive in our head one after another— some making us happy, sad, and even uncomfortable. This poem serves as a reminder to not resist life’s painful thoughts, but to welcome them with warmth and good grace.

7. “from Milk and Honey”, by Rupi Kaur

what is stronger

than the human heart

which shatters over and over

and still lives

Inward-looking in style, Rupi Kaur’s collection of poems, from Milk and Honey, centers around the theme of self-love (which is also a form of introspection). Kaur’s poems ironically remind us that the emotional attention and love that we crave and desire is not something that can be sought in the outside world. Her clarion call to prioritize one’s self and start living intentionally is one that resonates deeply with today’s increasingly alienated generation.

8. “Sonnet 29”, by William Shakespeare

Yet in these thoughts myself almost despising,

Haply I think on thee, and then my state,

Like to the lark at break of day arising

From sullen earth sings hymns at heaven’s gate;

For thy sweet love remembered such wealth brings

That then I scorn to change my state with kings

“Sonnet 29” is a single sentence, divided into two: a conditional clause and a main clause. Shakepeare first lists a series of misfortunes that he undergoes before revealing that his suffering is compensated for when he thinks of the person he loves. The poem thus reminds us that even in the toughest of times, those who we love have the power to completely change our outlook.

9. “I took my power in my hand”, by Emily Dickinson

I aimed by Pebble—but Myself

Was all the one that fell—

Was it Goliath—was too large—

Or was myself—too small

Whilst not particularly uplifting, Dickinson’s “I took my power in my hand” brings out a harsh reality many of us struggle with — accepting failure. The poem is populated with unorthodox punctuation (particularly a liberal use of dashes) and mid-sentence capitalization to emphasize the confusion and bewilderment in the poet’s thoughts as she comes to terms with failure.

10. “O Me! O life!”, by Walt Whitman

O Me! O life! of the questions of these recurring,

Of the endless trains of the faithless, of cities fill’d with the foolish,

Of myself forever reproaching myself, (for who more foolish than I, and who more faithless?)

Of eyes that vainly crave the light, of the objects mean, of the struggle ever renew’d,

Of the poor results of all, of the plodding and sordid crowds I see around me,

Of the empty and useless years of the rest, with the rest me intertwined,

The question, O me! so sad, recurring—What good amid these, O me, O life?

One of Whitman’s shortest and most celebrated poems,“O Me! O Life!” highlights the daily struggle that is life. After his early lamentations, the poet concludes that the meaning of life lies in life itself — that we are present, alive, and can contribute our own verse to life. In Whitman’s case this is literally a verse, but metaphorically this refers to whatever you bring to the table.

11. “Life Doesn’t Frighten Me”, by Maya Angelou

Shadows on the wall

Noises down the hall

Life doesn’t frighten me at all

Bad dogs barking loud

Big ghosts in a cloud

Life doesn’t frighten me at all

If you’re looking for a little courage, “Life Doesn’t Frighten Me” is the poem to turn to. Angelou takes us into the mind of a child who lists an elaborate array of things that seemingly don’t frighten her — ‘shadows’, ‘big ghosts’ or even ‘tough guys’. The refrain ‘frighten me at all’, is repeated ten times throughout the poem. This repetition causes one to question the speaker’s honesty — is the child really not frightened? Or is this repetition simply a way to make her feel braver? Whether the child is truly unafraid or not, this poem perfectly encapsulates the concept of facing your fears with a smile.

12. “A Psalm of Life”, by Henry Wadsworth Longfellow

Not enjoyment, and not sorrow,

Is our destined end or way; 

But to act, that each to-morrow

Find us farther than to-day.

On reading “A Psalm of Life” , you might just feel an instant urge to live your best life. The poem rejects the idea that life can be broken down into meaningless, emotionless metrics. It advocates that life is neither made to suffer through, nor is it made to solely enjoy. While both these emotions are a part of the journey, the purpose of life is ‘to act’, improve oneself, and make each day better than the previous one.

13. “Do not go gentle into that good night”, by Dylan Thomas

And you, my father, there on the sad height,

Curse, bless, me now with your fierce tears, I pray.

Do not go gentle into that good night.

Rage, rage against the dying of the light.

One of the most famous villanelles (a 19-line poem with a fixed form and rhyme scheme) written in English, Dylan Thomas’ “Do not go gentle into that good night” is a poem not about life, but about death. While the poet acknowledges the inevitability of death, he uses this to highlight that life is precious and worth fighting for. Written as a dedication to his late father, the poem feels deeply personal and vulnerable —not just as a poet’s advice to the world, but as a son’s advice to his father.

 14. “Desiderata”, by Max Ehrmann 

Go placidly amid the noise and haste, and remember what peace there may be in silence.

As far as possible, without surrender, be on good terms with all persons.

Speak your truth quietly and clearly; and listen to others,

even to the dull and ignorant; they too have their story.

The didactic tone of “Desiderata” stems from the fact that it is a poem Max Ehrmann wrote to his daughter as a manifesto to living a happy life. In Latin, desiderata means ‘things that are desired’. The poet lays out the ground rules he believes one must live by to have an authentic, virtuous life. The protective nature of Ehrmann’s advice to his daughter has resonated with millions, resulting in the poem being regarded as a manual to a life well-lived.

15. “Leisure”, by W. H. Davies

What is this life if, full of care,

We have no time to stand and stare.

No time to stand beneath the boughs

And stare as long as sheep or cows.

In a world increasingly ‘busy’ chasing material goals, “Leisure” reminds us to make time for the mind and soul. The poem begins with an irony-filled rhetorical question, where W.H Davies takes a jab at modernity and explains how it has robbed us of the simple things in life (such as to ‘stand’ in and ‘stare’ at nature). Davies’ belief in nature’s powers is evident, and he insists that we take some time to admire it and replenish our soul. So, if you’ve been overdoing it at work, “Leisure” is just the reminder you need to take a step back and stare!

16. “Opportunity,” by Berton Braley

With doubt and dismay you are smitten

You think there’s no chance for you, son?

Why, the best books haven’t been written

The best race hasn’t been run,

The best score hasn’t been made yet,

The best song hasn’t been sung,

The best tune hasn’t been played yet,

Cheer up, for the world is young!

When feeling doubtful, ‘cheer up’, and let Braley’s words motivate you into action! The narrator addresses the poem to his ‘son’, adding a caring, reassuring tone to his speech. The poem celebrates the abundance of life, mentioning the vast sea of opportunities that we can capitalize on — to write the best books, sing the best songs, etc. It reiterates that opportunities are plentiful (and there’s enough for everyone).

17. “The Builders”, by Henry Wadsworth Longfellow 

All are architects of Fate,

Working in these walls of Time;

Some with massive deeds and great,

Some with ornaments of rhyme.

Considering Longfellow’s long career as an educator, the optimistic nature of “The Builders” comes as no surprise. By calling everyone ‘an architect of Fate’, working in the ‘walls of Time’, he conveys that all humans have a meaningful impact on the world. Be it with ‘massive deeds’ or ‘ornaments of rhyme’, each and every person has a role to play.

18. “Life”, by Charlotte Brontë

Sometimes there are clouds of gloom,

But these are transient all;

If the shower will make the roses bloom,

O why lament its fall?

A simple message resides at the core of Brontë’s “Life” — to live with a fearless outlook. Brontë wishes to dismiss the glorified idea that life is dark or unpleasant. She highlights the transient nature of the gloomy aspects of life, reminding us that they eventually clear and are replaced by something pleasant (like blooming roses after rain). So why dread the rain?

19. “Full Life”, by D. H. Lawrence

A man can’t fully live unless he dies and ceases to care,

ceases to care.

An extremely short poem, D.H Lawrence’s “Full Life” can be entirely quoted in two sentences. While Lawrence may be advocating a nonchalant, unbothered approach to life (as clearly reflected in the poem’s length), the paradoxical nature of the poem’s very existence often leaves readers wondering what the poet really means.

20. “What Is This Life”, by Sir Walter Raleigh

What is our life? The play of passion

Our mirth? The music of division:

Our mothers’ wombs the tiring-houses be,

Where we are dressed for life’s short comedy.

A somber contemplation on life’s brevity, “What is This Life” likens life to a play — specifically, a ‘short comedy’. The rhyme scheme of the poem (aa bb cc dd ee) is short and simple, reflecting the monotony and shortness of life. Further, the predictable nature of the repeating couplets highlights that life always comes to the same end — death. The poem serves as a matter-of-fact reminder that life is meaningless, short, and therefore not to be taken too seriously.

21. “Each Life Converges to some Centre”, by Emily Dickinson 

Each Life Converges to some Centre –

Expressed – or still –

Exists in every Human Nature

A Goal –

Aligned with Emily Dickinson’s quest for universal truth, this poem considers the purpose of human existence. It says that all of humanity, whether consciously or unconsciously, strives towards an end goal. Dickinson then alternates between saying that this goal is achievable and that it isn’t, mirroring the uncertain manner in which we aim to reach a goal of which we have no proof. This complex, philosophical poem will definitely leave you questioning life!

22. “Stream of life”, by Rabindranath Tagore

The same stream of life that runs

through my veins night and day runs

through the world and dances in rhythmic measures.

It is the same life that shoots in joy

through the dust of the earth in numberless blades of grass and

breaks into tumultuous waves of leaves and flowers.

A celebration of the universe’s connectedness, “Stream of life” reflects Tagore’s world view that humans create their own segregation. The rhythm and flow of the poem, along with lively descriptions of the stream of life like ‘dancing in rhythmic measures’, or ‘shooting with joy’ will uplift your mood instantly. The poem leaves us with an innate sense of belonging to the world we live in. Seen from Tagore’s lens, isn’t this an incredible world to be part of?

23. “Still I Rise”, by Maya Angelou

You may write me down in history

With your bitter, twisted lies,

You may trod me in the very dirt

But still, like dust, I’ll rise.

Angelous’s “Still I rise” boldly celebrates the power of the human spirit, and highlights the importance of not being defeated by the obstacles life throws at you. Angelou specifically refers to the discrimination faced by African-Americans. The lesson? Life might pin you down, write you off, or have you up against the wall. Still you rise!

24. “Life Is a Privilege”, by Ella Wheeler Wilcox

Life is a privilege. Its youthful days

Shine with the radiance of continuous Mays.

To live, to breathe, to wonder and desire,

To feed with dreams the heart’s perpetual fire;

The nostalgic tone of “Life is a Privilege” makes one feel blessed to have the opportunity to live. Wilcox artfully describes all of life’s blessings (from the sun’s rays to the chance to chase our dreams). Serving as a bitter-sweet reminder of how short life is, the poem encourages the reader to leave no room for regret, and live out their heart’s desires.

25. “Lines on a Skull”, by Ravi Shankar

life’s little, our heads

sad. Redeemed and wasting clay

this chance. Be of use.

“Lines On a Skull” is a wake up call to be intentional with life. The poet compares life to clay, stating that every day we have a chance to either waste it, or create something meaningful. The poet urges us to use our heads and make our lives useful. Rather sound advice, isn’t it?

26. “The Room of My Life”, by Anne Sexton

Here,

in the room of my life

the objects keep changing.

Ashtrays to cry into,

the suffering brother of the wood walls,

the forty-eight keys of the typewriter

each an eyeball that is never shut,

Sexton’s “The Room of my Life” describes household objects in unconventional ways. The poet strikingly describes ashtrays, typewriters, etc for purposes that are out of their ordinary use — an ashtray being used to catch tears, etc.These objects highlight Sexton’s pain and despair, showing life from a different perspective.

27. “A Question”, by Robert Frost

A voice said, Look me in the stars

And tell me truly, men of earth,

If all the soul-and-body scars

Were not too much to pay for birth.

Frost’s “A Question”, consisting of merely 4 powerful lines, will hit you like an emotional shot. The poet questions whether the gift of life is worth the pain and suffering humans go through. True to the nature of the title, Frost ends the poem with the question itself—perhaps reflecting his inability to arrive at an answer (or the lack of a definite answer at all).

28. “Life”, by Sarojini Naidu

Till ye have battled with great grief and fears,

And borne the conflict of dream-shattering years,

Wounded with fierce desire and worn with strife,

Children, ye have not lived: for this is life.

Addressed directly to children, this poem serves as a warning about life’s inevitable hardships. The poem states that children haven’t yet experienced the harsh realities of life (e.g., battled with great grief and fears, etc). While acknowledging the sufferings of life, this sonnet isn’t meant to demoralize, but instead to prepare children to face life.

29. “Each Moment Is Precious”, by Pat A. Fleming

And the person you’re with,

In that moment you share,

Give them all of your focus;

Be totally there.

Written from the second person perspective, “Each Moment Is Precious” directly addresses the reader as ‘you’. This laces the poem with a sense of intimacy, making it feel like heartfelt advice by someone elderly and wise. Fleming beautifully reminds us to live in the present and savor every moment, as there are only a precious few.

30. “My Inner Life”, by Robert William Service

For I’ve a hidden life no one

Can ever hope to see;

A sacred sanctuary none

May share with me.

“My Inner Life” celebrates the relationship we have with ourselves. The poem presents a narrator who seems to be misunderstood and alone. However, he then reveals that his ‘hidden life’ is precious, something he wouldn’t trade for the world. This poem reassuringly encourages us to be true to ourselves, regardless of what others may think.

31. “Life is Fine”, by Langston Hughes

So since I’m still here livin’,

I guess I will live on.

I could’ve died for love—

But for livin’ I was born

The spirited “Life is Fine” highlights the theme of perseverance. Structurally similar to a blues song, it tells the story of a man who often considers suicide but never goes through with it. Towards the end of the poem, after several close encounters with death, the man realizes that he has something to live for. The honest, vulnerable tone of the poem resonates with many, encouraging us to keep going — even when we feel like giving up.

32. “Futility”, by Wilfred Owen

Was it for this the clay grew tall?

—O what made fatuous sunbeams toil

To break earth’s sleep at all?

Owen’s “Futility” questions how something as beautiful as life always loses to death. A combination of slant and perfect rhymes, the poem’s rhyme scheme reflects the uncertainty of soldiers’ lives during the Great war. While the speaker does possess an admiration for life, he gradually begins to question its futile nature. This duality leaves the reader in two moods, savoring life but also questioning its meaning at the same time.

33. “Suppose”, by E.E. Cummings 

suppose

Life is an old man carrying flowers on his head.

young death sits in a café

smiling,a piece of money held between

his thumb and first finger

In “Suppose”, life and death are personified. The old man carrying flowers on his head might refer to a fear-led life. The man wants someone to buy his flowers, but is also scared for the moment when someone will take them away. Money in hand, Death would like to buy the flowers. Cumming brings out the fact that death will inevitably take everything from life, but his striking use of this metaphor evokes in us an urge to not waste ours in the first place.

34. “Ode To A Nightingale”, by John Keats

Fade far away, dissolve, and quite forget

What thou among the leaves hast never known,

The weariness, the fever, and the fret

Here, where men sit and hear each other groan

In an “Ode To a Nightingale”, Keats suggests that human consciousness itself is suffering. The singing nightingale has ‘never known’ these troubles, and represents freedom from the anxious, lonely human mind. The speaker later admits that while death would end his suffering, he would then be unable to enjoy the beauty of the nightingale’s song. So, the poem argues both for and against human consciousness, with no final stance on the matter.

35. “If”, by Rudyard Kipling

If you can keep your head when all about you

Are losing theirs and blaming it on you,

If you can trust yourself when all men doubt you,

But make allowance for their doubting too; 

Despite being 32 lines long, “If” is a single continuous sentence! The poem comprises many clauses beginning with ‘if you can’, each clause laying out a condition that the speaker believes the reader should fulfill to live a successful life. Widely considered as Kipling’s advice to his own son, “If” is a guide to living an ideal and worthwhile life.

36. “Dockery and Son”, by Philip Larkin

Unhindered moon. To have no son, no wife,

No house or land still seemed quite natural.

Only a numbness registered the shock

Of finding out how much had gone of life,

Larkin’s “Dockery and Son” considers the fleeting nature of time. Candid and emotional, the poem captures the shock that the narrator faces after learning that one of his university juniors has a child (who now goes to the same university they used to attend). By repeating the ‘no’ in the 4th stanza, Larkin emphasizes the emptiness and regret he feels when he realizes ‘how much had gone of life’. This poem brings out a classic lesson — time shall pass, and waits for no one.

37. “My Mind to Me a Kingdom Is”, by Sir Edward Dyer 

My mind to me a kingdom is;

Such present joys therein I find,

That it excels all other bliss

That earth affords or grows by kind:

“My Mind to Me a Kingdom Is”, dating back to the Renaissance, declares that one’s mind is the most powerful source of one’s happiness. The poet metaphorically compares his mind to a kingdom, one where he reigns with a blissful state of control. Rather than constantly seeking pleasure elsewhere like several others, he reveals a refreshing sense of being content in possession of his most powerful tool, a peaceful mind.

38. “A Quoi Bon Dire”, by Charlotte Mew

And one fine morning in a sunny lane

Some boy and girl will meet and kiss and swear

That nobody can love their way again

While over there

You will have smiled, I shall have tossed your hair.

In the first two stanzas of “A Quoi Bon Dire”, poet Charlotte Mew introduces a curious protagonist — one who does not despair at the loss of a soulmate; who doesn’t fret at the passing of the years. For indeed, the question of a quoi bon dire (or, ‘what’s the point?’) is answered in the closing lines that you see above — a sentiment that the Welsh poet Dylan Thomas would echo many decades later: “Though lovers be lost love shall not; And death shall have no dominion.”

39. “My Heart Leaps Up”, by William Wordsworth 

My heart leaps up when I behold 

A rainbow in the sky:

So was it when my life began;

So is it now I am a man; 

So be it when I shall grow old,

Or let me die!

Wordsworth’s “My Heart Leaps Up” emphasizes the importance of retaining a child-like sense of enthusiasm throughout life. The poem begins by the speaker stating the joy he feels on seeing a rainbow, the very same delight he first felt when he saw it as a child. The poem argues that adults should not let this child-like sense of awe and appreciation for nature die out, as it is what makes life worth living.

40. “Life Is”, by Mother Teresa

Life is an opportunity, benefit from it.

Life is beauty, admire it.

Life is a dream, realize it.

Life is a challenge, meet it.

Mother Teresa’s “Life Is” leaves us with wise words to live by. Filled with words of encouragement, the poem is the Nobel Peace laureate’s view on all that life is, and how it should be lived. The poem’s positive, inspiring tone promises to leave you in high spirits.

Well, we hope that these poems made you smile, reflect, and view life from a different lens! If you simply can’t get enough and would like to continue exploring the world of poetry, do check out our post on must-read love poems.

24 POEMS ABOUT FAMILY AND ITS UTTERLY UNIQUE BONDS

24 POEMS ABOUT FAMILY AND ITS UTTERLY UNIQUE BONDS

24 POEMS ABOUT FAMILY AND ITS UTTERLY UNIQUE BONDS

The word “family” conjures up a series of images and emotions. Many times we can look at family with feelings of warmth, love, happiness, and safety. Just as many times, however, family can bring up pain and frustration and flat out trauma. Families are as complicated as the individuals that make them up.

The thing with families are we don’t get to pick which ones we belong to. We walk around with their DNA trying to define who we are. Who do we look like? Are we really just like our mothers? Do we really have Grandpa Owen’s long nose? Or ear for music? Or taste for wine? For too much wine? Is our optimism from our father? Do I get my anger and insecurity from my mother? All questions that a lot of us cary throughout our day, sometimes we can answer them, sometimes we can’t.

We can belong to a unit that exudes happiness and safety, but we all still have our monsters. Our family members get the backstage view of our lives. They see the best and worst in us. What better art form can we find that examines the complicated nature of family than poems about family?

Please enjoy this sampling of poems about family.

Hanif Abdurraqib “The Crown Ain’t Worth Much”

Michael J. Burt “We are Family”

Ogden Nash “Family Court”

Kwame Davis “Way Seeing”

William Wordsworth “My Sister”

Mary Oliver “The Son”

Nicole M O’Neal “A Family is Like a Circle”

Excerpt:

A family is like a circle.
The connection never ends,
and even if at times it breaks,
in time it always mends.

A family is like the stars.
Somehow they’re always there.
Families are those who help,
who support and always care.

Ray Young Bear “First Place in my Life”

Eve L. Ewing “The Train Speaks”

Clint Smith “FaceTime”

Excerpt:

On another night
in a hotel
in a room
in a city
flanked by all
that is unfamiliar
I am able to move
my finger along
a glass screen
once across
once vertical
& in seconds
see your mother

George Eliot “Brother and Sister”

Lisa Furmanski “The History of Mothers of Sons”

Jay Musa “My Mother’s Hips”

Robin Coste Lewis “Summer”

Excerpt:

Last summer, two discrete young snakes left their skin
on my small porch, two mornings in a row. Being

postmodern now, I pretended as if I did not see
them, nor understand what I knew to be circling

Kim Addonoizio “In Dreams”

Margaret Burroughs “What Shall I Tell My Children Who are Black? Reflections of an African American Mother”

Natalie Diaz“It was the Animals”

Chen Chen “I Invite My Parents to a Dinnerparty”

Yi-Young Lee “Three Words”

Ruth Stone “Pokeberries”

Excerpt:

I started out in the Virginia mountains
with my grandma’s pansy bed
and my Aunt Maud’s dandelion wine.
We lived on greens and back-fat and biscuits.
My Aunt Maud scrubbed right through the linoleum.
My daddy was a Northerner who played drums
and chewed tobacco and gambled.
He married my mama on the rebound.

Victor Hernandez Cruz “Childhood in the Latin Caribbean”

Maya Angelou “Human Family”

Jon Yao “Music from Childhood”

Michael Luis Medrano “Poem for my Teo One Week After His Release”

What are your favorite poems about family? 

20 Poems That Celebrate the Special Bond of Friendship

20 Poems That Celebrate the Special Bond of Friendship

20 Poems That Celebrate the Special Bond of Friendship

Because the friends in our lives deserveto be lauded with verse.

It’s no secret that good friends can be hard to find. The French poet Jean de la Fontaine put it best when he said, “Rare as is true love, true friendship is rarer.” (And that was back in the 17th century!) But even harder to track down are smart, touching poems about friendship that speak to the deep value and joy of our platonic relationships.

No doubt, the friends in our lives deserve to be lauded with verse. The pal you’ve known since kindergarten who still loves sharing an ice cream cone on the stoop together. The college friend who became your partner in crime during your party days and has stayed your lifeline through every major milestone. The woman next door who has slowly morphed from a friendly neighbor to a person you’d do anything for. The furry companion who licks your face every morning and always greets you with enthusiasm when you come home. The loved ones you lost too soon and think about all the time. Every friend—and type of friendship—is worth celebrating.

This collection of quotes makes it easy to do just that. Whether you’re looking to reflect on your friendships or are on the hunt for a great poem to read for a speech or stick in your bestie’s birthday care, you’ll find something here. Some might tug at your heartstrings so hard, you’ll have no choice but to share them with your friends ASAP just because.

“A Time to Talk,” by Robert Frost

Work, family, and endless to-do lists can make it tough to find the time to catch up. But you’ll never regret taking a break to chat with your friend, Frost reminds us. Everything else will still be there later.

READ NOW

“Will You Ever?” by Kaitlin M. Yawn

Looking for something to read at your best friend’s surprise birthday bash or retirement party? Yawn’s tearjerker of an ode spills out pure love and gratitude. It’s everything you wanted to say but weren’t quite sure how.

“A Poison Tree,” by William Blake

Bottling up big feelings can be toxic to even the strongest friendships. If you’ve been debating over whether to bring up a big issue with a friend, let Blake’s poem serve as some potent motivation. Not only will talking strengthen your relationship but you’ll feel better, too.

“Alone,” by Maya Angelou

“Nobody, but nobody / can make it out here alone,” says Angelou in one of her best-known poems that lauds the power of strong ties. Her words serve as a welcome reminder that no matter what, we’re always better off together.

“A Friend,” by Gillian Jones

Jones’ short and sweet poem, which was inspired by her own bestie, reminds us that when it comes to friendship, you’ll only get back as much as you give.

“Friends for Life,” by Angelica N. Brisset

How do you build a relationship that stands the test of time? Always have your friend’s back. When you show up for a friend, they’ll do the same for you, Brisset says. And that’s the stuff that true friendships are made of.

“To All My Friends,” by May Yang

Yang’s words are the poetic equivalent of the biggest hug to all of the friends who’ve helped you make it through life’s challenges— and the acknowledgement that you’ll do the same for them.

“Sonnet 104,” by William Shakespeare

Shakespeare’s ode to friendship has stood the test of time, just like the bond with your nearest and dearest.

“Hug ‘O War,” by Shel Silverstein

Silverstein’s playful verses were written for kids, but the message is just as powerful for adults: Being kind to your friends is always better than being right.

“On Friendship,” by Khalil Gibran

Here, Gibran eloquently reminds us that friendship is one of life’s most valuable gifts. Had he written this in 2022, it might’ve been called “All The Reasons Why Your Friends Are The Best Thing Ever.”

“It Would Be Water,” by Kathy Engel

Writing about her own loss, Engel shares unexpected moment that reminds her of a friend who has passed away. Her graceful words capture what it’s like to recall bittersweet memories of a friend who is no longer with you.

“The Friend,” by Matt Hart

Lazing barefoot in the grass, sharing a piece of chocolate cake. Hart recounts all of those pleasurable moments that friendships are made of and how they create the deepest of bonds: “You and the friend/remain twisted together.”

“I Love You,” by Roy Croft

Croft’s poem is often interpreted as describing as a romantic relationship. But reading his expression of deep love and admiration is just as likely to make you think of your best friend.

“We Have Been Friends Together,” by Caroline Elizabeth Sarah Norton

“We have been friends together—shall a light word part us now?” asks Norton, in this poem about longstanding friendships and the trite arguments that can, sadly, cause them to crumble.

“In the Company of Women,” by January Gill O’Neil

O’Neil knows that the girlfriends who know you best can restore your soul, writing: “Sorry, the blues are nowhere to be found./ Not tonight. Not here. / No makeup. No tears. /Only contours. Only curves.”

“Red Brocade,” by Naomi Shihab Nye

Offer a person help or hospitality before deciding whether they’re potential friend material, Nye suggests. “That way, he’ll have strength/ enough to answer. /Or, by then you’ll be/ such good friends/ you don’t care.”

“Silhouette.” by Janice Lobo Sapiago

Sapiago’s ode to the women she loves most is a poignant reminder that every friendship is different and will evolve over time.

“Care and Happiness,” by Shishir

If you’ve ever been touched by the kindness of a friend when you’re going through a tough time, this sweet, simple poem will have you nodding your head in agreement.

“Us Two,” by A.A. Milne

Milne’s poem may have been about a boy’s relationship with his favorite bear, but it’s hard not to think of your own tight knit childhood friendships when you read his lines.

“The Power of the Dog,” by Rudyard Kipling

Any dog owner can attest to the fact that some of the deepest relationships we have are with our furry companions. Kipling acknowledges this, while lamenting the bittersweetness of having friends whose lives are so much shorter than ours.

40 Friendship Poems To Celebrate Your Special Bond

40 Friendship Poems To Celebrate Your Special Bond

40 Friendship Poems To Celebrate Your Special Bond

Your BFF is your person through thick and thin – these poems describe that beautiful bond.

Friendship is one of the most beautiful aspects of human existence, and it is not bound by time, age, distance, and status. Many friendship poems celebrate the special bond you share with your loved one. Enduring relationships are made with consistent efforts that encourage strong bonding over a period of a long time. When you want to convey To All My Friends – By May Yangour feelings to a friend, just words won’t suffice. Poetry is a literary form that expresses feelings well, and it serves this purpose perfectly! You can use any of these 50 friendship poems in the article to express how much you appreciate this companionship and what their support means to you. Browse through them below.

Most Popular Friendship Poems To Brighten Your Day

1. A Golden Chain – By Helen Steiner Rice

Friendship is a golden chain,
The links are friends so dear,
And like a rare and precious jewel
It’s treasured more each year.

It’s clasped together firmly
With a love that’s deep and true,
And it’s rich with happy memories
And fond recollections, too.

Time can’t destroy its beauty
For as long as memory lives,
Years can’t erase the pleasure
That the joy of friendship gives.

For friendship is a priceless gift
That can’t be bought or sold,
But to have an understanding friend
Is worth far more than gold.

And the golden chain of friendship
Is a strong and blessed tie,
Binding kindred hearts together
As the years go passing by.

2. Your Kind Of Friendship – By Anonymous

It takes more than caring
To be a real friend
The nature of friendship
Requires a blend
Of warmest compassion
And love deep and true
To reach and to comfort
The way that you do
Because I can see
That your kind of friendship
Is priceless to me.

3. To All My Friends – By May Yang

That I could be this human at this time
breathing, looking, seeing, smelling
That I could be this moment at this time
resting, calmly moving, feeling
That I could be this excellence at this time
sudden, changed, peaceful, & woke
To all my friends who have been with me in weakness
when water falls rush down my two sides
To all my friends who have felt me in anguish
when this earthen back breaks between the crack of two blades
To all my friends who have held me in rage
when fire tears through swallows behind tight grins
I know you
I see you
I hear you
Although the world is silent around you
I know you
I see you
I hear you

4. The Friend – By Matt Hart

The friend lives half in the grass
and half in the chocolate cake,
walks over to your house in the bashful light
of November, or the forceful light of summer.
You put your hand on her shoulder,
or you put your hand on his shoulder.
The friend is indefinite. You are both
so tired, no one ever notices the sleeping bags
inside you and under your eyes when you’re talking
together about the glue of this life, the sticky
saturation of bodies into darkness. The friend’s crisis
of faith about faith is unnerving in its power
to influence belief, not in or toward some other
higher power, but away from all power in the grass
or the lake with your hand on her shoulder, your hand
on his shoulder. You tell the friend the best things
you can imagine, and every single one of them has
already happened, so you recount them
of great necessity with nostalgic, atomic ferocity,
and one by one by one until many. The eggbirds whistle
the gargantuan trees. The noiserocks fall twisted
into each other’s dreams, their colorful paratrooping,
their skinny dark jeans, little black walnuts
to the surface of this earth. You and the friend
remain twisted together, thinking your simultaneous
and inarticulate thoughts in physical lawlessness,
in chemical awkwardness. It is too much
to be so many different things at once. The friend
brings black hole candy to your lips, and jumping
off the rooftops of your city, the experience.
So much confusion — the several layers of exhaustion,
and being a friend with your hands in your pockets,
and the friend’s hands in your pockets.
O bitter black walnuts of this parachuted earth!
O gongbirds and appleflocks! The friend
puts her hand on your shoulder. The friend
puts his hand on your shoulder. You find
a higher power when you look.

5. Childhood Friends – By Mindy Carpenter

As childhood friends, we grew up together,
Swearing to be friends forever and ever.
Sometimes we would argue and fight,
Other times we would laugh and stay up all night.

We went from playing with games and toys,
To talking and dreaming about different boys.
My thoughts and feelings, to you I would confide,
Never having anything to hide.

Friends we do remain,
Things changing, and things staying the same.
To each other we still listen and share,
About each other, we will always care.

6. Because You Are My Friend – By Joanna Fuchs

Because you are my friend,
my life is enriched in a myriad of ways.
Like a cool breeze on a sweltering day,
like a ray of sunshine parting glowering clouds,
you lift me up.
In good times, we soar,
like weightless balloons
over neon rainbows.
In bad times, you are soothing balm
for my pummeled soul.
I learn so much from you;
you help me see old things in new ways.
I wonder if you are aware
of the bright seeds you are sowing in me.
I’m a better person for knowing you,
so that everyone I interact with
is touched by your good effect on me.
You relax me, refresh me, renew me.
Your bounteous heart envelops me
in joy and love and peace.
May your life be filled
with dazzling blessings,
just as I am blessed
by being your friend.

7. Thank You, Friend – By Joanna Fuchs

Thank you, friend, for all the things
That mean so much to me–
For concern and understanding
You give abundantly.

Thanks for listening with your heart;
For cheering me when I’m blue;
For bringing out the best in me;
And just for being you.

Thanks for in-depth conversation
That stimulates my brain;
For silly times we laugh out loud;
For things I can’t explain.

For looking past my flaws and faults;
For all the time you spend;
For all the kind things that you do,
Thank you; thank you, friend.

8. A Friend Or Two – By Wilbur D. Nesbit

There’s all of pleasure and all of peace
In a friend or two;
And all your troubles may find release
Within a friend or two;
It’s in the grip of the sleeping hand
On native soil or in alien land,
But the world is made-do you understand-
Of a friend or two.

A song to sing, and a crust to share
With a friend or two;
A smile to give and a grief to bear
With a friend or two;
A road to walk and a goal to win,
An inglenook to find comfort in,
The gladdest hours that we know begin
With a friend or two.

A little laughter; perhaps some tears
With a friend or two;
The days, the weeks, and the months and years
With a friend or two;
A vale to cross and a hill to climb,
A mock at age and a jeer at time-
The prose of life takes the lilt of rhyme
With a friend or two.

The brother-soul and the brother-heart
Of a friend or two
Make us drift on from the crowd apart,
With a friend or two;
For come days happy or come days sad
We count no hours but the ones made glad
By the hale good times we have ever had
With a friend or two.

Then brim the goblet and quaff the toast
To a friend or two,
For glad the man who can always boast
of a friend or two;
But fairest sight is a friendly face,
The blithest tread is a friendly pace
And heaven will be a better place
For a friend or two.

9. True Friends – By John P. Read

Whenever life gets you down,
Remember I’ll always be around;
All you have to do is call.

When your dreams disappear,
I’ll always be near
To catch you when you fall.

So remember, dear friend,
On me you can depend;
Nothing’s too much at all.

I will stand by your side;
I won’t run and hide.
Seeing you happy is my reward.

10. A Time to Talk – By Robert Frost

When a friend calls to me from the road
And slows his horse to a meaning walk,
I don’t stand still and look around
On all the hills I haven’t hoed,
And shout from where I am, What is it?
No, not as there is a time to talk.
I thrust my hoe in the mellow ground,
Blade-end up and five feet tall,
And plod: I go up to the stone wall
For a friendly visit.

11. True Friends – By Emily

Best friends stick together till the end.
They are like a straight line that will not bend.

They trust each other forever,
No matter if you’re apart or together.

They can be your hero and save the day.
They will never leave your side; they are here to stay.

They help you up when you fall.
Your true friends are best of all.

12. Smile – By Jessica R. Dillinger

If you’re feeling down; turn your frown upside down.
Put a smile on your face; take the world in your embrace.
Ask for a little help from the man up above.
And remember you have your best friend’s love.

13. My True Friend – By Abimbola T. Alabi

You always answer when I call
And help me up if I should fall,
But you never complain at all,
My true friend.

You confront me when I am wrong
But will never scold me for long,
Instead, you try to keep me strong,
My true friend.

You know the funny things to say
To make me laugh my fears away.
Like the sun, you brighten my day,
My true friend.

You see in me gifts I deny
And urge me to give things a try.
You spread for me my wings to fly,
My true friend.

You always perceive what I need
And offer it before I plead.
Just like a book, my mind you read,
My true friend.

You value little things I do
But won’t brag of what you do too.
How can I ever repay you,
My true friend?

And greatest of all I have found
When times are tough and I’m down,
You are the one who sticks around,
My true friend.

14. God Sends – by Rosalie Carter

I think that God will never send,
A gift so precious as a friend,

A friend who always understands,
And fills each need as it demands,

Whose loyalty will stand the test,
When skies are bright or overcast,

Who sees the faults that merit blame,
But keeps on loving just the same,

Who does far more than creeds could do,
To make us good, to make us true,

Earth’s gifts a sweet contentment lend,
But only God can give a friend.

15. You Have A Friend In Me – By Kase And Sash

You have a friend in me,
Don’t try and hide your feelings
because your best friend can see.
I mean the world to you,
That’s how I know our friendship is true.
We will be besties for life,
One gets stabbed, we both feel the knife……

16. A Friend – By Gillian Jones

A person who will listen and not condemn
Someone on whom you can depend

They will not flee when bad times are here
Instead they will be there to lend an ear

They will think of ways to make you smile
So you can be happy for a while

When times are good and happy there after
They will be there to share the laughter

Do not forget your friends at all
For they pick you up when you fall

Do not expect to just take and hold
Give friendship back, it is pure gold.

17. To Me, Fair Friend, You Never Can Be Old (Sonnet 104) – By William Shakespeare

To me, fair friend, you never can be old,
For as you were when first your eye I ey’d,
Such seems your beauty still. Three winters cold,
Have from the forests shook three summers’ pride,

Three beauteous springs to yellow autumn turn’d,
In process of the seasons have I seen,
Three April perfumes in three hot Junes burn’d,
Since first I saw you fresh, which yet are green.

Ah! yet doth beauty like a dial-hand,
Steal from his figure, and no pace perceiv’d;
So your sweet hue, which methinks still doth stand,
Hath motion, and mine eye may be deceiv’d:

For fear of which, hear this thou age unbred:
Ere you were born was beauty’s summer dead.

18. Hoping To Hear From A Former Friend – By Margaret Hasse

Is it you on the other end of the line
hesitant to speak to me, pausing for a moment
to register my hello so you know my number
stayed the same, my last name remains mine?
Though my voice isn’t young as when we last spoke,
don’t you hear a familiar timbre?
Still you hesitate so as not to startle me
after all this time. Dots string out like an ellipsis
in the endless sentence of your absence.
I hear static-filled ticking, then
a friendly stranger mispronounces my name.
Recognizing a pitch to sell something
and feeling foolish, I hang up quickly.
Won’t you ever break your long silence?
Sorrow and anger keep my line open to you.

19. A Poison Tree – By William Blake

I was angry with my friend;
I told my wrath, my wrath did end.
I was angry with my foe:
I told it not, my wrath did grow.

And I waterd it in fears,
Night & morning with my tears:
And I sunned it with smiles,
And with soft deceitful wiles.

And it grew both day and night.
Till it bore an apple bright.
And my foe beheld it shine,
And he knew that it was mine.

And into my garden stole,
When the night had veild the pole;
In the morning glad I see;
My foe outstretched beneath the tree.

20. Friends – By Liz Beran

We are going to different high schools
I know it will be hard
we were best friends
and now we are ripped apart

I remember the good days we had
throughout these 3 long years
you were there when I was sad
even when I was in tears

But now it’s all changed
we can’t be together anymore
no more notebooks to exchange
or laughter to adore

No more inside jokes to hear
or gossip in the hall
now we have high school to fear
and that’s the worst of them all

I will never forget that smile of yours
and how it made me glad
just remember you’ll always be
the bestest friend I’ve ever had

21. Tug O’ War – By Shel Silverstein

I will not play at tug o’ war.
I’d rather play at hug o’ war,
Where everyone hugs
Instead of tugs,
Where everyone giggles
And rolls on the rug,
Where everyone kisses,
And everyone grins,
And everyone cuddles,
And everyone wins.

22. O, My Friend – By Edgar Lee Masters

O, my friend,
What fitting word can I say?
You, my chum,
My companion of infinite talks,
My inspiration,
My guide,
Through whom I saw myself at best;
You, the light of this western country.
You, a great richness.
A glory,
A charm,
Product and treasure of these States.

23. Your Catfish Friend – By Richard Brautigan

If I were to live my life
in catfish forms
in scaffolds of skin and whiskers
at the bottom of a pond
and you were to come by
one evening
when the moon was shining
down into my dark home
and stand there at the edge
of my affection
and think, “It’s beautiful
here by this pond. I wish
somebody loved me,”
I’d love you and be your catfish
friend and drive such lonely
thoughts from your mind
and suddenly you would be
at peace,
and ask yourself, “I wonder
if there are any catfish
in this pond? It seems like
a perfect place for them.”

24. Success – By Edgar A. Guest

I hold no dream of fortune vast,
Nor seek undying fame.

I do not ask when life is past
That many know my name.

I may not own the skill to rise
To glory’s topmost height,
Nor win a place among the wise,
But I can keep the right.

And I can live my life on earth
Contented to the end,
If but a few shall know my worth
And proudly call me friend.

25. The Cake Of Friendship – By Michelle Flores

Preheat the oven of love
With plenty of secrets and hugs.

Mix in giggles and laughs
That makes your sides split in half.

Bake with the love and care
And all the things you both should share.

Decorate with the frosting of trust;
This is really a must.

Enjoy the cake; do not eat it fast.
Just like your new friendship, make it last.

26. Poem For A Friend – By Maurice Boland

If I could write a poem,
I would write it just for you.
But I cannot write a poem,
So what am I to do?

If I could write a poem,
I would tell you lots of things,
Of love and happiness
and the joy your friendship brings.

But I cannot write a poem,
So you will never know
Just how much I love you,
And now I have to go!

27. How Many, How Much – By Shel Silverstein

How many slams in an old screen door?
Depends how loud you shut it.
How many slices in a bread?
Depends how thin you cut it.
How much good inside a day?
Depends how good you live ’em.
How much love inside a friend?
Depends how much you give ’em.

28. I Can Be a Pal – By Kristen Smith

I can be a pal by smiling at you.
I can be a pal when you feel blue.
I can be a pal who is honest and kind.
I can be a pal when you’re in a bind.
I can be a pal by saying please and thank you.
I can be a pal when no one wants to.
I can be a pal every single day.
I can be a pal; what do you say?

29. Thank You For Your Friendship And Your Love – By Nicholas Gordon

Thank you for your friendship and your love.
However life may turn, this gift will be
A mountain that has made my river bend,
Nor will it flow the same way to the sea.
Knowing you is something I’m made of.

Years will not this part of me remove.
One lives for just a brief eternity,
Understanding truths that never end.

30. A Love Letter To My Best Friend – By Andrew Warner

If spring is the eager season, then you are the late bloomer of autumn
You are definitely orange…
Like an orange, or a sunset sometimes
But sometimes sunsets can be purple
Purple is regal.
And rare like orange, but I have heard way more people say that purple is their color, and lavender is their look, and violet is their name, and mauve is their polish, and velvet is their skin, but…
Orange is reserved for the Velma archetype and the Vermilion poke-fan and the Pumpkin Ghost and the rustic tangerine shirt of Merman
You are orange… like, sometimes
Orange… like, maybe?
Like, sometimes I see you by the curb, in construction and
the next day you are gone
Like a traffic cone,
You face the sky like a circus cannon
Sometimes you are so ready to get fired up
Sometimes you are so unwilling, you bolt your soles to the sidewalk
And I forget how planted you are,
posed in pavement
I see you like a pylon in between traffic lanes
No matter how steep your neck, it is always on the line for someone else’s safety
You are orange like Caution, like Slow
Sometimes you are orange like Garfield on a rainy day
Your thoughts are like uncharted Martian sands
They are beautiful in their existence, but still considered alien
Your ideas are a pumpkin patch
Where you can’t really tell which root sprouts which fruit
You just know they are grand and still growing
I have seen you wear orange, like a lion’s mane
like Pride Rock and Lion King
like the goldfish that stays up all night
You are orange like radioactive happiness
like bio-hazardous laughter
You are the beautiful disaster of Guy Fieri’s T-shirt
wearing Mario Batali’s Crocs
Doctors wanted to stabilize you
they told you orange is too abrasive
It is too creative
Orange is Attention Deficit
You’ve already heard them call you
Orange, like disorder
What’s another couple of words before it?
You are orange like a monarch butterfly
Your caterpillar is similar to any other inchworm or millipede
but no one ever sees the difference between a monarch and a moth
Mom said your tantrums could be mistaken for mood swings
Your sleep patterns are not insomnia, but school-related stress
You get extra time on tests, but they were never designed to assess your kind of intelligence.
Because you are orange like a clockwork
One that can be fucked up and brilliant at the same time
Maybe that’s why I think you’re brilliant
Bipolar Disorder is less like a coin, it’s less like two-face,
more like the middle of a traffic light at two a.m.
it is less stop-and-go, more like Slow,
like, sometimes… like, maybe?
I noticed your prescription bottles
And prescription glasses are both autumn orange.
I wonder if it’s difficult to discern
which one changes the way you see the world
and which one changes the way you see yourself.

31. If I Could Catch A Rainbow – By Sandra Lewis Pringle

If I could catch a rainbow, I would do it, just for you,
And, share with you, its beauty, on the days you’re feeling blue.

If I could, I would build a mountain, you could call your very own.
A place to find serenity, a place just to be alone.

If I could, I would take your troubles, and toss them into the sea.
But, all these things, I’m finding, are impossible for me.

I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair;
but, let me be, what I know best,
A Friend, who’s always there.

I promise to defend you, should the occasion ever rise,
And, I promise to wipe away the tears,
which might stream from your weeping eyes.

Let me be the trusted Friend, the one that you know best.
I will never leave you, on that, you can surely rest.

32. Will You Ever? – By Kaityln M. Yawn

I don’t think you will
Ever fully understand
How you’ve touched my life
And made me who I am.

I don’t think you could ever know
Just how truly special you are,
That even on the darkest nights
You are my brightest star.

You’ve allowed me to experience
Something very hard to find,
Unconditional love that exists
In my body, soul, and mind.

I don’t think you could ever feel
All the love I have to give,
And I’m sure you’ll never realize
You’ve been my will to live.

You are an amazing person,
And without you I don’t know where I’d be.
Having you in my life
Completes and fulfills every part of me.

33. Friendship’s Flower – By Helen Steiner Rice

Life is like a garden
And friendship like a flower,
That blooms and grows in beauty
With the sunshine and the shower.

And lovely are the blossoms
That are tended with great care,
By those who work unselfishly
To make the place more fair.

And, like the garden blossoms,
Friendship’s flower grows more sweet
When watched and tended carefully
By those we know and meet.

And, if the seed of friendship
Is planted deep and true
And watched with understanding,
Friendship’s flower will bloom for you.

34. Emblems Of Friendship – By John Imrie

Friendship is a golden band
Linking life with life,
Heart to heart, and hand to hand,
Antidote to strife.

Friendship is a silken cord
Beautiful and strong,
Guarding, by each kindly word,
Loving hearts from wrong.

Friendship is a beacon-light
On life’s rocky shore,
Brightest in our darkest night
When the breakers roar.

Friendship is an iron shield
Where life’s cruel darts
Ever may be forced to yield
Ere they wound true hearts.

Friendship is the gift of God
Freely to us given,
As the flowers that gem the sod,
Or the light of heaven!

35. My Friend, Brielle – By Cathy Madison

My friend, Brielle, is the best.
She is nicer than the rest.
When you are sad and have a frown,
She will turn it upside down.
Brielle is artistic, creative, too.
She is always there for you.
Brielle is so kind, and lots of fun.
As you can see, she is number one.

36. Let’s Be Friends – By Christine Corona

Would you like to be my friend?
That would be so fine!
We’ll run around in your backyard
And then we’ll play in mine.
We’ll walk to school together.
And share our lunches too.
Oh, what a lucky kid I am
To have a friend like you!

37. With A Friend – By Vivian Gould

I can talk with a friend
and walk with a friend
and share my umbrella
in the rain.

I can play with a friend
and stay with a friend
and learn with a friend
and explain.

I can eat with a friend
and compete with a friend
and even sometimes
disagree.

I can ride with a friend
and take pride with a friend.
A friend can mean
so much to me!

38. Work For Friendship – By J.J. Thorne

The duties of friendship to perform,
Will keep our thoughts wide awake;
Make life true and warm,
For friendship’s sake.

Cursed is he that makes envy,
Lies, tattles, and fraternity break;
Speak in praise and speak the truth,
For friendship’s sake.

Love warms and never alarms,
Sweet as lilies of the lake;
Row your boat and gather charms.
For friendship’s sake.

If peace and harmony through human regard,
We desire to make;
We will work if it is hard;
For friendship’s sake.

In pursuit and plod for wealth,
Let honesty hold the stake;
Do not hate the man of stealth,
For friendship’s sake.

Live upright, honest and fair,
Give rather than take;
In brotherly love do you share?
For friendship’s sake.

39. Friends For Life – By Angelica N. Brissett

We are friends.
I’ve got your back,
And you have mine.
I’ll help you out
Anytime!
To see you hurt,
To see you cry,
Makes me weep
And wanna die.
If you agree
To never fight,
It wouldn’t matter
Who’s wrong or right.
If a broken heart
Needs a mend,
I’ll be right there
Till the end.
If your cheeks are wet
From drops of tears,
Don’t worry,
Let go of your fears.
Hand in hand
Love is sent.
We’ll be friends
Till the end!

40. New Friends and Old Friends – By Joseph Parry

Make new friends, but keep the old;
Those are silver, these are gold.
New-made friendships, like new wine,
Age will mellow and refine.
Friendships that have stood the test-
Time and change- are surely best;
Brow may wrinkle, hair grow gray;
Friendship never knows decay.
For ‘mid old friends, tried and true,
Once more, we, our youth, renew.
But old friends, alas! May die;
New friends must their place supply.
Cherish friendship in your breast-
New is good, but old is best;
Make new friends, but keep the old;
Those are silver, these are gold.

Infographic: Why Write Poems To Friends?

Remember this: Friends are for life! You must ensure that you are kind and gentle to them because they stand by you through thick and thin. And the best way to do it is by sharing friendship poems with them.

But the significance of friendship poems doesn’t end just here. We have created an infographic to tell you what all you can use these poems for. Check it out below.

Friendship poems are a special way to let your dearest friends know how special you feel about them. The above-listed poems are full of friendly emotions that you can send to your friend to honor your connection. It makes for a simple yet lovely gesture to express what they mean to you. “The best things about poems is that they are quick, witty, ways to evoke emotion and deepen connection which is what we need in friendships these days,” says Relationship Expert, Dr. John Ryan De Oca.

Whether it is a special occasion or any random day, you can make it memorable for them without much cost or effort. Giving thoughtful words to your feelings through these poems about friendship would not only make their day special but also help strengthen your beautiful relationship even more. Pick the one that most accurately expresses your thoughts and feelings, and send it to your friend right away!

Frequently Asked Questions

1How do I write a poem about my best friend?

While writing a poem for a best friend, the best approach is to appeal to the emotional sensibilities of your friend. Mention all the things you appreciate them for and why they are so special to you in the poem for your best friend.

2What does Kahlil Gibran say about friendship?

Kahlil Gibran, in his poem “On Friendship”, talks about how friendship is that one thing that completes life. A good friend is an answer to all your needs. As Gibran says in his poem on friendship, a good friend by your side will keep grief and sorrow at bay.

3What word rhymes with friendship?

Words like pip, snip, ship, slip, nip, etc., rhyme with friendship.

4How do you begin a poem?

There is no rule set in stone on how a poem must begin. But there are a few things you must consider before beginning a poem so that you know how to go about it. List down a blueprint of all the things you wish to express and how you’d order them. Adopt a personal tone and start writing freehand because you can always make edits as you go. As you go about this process, the appropriate beginning that speaks to you, will come to you.

5What is another word for best friends?

If you want more poetic or unique words for best friends in your poem, you can use words like companion, dearest, soulmate, soul sister, confidant, soul twin, or my shadow.

18 Famous Poets and Their Most Influential Poems

18 Famous Poets and Their Most Influential Poems

18 Famous Poets and Their Most Influential Poems

Poetry has changed continuously throughout the centuries. But these famous poets have stood the test of time with their distinct styles and contribution to poetry. Who are they? In this article, we’ll go over the most well-known poets and their popular poetry.

1. William Shakespeare

Born in 1564, William Shakespeare is one of the greatest poets in English literature. His plays have been staged and adapted countless times over the centuries and across the globe.

Although better known as a playwright, Shakespeare pioneered the sonnet form in English.

This accomplishment alone sets him among the best poets in the world. Shakespeare’s most famous sonnets include:

  • Shall I compare thee to a summer’s day? (Sonnet 18)
  • My mistress’ eyes are nothing like the sun (Sonnet 130)
  • Let me not to the marriage of true minds (Sonnet 116)

With over a hundred poems to his name, Shakespeare is undoubtedly one of the world’s most celebrated writers as well.

2. Maya Angelou

Born Marguerite Johnson in St. Louis, Missouri, this poet and activist worked alongside Martin Luther King Jr. and Malcolm X. She worked an impressive array of jobs, from streetcar operator to sex worker to journalist.

She wrote numerous poems, several autobiographies, and news reports. Angelou was a recipient of the Presidential Medal of Freedom (2010) and a Pulitzer Prize nominee (1972). Her best-known poems are “Caged Bird” and “Still I Rise.”

Angelou remained active until she died in 2014, arguably making her one of the best female poets of the 21st century as well as the 20th.

3. Robert Frost

Born in 1874, this quintessential American poet filled his verse with scenes of New England life.

During Frost’s long life, poetry underwent many radical changes in form, but Frost’s style remained consistent and uniquely his.

In fact, Frost had a long, prolific career and won four Pulitzer Prizes, securing his place among the best poets of the 20th century. He was presented with the Congressional Gold Medal in 1962 and delivered a poem at John F. Kennedy’s inauguration. He died in 1963.

His “The Road Not Taken” is one of the best-known American poems of the 20th century.

4. Emily Dickinson

Emily Dickinson is not only one of the most famous female poets, but she is also among the best American authors.

After school, Dickinson remained in her parent’s household her entire life. She was not precisely the recluse she’s often depicted as, but she never married, traveled, or worked outside the home.

She wrote almost 1800 poems, stitched into packets, discovered, and published only after she died in 1886. Her spare, elliptical style is unmistakable in the classic “Because I could not stop for Death.“

5. William Butler Yeats

Born in 1865, W.B. Yeats was a poet, playwright, and later senator of the Irish Free State. Though he was born into a prosperous Anglo-Irish Protestant family, Yeats’ nationalism shows in his fusion of mysticism and Irish folklore.

He was also deeply involved in Irish politics around the period of the Irish uprising against British rule in 1916. Many of his compatriots were imprisoned or executed for their activity.

Yeats won the Nobel Prize in Literature in 1923. His best-known poems include:

The Second Coming
Sailing to Byzantium
Easter, 1916

6. John Keats

This English Romantic poet was only 25 when he died of tuberculosis, but he left an impressive body of work behind.

Keats was born in 1795 into a family of modest means and trained to be a physician. However, he gave up medicine to devote himself to poetry. He was not financially successful, but many consider him to be one of the best poets of the 19th century.

He died in 1821 in Italy, where he had hoped the drier air would alleviate his tuberculosis. His best-known poems are “Ode on a Grecian Urn” and “To Autumn.”

7. Sylvia Plath

Born in Boston in 1932, this American poet of the Confessional school showed early promise as a student at Smith College.

After winning a Fulbright fellowship to study in England, Plath met and married fellow poet Ted Hughes. Her marriage was tumultuous, and she struggled with mental illness for many years.

Her novel “The Bell Jar” recounts these struggles in a semi-autobiographical fashion. In 1963, unfortunately, she took her own life.

Her best-known poem, which seems to foreshadow her death, is “Lady Lazarus.” In 1982, she was posthumously awarded the Pulitzer Prize for Poetry.

8. William Wordsworth

This English poet, born in 1770, was one of the earliest leaders of the Romantic movement.

Wordsworth’s poetry expresses a deep appreciation of nature and people’s ordinary lives. He was also an ardent supporter of the French Revolution in his youth and traveled to France to witness it firsthand.

He returned to England and continued with his poetry and activism on behalf of the common people. However, he adopted more conservative views as he aged and settled in the Lake District in northern England.

He spent his later years there, immersing himself in the dramatic landscapes of his home. He was appointed poet laureate of England in 1843, a position he held until his death in 1850.

Two of Wordsmoth’s most famous poems are “I Wandered Lonely as a Cloud” and “The World Is Too Much with Us.”

9. Walt Whitman

Walt Whitman, born in 1819, is a towering figure in the American literary landscape. His poetry celebrates the self, the soul, and the fellowship of all people in expansive, unconventional verse.

A printer by trade, Whitman also worked as a journalist, publisher, and even a carpenter before becoming an established poet. His life was as unconventional as his verse. Many of his works came under criticism for indecency or immorality.

“Song of Myself” and “When Lilacs Last in the Dooryard Bloomed” are his two most celebrated poems. The latter is a quiet, somber tribute to Abraham Lincoln, written shortly after his assassination.

10. Edgar Allan Poe

Poe is best remembered for tales of horror and suspense like “The Cask of Amontillado” and “The Tell-Tale Heart.” He significantly shaped modern prose fiction, but he considered himself mainly a poet.

Poe was born in 1809 and orphaned when he was only two years old. He was taken in and educated by John Allen, possibly his godfather, though he never formally adopted Poe.

Poe received an excellent education but had tumultuous young adulthood. He was kicked out of the University of Virginia for accumulating gambling debts and was forced to make his own living.

He worked steadily at many magazines as an editor and a writer. In 1836, he married his thirteen-year-old cousin Virginia Clemm. Their marriage was by all accounts a happy one until Virginia died in 1847. Poe’s behavior became more erratic after that, and he died in 1849. His best-known poems are “The Raven” and “Annabel Lee.”

11. Homer

Like other poetry of the time, Homer’s epics were made to be performed aloud, possibly to music. Very little is known about Homer, and it’s possible that there was no single poet by that name.

Whatever the identity of the poet (or poets) responsible, “The Iliad” tells the story of the Trojan War.

Another famous poem is “The Odyssey,” which recounts the travels and adventures of the warrior Odysseus and his ten-year journey home from the Trojan War.

The poems as we know them today were likely written down in the 6th century BC, at least two centuries after Homer’s death. It’s impossible to overstate their importance to Western literature. Everyone from Virgil to James Joyce has drawn inspiration from Homer’s work.

12. Langston Hughes

Born in 1902, Hughes became one of the most famous poets of the Harlem Renaissance. His youth was very mobile, and he had lived in six different cities by the time he reached adulthood. His adulthood was also full of motion.

While he pursued writing, he traveled to Europe, West Africa, and Mexico. He also worked many jobs as a cook, sailor, farmer, and nightclub doorman.

Hughes’ poetry often mimics the rhythms of blues and jazz. It employs the simple, direct speech of Black daily life. This style of language was not always well-received, especially by some members of the Black intelligentsia.

They sought to distance themselves from the plain speech of regular people while Hughes embraced it fully. Today Langston Hughes’ legacy is undeniable. Among his best-known poems are:

  • Dreams
  • The Negro Speaks of Rivers
  • Theme for English B

13. Oscar Wilde

Born in 1854, this Anglo-Irish poet and playwright was known for his flamboyant fashion sense and witty writing.

Wilde was a disciple of the movement known as aestheticism, which preached art for art’s sake. Wilde’s writings display a sharp wit and flair for wordplay.

He also had his share of critics, who found his writing superficial and disapproved of his personal life. Wilde made no great effort to hide his homosexuality.

In 1895, he was convicted of “sodomy and gross indecency” after quarreling with his lover’s father. Wilde’s two-year sentence to hard labor destroyed his health and career but was the inspiration for his only major poem, “The Ballad of Reading Gaol.”

14. Dante Alighieri

Dante was a towering figure of the Italian Renaissance and the first major poet to write in Italian. In fact, he argued passionately for Italian to stand on equal footing with Latin as a literary language. Though a native of Florence, Dante spent much of his life in exile due to his political activity.

His masterpiece “The Divine Comedy” takes its narrator on a guided tour through Hell, Purgatory, and Paradise. It’s no coincidence that many of Dante’s political enemies are in Hell alongside mythical and legendary evildoers.

15. Pablo Neruda

Born Ricardo Eliezer Neftali Reyes y Basoalto in 1904, this Chilean poet began his career as a diplomat. Neruda was not associated with any particular poetic movement but possessed his own style.

Neruda won the Nobel Prize in Literature in 1971 and is one of the most famous poets in any language. His best-known work translated into English is the collection “Twenty Love Poems and a Song of Despair.”

16. William Blake

Many scholars and students consider poet, painter, and engraver William Blake as one of the best poets of the 18th century.

His boldly mystical works, illustrated by Blake himself, anticipate many later developments by the Romantic poets of the 19th century. His best-known works are “Songs of Innocence,” “Songs of Experience,” and the lyrics to the famous hymn “Jerusalem.”

17. John Milton

John Milton is among the most famous poets of the English language. Unknown to many, he also had a busy career as Oliver Cromwell’s Latin secretary during the Commonwealth period after the English Civil War.

Milton’s best-known work is “Paradise Lost.” It is a long epic poem about the fall of the rebel angels from Heaven and the temptation of Adam.

18. Percy Bysshe Shelley

This giant of the English Romantic period was close to the most influential literary figures of his time. He was friends with the poet Byron, and his wife Mary Shelley was the author of Frankenstein. Shelley was born into an affluent family and attended Oxford, but he led a politically and socially unconventional life.

He and Mary lived mainly on the Continent with a revolving cast of friends and confidants until his death by drowning in 1822. He is best remembered for the poem “Ozymandias,” which contemplates an ancient ruin and the fleeting nature of power.

Who is Your Favorite Poet?

Do you agree with this list? Are there any poets missing from the list? Do you think some of the poets mentioned don’t deserve to be on our list?

Let us know by leaving a comment.

5 Reasons to Teach Poetry in the Classroom

5 Reasons to Teach Poetry in the Classroom

5 Reasons to Teach Poetry in the Classroom

Read the five reasons that explain the importance of teaching poetry, and instill a love for poems in the classroom. Children will love these activities that build reading, writing, and language skills.

Why Teach Poetry?

There tend to be two types of teachers when it comes to poetry: Ones who love it and bring it into the classroom freely and often. Then others stay clear. The reason for this may be because they don’t think it fits with the curriculum and what they are teaching. They may not “have time” to fit it in. Or they may not enjoy poetry themselves, and this prevents them from introducing it in the classroom.

If the love is not there *yet* for you, I give you this challenge. Give it a try! Open a book of poems. Read the odd poem to your class. Find a poem that goes along with your classroom theme and share. Ask children about their experiences with poetry and how it makes them feel.

Why is Poetry Important In Primary School

Poetry has a place in our curriculum. It can be taught as part of reading, writing, and language lessons, and it fits easily into classroom themes, projects, and celebrations. It can add additional value to our studies. Poem of the week activities can be easily implemented to strengthen language arts lessons.

This post includes five reasons to teach poetry in the classroom. If you are a poetry advocate already, I hope you gain some additional insight and ideas to strengthen your program. If you are reluctant to teach poetry, I encourage you to read the reasons why and to find out for yourself. The reasons listed, as well as FREE activities to try, will help guide you in the right direction!

1. Build Reading, Speaking, & Listening Skills

Why teach poetry? Children need to learn to read a variety of texts and poems are one of those forms. The unique thing about poetry is that we often read aloud, repeat often, and share in groups. When children are listening to poems orally, they are building their listening skills. They learn to attend to the words they hear and to think about what those words mean together.

When sharing poems in a classroom, look at, and read them together. Children are strengthening their reading skills and build reading fluency through repeated reading. The dots connect in a child’s brain when they see it, hear it, and say it aloud. Children begin to listen to the rhythms and rhyme present in poems. Reading fluency develops as verses are practiced and read many times. Rachel Clarke says “As teachers when we use poetry with children we are modeling how to read it, building familiarity with it, and widening children’s reading horizons,”

Reading comprehension also results in discussions about meaning, connecting, and visualizing. Encourage children to imagine the poem as it is read aloud. They can draw a picture or think quietly about what they hear. Ask children to share what they consider a poem is about or what they believe a word or line means. Naturally, children will connect to what they hear. Ask children to share their connections to their own experiences.

2. Explore Language & Vocabulary

Poetry provides teachers with a special tool: A tool that can be broken down and evaluated in parts. A tool that can use used to teach many literacy skills.

Poetry often contains words that rhyme for effect. Children can learn about phonics and letter sounds by listening for and locating rhyming words. A poem can be used to teach sentence structure, parts of speech, and many grammar skills. Teaching grammar in engaging ways can be a struggle. Poetry can help!

Poetry builds vocabulary. Children get exposed to words they have not heard before, and they listen to them in context. Discuss new terms with children and ask them to point out the ones they hear for the first time. This exercise provides a venue for ELL learners to learn and build language. Not only do children hear new words, but they are also learning how words are chosen for effect and to create imagery.

Explore a poem of the week during a class meeting. Encourage children with activities such as locating sight words, finding new terms, or focus on a particular skill you are teaching in class. Poetry Mats are a valuable resource for practicing many skills. Poetry offers a way to teach that is memorable and motivational. The opportunities to learn through poetry are endless!

3. Inspire Writing

Teach how poems are constructed and the words they contain. It is the first step to writing. Different types of poems have various components. In poetry, we learn how to put words together to form meaning and context. We learn how to choose the right words to create imagery and effect.

When we break poems down into their parts, we learn a lot about how writing comes together. We learn how to follow a pattern and put words in a particular order. The simple patterns found in some poems are fun to follow, and great places for children to start learning to write. Writing poetry is a transferable skill that will help children write in other ways and styles.

Start teaching poetry to children early as they begin to learn to write. A good poetry writing unit includes planning and brainstorming activities, templates to practice and write, and ways to display poetry. Start by teaching simple poetry forms that follow a pattern so children can make connections. Try these free lessons as a fun start: acrostic poetry, shape poetry, autobiography poetry.

4. Encourage Creative Thinking

Poetry is a form of expression. Writing it lets us get out our feelings and thoughts on a subject while reading it encourages us to connect and find meaning in our experiences.

Poetry can have a positive impact on the social and emotional learning of children. It may offer them a new way of thinking about something. It can put things into words that children may not know how to express otherwise. Poetry encourages children to express themselves and their feelings.

Jeanette Winterson, a poet, and writer, once said, “It isn’t a hiding place. It is a finding place.” Poetry inspires children’s imaginations to run wild.

5. Build a Love for Reading

As children learn to read, expose them to a variety of styles and types of text. As teachers, we want them to love the act of reading and what they read as they learn. Learning to read can be hard work, and the books children learn first often lack that unique ingredient. Poetry is different. It has that special sauce that children crave and so much more!

Children have a natural curiosity to foster and encourage with poetry. It creates enchantment and wonder in a child’s mind. Poems encourage kids to imagine new worlds and experiences.

Poetry is great to share with children, but also have available for them to choose and read independently. Poems provide enjoyment and laughter. Poems are engaging and fun to read! They encourage kids to move with the rhythms they hear and add actions.

Teach poetry to children; otherwise, they may miss out on it completely. Children tend not to choose books of poems to read if they haven’t been exposed before. Break this barrier and share it with them. Build a love for poetry together!

Children’s Poetry Books

It is essential to find great examples of poems to share with children. Jack Prelutsky, Dennis Lee (a Canadian poet fav), Dr. Seuss, and Shel Silverstein are a few fantastic authors who have written a variety of poetry and books for children. I guarantee if you share any of the selections below, you will build a love of poetry that will last a lifetime!

FREE Resources for Teaching Poetry

Poem of the Week Pack

This FREE Poem of the Week resource includes 2 original poems and 1 nursery rhyme to add to your collection of poems. There are 6 differentiated activities included, as well as sentence strips and a bulletin board banner. Your students will be reading and writing poetry all week long!

Social-Emotional Learning Poem & Activities

This FREE empathy poetry pack includes an original poem and engaging activities. The poem and activities will help you teach the concept of empathy and build important reading skills at the same time.

Classroom Poetry Resources

Integrate the following resources into the primary classroom and any language arts curriculum. Each offers a wealth of engaging poems and activities to build a ton of skills and a love of poetry!

30 Best Poems for Kids to Entice a Love for Poetry

30 Best Poems for Kids to Entice a Love for Poetry

30 Best Poems for Kids to Entice a Love for Poetry

​​Writing a poem for kids is a fun and easy way to get their creative juices flowing. Not only can you teach them how to make up poetry, but you can also use the poems to teach them about life lessons and values. This article will give you the best kids’ poems of all time, along with giving you some great tips on how to help your child through the process of writing a poem.

Best kids’ poems
Short Poems for Kids

1. The Purple Cow
By Gelett Burgess

I never saw a purple cow,
I never hope to see one,
But I can tell you, anyhow,
I’d rather see than be one!

2. The Forest
By Annette Wynne

The forest is the town of trees
Where they live quite at their ease,
With their neighbors at their side
Just as we in cities wide.

3. Hey Diddle Diddle
Author Unknown

Hey diddle diddle,
The Cat and the fiddle,
The Cow jumped over the moon,
The little Dog laughed to see such sport,
And the Dish ran away with the Spoon.

4. There Was an Old Man with a Beard
By Edward Lear

There was an Old Man with a beard,
Who said “It is just how I feared—
Two Owls and a hen,
For Larks and a wren,
Have all built their nests in my beard!”

5. The Days of the Month
Author Unknown

Thirty days hath September,
April, June, and November,
February has twenty-eight alone.
All the rest have thirty-one,
Excepting leap-year—that’s the time
When February’s days are twenty-nine.

6. The Porcupine
By Ogden Nash

Any hound a porcupine nudges
Can’t be blamed for harboring grudges,
I know one hound that laughed all winter
At a porcupine that sat on a splinter.

7. At the Zoo
By William Makepeace Thackeray

First I saw the white bear, then I saw the black;
Then I saw the camel with a hump upon his back;
Then I saw the grey wolf, with mutton in his maw;
Then I saw the wombat waddle in the straw;
Then I saw the elephant a-waving of his trunk;
Then I saw the monkeys – mercy, how unpleasantly they smelt!

8. Down They Go…
By Roald Dahl

Down they go!
Hail and snow!
Freezes and sneezes and noses will blow!

9. Happy Thoughts
By Robert Louis Stevenson

The world is so full
of a number of things,
I’m sure we should all
be as happy as kings.

10. There Was an Old Woman Who Lived in a Shoe
By Mother Goose

There was an old woman who lived in a shoe,
She had so many children she didn’t know what to do;
She gave them some broth without any bread,
Kissed them all soundly and sent them to bed.

Funny Poems for Kids

11. I’m a Little Teapot
By George Harold Sanders

I’m a little teapot
Short and stout
Here is my handle (one hand on hip)
Here is my spout (other arm out straight)

When I get all steamed up
Hear me shout
“Tip me over
and pour me out!” (lean over toward spout)

I’m a clever teapot,
Yes, it’s true
Here let me show you
What I can do

I can change my handle
And my spout (switch arm positions)
Just tip me over and pour me out! (lean over toward spout)

12. My Cat is Fat
By James Mcdonald

I’ve a cat named Vesters,
And he eats all day.
He always lays around,
And never wants to play.

Not even with a squeaky toy,
Nor anything that moves.
When I have him exercise,
He always disapproves.

So we’ve put him on a diet,
But now he yells all day.
And even though he’s thinner,
He still won’t come and play.

13. How Not to Have to Dry the Dishes
By Shel Silverstein

If you have to dry the dishes
(Such an awful, boring chore)
If you have to dry the dishes
(‘ Stead of going to the store)
If you have to dry the dishes
And you drop one on the floor—
Maybe they won’t let you
Dry the dishes anymore.

14. McGallimagoo
By James McDonald

My name is not McGallimagoo,
Although some would have you think.
All day long they call me this,
And I really think it stinks.

McGallimagoo come here to me
Mcgllimagoo sit down.
McGallimagoo is such a funny name,
But it always makes me frown.

So if you see me on the street,
Please don’t call me this.
Refer to me by my proper name,
Which is Mr. Hullibajiss.

15. As Soon as Fred Gets Out of Bed
By Jack Prelutsky

As soon as Fred gets out of bed,
his underwear goes on his head.
His mother laughs, “Don’t put it there,
a head’s no place for underwear!”
But near his ears, above his brains,
is where Fred’s underwear remains.

At night when Fred goes back to bed,
he deftly plucks it off his head.
His mother switches off the light
and softly croons, “Good night! Good night!”
And then, for reasons no one knows,
Fred’s underwear goes on his toes.

16. Learning
By Judith Viorst

I’m learning to say thank you.
And I’m learning to say please.
And I’m learning to use Kleenex,
Not my sweater, when I sneeze.
And I’m learning not to dribble.
And I’m learning not to slurp.
And I’m learning (though it sometimes really hurts me)
Not to burp.
And I’m learning to chew softer
When I eat corn on the cob.
And I’m learning that it’s much
Much easier to be a slob.

Poem for Kids about School

17. The Children of Beslan (To My Children)
By Irakli Kakabadze

Today is the First of September and

As natural,

As the sun’s setting and rising,

The flowers’ budding and wilting,

The healing of open wounds,

And death.

This isn’t a school bell ringing,

It’s the bells of a church.

The mothers woke us up from our summer games,

But the fathers took our hands more sternly and

more proudly than never before.

The fathers left work for the market,

Carrying heavy bags and

All kinds of thoughts and rubbish

in their heads.

We left toys with wilted smiles on the beds,

Little sisters and brothers in the windows,

Grandmothers who had combed our hair and

Crossed us as we were leaving home,

To meet with God, or our first teachers.

Here, our empty, silent notebooks,

Here, our unopened books and flat, inanimate illustrations,

The red pens, which retain their strictness, but can’t express it,

A roster, read from the grade book with no answers,

Desks without purpose and

The boards, painted black,

On which is written our first, short history.

Here, our flowers for you, who

Were supposed to open the door of life’s wisdom for us,

But the flowers have chosen a better fate.

Again, light backpacks

Are hanging like crosses upon our weak shoulders and

White shirts—

Like sacrificial lambs, we make our way to the last class.

Don’t look at the road so often,

We won’t return from here,

We continued our summer games and

We are hiding behind September first.

18. The High-School Lawn
By Thomas Hardy

Gray prinked with rose,

White tipped with blue,

Shoes with gay hose,

Sleeves of chrome hue;

Fluffed frills of white,

Dark bordered light;

Such shimmerings through

Trees of emerald green are eyed

This afternoon, from the road outside.

They whirl around:

Many laughters run

With a cascade’s sound;

Then a mere one.

A bell: they flee:

Silence then: —

So it will be

Some day again

With them, — with me.

19. Moonlily
By Marilyn Nelson

When we play horses at recess, my name

is Moonlily and I’m a yearling mare.

We gallop circles around the playground,

whinnying, neighing, and shaking our manes.

We scrape the ground with scuffed saddle oxfords,

thunder around the little kids on swings

and seesaws, and around the boys’ ball games.

We’re sorrel, chestnut, buckskin, pinto, gray,

a herd in pastel dresses and white socks.

We’re self-named, untamed, untouched, unridden.

Our plains know no fences. We can smell spring.

The bell produces metamorphosis.

Still hot and flushed, we file back to our desks,

one bay in a room of palominos.

20. Making History
By Marilyn Nelson

Somebody took a picture of a class
standing in line to get polio shots,
and published it in the Weekly Reader.
We stood like that today. And it did hurt.

Mrs. Liebel said we were Making History,
but all I did was sqwunch up my eyes and wince.
Making History takes more than standing in line
believing little white lies about pain.

Mama says First Negroes are History:
First Negro Telephone Operator,
First Negro Opera Singer At The Met,
First Negro Pilots, First Supreme Court Judge.

That lady in Montgomery just became a First
by sqwunching up her eyes and sitting there.

Poems for Kids that Rhyme

21. Eletelephony
By Laura Elizabeth Richard

Once there was an elephant,
Who tried to use the telephant—
No! No! I mean an elephone
Who tried to use the telephone—

(Dear me! I am not certain quite
That even now I’ve got it right.)
Howe’er it was, he got his trunk
Entangled in the telephunk;

The more he tried to get it free,
The louder buzzed the telephee—
(I fear I’d better drop the song
Of elephop and telephong!)

22. Two Little Dicky Birds
By Mother Goose

Two Little Dicky Birds,
Sat upon a wall.
One named Peter,
The other named Paul,
Fly away Peter.
Fly away Paul.
Come back Peter!
Come back Paul!!

23. Jack and Jill
By Mother Goose

Jack and Jill
Went up the hill
To fetch a pail of water,
Jack fell down
And broke his crown
And Jill came tumbling after.
Up Jack got
And home did trot
As fast as he could caper,
Went to bed
To mend his head
With vinegar and brown paper.

24. The Crocodile
By Lewis Carroll

How doth the little crocodile
Improve his shining tail,
And pour the waters of the Nile
On every golden scale!

How cheerfully he seems to grin,
How neatly spreads his claws,
And welcomes little fishes in,
With gently smiling jaws!

25. Twinkle, Twinkle, Little Star
By Jane Taylor

Twinkle, twinkle, little star,
How I wonder what you are.
Up above the world so high,
Like a diamond in the sky.
Twinkle, twinkle, little star,
How I wonder what you are!

26. Star Light, Star Bright
Author Unknown

Star light, start bright,
The first star I see tonight;
I wish I may, I wish I might,
Have the wish I wish tonight.

27. Baa, Baa, Black Sheep
By Rudyard Kipling

Baa, baa, black sheep,
Have you any wool?
Yes sir, yes sir,
Three bags full;
One for the master,
And one for the dame,
And one for the little boy
Who lives down the lane.

28. Rhyme
By Elizabeth Coatsworth

I like to see a thunderstorm,
A dunder storm,
A blunder storm,
I like to see it, black and slow,
Come stumbling down the hill.
I like to hear a thunderstorm,
A plunder storm,
A wonder storm,
Roar loudly at our little house
And shake the window sills!

29. Mary Had a Little Lamb
By Sarah Josepha Hale

Mary had a little lamb,

Little lamb, little lamb,
Mary had a little lamb,
Its fleece was white as snow,
And every where that Mary went,
Mary went, Mary went,
Everywhere that Mary went,
The lamb was sure to go;
He followed her to school one day,
School one day, school one day,
He followed her to school one day,
Which was against the rule;
It made the children laugh and play,
Laugh and play, laugh and play,
It made the children laugh and play,
To see a lamb at school,
And so the teacher turned him out,
Turned him out, turned him out,
So the teacher turned him out,
But still he lingered near,
And waited patiently about,
Patiently about, patiently about,
Waited patiently about,
Till Mary did appear;
“Why does the lamb love Mary so?
Mary so, Mary so,
Why does the lamb love Mary so?”
The eager children cried;
“Why Mary loves the lamb, you know,
Lamb you know, lamb you know,
Why Mary loves the lamb, you know”
The teacher did reply;
Mary had a little lamb,
Little lamb, little lamb,
Mary had a little lamb,
Its fleece was white as snow.

30. Monday’s Child
By A.E Bray

Monday’s child is fair of face,
Tuesday’s child is full of grace,
Wednesday’s child is full of woe,
Thursday’s child has far to go.
Friday’s child is loving and giving,
Saturday’s child works hard for a living,
And the child that is born on the Sabbath Day,
Is bonny and blithe and good and gay.

How to Select the Best Poem for Kids?

Selecting a poem for children can be difficult. There are so many rhyming poems out there that it can feel overwhelming.

The key is to find one that is both age-appropriate and exciting. You want to find something that will keep your little one entertained and teach them something new. Make sure to find a poem that is short and easy to understand.

If you have older children and you want to read it with them, make sure you know the words ahead of time and can read all the way through without stumbling. If a poem is too long, it can become monotonous and no longer enjoyable to read.

Children will enjoy a humorous poem or a poem with an element of surprise. If possible, get your child involved in picking the poem. They will be more likely to get excited and interested if they are part of the decision-making process.

Creative Ways to Teach Your Kid How to Write a Poem

There are many different ways to help your child learn how to write a poem.

  • One way is by giving them prompts or topics that they can use as inspiration.
  • Another idea is to have them list five words and create a poem from those words.
  • You can also do a rhyming exercise with your child where you pick two words and they come up with a word that rhymes with both of them.
  • Another fun way to teach kids about poetry is by having them make a poem using their own name in it.
  • A great exercise for them to do at home is to take a walk outside and look for 10 things that rhyme. When they find ten things, have them write a poem about those ten things and illustrate it. The next step is to have them share their poem with their classmates.
  • Make up silly words and make the kids write a poem using them (must be funny of course!)

Read to your child each night before bed as it will help them fall asleep better and help them understand that reading is fun. Also, it will help to improve their vocabulary. Make a word of the day calendar and have your child check off each word they know when they hear it. Teaching your children how to write poems is a beautiful way to foster their creativity and imagination.

We hope you like the poems mentioned above, and we’re looking forward to reading some of the poems written by your children. Please share them with us at www.memefloristbali.com!

Contoh Puisi Ibu yang Menyentuh dan Bikin Baper!

26 Famous Mother’s Day Poems to Show Your Mom How You Feel

Mother’s poetry can be a medium to express feelings and affection for this wingless angel.

Here are examples of the best poems for mothers that you can use as references. Listen to the end, okay?

“Tribute to Mother”

best mother’s day poems by john greenleaf whittier

A picture memory brings to me;
I look across the years and see
Myself beside my mother’s knee.
I feel her gentle hand restrain
My selfish moods, and know again
A child’s blind sense of wrong and pain.
But wiser now,
a man gray grown,
My childhood’s needs are better known.
My mother’s chastening love I own.

— John Greenleaf Whittier

Advertisement – Continue Reading Below

best mother’s day poems by robert louis stevenson

You too, my mother, read my rhymes
For love of unforgotten times,
And you may chance to hear once more
The little feet along the floor.

— Robert Louis Stevenson

Advertisement – Continue Reading Below

“Sonnets Are Full of Love”

best mother’s day poems by christina rossetti

Sonnets are full of love, and this my tome
Has many sonnets: so here now shall be
One sonnet more, a love sonnet, from me
To her whose heart is my heart’s quiet home,
To my first Love, my Mother, on whose knee
I learnt love-lore that is not troublesome;
Whose service is my special dignity,
And she my loadstar while I go and come
And so because you love me, and because
I love you, Mother, I have woven a wreath
Of rhymes wherewith to crown your honored name:
In you not fourscore years can dim the flame
Of love, whose blessed glow transcends the laws
Of time and change and mortal life and death.

— Christina Rossetti

Advertisement – Continue Reading Below

“Mother”

best mother’s day poems by lola ridge

Your love was like moonlight
turning harsh things to beauty,
so that little wry souls
reflecting each other obliquely
as in cracked mirrors . . .
beheld in your luminous spirit
their own reflection
transfigured as in a shining stream,
and loved you for what they are not.
You are less an image in my mind
than a luster
I see you in gleams
pale as star-light on a gray wall . . .
evanescent as the reflection of a white swan
shimmering in broken water.

— Lola Ridge

Advertisement – Continue Reading Below

“Mother o’ Mine”

best mother’s day poems by rudyard kipling

If I were hanged on the highest hill,
Mother o’ mine, O mother o’ mine!
I know whose love would follow me still,
Mother o’ mine, O mother o’ mine!
If I were drowned in the deepest sea,
Mother o’ mine, O mother o’ mine!
I know whose tears would come down to me,
Mother o’ mine, O mother o’ mine!
If I were damned of body and soul,
I know whose prayers would make me whole,
Mother o’ mine, O mother o’ mine!

— Rudyard Kipling

Advertisement – Continue Reading Below

“Wonderful Mother”

best mothers day poems by pat o reilly

God made a wonderful mother,
A mother who never grows old;
He made her smile of the sunshine,
And He molded her heart of pure gold;
In her eyes He placed bright shining stars,
In her cheeks fair roses you see;
God made a wonderful mother,
And He gave that dear mother to me.

— Pat O’Reilly

Advertisement – Continue Reading Below

“Only One Mother”

mothers day poems by george cooper
Woman’s Day/Getty Images

Hundreds of stars in the pretty sky,
Hundreds of shells on the shore together,
Hundreds of birds that go singing by,
Hundreds of lambs in the sunny weather.
Hundreds of dewdrops to greet the dawn,
Hundreds of bees in the purple clover,
Hundreds of butterflies on the lawn,
But only one mother the wide world over.

— George Cooper

Advertisement – Continue Reading Below

“Mother”

mothers day poems nikita gill

The water of her womb, your first home
The body she pulled apart to welcome you to the world.
The spirit in you she helped grow with all she knew.
The heart that she gave you when yours fell apart.
You are her soft miracle.
So she gave you her eyes to see the best in the worst.
You carry your mother in your eyes.
Make her proud of all she watches you do.

— Nikita Gill

Advertisement – Continue Reading Below

“I Will Have to Wait Until I’m a Mother”

mothers day quotes rupi kaur

i struggle so deeply
to understand
how someone can
pour their entire soul
blood and energy
into someone
without wanting
anything in
return

— Rupi Kaur

Advertisement – Continue Reading Below

“Everything Mom”

mothers day poems joanna fuchs

How did you find the energy, Mom
To do all the things you did,
To be teacher, nurse and counselor
To me, when I was a kid.
How did you do it all, Mom
Be a chauffeur, cook and friend?
Yet find time to be a playmate,
I just can’t comprehend.
I see now it was love, Mom
That made you come whenever I’d call,
Your inexhaustible love, Mom
And I thank you for it all.

— Joanna Fuchs

Advertisement – Continue Reading Below

“A Mother”

mothers day poems christy ann martine

A mother wraps her love
around the heart of her child,
keeping each beat steady
through the rhythm of life
until wings take shape
and it’s time for the soul
to take flight.

— Christy Ann Martine

Advertisement – Continue Reading Below

“My Heart”

mothers day poems sharlynn n manning

She’s always been there for me.
Just talking to her can make me happy.
She tells me of the hard times she’s been through
In hopes that I won’t go through them, too.

She’s an independent woman of stature and grace.
She has beautiful eyes and a lovely face,
An audacious strength from deep inside.
In her I know I can confide.

She’s my guardian angel who’ll always be
A very special part of me.
She takes pride in caring for her kin.
She gives us hope and things to believe in.

If I didn’t have her there for me,
I wouldn’t be half the woman I turned out to be.

— Sharlynn N. Manning

Advertisement – Continue Reading Below

“Dear Mother”

mothers day poems herman vymislicky

I’m writing you to tell you that I love you
Something I hardly ever do.
I never tell you enough how much I love you and
It’s something I must do.

I need to let you know mother how much
You really mean to me
So I’m telling you now you mean the world to me.
I need to thank you for all you do for me.

Your unconditional love toward me means a lot to me.
You’ve never turned your back on me and
I know it’s something you’ll never do.
Anytime I need someone to talk to
You’re always there to help me through

And anytime I need a favor you always seem
To be there, too
There’s nothing in this world that I could do
To pay you back for all you do.

When God gave me to you,
That’s the best thing he could ever do,
So this poem is dedicated to you
Because I don’t know how else to say
Thank You.

— Herman Vymislicky

Advertisement – Continue Reading Below

“What ‘Mother’ Means”

mothers day poems karl fuchs

“Mother” is such a simple word,
But to me there’s meaning seldom heard.
For everything I am today,
My mother’s love showed me the way.
I’ll love my mother all my days,
For enriching my life in so many ways.
She set me straight and then set me free,
And that’s what the word “mother” means to me.

— Karl Fuchs

Advertisement – Continue Reading Below

“M – O – T – H – E – R”

mothers day poems howard johnson

“M” is for the million things she gave me,
“O” means only that she’s growing old,
“T” is for the tears she shed to save me,
“H” is for her heart of purest gold,
“E” is for her eyes, with love-light shining,
“R” means right, and right she’ll always be,
Put them all together, they spell “MOTHER,”
A word that means the world to me.

— Howard Johnson

Advertisement – Continue Reading Below

“A Mother’s Love”

mothers day poems helen steiner rice

A Mother’s love is something
that no one can explain,
It is made of deep devotion
and of sacrifice and pain,
It is endless and unselfish
and enduring come what may,
For nothing can destroy it
or take that love away,
It is patient and forgiving
when all others are forsaking,
And it never fails or falters

— Helen Steiner Rice

Advertisement – Continue Reading Below

“A Thank You Note”

mothers day poems lang leav

You have told me
All the things
I need to hear
Before I knew
I needed to hear them
To be unafraid
Of all the things
I used to fear,
Before I knew
I shouldn’t fear them.

— Lang Leav

Advertisement – Continue Reading Below

“Mother”

mothers day poems lola ridge

Your love was like moonlight
turning harsh things to beauty,
so that little wry souls
reflecting each other obliquely
as in cracked mirrors…
beheld in your luminous spirit
their own reflection,
transfigured as in a shining stream,
and loved you for what they are not.

You are less an image in my mind
I see you in gleams
pale as star-light on a gray wall…
evanescent as the reflection of a white swan
shimmering in broken water.

— Lola Ridge

Advertisement – Continue Reading Below

Contoh Puisi Ibu yang Menyentuh dan Bikin Baper!
“To My Mother”

mothers day poems christina rossetti

To-day’s your natal day;
Sweet flowers I bring:
Mother, accept, I pray
My offering.
And may you happy live,
And long us bless:
Receiving as you give
Great happiness.

— Christina Rossetti

Contoh 21 Puisi Sedih yang Bakal Bikin Kamu Nangis

21 of the Best Sad Poems

When sad, one of the media used to express it is poetry. Yep, feeling sad sometimes makes you sick spiritually, causing physical pain like dizziness or something else.

Well, one method of therapy that is quite effective for dealing with it is to compose poetry.

Even though it’s just a word, the outpouring of sadness through sad poetry can make the heart calm down a little. Because indirectly, a little burden is released.

Not only that, the words used in poetry usually use beautiful diction and wording, so that you don’t just let go of a bit of a heavy burden, but also cheer yourself up so you can be happy again.

Examples of Sad Poetry Can Make You Cry
So, for those of you who are sad, try reading this sad poem, guaranteed that your sadness will decrease!

~0~

#1. “Pain”

When they start to stay away from me

I can only stare at his back

Then said, “Hold on”

how much longer can i last?

Because the longer it takes, the more it hurts

It’s getting harder for me to hide

Like being pulled to the bottom of the ocean

Until my breath runs out

 

Thinking, for me to give up

Because no matter how much effort I put in

Still they will no longer look at me

I am like air

What is there but cannot be seen

This sad poem expresses the sadness of someone who has lost his best friend. Even his efforts and hard work so that his friends don’t stay away have been done, but his efforts were unsuccessful.

~ 0 ~

 

#2. “Miss you”

Do you know what heavy waves can do?

Yes, it can erase all the seeds of love along with the pieces of longing….

However, apparently not with me

Because, here I still miss you far away

So I’m not sure, if the swift waves can erase the pieces of this longing

For this sad poem describes someone’s anxiety for his lover who is far away. Well, this poem is certainly suitable for those of you who are in LDR.

~ 0 ~

 

#3. “It rained that afternoon”

When it rains that evening…

When we’re together

Laughing merrily, and enjoying the stub by rintikannya

Until this feeling calms down

It rained that afternoon….

Able to wipe the tears that fall on us

To turn it into happiness

What a beautiful happiness

Each of his words is so very meaningful

The meaning is so deep

Until very hard to say

Someone who misses his girlfriend. And remember the times when they were together in the rain. But this time it rained, he was just alone and just friends with the rain.

~ 0 ~

#4. “worried”

When the wind starts whispering about him

But I never know what it means

As if touching, to stab the recesses of the heart

Until this heart becomes mute

However, I do not know what the contents of the whisper of the wind

All I hope is good news

Without being accompanied by sorrow in the heart

However, in fact that was not the intention of the wind

Until the feeling of anxiety began to instill in the heart instantly

And tired of asking

Using a figure of speech or the figurative word ‘wind’, this poem is an expression of hope that happy news will come. However, the reality that he got was news that made his heart broken and restless.

~ 0 ~

 

#5. “Regret”

Like the night wind that blows so hard…

As if greeting me who was lonely..

Where is he, he is the one I really love..

I miss him so much, even though now we’re not together

Forgive me, this is all my fault

My fault for not being able to take care of you…

Strengthen my heart, because one day you may return…

If all this is fate,

The distance between us, I’ll let it go

However, as long as you are happy

One form of happiness that a person feels is LDR or long distance relationship. So, this poem is an expression of a lover who is in LDR, but there is no certainty on either side.

~ 0 ~

 

#6. “A Waiting Heart”

For me, you are like a sleeping flower that is in my whole day

Because you closed your heart to me

For you who always accompany

However, when I woke up, it was all just a dream

I never know

Know what’s in your heart

Your heart is always frozen

To me who can only wait

Then, how much longer do I need to wait

Waiting for you to be here

Here, in my heart

Whether missing his loved ones or his lover who is far away, this poem is able to describe his sadness.

~ 0 ~

 

#7. “Who am I?”

at that time everything changed

When what is not expected comes in

and that’s where I started to feel

feel that I am nothing to you

When turning back time

Where 10 years ago I no longer felt the figure of a mother

In fact, even 6 years ago I just knew who supported me

Until, this body feels like no man’s land

Because growing up, they seem to disappear

Can you understand what sad poetry means

This? Yaps, the outpouring of the heart of a child who has been abandoned by his mother goes to heaven. In fact, his father had been away for a long time and had just returned 6 years ago.

~ 0 ~

 

#8. You are already with him

Jai, if you wake up tomorrow morning

Look at your window pane..

It will look wet…

However, it wasn’t because of the dew

Because what fell was my tears

Which spilled because of you

You who have been with him

Moving, this poem describes a person who is sad because the person he loves is with another, and is happier.

~ 0 ~

 

#9. “Punching Asa”

I’m really willing…

When I have to look at you

even though I never saw a hint of a smile on the corner of your lips.

I really can..

If you have to get slapped many times

Slap by your words

who wants to accept me

I really thank..

If you have to keep telling me

Begging to leave you

Never even came back

Not just deciding, the description of this sad poem tells of a lover who doesn’t want to be together anymore, and asks that his girlfriend leaves and doesn’t come back.

~ 0 ~

 

#10. “Truth of love”

Your skin is really white

You smell really good too

To make everyone speechless and stunned

Your hair is long and straight

It doesn’t even hinder the beauty of your face

If it’s true that skin color can’t unite us

However, can love erase it all?

This sad poem tells about a very beautiful woman. But unfortunately, he can’t be found, so someone has to forget him.

~ 0 ~

 

#11. “Storm”

A very big storm that approached without me calling at all..

My ass is broken..

When I saw my angel get angry..

Even the foundation of my love collapsed in just an instant.

Leaving only the ruins of deep regret..

O my angel..

Listen softly to the hope that exists from the rest of my faith..

All I want is our love like a strong rock

So, let this longing be eroded..

But don’t let this hope fade.

..

This sad poem describes a person’s regret because his lover is angry and asks to be separated.

In this poem also expresses his feelings that continue to fight so that his lover is not angry anymore.

~ 0 ~

 

#12. “Hide Forever”

Which I know

i just love..

However, you only see him as a friend…

What I feel

There is a vibration in the soul

However, why don’t you feel a bit…

Then, should I continue to scream this feeling?..

Or..

I just bury it forever?

Unrequited love for those he loves. Until there is doubt in him whether to continue to love him or to forget him, that is the story of this sad poem.

~ 0 ~

 

#13. “heart”

Sir, I truly admire you.

It’s appropriate if you idolize me..

But why do you even rain we will be punched..

Even you stole a smile until it becomes a cry..

Sir, you should be the priest in this household..

However, why should only make us become helpless

The story of a child who does not get love from his father. Where the father who should protect, instead can only hurt him.

~ 0 ~

#14. “hidden”

Of course you know what I’ve been saying?

With great arrogance I speak the truth..

Even though I only have a million lies

I hide all romance with my angel..

So, let the full moon that I have is covered by clouds..

Because admitting it with anger,

Piercing wounds, in the hearts of many people

What we love

Do you understand this sad poem? Yep, this poem describes someone who can only hide his love without being able to express it.

~0~

 

Poetry To Describe Sadness
Actually, sadness can give color to our lives, so it’s only fitting that its presence is used as the essence of one’s life.

Even though facing it is full of challenges, if you can get through it it will be the pride and the happiest experience.

To strengthen you who are sad, this poem will lighten it up a little:

#15. “hiding”

Never ask why we hide

Because we really don’t want this.

Never ridicule why we keep on running

In fact, we don’t even want to show ourselves.

We really had to…

We are really hurt…

But we never forget to pray..

For this relationship to be real..

Are you backstreet? Well, this sad poem can describe it. The truth is not because he is afraid of other people finding out, but he is preparing so that the relationship can be even more serious.

~ 0 ~

 

#16. “Our story”

This is our story..

A very simple story about taste..

About romance that wants happiness..

But why, must be hit by sorrow..

Maybe we should sweat

But yes

25 Different Types Of Poems To Explore

25 Different Types Of Poems To Explore

25 Different Types Of Poems To Explore

There are a truly endless number of poetic types, especially if you consider the forms created across languages and those people create for themselves. While this can seem overwhelming, it means that there truly is a form of poetry that suits everyone and every style. So, whether you’re looking for more poems to read, or want to find a new form to write in and experiment with, this guide of the 25 main types of poetry (complete with examples of each type of poetry) will provide you with a spark of inspiration.

What Are The Different Types Of Poems?

For those who like structure and enjoy the challenge of a rigid poetic form, there are forms such as the sestina, the villanelle, and the pantoum. For those who favour fluidity, there’s free verse, lyrical poetry, and occasional poetry. If one form intimidates you, simply try another! Or break the rules of its form and experiment. Here are some of the most well-known types of poetry.

1. Ode

Odes are one of the most well-known forms of poetry. They tend to serve as a tribute to a subject. This subject can be a person or an inanimate object, and the voice in the poem praises the subject in a ceremonial manner. Odes are short lyric poems, which convey intense emotions, and tend to follow traditional verse structure. They are generally formal in tone. Romantic poet John Keats wrote several odes, including Ode To a Nightingale.

2. Elegy

Similarly to odes, elegies are tributes to certain subjects, though in this case that subject is largely a person. These poems reflect on death and loss, and traditionally include a theme of mourning. Sometimes they also include a sense of hope, through themes like redemption and consolation. Elegies are generally written in quatrains and in iambic pentameter, with an ABAB rhyme scheme. These are loose guidelines, and many poets adjust them. There is a strong tradition of poets using the elegy in order to honour and pay respects to their departed literary compatriots, such as in W.H. Auden’s poem In Memory of W. B. Yeats.

3. Villanelle

Villanelles (yes, this really is a type of poem, not just the name of one of the main characters in the TV show Killing Eve) are a little stricter and more complicated in form. They tend to have a fluid, almost lyrical feel to them, as they use lots of repeating lines. Villanelles consist of nineteen lines, in the form of five tercets and a closing quatrain, and they have a very specific rhyme scheme. The tercets follow the rhyme scheme ABA, while the quatrain’s rhyme scheme is ABAA. The first line repeats in lines 6, 12, and 18 of the poem, while the third line repeats in lines 9, 15, and 19. These repeated lines need to be signifcant and well-crafted as they occur so frequently. Villanelles often describe obsessions and intense subject matters. Well regarded examples include Sylvia Plath’s Mad Girl’s Love Song and Dylan Thomas’ Do Not Go Gentle into That Good Night.

4. Sonnet

Sonnets are among the most popular forms of poetry. They are fourteen lines long, and typically centre around the topic of love. The rhyme scheme varies depending on the type of sonnet used. Shakespearen sonnets have three quatrains and an ending couplet. The quatrain has an ABCB rhyme scheme, the couplet has a DD rhyme scheme, and they are written in iambic pentameter. Petrarchan sonnets have one octave and one sestet. The octave uses the rhyme scheme ABBA ABBA, while the sestet most commonly uses the rhyme scheme CDE CDE, but also sometimes uses CDC CDC. Sonnet Number 43 by Elizabeth Barrett Browning is a particularly well-written sonnet.

5. Free Verse

Free verse is a type of poem that appeals to those who find strict forms intimidating. There are no rules, the poem can establish any rhythm, and rhyme is entirely optional. This is a great form to try if you’re new to writing poetry, or want the freedom to explore all kinds of structures and ideas. Free verse is often used in contemporary poetry, such as in Ada Limón’s How to Triumph Like a Girl.

6. Sestina

The sestina is a complex French verse form which usually features unrhymed lines of poetry. It has six sestets, and an ending tercet. The ending words of each line from the first stanza are repeated in a different order as ending words in each of the subsequent five stanzas. The closing tercet contains all six of these ending words, two per line, and they are placed in the middle and at the end of these three lines. The sestina is one of the most complicated types of poetry, but its intricacies create beautiful poetry. It often helps to look at examples of complicated poetic forms, so you can see how they’re structured. A Miracle for Breakfast by Elizabeth Bishop is a great example of a sestina.

7. Acrostic

Acrostic poems are fun, and very well-known. You may have written an acrostic or two during your time at school. Acrostics vertically spell out a name, word, or phrase, with each letter that begins each new line of a poem. Lewis Carroll’s Acrostic spells out the names of three children he knew, to whom he gave the poem as a gift.

8. Ekphrastic

The term ekphrastic poetry refers to any poem that uses a visual image or work of art as inspiration. Ekphrastic poetry is not about form, rigidity, or structure, but the connection between poetry and art. It’s often created by poets writing down details about an art form and how it makes them feel, or imagining when and how the art form was created. Self-Portrait with Sylvia Plath’s Braid by Diane Seuss is a contemporary example of an ekphrastic poem.

9. Haiku

Haikus are very popular types of poetry. The haiku originated in Japan, and it is a short and fun form. These poems often refer to nature, though this is optional, and the form comes from the use of syllables. Haikus are three lines long, with the first line comprising 5 syllables, the second line 7 syllables, and the final line 5 syllables. The fact that this form is so short and simple means that haikus are very accessible and pleasant to write. That being said, it can be difficult to express something meaningful within such limited parameters. Suicide’s Note by Langston Hughes is an exceptionally well-executed haiku (note that it’s a newer form of haiku).

10. Ballad

A ballad is a form of narrative verse, and its focus on storytelling can be musical or poetic. They typically follow the pattern of rhymed quatrains, which use a rhyme scheme of ABAB or ABCB. Though this is often how they are structured, this is not always the case, as the form is loose and can be altered. An example of a ballad is Samuel Taylor Coleridge’s The Rime of the Ancient Mariner.

11. Lyric Poetry

The term lyric poetry houses a broad category of poetry that centres around feelings and emotions. These poems are often short and expressive and tend to have a songlike quality to them. They can use rhyming verse, or free form. Lyric poetry differs from epic and narrative poetry as the focus is on a feeling rather than a story. Emily Dickinson’s The Heart Asks Pleasure First and her Because I could not stop for Death are both strong examples of lyric poetry.

12. Erasure/Blackout Poetry

Erasure (or blackout) poetry is a form of found poetry, wherein you take an existing text and cross out or black out large portions of it. The idea is to create something new from what remains of the initial text, creating a dialogue between the new text and the existing one. This form is great for experimentation as you can use books, magazines, newspapers, anything you can think of. A great example is Doris Cross’ Dictionary Columns.

13. Epics

Epic poetry refers to very long poems which tell a story. They contain detailed adventures and extraordinary feats performed by characters (they can be real or fictional) whom are often from a distant past. The term ‘epic’ was derived from the accomplishments, adventures, and bravado of these poems. Homer’s The Iliad and Edmund Spenser’s The Faerie Queen are famous epics which are often studied at length by students and scholars alike.
poetry-types

14. Narrative Poetry

Narrative poems are similar to epics as they too tell a story, but they are not as long nor as focused on adventures and heroism. They focus on plot over emotion, and tell fully developed stories from beginning to end. Narrative poems are typically told by one narrator or speaker, and they often have some kind of formal rhyme scheme. An example of narrative poetry is The Road Not Taken by Robert Frost.

15. Limericks

Limericks are short, comedic poems, which can be crude and are largely trivial in nature. They often include pithy tales and brief descriptions. Limericks are five line poems of a single stanza with an AABBA rhyme scheme. The first, second, and fifth lines tend to have 7-10 syllables, while the third and fourth lines tend to have 5-7 syllables. Edward Lear wrote many limericks, such as There Was a Young Lady. Limericks are often prevalent in nursery rhymes such as Hickory Dickory Dock.

16. Occasional Poetry

The term occasional poetry refers to poems written to describe or comment on a particular event. They are often written for a public reading, and their topics range from sad, serious matters like war, to more joyous ones like birthdays and presidential inaugurations. Praise Song for the Day by Elizabeth Alexander is an example of occasional poetry.

17. Pantoum

Pantoums are a more complicated type of poetry. They are poems of any length and are composed of quatrains. Within these quatrains, the second and fourth lines of each stanza are used as the first and third lines of the following stanza. The last line of a pantoum is often the same as the first. An example of a pantoum is Charles Baudelaire’s Harmonie du Soir.

18. Blank Verse

Blank verse is poetry written with a precise meter, often iambic pentameter, but it doesn’t rhyme. That’s all there is to it! So it’s another interesting form to experiment with, and help you decide which kind of structures you prefer (long or short, rhyming or not, with or without meter etc). Paradise Lost by John Milton is an example of blank verse.

19. Prose Poetry

Prose poetry, as the name suggests, combines elements of the poetic form with those of the prose form. It tends to look like a standard paragraph of prose with standard punctuation and a lack of line breaks, but utilises poetic elements such as meter, alliteration, repetition, rhyme, and rhythm. As some of these devices/elements feature in other forms of writing too, there have to be a combination of them featured in the writing in order for it to be determined as a prose poem. If you’re looking for an example of a prose poem, Bath by Amy Lowell is a great one.

20. Concrete Poetry

Concrete poetry is designed to create a particular shape or form on the page which echoes the poem’s message. This form of poetry uses layout and spacing to emphasise certain themes, and they sometimes take the shape of their subjects. For instance, a poem about the moon may have a decidedly crescent shape. Sonnet in the Shape of a Potted Christmas Tree by George Starbuck is a wonderful concrete poem (and is a sonnet too; poems often belong in several poetic groups).

21. Epitaph

Epitaphs are like elegies, but considerably shorter. They often appear on gravestones and can also include an element of humour. There are no strict rules regarding rhyme scheme and the like, so they are another poetry form suited to those who feel restricted by stricter forms. Epitaph by Edna St. Vincent Millay is a lovely example.

22. Palindrome Poetry

This type of poetry combines poetic form with palindromes, so the words reflect back upon themselves, hence why they are also referred to as mirror poems. These poems start with an initial set of lines and then hinge on a line that usually repeats directly in the middle of the poem before they work through the rest of the lines in reverse order. This form is another complicated form which seems less daunting once you read an example of it. Try Doppelgänger by James A. Lindon.

23. Diminishing Verse

Diminishing verse is a poetry form with unknown origins. Its main rule is to remove the first letter of the end word in the previous line and then repeat it. For instance, if the first line ends with the word blink, the second line would end with link, and the third would end with ink. There are no other strict rules, though diminishing verse poems tend to be written in tercets. This is a newer form, so there are very few well known examples of it, though you can find some written by various people on the internet.

24. List Poems

As the name suggests, list poems are made up of lists of things or items. They don’t follow any strict rules, though the last line is often funny and/or impactful and sums up the entire poem. Sick by Shel Silverstein is one great example.

25. Echo Verse

Echo verse refers to poems which repeat the end syllable of each line. This ending syllable can be repeated at the end of the same line, or it can be placed on its own line directly underneath it. Other than this repetition, this type of poetry doesn’t follow any rules. An example of echo verse is Jonathan Swift’s A Gentle Echo on Woman.

Make this the year you finish your novel with our Ultimate Novel Writing Course

A One Year Course
Running April 2023 – March 2024.

One-to-One Mentoring
Transform your draft into a publishable manuscript with monthly feedback from renowned authors.

In Partnership with Peters Fraser + Dunlop
Get your work seen by top literary agents, and benefit from our years of experience and industry contacts.

Different Types Of Poems And Poets

There are numerous different types of poetry, to match every poet or every mood. Hopefully this guide has given you some inspiration, or helped you discover a new form. There are endless poetic styles and forms for you to explore, but if all else fails simply make up your own!

9 Different Types of Poetry

9 Different Types of Poetry

9 Different Types of Poetry

Poetry can seem intimidating, especially if you feel you’re not as well versed as others. But the world of poetry is vast and diverse! You’ve probably come across lots of different types of poetry without even realising it!

So, whether you want to try writing your own poems or just learn more about the art in general, we’ve put together a handy list of our faves to get you started.

Haiku

The haiku (or hokku) is an ancient form of Japanese poetry that has become very popular all over the world. Renowned for its small size, haikus consist of just three lines (tercet); the first and third lines have five syllables, whereas the second has seven. Haikus don’t have to rhyme and are usually written to evoke a particular mood or instance. So, you can have a lot of fun with them! You may have written or will find yourself writing your own haiku at some point in school, or you can get creative and try it at home, too.

Free verse

Is a popular style of modern poetry, and as its name suggests there is a fair amount of freedom when it comes to writing a poem like this. It can rhyme or not, it can have as many lines or stanzas as the poet wants, and it can be about anything you like! So, while free verse may sound simple enough, the lack of rules makes this form of poetry tricky to master!

Sonnet

This very old form of poetry was made famous by none other than William Shakespeare, but the sonnet actually originated in 13th century Italy where it was perfected by the poet Petrarch. The word ‘sonnet’ is derived from the Italian word ‘sonnetto’ which means ‘little song’. Traditionally, sonnets are made up of 14 lines and usually deal with love. As a rule, Petrarchan (Italian) sonnets follow an ABBA ABBA CDE CDE rhyme scheme, whereas Shakespearean (English) sonnets are typically ABAB CDCD EFEF GG. But of course, rules are made to be broken!

Acrostic

Like haikus, you’re likely to encounter acrostic poems at school! But that doesn’t mean they’re boring – in fact, far from it! This type of poetry spells out a name, word, phrase or message with the first letter of each line of the poem. It can rhyme or not, and typically the word spelt out, lays down the theme of the poem. Why not try it with the silliest word you can think of – it can be really fun!

Villanelle

The villanelle is another very old form of poetry that came from France and has lots of rules. It is made up of 19 lines; five stanzas of three lines (tercet) each and a final stanza of four lines (quatrain). As you can see from the rhyme scheme; ABA ABA ABA ABA ABA ABAA, this type of poem only has two rhyming sounds. Plus, there is a lot of repetition throughout the villanelle. Line one will be repeated in lines six, 12 and 18; and line three will be repeated in lines nine, 15 and 19. So although this takes out the extra work of having to write 19 individual lines, the real challenge is to make meaning out of those repeated lines!

Limerick

Limericks are funny (and sometimes rude!) poems which were made popular by Edward Lear in the 19th century. They have a set rhyme scheme of AABBA, with lines one, two and five all being longer in length than lines three and four. The last line is often the punchline. Their sound is very distinctive, it’s likely you’ve heard or read one before!

Ode

The ode is one of the oldest forms of poetry and believed to have come from ancient Greece. Yep – yonks ago! The word ‘ode’ is derived from the Greek word ‘aeidein’ which means ‘to sing or chant’, and these poems were originally performed with a musical instrument. An ode is typically written to praise a person, event or thing (you could write an ode to your pet or favourite food!) and they are usually quite short in length.

Elegy

An elegy doesn’t have rules like some of the other forms of poetry but it does have a set subject: death – eek! They are usually written about a loved one who has passed away, but can also be written about a group of people, too. Although they can sound sad, elegies often end on a hopeful note, hooray!

Ballad

The ballad is another old and traditional form of poetry that typically tells a dramatic or emotional story. They came from Europe in the late Middle Ages and were initially passed down from one generation to another, and often with music. Ballads do have a set form; they are typically four lines (quatrain) and have a rhyme scheme of ABAB or ABCB. However, this form is looser than others so can be modified to suit a writer’s (that’s you!) needs. Most modern pop songs you hear nowadays can be referred to as ballads!

9 Different Types of Poetry

A Short Poetry Glossary

Stanza = a set amount of lines in poetry grouped together by their length, meter or rhyme scheme.

Couplet = a two-line stanza.

Tercet = a three-line stanza.

Quatrain = a four-line stanza.

Cinquain = a five-line stanza.

Sestet = a six-line stanza.

Meter = the pattern of stressed syllables (long-sounding) and unstressed syllables (short-sounding) in poetry.

Rhyme scheme = the pattern of rhyme that comes at the end of each line or verse.

Syllable = the single, unbroken sound of a spoken or written word.

What did you think of this feature? Is there anything you’d like to see more of on the website? Send any suggestions to: https://www.memefloristbali.com/

11 Poems About Purpose

11 Poems About Purpose

11 Poems About Purpose

Poetry about purpose by www.memefloristbali.com Purpose of life poetry, God is still writing your story, God is still writing your story quotes, God isn’t finished with you yet quotes, finding your purpose, how to find your purpose, poems about purpose.

1. What’s The Reason?

Poet: Catherine Pulsifer

What’s the reason you were born,
To grow, and love, not to scorn?
You’re here to make a difference,
There is a reason for your existence.

We each have a part to play,
Find your purpose, you find your way.
For life success that is the key
With purpose a fuller life you will see.

2. God’s Kin

Poet: Ella Wheeler Wilcox

There is no summit you may not attain,
No purpose which you may not yet achieve,
If you will wait serenely, and believe,
Each seeming loss is but a step toward gain.

Between the mountain tops lie vale and plain;
Let nothing make you question, doubt, or grieve;
Give only good, and good alone receive;
As you welcome joy, so welcome pain.

That which you most desire awaits your word;
Throw wide the door and bid it enter in.
Speak, and the strong vibrations shall be stirred;
Speak, and above earth’s loud, unmeaning din
Your silent declarations shall be heard.
All things are possible to God’s own kin.

3. Purpose Of Life, The Base?

Poet: Catherine Pulsifer

Purpose of life is never found in worldly things
It’s not about gold, wealth, or what status brings.
It’s not about the power to make our mark
But more a quest to reach within our heart.

The purpose of life is to learn and grow
Building character and a love that flows
To others offer compassion, kindness and grace
Is that the purpose of life, is that the base?

Poems About Character

4. Live With Purpose

Poet: Catherine Pulsifer

Though life can take many turns,
Our paths are predetermined.
No matter what people tell us,
Our lives do really matter.

Hear the truth that I shall speak –
In God’s eyes, each person is unique.
We should strive to fight for our worth
And live with purpose here on earth.

5. Purpose

Poet: Edgar A. Guest

Not for the sake of the gold,

Any ambition or aim:
I would be brave and be true
Just for the good I can do.

I would be useful on earth,
Serving some purpose or cause.
Doing some labor of worth,
Giving no thought to applause.
Thinking less of the gold or the fame
Than the joy and the thrill of the game.

Medals their brightness may lose,
Fame be forgotten or fade.
Any reward we may choose
Leaves the account still unpaid.
But little real happiness lies
In fighting alone for a prize.

Give me the thrill of the task.
The joy of the battle and strife,
Of being of use, and I’ll ask
No greater reward from this life.
Better than fame or applause
Is striving to further a cause.

6. A Bigger Purpose

Poet: Catherine Pulsifer

I am here for a bigger purpose,
That I will seek and not recess,
Thinking, pondering, and meditating day and night,
Reflections, hopes, and visions of insight.

Focusing my journey by faith strong and true,
Choosing words of courage to give me the clue;
Bearing fruits in this life abounding with grace,
Living my purpose within God’s embrace.

8. Have You Ever Asked

Poet: Catherine Pulsifer

Have you ever asked why we’re here and why our paths are chosen?
Maybe it’s not just to wallow in what we’ve seen broken.
Perhaps the things that define us, lend us real direction
Are altruistic motivations and how we treat those around us.

In helping others reach their dreams, we pave a road of joy,
A path that goes beyond ourselves and brings us true employ
Let go beyond our own desires and spread love and camaraderie,
Maybe this is our purpose – to benefit others endlessly!

9. Life Is A Journey

Poet: Catherine Pulsifer

Life is a journey, you must find the key
To unlock the door that can set you free.
The path to purpose will open your eyes
Promising life with the grand prize!

God has given us all gifts to help us on our way
So don’t wait until old age to find out, do it today.
The guidance the Lord has provided, on that rely
Then your true purpose in life you’ll no longer deny.

10. Be Quiet

Poet: Daniel C. Colesworthy

Be quiet; don’t murmur,
Nor sink in the dust;
The good day approaches,
When onward you must:
Your fears cast away,
Be cheerful and gay;
Look up and look on,
Soon night will be gone.

Be quiet: stop weeping,
And keep a good heart,
Each morning and evening,
To take a fresh start.
Within and about
Keep a sharp lookout,
That nothing betray
Or block up your way.

Be quiet, be earnest:
A purpose so high
Should give you true courage,
Arid make you defy
The storms that approach,
And foes that encroach,
To darken your skies,
Or close Reason’s eyes.

Be quiet, be patient:
The still are the sure;
While others are grasping,
The prize they secure.
Blind haste and quick zeal
To passion appeal,
And raise a loud storm,
But nothing perform.

Be quiet; don’t murmur:
Work fairly and slow,
And daily in wisdom
And power you’ll grow;
Accomplish whatever
In heart you endeavor:
No honor comes late
To the watchful who wait.

11. Questions Linger

Poet: Catherine Pulsifer

Questions that linger in my mind,
Seeking answers hard to find.
How am I meant to understand
This life and where I do stand?

What is the point of all this strife
And why do I question my own life?
Is there a goal beyond sight,
To bring understanding and delight?

Questions linger in my mind
With answers I know I have to find.
I must look at my life and figure it out
I’ll live my life with purpose not doubt.

More Poems About Life

33 Love Poems for Your Wedding Ceremony

33 Love Poems for Your Wedding Ceremony

33 Love Poems for Your Wedding Ceremony

Great poets use words to make thoughts and emotions come alive, so what better time to read one aloud than at your wedding? To find the wedding poem that suits both of you best, determine what style you’d like. Do you want something that rhymes? Or do you favor a more modern free verse? Are you a fan of the classic poets? Do you want a verse on nature? A sonnet? Or even a Haiku? Remember, it is all up to you.

A poem will fit into your ceremony wherever readings are appropriate. You can set the tone at the beginning of your ceremony with a poem after the officiant’s welcome. You may also include a poem before your vows. If you’re having a sub-ceremony like a unity candle or sand ceremony, a poem can be read while you perform these actions. A wedding poem can also be read after your ring exchange just before the officiate offers a blessing of the marriage or pronounces you married.

If you are having a religious ceremony, check with your priest or minister to see if secular love poems are allowed. You may be limited to scripture only.

Ahead, we’ve rounded up poems that are all about love and looking to the future with your partner.

01 of 33

“Slow Me Down, Lord!” Wilferd A. Peterson

“Let me look upward
into the branches of the towering oak
and know that it is great and strong
because it grew slowly and well.
Slow me down, Lord,
and inspire me to send my roots deep
into the soil of nature’s enduring values
that I may grow towards the stars
of my greater destiny.”

02 of 33

“A Wedding Toast,” James Bertolino

“May your love be firm,
And may your dream of a life together
be a river between two shores
by day bathed in sunlight, and by night
illuminated from within. May the heron
carry news of you to the heavens, and the salmon bring
the sea’s blue grace. May your twin thoughts spiral upward
like leafy vines, like fiddle strings in the wind,
and be as noble as the Douglas fir.
May you never find yourselves back to back
without love pulling you around
into each other’s arms.”

03 of 33

“New Beginnings,” Barbara Crooker

“May this be a day of new beginnings
the sun, like a fragrant apple; the summer air,
soft on your hands as the kiss of a child.
May berries melt like honey on your tongue.
May your heart rise in wonder
at the clouds drifting across the sky.
May the trails under your boots
be covered in pine quills,
let the leaves rain down
like memories
in the autumn of your heart.
May the snow beneath your skis
run as fast as watered silk,
may the cold air kiss your cheeks,
turn them red as summer’s roses.
May the rivers always flow
with their unexpected beauty,
the first freshets of snowmelt,
the rush of early spring. May you always walk in gladness
through whatever path or highway;
may you always walk within the golden circle of your love.”

04 of 33

“In One Another’s Souls,” Rumi

“The moment I heard my first love story
I started looking for you,
not knowing how useless that was.
Lovers don’t meet somewhere along the way.
They’re in one another’s souls all along.”

05 of 33

“Now Touch The Air Softly,” William Jay Smith

“Now touch the air softly, step gently, one, two…
I’ll love you ’till roses are robin’s-egg blue;
I’ll love you till gravel is eaten for bread,
And lemons are orange, and lavender’s red.

Now touch the air softly, swing gently the broom.
I’ll love you till windows are all of a room;
And the table is laid, And the table is bare,
And the ceiling reposes on bottomless air.

I’ll love you ‘till heaven rips the stars from his coat,
And the moon rows away in a glass-bottomed boat;
And Orion steps down like a river below,
And earth is ablaze, and the oceans aglow.

So touch the air softly, and swing the broom high.
We will dust the grey mountains, and sweep the blue sky:
And I’ll love you as long as the furrow the plough,
As however is ever, and ever is now.”

06 of 33

“In Your Light I Learn How to Love,” Rumi

“In your light I learn how to love.
In your beauty, how to make poems.
You dance inside my chest, where no one sees you,
but sometimes I do, and that sight becomes this art.”

07 of 33

“I Saw Two Clouds at Morning,” John G. C. Brainard

“I saw two clouds at morning,
tinged by the rising sun,
and in the dawn they floated on,
and mingled into one;
I thought that morning cloud was blest,
it moved so sweetly to the west.
I saw two summer currents
flow smoothly to their meeting,
and join their course, with silent force,
in peace each other greeting;
calm was their course through banks of green,
while dimpling eddies played between.
Such be your gentle motion,
‘till life’s last pulse shall beat;
like summer’s beam and summer’s stream,
float on in joy, to meet
a calmer sea, where storms shall cease,
a purer sky, where all is peace.”

08 of 33

“Touched by an Angel,” Maya Angelou

“We, unaccustomed to courage
exiles from delight
live coiled in shells of loneliness
until love leaves its high holy temple
and comes into our sight
to liberate us into life.
Love arrives
and in its train come ecstasies
old memories of pleasure
ancient histories of pain.
Yet if we are bold,
love strikes away the chains of fear
from our souls.
We are weaned from our timidity
In the flush of love’s light
we dare be brave
And suddenly we see
that love costs all we are
and will ever be.
Yet it is only love
which sets us free.”

09 of 33

“The Gift,” Pam Brown

“In you are flowers and firelight,
stars and songbirds,
the scent of summer,
the stillness just before dawn.
I love you today,
dressed in glory.
I will love you always-
dancing, singing, reading, making, planning, arguing.
I will love you cantankerous, and tired,
courageous and in terror,
joyful, fearful and triumphant.
I will love you through all weathers and all change.
For all you are is precious to me.
And every day I live with you
and share your love
is a gift to me.”

10 of 33

“At Nightfall,” Charles Hanson Towne

“I need so much the quiet of your love
After the day’s loud strife;
I need your calm all other things above
After the stress of life.
I crave the haven that in your dear heart lies,
After all toil is done;
I need the star shine of your heavenly eyes,
After the day’s great sun.”

11 of 33

“It Was Said With Such Authority,” Gary E. McCormick

“I’ll give you the gist of
what was said
It was about love
and the sayer
said it had nothing to do with receiving
He said
love was all about giving
plain and simple
You could tell this guy
walked the talk
He made it clear
you must love yourself
before you can
begin to love another
The guy reminded me
of that lover from Galilee”

12 of 33

“Devoted,” Lori Eberhai

“My heart can be your home,
my soul can be your refuge.
You can turn to me when you are weak,
you can call to me when the way is not clear.
I will be your promise and your prayer,
I will always be there,
Constant and complete.
Run to me,
reach out for me,
and I will love you in a unique and tender way.
Bring your love to me,
share your love with me,
sing your love to me,
and I will offer you peace, ease and comfort.”

13 of 33

“The Privileged Lovers,” Rumi

“The moon has become a dancer at this festival of love.
This dance of light, this sacred blessing, this divine love,
beckons us to a world beyond, only lovers can see with their eyes of fiery passion.
They are the chosen ones who have surrendered.
Once they were particles of light, now they are the radiant sun.
They have left behind the world of deceitful games.
They are the privileged lovers who create a new world
with their eyes of fiery passion.”

14 of 33

“How Do I Love Thee?” Elizabeth Barrett Browning

“How do I love thee? Let me count the ways.
I love thee to the depth and breadth and height
My soul can reach, when feeling out of sight
For the ends of being and ideal grace.
I love thee to the level of every day’s
Most quiet need, by sun and candle-light.
I love thee freely, as men strive for right.
I love thee purely, as they turn from praise.
I love thee with the passion put to use
In my old griefs, and with my childhood’s faith.
I love thee with a love I seemed to lose
With my lost saints. I love thee with the breath,
Smiles, tears, of all my life; and, if God choose,
I shall but love thee better after death.”

15 of 33

“I Carry Your Heart With Me,” E.E. Cummings

“i carry your heart with me (i carry it in
my heart) i am never without it (anywhere
i go you go, my dear; and whatever is done
by only me is your doing, my darling)
i fear
no fate(for you are my fate, my sweet)i want
no world(for beautiful you are my world, my true)
and it’s you are whatever a moon has always meant
and whatever a sun will always sing is you

here is the deepest secret nobody knows
(here is the root of the root and the bud of the bud
and the sky of the sky of a tree called life; which grows
higher than soul can hope or mind can hide)
and this is the wonder that’s keeping the stars apart”

16 of 33

“Stardust,” Lang Leav

“If you came to me with a face I have not seen, with a name I have never heard, I would still know you. Even if centuries separated us, I would still feel you. Somewhere between the sand and the stardust, through every collapse and creation, there is a pulse that echoes of you and I.

When we leave this world, we give up all our possessions and our memories. Love is the only thing we take with us. It is all we carry from one life to the next.”

17 of 33

“Variation on the Word Sleep,” Margaret Atwood

“I would like to watch you sleeping,
which may not happen.
I would like to watch you,
sleeping. I would like to sleep
with you, to enter
your sleep as its smooth dark wave
slides over my head

and walk with you through that lucent
wavering forest of bluegreen leaves
with its watery sun & three moons
towards the cave where you must descend,
towards your worst fear

I would like to give you the silver
branch, the small white flower, the one
word that will protect you
from the grief at the center
of your dream, from the grief
at the center. I would like to follow
you up the long stairway
again & become
the boat that would row you back
carefully, a flame
in two cupped hands
to where your body lies
beside me, and you enter
it as easily as breathing in

I would like to be the air
that inhabits you for a moment
only. I would like to be that unnoticed
& that necessary.”

18 of 33

“Our Souls Are Mirrors,” Rupi Kaur

“god must have kneaded you and i
from the same dough
rolled us out as one on the baking sheet
must have suddenly realized
how unfair it was
to put that much magic in one person
and sadly split that dough in two
how else is it that
when i look in the mirror
i am looking at you
when you breathe
my own lungs fill with air
that we just met but we
have known each other our whole lives
if we were not made as one to begin with”

19 of 33

“To Love Is Not to Posses,” James Kavanaugh

“To love is not to possess,
To own or imprison,
Nor to lose one’s self in another.
Love is to join and separate,
To walk alone and together,
To find a laughing freedom
That lonely isolation does not permit.
It is finally to be able
To be who we really are
No longer clinging in childish dependency
Nor docilely living separate lives in silence,
It is to be perfectly one’s self
And perfectly joined in permanent commitment
To another—and to one’s inner self.
Love only endures when it moves like waves,
Receding and returning gently or passionately,
Or moving lovingly like the tide
In the moon’s own predictable harmony,
Because finally, despite a child’s scars
Or an adult’s deepest wounds,
They are openly free to be
Who they really are—and always secretly were,
In the very core of their being
Where true and lasting love can alone abide.”

20 of 33

“The Earth Turned to Bring Us Closer,” Eugenio Montejo

“The earth turned to bring us closer,
it spun on itself and within us,
and finally joined us together in this dream
as written in the Symposium.
Nights passed by, snowfalls and solstices;
time passed in minutes and millennia.
An ox cart that was on its way to Nineveh
arrived in Nebraska.
A rooster was singing some distance from the world,
in one of the thousand pre-lives of our fathers.
The earth was spinning with its music
carrying us on board;
it didn’t stop turning a single moment
as if so much love, so much that’s miraculous
was only an adagio written long ago
in the Symposium’s score.”

21 of 33

“Chemistry,” Nayyirah Waheed

“Chemistry
is
you touching my arm
and
it
setting fire to my mind.”

22 of 33

“Defeated by Love,” Rumi

“The sky was lit
by the splendor of the moon
So powerful
I fell to the ground
Your love
has made me sure
I am ready to forsake
this worldly life
and surrender
to the magnificence
of your Being”

23 of 33

“Desire,” Alice Walker

“My desire
is always the same; wherever Life
deposits me:
I want to stick my toe
& soon my whole body
into the water.
I want to shake out a fat broom
& sweep dried leaves
bruised blossoms
dead insects
& dust.
I want to grow
something.
It seems impossible that desire
can sometimes transform into devotion;
but this has happened.
And that is how I’ve survived:
how the hole
I carefully tended
in the garden of my heart
grew a heart
to fill it.”

24 of 33

“The Day Sky,” Hafiz

“Let us be like
two falling stars in the day sky.

Let no one know of our sublime beauty
as we hold hands with God
and burn

Into a sacred existence that defies
that surpasses

Every description of ecstasy
and love.”

25 of 33

“Children Running Through,” Rumi

“I used to be shy.
You made me sing.

I used to refuse things at table.
Now I shout for more wine.

In somber dignity, I used to sit
on my mat and pray.

Now children run through
and make faces at me.”

26 of 33

“The Wedding Vow,” Sharon Olds

“I did not stand at the altar, I stood
at the foot of the chancel steps, with my beloved,
and the minister stood on the top step
holding the open Bible. The church
was wood, painted ivory inside, no people—God’s
stable perfectly cleaned. It was night,
spring—outside, a moat of mud,
and inside, from the rafters, flies
fell onto the open Bible, and the minister
tilted it and brushed them off. We stood
beside each other, crying slightly
with fear and awe. In truth, we had married
that first night, in bed, we had been
married by our bodies, but now we stood
in history—what our bodies had said,
mouth to mouth, we now said publicly,
gathered together, death. We stood
holding each other by the hand, yet I also
stood as if alone, for a moment,
just before the vow, though taken
years before, took. It was a vow
of the present and the future, and yet I felt it
to have some touch on the distant past
or the distant past on it, I felt
the silent, dry, crying ghost of my
parents’ marriage there, somewhere
in the bright space—perhaps one of the
plummeting flies, bouncing slightly
as it hit forsaking all others, then was brushed
away. I felt as if I had come
to claim a promise—the sweetness I’d inferred
from their sourness; and at the same time that I had
come, congenitally unworthy, to beg.
And yet, I had been working toward this hour
all my life. And then it was time
to speak—he was offering me, no matter
what, his life. That is all I had to
do, that evening, to accept the gift
I had longed for—to say I had accepted it,
as if being asked if I breathe. Do I take?
I do. I take as he takes—we have been
practicing this. Do you bear this pleasure? I do.”

27 of 33

“Every Day You Play,” Pablo Neruda

“Every day you play with the light of the universe.
Subtle visitor, you arrive in the flower and the water.
You are more than this white head that I hold tightly
as a cluster of fruit, every day, between my hands.

You are like nobody since I love you.
Let me spread you out among yellow garlands.
Who writes your name in letters of smoke among the stars of the south?
Oh let me remember you as you were before you existed.

Suddenly the wind howls and bangs at my shut window.
The sky is a net crammed with shadowy fish.
Here all the winds let go sooner or later, all of them.
The rain takes off her clothes.

The birds go by, fleeing.
The wind. The wind.
I can contend only against the power of men.
The storm whirls dark leaves
and turns loose all the boats that were moored last night to the sky.

You are here. Oh, you do not run away.
You will answer me to the last cry.
Cling to me as though you were frightened.
Even so, at one time a strange shadow ran through your eyes.

Now, now too, little one, you bring me honeysuckle,
and even your breasts smell of it.
While the sad wind goes slaughtering butterflies
I love you, and my happiness bites the plum of your mouth.

How you must have suffered getting accustomed to me,
my savage, solitary soul, my name that sends them all running.
So many times we have seen the morning star burn, kissing our eyes,
and over our heads the gray light unwind in turning fans.

My words rained over you, stroking you.
A long time I have loved the sunned mother-of-pearl of your body.
I go so far as to think that you own the universe.
I will bring you happy flowers from the mountains, bluebells,
dark hazels, and rustic baskets of kisses.
I want
to do with you what spring does with the cherry trees.”

28 of 33

“I Got Kin,” Hafiz

“Plant
so that your own heart
will grow

Love
so God will think

‘Ahhhh,
I got kin in that body!
I should start inviting that soul over
for coffee and
rolls.’

Sing
because this is a food
our starving world
needs.

Laugh
because that is the purest
sound.”

29 of 33

“The Ache of Marriage,” Denise Levertov

“The ache of marriage:

thigh and tongue, beloved,
are heavy with it,
it throbs in the teeth

We look for communion
and are turned away, beloved,
each and each

It is leviathan and we
in its belly
looking for joy, some joy
not to be known outside it

two by two in the ark of
the ache of it.”

30 of 33

“Love Is A Place,” E. E. Cummings

“love is a place
& through this place of
love move
(with brightness of peace)
all places

yes is a world
& in this world of
yes live
(skillfully curled)
all worlds”

31 of 33

“We,” Nayyirah Waheed

“We
return to each
other
in waves.
this
is how
water
loves.”

32 of 33

“A Great Need,” Hafiz

“Out
Of a great need
We are all holding hands
And climbing.
Not loving is a letting go.
Listen,
The terrain around here
Is
Far too
Dangerous
For
That.”

33 of 33

“Somewhere I Have Never Travelled, Gladly Beyond,” E. E. Cummings

“somewhere i have never travelled, gladly beyond
any experience, your eyes have their silence:
in your most frail gesture are things which enclose me,
or which i cannot touch because they are too near

your slightest look easily will unclose me
though i have closed myself as fingers,
you open always petal by petal myself as Spring opens
(touching skillfully, mysteriously) her first rose

or if your wish be to close me, i and
my life will shut very beautifully, suddenly,
as when the heart of this flower imagines
the snow carefully everywhere descending;

nothing which we are to perceive in this world equals
the power of your intense fragility: whose texture
compels me with the colour of its countries,
rendering death and forever with each breathing

(i do not know what it is about you that closes
and opens; only something in me understands
the voice of your eyes is deeper than all roses)
nobody, not even the rain, has such small hands”

12 Ridiculously Beautiful Ocean Poems

12 Ridiculously Beautiful Ocean Poems

12 Ridiculously Beautiful Ocean Poems

The ocean has had a very significant role in poetry since the dawn of poetry itself. It’s easy to see why. The ocean — both wild and calm, dangerous and beautiful — is a made up of contradictions and mystery. Ocean poems can not only be dedicated to capturing the heart of sea, but to metaphors for love and trauma, among many other things. More than that, the ocean has played a role in the history of many cultures, making it a setting that is both intimately personal, and vastly universal.

Unsurprisingly then, poetry about the ocean takes many shapes. From a simple contemplation of the sea to a reflection of our own lives. Here’s a list of some of these brilliant ocean poems starring the sea.

12 Ridiculously Beautiful Ocean Poems From www.memefloristbali.com

1. The Rime of the Ancient Mariner by Samuel Taylor Coleridge

2. Dover Beach by Matthew Arnold

Excerpt:

Check Your Shelf Newsletter

Sign up to receive Check Your Shelf, the Librarian’s One-Stop Shop For News, Book Lists, And More.

Thank you for signing up! Keep an eye on your inbox.

By signing up you agree to our terms of use

The sea is calm tonight.
The tide is full, the moon lies fair
Upon the straits; on the French coast the light
Gleams and is gone; the cliffs of England stand,
Glimmering and vast, out in the tranquil bay.
Come to the window, sweet is the night-air!
Only, from the long line of spray
Where the sea meets the moon-blanched land,
Listen! you hear the grating roar
Of pebbles which the waves draw back, and fling,
At their return, up the high strand,
Begin, and cease, and then again begin,
With tremulous cadence slow, and bring
The eternal note of sadness in.

3. Secrets of the Sea by Mohamed Hassan

4. Sail Away by Rabindranath Tagore

Excerpt:

Early in the day it was whispered that we should sail in a boat,
only thou and I, and never a soul in the world would know of this our
pilgrimage to no country and to no end.

5. Waters by Brave New Voices

6. By the Sea by Emily Dickinson

Excerpt:

I started early, took my dog,
And visited the sea;
The mermaids in the basement
Came out to look at me.

7. Sea of Strangers by Lang Leav

8. Song of the Sea by Rainer Maria Rilke

Excerpt:

Timeless sea breezes,
sea-wind of the night:
you come for no one;
if someone should wake,
he must be prepared
how to survive you.

9. We Face This Land by Sarah Maria Griffin

10. The Sea is History by Derek Walcott

Excerpt:

Where are your monuments, your battles, martyrs?
Where is your tribal memory? Sirs,
in that gray vault. The sea. The sea
has locked them up. The sea is History.

11. The Ocean by Nathaniel Hawthorne

Excerpt:

The Ocean has its silent caves,
Deep, quiet, and alone;
Though there be fury on the waves,
Beneath them there is none.

12. Oral Traditions by William Nu’utupu Giles and Travis T.

What are your favorite ocean poems? Leave the best ones in the comments! Want even more poetry? We got you.

10 Puisi Hari Pendidikan Nasional untuk Siswa SD sampai SMA

10 Puisi Hari Pendidikan Nasional untuk Siswa SD sampai SMA

10 Puisi Hari Pendidikan Nasional untuk Siswa SD sampai SMA

Puisi Hari Pendidikan Nasional salah satunya dibacakan sebagai peringatan hari besar nasonal ini. Jelang Hardiknas 2 Mei 2023, ada beberapa contoh puisi yang bisa dipelajari https://www.memefloristbali.com/.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut puisi pendidikan tentang guru, belajar, sekolah, siswa, tokoh pendidikan, dan semangat untuk menjadi cerdas dan mencerdaskan bangsa.

Puisi Pendidikan Nasional Pendek

Terang

Karya: Bella Artidesimasari

Dahulu temaram
Kami tak kenal terang
Pun siang tak kunjung benderang
Hingga pahlawan datang

Adorasi pahlawan-pahlawan tamu
T’lah tuntun kami menuju padang cahaya
Menitis kami dengan asanya
Tak kenal lelahnya

Pendar asa dalam nadinya
Tri Dharma dalam jantungnya
Debarnya menyeru harsa
Dengan ilmunya kini kami terang

Kini cakrawala menjemput siang
Maka lantanglah terang kami bagikan
Dalam tinta, aksara, buku dan suara
Rasuk pendar itu dalam nadi

Terang adalah kami

Sumber: Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

Puisi Hardiknas

Benih Generasi

Karya: Irmahadiani Linasari

Lihatlah benih-benih generasi yang penuh mimpi
Tumbuh indah di ladang sang petani
Alam pun menjadi saksi
Ragam budaya yang tumbuh mengiringi

Tak ada yang salah dengan keragaman
Bukankah itu dapat menguatkan?
Namun, mengapa terkadang kita memaksakan
Padahal kodrat alam begitu nyata

Mereka bukan secarik kertas kosong belaka
Melainkan pribadi yang penuh talenta
Walau mungkin sepanjang harinya
Hanya bermain kesibukannya

Yakinlah kita bisa berpihak pada mereka
Mengembangkan bakat dan potensinya
Lewat kearifan lokal yang menjadi budayanya
Tuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaannya

Mari menuntun sepenuh hati
Membimbing kodrat yan telah terpatri
Layaknya sang petani
Yang menghamba pada benih ini

Memupuk budi pekerti sesuai nilai Pancasila
Dengan cipta, rasa, karsa, dan karya
Tanpa melupakan sebuah perubahan
Kodrat zaman yang penuh tantangan

Ing ngarso sung tulodho
Ing madyo mangun karso
Tut wuri handayani
Tetaplah menjadi semboyan
Tuk wujudkan merdeka belajar

Sumber: Spirit Guru Penggerak: Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara, Antologi Puisi CGP Angkatan 4 Tulungagung

Puisi Tokoh Pendidikan Nasional

Seperti Air Tenang Mengalir di Sungai Rhine

Karya: Ramses P Panjaitan

Seperti air tenang mengalir di Sungai Rhine

Begitulah perjuangan Ibu Kartini memajukan perempuan pribumi

Dalam upaya menyetarakan status sosial bagi wanita dalam hal pendidikan

Bahkan Ibu Kartini mendirikan sebuah sekolah bagi kaum wanita

Jasanya tak pernah terlupakan dan kita harus kenang,
walaupun Ibu kita Kartini telah menjadi kenangan,

tetapi tetap abadi perjuangan

‘alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia
bila kaum perempuan dididik baik-baik.
Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri,
berharaplah kami dengan harapan yang sangat
supaya disediakan pelajaran dan pendidikan
karena inilah yang akan membawa bahagia baginya.’
Kata kata Ibu kita Kartini yang sangat memperjuangkan

kesejahteraan bagi perempuan Indonesia

Seperti apa jadinya jika beliau tidak memperjuangkan
kesejahteraan perempuan?

Mungkin perempuan-perempuan Indonesia jadi tak tau arah?

Jasanya sangatlah besar tentang kemanusiaan,
seperti halnya seorang penyair aku mendambakan itu

Harapanku besar agar Indonesia melahirkan kartini muda
untuk melanjutkan perjuangannya

Seperti air tenang mengalir di Sungai Rhine

Para lelaki harus ingat mereka lahir dari rahim ibu,
maka dari itulah perlakukan perempuan seperti engkau berbakti pada ibumu

Raden adjeng kartini adorsinya terhadap kaum perempuan,
itu adalah cita-cita yang paling mulia

Tetaplah kita kenang, sebagai seorang penyair
aku sangat mengenang dirinya
dan akan memperjuangkan hak-hak kemanusiaan
dan hak-hak perempuan di tanah air tercinta

Sumber: Kartiniku, Kartinimu, Kartini Kita: Kumpulan Puisi oleh Vania Kharizma, dkk.

Puisi tentang Pendidikan 4 Bait

Suara Murid Masa Kini

Karya: Pipit Sriwulan

Inginku bebas inginku lepas
Terserah air mengalir ke mana
Melewati pasir, lembah dan telaga
Berlari sekuat-kuatnya yang tanpa batas

Kebebasan mengolah cipta, rasa, dan karya itu hak kami
Tuk memupuk sejuta potensi yang terpatri di sanubari
Maka waktu, ilmu dan maju akan tumbuh dalam diri
Kemerdekaan dalam bermain dan belajar haruslah ditaati

Dukunglah kami, bimbinglah kami
Menggapai keemasan sebagai wujud dari mimpi
Doakan kami, agar tiada jalan yang tak pantas tuk dilalui
Kami hanyalah seekor semut yang pantas tuk disayangi

Sungguh pendidikan adalah pusaka
Harus selalu dijaga kemurnian dan keutuhannya
Mengayomi, memfasilitasi mencetak generasi
sesuai keyakinan falsafah negeri
Menopang kuat kemajuan negara,
berakarkan budaya Indonesia

Sumber: Spirit Guru Penggerak: Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara, Antologi Puisi CGP Angkatan 4 Tulungagung

Puisi tentang Hari Pendidikan Nasional 3 Bait

Menggapai Impian

Karya: Ni Nengah Restari

Senyum terukir tipis
Menghias bibir yang manis
Langkah demi langkah berpijak
Mengejar angan yang bijak

Sejuta harapan kurengkuh
Laksa rintangan kutempuh
Laksa menuju kemenangan
Menggapai impian

Riang gembira jalan hidup
Hati ikhlas bahagia datang
Perjuangan dan doa penuh ikhlas
Bawa berkah yang berlimpah

Sumber: Goresan Pena: Antologi Puisi Pendidikan oleh Ni Nengah Restari, dkk, Komunitas Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kreatif Kabupaten Lombok Tengah

Puisi tentang Siswa

Para Pelajar

Karya: Elfrida Octaviani

Kami tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami berdiri untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia

Tidak semata mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan

Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang

Sumber: Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

Puisi tentang Guru 1

Guru

Karya: David Aribowo

Terlahir karena terpilih
Berada di Bumi karena takdir

Melangkah dengan menebar berkat
Menjadi terang karena tuntutan

Terpilih menjadi guru teladan
Berada di sekolah karena pilihan
Memberi ilmu dengan menebar senyum
Guru teladan yang menjadi terang

Sumber: Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

Puisi tentang Guru 2

Hatinya Rupawan meskipun Rusak Badan

Karya: Samsul Hadi

Dia bersua seperti biasa
Menyapa dan bercanda
Namun dia bercita mulia

Bertahan dalam rimba pengetahuan
Kelaparan demi yang lain kecukupan
Perih demi tegaknya kemanusiaan
Adalah dia yang menjadi dambaan dunia
Dialah mutiara indah tak ternilai harganya

Tangan dan kakinya tak mau diam
Perut dan kepalanya terus menerjang
Berjalan membawa senapan siap dibidikkan
Jiwa dan raganya dipertaruhkan
Hidup dan matinya menjadi jaminan
Dengan hati dan pikirannya ia diam dan berjalan
Dia mengarungi samudera kebaikan
Mendaki tebing terjal kebenaran
Rela menderita melebihi apapun
Kesempatannya tak tersia-siiakan
Sanggup melampaui perjalanan jauh berapapun
Sekalipun tinggalkan harta dan kedudukan
Dia aneh dan hina dipandang sebelah mata
Nyatanya ia kaya, mulia, dan tegak perkasa dari yang ada

Tekadnya gigih dalam rencana
Semangatnya kuat bagaikan baja
Hatinya pasrah tinggi ke angkasa
Tawakkal berserah pada sang Penguasa
Meski duri tajam mengoyak tubuh dekilnya
Ia terus melangkah demi ilmu pendidikan
Siapapun yang memandang akan tertawan
Hatinya rupawan meski rusak badan
Kata dan perbuatannya membingungkan
Namun pada pengujungnya semua terbuktikan
Dia sang idaman dicintai Tuhan

(RSKP Dharmais Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022)

Sumber: Aku Ingin Digugu dan Ditiru: Kumpulan Puisi Satire Pendidikan oleh Samsul Hadi

Puisi tentang Sekolah

Guru

Karya: Maya Novita

yang pandangannya lurus ke depan
yang duduk tapi menutup mata
yang bersandar di tembok dengan bahu kanan
yang menopang dagu sambil memainkan earphone
yang selalu membalikkan badan untuk tahu sudah ada di mana arah jarum jam
yang menunduk sambil menumpahkan semua imajinasinya melalui pensil di tangan

semua perbedaan tabiat
semua perbedaan kegiatan individu
semua perbedaan cara menyerap sesuatu

di antara mereka semua,
siapa yang ternyata paling fokus menghiraukan satu sosok penolong masa depan mereka di mimbar?

Sumber: Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

Puisi tentang Pendidikan Sekolah

Dikoyak Suara

Karya: Ika Rahutami

Di ujung sore yang sepi
Terbayang kerinyit kemarahan bercampur bau perjuangan
yang berkobar sekian puluh tahun lalu
“apakah kamu mendidik?”
“iya,” jawabku
“mendidik semacam apa?”
“ya mendidik orang muda supaya pintar, supaya tidak bertemu alisnya ketika berbicara teknologi, supaya kelak jadi kaya”
“cukupkah?” desisnya lagi. “Kamu lupa, pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan”

Aku terdiam
Membiarkan suara suara di telinga terganti oleh detak nadiku yang lebih cepat
Tergerus oleh arus yang lebih cepat,
terlupa kemewahan idealisme, kokoh kemauan, dan halus perasaan

terlupa atau sengaja lupa
Itu tetap kegagalan

20 Contoh Puisi tentang Alam yang Sarat Makna

20 Contoh Puisi tentang Alam yang Sarat Makna

20 Contoh Puisi tentang Alam yang Sarat Makna

Mengekspresikan kekaguman terhadap indahnya alam bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya menuangkannya dalam bentuk puisi. Yuk, baca kumpulan puisi tentang alam berikut ini!

Property People, mengungkapkan rasa cinta pada alam umumnya dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat eksotis.

Selain itu, ada pula yang ikut langsung terlibat atau bermukim di tempat tertentu.

Namun, wujud cinta itu bisa pula dilakukan dengan menulis puisi tentang alam.

Rangkaian kata dijahit sedemikian rupa sehingga memiliki makna mendalam.

Untuk kamu ketahui, puisi adalah bentuk dari karya sastra yang berisi ungkapan dan perasaan, entah itu rasa sedih, gelisah, marah, hingga kekaguman.

Jika kamu termasuk orang yang ingin memulai belajar membuat puisi pendek tentang alam, Indonesia akan memberikan beberapa contohnya.

Berikut adalah puisi-puisi terkait lingkungan dan alam yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.

Kumpulan Puisi tentang Alam

1. Keindahan Alam Ini

Betapa indahnya negeri ini
Laut yang berombak ombak
Lereng yang bertingkat-tingkat
Angin berembus sepoi-sepoi

Berdiri aku di tepi pantai
Di bawah langit yang membentang
Merasakan negeri keindahan
Indonesia yang ku sayang

Indonesia Negeri Khatulistiwa
Beribu nikmat di dalamnya
Pemberian dari Tuhan yang Maha Esa
Agar bersyukur kita kepada-Nya

2. Keramahan Alam

Bila datang ke negeriku
Kan disambut dengan alam yang hijau
Dengan gunung yang menjulang
Dan ombak yang berderai di lautan

Burung-burung akan bernyanyi
Bersiulan sepanjang pagi
Riangnya tiada pernah berhenti
Memuji robbul izzati

Bila datang ke negeriku
Kan kau lihat sungai mengalir
Angin-angin bersemilir
Bungaa mekar beribu-ribu

3. Pesona Alam Hijau

Terperosok pada hamparan hijau
Menggantung pada nuansa manja ilalang
Tunggu! Akan ku hirup perlahan aroma rumput ini
Sebab, ku tau inilah ciptaan Tuhan yang harus kita nikmati

Jauh di ufuk kehijauan
Dengan dasar coklat yang menyatu pada komponen penting
Berbasis kesuburan, yang terikat pada keindahan tanaman liar
Sebut saja bunga
Bunga menjadikan sepasang aksa siap meraih

Sentuhan halus jemari mungil
Siap mengabadikan momen kemekarannya
Bidikan-bidikan kecil siap menjadikan momen indah untuk dikenang
Sebagai hal ciptaan Tuhan yang terindah

4. Senja, Keindahan yang Tidak Terganti

Siang mulai berganti
Warna langit pun berubah menjadi jingga
Burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit
Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya
Waktu terus berlari
Warna jingga pun terkikis secara perlahan

5. Sawah

Sawah di bawah emas padu
Padi melambai, melali terlukai
Naik suara salung serunai
Sejuk didengar, mendamaikan kalbu

Sungai bersinar, menyilaukan mata
Menyemburkan buih warna pelangi
Anak mandi bersuka hati
Berkejar-kejaran berseru gempita

Langit lazuardi bersih sungguh
Burung elang melayang-layang
Sebatang kara dalam udara
Desik berdesik daun buluh
Dibuai angin dengan sayang
Ayam berkokok sayup udara

6. Sabda Bumi

Belum tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu

Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit

Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi

7. Alam Tepian Pantai

Gelombang air menari-nari di tepian pantai
Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai
Gerombolan camar berterbangan di atas ombak
Berharap ikan segar tersambar di paruh-paruh mereka

Gelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki
Terasa dingin merasa hingga ke relung dada
Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki
Menambah perasaan suka berada di alam indah ini

Kupandangi jauh di ufuk benang kemerahan
Terasa indah dipandang mata
Kurasa sinar mentari indah inilah
Yang menyatukan langit biru
Dan laut dengan hamparan luasnya

Ya Tuhan
Perkenankan kami untuk menikmati indah alam-Mu
Beberapa kali lagi
Sebelum raga berada di ujung lubang tanah
Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu ini
Agar lestari hingga ke akhir masa

8. Lautan Bumi Pertiwi

Terbentang luas alam negeriku
Puisi tentang alam ini kuberikan hanya untukmu
Semilir angin di pesisir laut

Menyadarkan arti sebuah keanekaragaman
Rimpuh… kisahmu kini
Nestapa yang kian membuncah
Sadar bahwa usiamu kini sudah menua

Tapi hasrat… kau selalu digenggam
Pohon, danau, laut mulai mengobarkan industri alam yang baru
Mengisi cinta pada perolehan yang kelak tidak menjadi kekal
Nabastala berkata

Bahwa bumi ini akan menjadi bumi yang kekal dan abadi
Dengan pancaran indah pesona sang Ilahi

9. Alamku Sahabatku

Alamku adalah sahabatku
Tempat aku berdiam dan tinggal
Dia telah banyak memberikan
Apa yang aku butuhkan

Dengan hujannya dia mencurahkan
Segenap air yang kami butuhkan
Dengan pepohonan yang dia tumbuhkan
Kami menghirup kesegaran

Dengan lautan yang dihamparkan
Kami berlayar mencari ikan
Dengan gunung-gunung menjulang
Kami buat persawahan

Dengan alam Tuhan memberikan
Segalanya yang manusia butuhkan
Agar mereka bersyukur
Jangan sampai manusia kufur

Kepada-Nya kita bersujud
Merendahkan diri ini
Menjadi hamba yang mengerti
Keagungan Ilahi Robbi

10. Pancuran 7 Abadi

Karya: Dede Aditnya Saputra

Desir angin sepoi menghembus perlahan
Bersama nyanyian burung di pucuk dahan
Airmu menari-nari dalam nestapa
Mencairkan luka oleh karena cinta

Tercium bau yang harum menawan
Bau harum airmu memecahkan qalbu buana
Tahukah kau akan qalbu buana itu?
Yaitu qalbu yang dirundung duka dan nestapa

Oh… nirwana puncak Gunung Slamet
Kaulah tempat kami mengingat sang Kuasa
Melepaskan jiwa yang bermuram durja
Dan merenungkan masa jaya

Selain air terjunmu yang menawan
Terdapat mata air panas yang bersahaja
Membuat kita bersatu dengan malam
Apalagi malam Jumat orang Jawa

Teruslah abadi kau Pancuran ketujuh
Bersama keenam Pancuran di bawah sana
Pancarkan sinar keemasan dalam airmu!
Untuk melupakan rasa sendu yang menggebu

11. Hutan Karet

Karya: Joko Pinurbo

Daun-daun karet berserakan
Berserakan di hamparan waktu

Suara monyet di dahan-dahan
Suara kalong menghalau petang

Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan
Berloncatan di semak-semak rindu

Dan sebuah jalan melingkar-lingkar
Membelit kenangan terjal

Sesaat sebelum surya berlalu
Masih kudengar suara bedug bertalu-talu

12. Inilah Tanah Airku

Di tepi pantai angin berdesir
Kicauan merdu suara burung terdengar saling bersahutan
Rumput-rumput dibasahi oleh embun pagi
Inilah tanah airku

Hijaunya hamparan sawah
Tingginya gunung yang menjulang
Serta rakyatnya yang aman dan makmur
Inilah tanah airku

Jagalah dan rawatlah ia selalu
Karena di sanalah aku dilahirkan serta dibesarkan
Dan di sana pulalah aku akan menutup mata
Oh, tanah airku, itulah Indonesia.

13. Desaku yang Permai

Hamparan sawah mulai menguning
Mentari disambut oleh sang pagi
Sahutan ayam saling berkokok
Para petani pun sudah bersiap untuk pergi ke sawah

Padi-padi yang berwarna hijau
Sudah siap untuk dipanen
Para petani pun hatinya bersuka ria
Mereka beramai-ramai memotong padi

Gemercik air di sungai
Terlihat sangat bening
Bak sebuah zamrud khatulistiwa
Itulah alamku, desa yang permai

14. Derai Cemara Udang

Di sela-sela gerimis, angin pantai berembus
Sejenak, aku pun berteduh di bawah pohon cemara udang
Aku pun mulai lenyap ke arah gubuk bambu yang reot
Gubuk yang tanpa atap berada di tepi jalan itu

Pada puisi senja ini
Tiada lagi yang romantis
Karena pantai ini telah sepi
Hanya ada derai cemara udang saja
Dengan rintik gerimisnya yang tak kunjung reda

15. Tempat Berpijak

Mataku terbuka
Dengan alam manja menyapa
Tumbuhan subur
Memberi kenyamanan jiwa
Pohon pohon berseri

Di sudut pulau
Di seberang sana
Hewan dan tumbuhan saling bercengkerama
Rotasi perputaran hidup yang damai
Senang
Lepas dan damai

16. Kemana Perginya Alam Lestari

Dulu sering kulihat hamparan hijau sawah beratapkan langit biru
Kiri kanan sawah, tengahnya sungai
Di antara gunung matahari terbit malu-malu

Namun sekarang kemana?
Lapisan tanah becek berwarna coklat setiap habis hujan
kini tanahku berwarna abu
Lama kucari tanah becekku

Tapi kenapa sekarang tak nampak?
Cemara kehidupan tinggi menjulang
Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan Tuhan

Sekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh
Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu
Mengapa bisa begitu?

Sering banjir, sering longsor
Di barat ada asap bikin marah tetangga
Padahal dahulu tidak begitu
Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak malu

Sayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih
Menanggung pilu sambil tertatih
Anak-anaknya nakal semua
Biar dimarahi tapi tak pernah jera

17. Permainya Desaku

Sawah mulai menguning
Mentari menyambut datangnya pagi
Ayam berkokok bersahutan
Petani bersiap hendak ke sawah

Padi yang hijau siap untuk dipanen
Petani bersuka ria beramai-ramai memotong padi
Gemercik air sungai begitu beningnya
Bagaikan zamrud khatulistiwa

Itulah alam desaku yang permai

18. Alam di Lembah Semesta

Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahayanya menusuk citra
Pahatan gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud

Tinggi… Tajam…
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak

Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-Nya

Di manakan aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna

Sungguh jelita permadani ini
Tebarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan alam

19. Petani Desa

Kumpulan orang-orang desa mencangkul
Memetak-metak sawah
Irigasinya digunakan sebagai permainan bocah-bocah di sana
Semua riang tanpa beban

Air di sungai gemericik terasa syahdu
Mengiringi burung burung bersenandung
Gurauan petani dan bocah-bocah polos
Bertelanjang kaki bersama alam
Merasakan nuansa
Harmoni

20. Global Warming

Oleh: Dhimas Mega Putra

Makin canggih peradaban teknologi
Makin banyak terdapat polusi
Kini pemanasan global terjadi
Di seluruh bagian bumi ini

Manusia tak sadar perbuatannya
Yang merusak lingkungannya
Hewan dan tumbuhan juga merasa
Lingkungannya dirusak manusia

Panas menyengat kulit manusia
Bencana terjadi di mana-mana
Semoga saja semua manusia
Takkan lagi merusak lingkungannya

***

Itulah sederet contoh puisi pendek tentang alam, Property People.

Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

Yuk, baca ragam informasi menarik hanya di https://www.memefloristbali.com/.

15++ Puisi Tentang Hewan & Binatang Kesayangan

15++ Puisi Tentang Hewan & Binatang Kesayangan

15++ Puisi Tentang Hewan & Binatang Kesayangan

Puisi Tentang Hewan – Memelihara binatang adalah suatu hal menyenangkan. Ekspresi kasih sayang manusia terhadap peliharaan dapat diwujudkan dalam bentuk puisi hewan.

Masing-masing hewan memiliki karakter tersendiri, seperti kelinci dan kucing yang menggemaskan, serta kupu-kupu dan burung yang mempunyai warna-warna indah.

Pesona berbagai binatang tidak jarang menjadi inspirasi bagi anak-anak sekolah untuk lebih mengenal hewan-hewan peliharaaan hingga statusnya yang langka. Kumpulan sajak indah berupa syair berikut adalah contoh puisi tentang binatang yang hidup di alam dan lingkungan sekitar.

Kupu-kupu Indah

Wahai kupu-kupu
Alangkah indah dirimu
Sayapmu berwarna-warni
Kau kepakkan tanpa henti

Wahai Kupu-kupu
Alangkah senang dirimu
Bisa terbang kesana-kemari
Hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain

Saat kudekati dirimu
Dengan malu-malu
Terbang meninggalkan
Kuncup bunga
Terbang lagi dan lagi

Seekor Kucing di Rumahku

Ada seekor kucing
Berwarna putih
Kucing itu datang ke rumahku
Beberapa hari yang lalu

Ketika aku sedang makan siang
Kucing itu tiba-tiba mendekatiku
Kucing itu sangat suka
Menggosok-gosokkan badannya di kakiku

Setiap selesai makan
Kusisakan lauk paukku
Untuk memberi makan kucing putih itu

Hari sudah malam
Kucing itu belum juga datang
Kemana gerangan kucing putih itu?

Gajah di Taman Safari

Suatu hari aku diajak ayah
Bertamasya ke Taman Safari di Prigen Jawa Timur

Di Taman Safari ada banyak hewan
Mulai dari hewan herbivora hingga hewan karnivora

Dari dalam mobil yang aku tumpangi
Aku senang ketika melihat seekor gajah
Tubuhnya sangat besar
Belalainya panjang
Gading yang juga besar

Sebelumnya, aku hanya melihat gajah
Dari televisi dan buku saja
Tak kusangka hewan tersebut benar-benar
Berukuran raksasa

Burung Kecilku

Burungku, janganlah pernah mati
Aku ingin kau sehat selalu
Wahai burung kecilku
Aku akan menjaga dan merawatmu

Burung kecilku
Aku akan rindu padamu
Janganlah menangis
Tetaplah terbang tinggi

Burung kecilku
Aku selalu menyayangimu

Rayap

Rayap-rayap menetap
Tinggal disudut-sudut gelap
Kerajaan kecil yang lembab
Ruang yang jarang tersingkap

Rayap-rayap tak punya mata
Mereka tak suka cahaya
Capitnya tajam menggerus kayu
Bahkan mampu melubangi tembokmu

Makhluk dengan kemampuan sosial tinggi
Tak pernah bisa sendiri-sendiri
Hidup bagi mereka adalah koloni
Dan terpisah berarti mati

Siapakah Aku?

Siapakah aku?
Telingaku lebar bak nampan kue
Siapakah aku?
Tubuhku besar bak gedung bertingkat dua
Siapakah aku?
Hidungku panjang bak selang pemadam
Siapakah aku?
Mataku kecil bak dua kumbang hitam

Lantas, siapakah aku?

Pelanduk Emas

Alkisah di hutan jenggala
Hidup ragam rupa satwa
Namun hanya satu yang istimewa
Pelanduk emas sang raja rimba

Elok paras rupa sang raja
Tanduk cabang merekah mendua
Dua dua nya tampak berbahaya
Menghalau musuh sang raja rimba

Namun sayang seribu sayang
Banyak pemburu bermata nyalang
Mengincar kulit sang pelanduk sayang
Tak ayal nyawa sang raja melayang

Itu kisah pelanduk emas
Semoga bias membuat anda cemas
Cemas akan pemubru beringas
Merusak alam dengan cara yang ganas

Kelinciku

Kelinciku
Kau lucu sekali
Melompat kian kemari
Sungguh menarik hari

Kelinciku
Jangan nakal kamu
Membuat aku merasa malu
Karena ku tak bisa mengejarmu

Kelinciku
Bersih dan lembut bulumu
Aku senang memandangmu
Akan kurawat kau selalu

Kung Kong

Kung Kong kung kong
Kutatap langit, kunanti hujan
Kung kong kung kong
Bernyanyi terus, kembang kempis leherku
Kung kong kung kong
Langit menghitam, petir menyambar
Kung kong kung kong
Air menetes, kolam beriak
Kung kong kung kong
Hati gembira, aku melompat

Burung Parkit

Burung oh burung
Kau berjenis parkit
Kau berwarna kuning
Dan kau suka terbang

Burung oh burung
Kau menemaniku sejak aku lahir
Walau kau lebih tua dariku
Aku menyayangimu

Namu sayangn, takdir berkata lain
Kau mati sekitar satu bulan yang lalu
Mungkin karena tak punya teman atau sudah tua
Walau kau di alam sana, aku tetap menjadi temanmu

Namaku Pitapita

Aku suka beryanyi, riang hati
Menyambut tuanku beri makanan bergizi
Aku suka bernyanyi, bahagiakan diri
Meski dikurung dalam sangkar ini
Pitapita nama yang menggemaskan
Pemberian tuanku yang baik

Tuanku, tuan putri cantik
Beri aku udara di luar sangkar ini
Tuanku, tuan putri bagai bidadari
Kasihani diri ini yang sedang bosan
Kasihani diri ini yang rindu angin segar
Kasihani diri ini yang ingin terbang

Pitapita nama yang cantik
Aku harap suatu saat aku bisa terbang
Bertemu teman-temanku yang bebas
Mencari indukku yang entah dimana

Pitapita nama yang cantik
Aku harap burung-burung lain tahu
Jika aku memiliki nama yang cantik
Tak hanya dipajang dan berkicau tanpa larik

Kus Si Tikus

Adik kecil melompat ketakutan
Sesuatu dari balik tirai berjalan sendirian
Mengendap dan terus mengendap
Sesekali berjalan cepat dan belari kecil

Adik kecil memanggilku dengan kencang
Ada apa gerangan adikku yang manis?
Apa yang mengganggumu?
Tenang-tenang, jangan takut

Grusak grusuk Si Kus berjalan
Menabrak apapun yang ada di depannya
Si Kus berhenti sesaat dan kembali berlari
Ekornya pendek sulit untuk ditangkap

Kus si Tikus yang nakal
Ia sering gigiti sepatu adik
Ia sering membuat adik takut
Suatu saat aku akan berhasil tangkap Si Kus

Gonggongmu

Anjing menggonggong, Budi lari terbirit
Banyak yang takut pada gonggongmu
Padahal tak semua yang menggonggong jahat
Padahal tak semua yang mengonggong menggigit

Gonggongmu takuti Budi yang penakut
Budi memang begitu anaknya
Tidak suka hewan peliharaan apapun
Bahkan kelinci yang makan kangkung

Kadang aku kasihan melihatmu sendirian
Menggonggong di tengah dinginnya malam
Memecah keheningan dengan raung kesepian
Membangunkanku yang turut jadi ketakutan

Mungkin ada yang nantinya peduli merawatmu
Menjagamu, memberi makan, dan ajak main
Aku harap mereka segera menemukanmu
Aku harap mereka datang sebelum terlambat

Tetaplah bertahan meski itu tidak mudah
Tetaplah menggonggong, tetaplah tenang
Semoga kamu baik-baik saja
Meski sendirian dalam kesepian

Ikan Kesayangan

Ikan hias ku,
Kecantikan bentukmu menyentuh kalbu,
Keindahan warnamu warnai hari yang kelabu,
Kelincahanmu tumbuhkan semangat baru.

Ikan hias ku,
Keelokan yang mempesona,
Terpancar dari tubuhmu yang jelita,
Menghiasai seisi ruang rumah,
Hadirkan ceria dan gembira.

Rumahmu kubuatkan Aquarium,
Disanalah tempatmu tersenyum,
Kurawat dan kujaga sepenuh hati,
Ningga nanti.

Tetaplah memberi kebahagiaan,
Selalu terbarukan keceriaan,
Kaulah, ikan hias ku,
Ikan kesayanganku.

Kuncir Dua

Lucu sekali kuncir dua
Kunci dua kuncir kelinci
Loncat lompat hap hap
Memegang wortel senyum senang

Kelinciku manis, kelinciku gemas
Tak suka makan banyak banyak
Gemar meloncat melompat
Gemar tersenyum tanda bahagia

Kelinciku, si lucu kuncir dua
Sehatlah selalu, gembira selalu
Jangan lupa minum setelah makan
Tidur yang cukup dan tidak nakal

Setelah membaca syair puisi tentang bermacam hewan peliharaan, langka dan liar diatas, diharapkan kita lebih peduli dan dapat belajar mengenal kekayaan alam serta berusaha untuk terus melestarikannya. Selain itu, bacalah juga puisi tentang alam agar kita semakin mencintai lingkungan sekitar https://www.memefloristbali.com/.

5 Contoh Puisi tentang Hujan yang Menarik Dibaca

5 Contoh Puisi tentang Hujan yang Menarik Dibaca

Memefloristbali.com, Jakarta – Hujan merupakan anugerah yang diturunkan Tuhan kepada makhluk-Nya agar tidak kekurangan air.

Terlepas dari itu, hujan memiliki makna tersendiri bagi setiap orang. Hujan selalu membawa sejuta makna dalam cerita.

Tidak sedikit orang memaknai hujan sebagai bentuk ungkapan kesedihan. Beberapa orang beranggapan hujan identik dengan kenangan yang datang.

Tak ayal, puisi tentang hujan bisa menjadi media ungkapan perasaan yang dialami penulisnya.

Apabila kamu tertarik membaca puisi bertema hujan, bisa menyimak beberapa contohnya di bawah ini.

Kamu pun bisa mempersembahkan puisi tersebut kepada orang tersayang, pasti akan membuat mereka tersentuh.1. Hujan dan Namamu

Senandung lagu mendekap lirih romansa jiwa.

Benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam.

Dalam lautan mimpi sang penghirup malam.

Melawan hujan, mereguk jejak tanpa nama dunia.

 

Dia yang mencoba membaca arah.

Dalam gelap, memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara.

Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan.

Adakah dia di sana masih terpaku menatap kenangan.

 

Kemana kau akan berlari.

Melepas pagi dan mencoba memutar mentari.

Apakah kau masih terlelap dan terus bermimpi.

Memuja cinta tanpa rasa haus duniawi.

 

Kenangan hujan memanggilmu dan tetap memanggil namamu.

Meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu.

Bulan di sana masih merindukanmu.

Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu.

 

2. Musim Hujan

Di sini kasih.

Berbalut selimut menghangat raga.

Dingin terasa hingga sampai ke tangan.

Merambah mencari celah.

 

Hujan kali ini begitu berbeda.

Berbeda karena di ujung malam.

Sepi mencekam bosan.

Bermain kantuk membutakan mata.

 

Aku masih di sini.

Masih menjadi beku yang tak hangat.

Terasa sesak tatkala tertatap.

Mungkin dingin menjadi penawar.

 

Atap dan daun rimbun jadi saksi.

Bahwa bening mencumbu hijau.

Terlarut basah meninggal subur.

Penawar di musim kemarau.

Contoh Puisi tentang Hujan
3. Setetes Kenangan Hujan

Dulu,

Saat semburat merah jingga nan elok.

Saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama cakrawala.

Tetes kehidupan jatuh serentak.

Membombardir ribuan kilometer lahan.

 

Impresi menguap di atas tanah.

Larut bersama wewangian hujan.

Di bawah rintik-rintik nikmat Tuhan.

Tersemat manis indahnya janji masa depan.

Penuai kebahagiaan semu berselimut basah.5 Contoh Puisi tentang Hujan yang Menarik Dibaca

Kini,

Harus beradu dengan nestapa.

Menatap seruan hina yang menyayat jiwa.

Menusuk hingga rindu menyeruak keluar.

Dengan satu tarikan napas gusar.

 

4. Rindu Bersama Hujan

Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya.

Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata.

 

Di situlah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku.

Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu.

 

Di sini aku merindu.

Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujan.

 

Lambat hari pun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu.

Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati.

Contoh Puisi tentang Hujan
5. Memori Hujan

Hujan,

Oh, hujan,

Engkau bagiku,

Ingatan kenanganku,

Mengapa aku selalu teringat,

Kenangan manisku,

Kenangan waktu-waktu yang terlewat

 

Oh hujan,

Engkau memori, memori,

Yang tak pernah hilang,

Hingga sampai aku bisa mengingatnya kembali,

 

Hujan,

Engkaulah kehidupan dunia,

Meneteskan air, mengalir,

Hingga mengalir di pikiranku,

 

Oh hujan,

Mengapa aku tersenyum,

Saat engkau turun dan juga sedih,

Saat engkau turun bagaikan kenangan,

Memori yang hilang ,

 

Hujan,

Tetapi sesaat, aku juga teringat,

Akan kenangan-kenangan yang membuatku,

Merasa sedih, kesal,

Tetapi aku menyalahkanmu wahai hujan,

Karena engkau adalah memori,

Yang kembali kepada diriku.

5 Contoh Puisi Tentang Sekolah dan Pendidikan Singkat Terlengkap Penuh Makna

5 Contoh Puisi Tentang Sekolah dan Pendidikan Singkat Terlengkap Penuh Makna

Jadikan puisi tentang sekolah sebagai pesan penuh makna dalam melakukan proses pembelajaran. Cari tahu pilihannya di sini selengkapnya!

Puisi adalah jenis sastra dengan gaya bahasa yang ditentukan oleh irama, rima, dan penyusunan larik hingga bait.

Ada berbagai tema puisi terbaik, mulai dari tema cita-cita, pendidikan, hingga tema sekolah.

Kerap menjadi salah satu tugas yang penting, tak sedikit orang kebingungan untuk membuat puisi karena harus menaati kaidah yang harus terdapat dalam sebuah puisi.

Jika kamu diberikan tugas untuk menyusun puisi, ada beberapa referensi terbaik mengenai sekolah hingga pendidikan yang bisa jadi ajakan pesan penuh makna.

Apa saja inspirasi yang bisa kamu aplikasikan? Simak pembahasannya bersama-sama!

Contoh Puisi Tentang Sekolah dan Pendidikan

1. Sekolah yang Indah

Pagi ini terasa hembusan angin dari celah jendela sekolahku

Hangat cahaya mentari menyentuh dan menyemangatiku

Kubuka buku catatan dan koreksi ulang tugas rumah

 

Hingga tiba saat istirahat dan canda tawa penuh bahagia

Pohon-pohon tinggi menaungi dikala terik

Bunga warna warni menghadirkan keceriaan setiap waktu

 

Ada sekelompok anak asik satu sama lain

Betapa indah suasana sekolahku

Bel berbunyi tanda bersiap kembali masuk kelas

Anak-anak bergegas berlarian

 

Menyambut datangnya guru tercinta

Bersemangat menimba ilmu yang berharga

Betapa indahnya sekolahku

2. Di Sekolah (Karya: Padhang Prabangkara Ariyaning Jati)

Sekolah adalah tempat untuk belajar

Sekolah, tempat banyak teman

Sekolah tempat membaca dan beristirahat

Di sekolah, kita bisa bermain bersama dengan teman

 

Di sekolah, kau akan diajarkan banyak hal

Pelajaran di sekolah itu bermacam-macam

Ada matematika, pendidikan agama

Bahasa inggris, bahasa Indonesia, dan juga bahasa Jawa

3. Tujuan Ilmu (Karya David Aribowo)

Aku melangkah tanpa arah tujuan

Hingga impian menjadi suram

Aku berimajinasi seperti elang

Hingga rintangan terlihat ringan

Aku membuang waktu untuk tujuan

Hingga pengetahuan tampak luas dan terang

Aku berhasil menuntut ilmu

Hingga pekerjaan terasa kesenangan

5 Contoh Puisi Tentang Sekolah dan Pendidikan Singkat Terlengkap Penuh Makna

4. Indahnya Sekolahku

Indahnya sekolahku

Kelasnya bersih,

Halamannya rapi,

Ada bunga di sana sini.

 

Indahnya sekolahku,

Tempat belajar bersama guru,

Tempat bermain dengan teman,

Duduk bersama di tepi taman.

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/

5. Sekolahku yang Paling Keren

Sekolah adalah sekolah terkeren

Aku bangga sekolah di sekolah ini

Bapak ibu guruku juga up to date

Sekolah juga keren, disiplin dan nyaman

 

Di Sekolahku tidak ada kekerasan

Di Sekolahku juga tidak ada murid menghajar guru

Kami saling menjaga dan saling membantu

Kepala sekolah kami juga begitu sangat mendukung murid dan guru

Setiap pagi menjelang masuk kelas

 

Guru guru di depan mendengarkan briefing

Briefing ringan dan menyenangkan

Saling berupaya agar sekolah menyenangkan

 

Kerenkan sekolahku

Moto kami adalah hidup hanya sekali

Jalani dengan sepenuh hati

Agar jangan menyesal nanti

 

Kerennya sekolahku

Teman temanku juga keren

No bullying no prank

 

Sekolahku keren

Wahai teman mari bersama kami sekolah disekolahku

Ada band musik ,kelas sains, dan bahasa

Aku boleh pilih yang kau suka

 

Sekolah sekolah keren

Aku bangga pernah sekolah di sekolahku

Di sekolahku aku belajar

Bahwa hidup harus saling berpautan

Saling pengertian agar tidak berselisihan

6 Ciri-Ciri Komik dan Pengertiannya, Ketahui Cara Membuatnya

Ciri-ciri komik sangat mudah untuk dikenali, karena karya sastra yang satu ini cukup mudah dibedakan dengan karya sastra lainnya. Komik juga menjadi karya sastra yang akrab kita temui di berbagai platform baik offline seperti surat kabar dan majalah, hingga online seperti di berbagai media sosial.

Menjadi salah satu bentuk karya sastra yang sangat diminati, penting untuk mengetahui pengertian, jenis dan ciri-ciri komik, tidak lupa juga dengan cara membuat komik bagi anda yang tertarik untuk membuat komik milik anda sendiri.

Pengertian Komik

Secara teknis, komik adalah teks yang diekspresikan melalui ilustrasi pada strip atau bingkai. Beberapa atau semua strip dapat berisi teks dengan panjang yang berbeda-beda. Definisi sederhana ini menjelaskan mengapa ini dianggap sebagai format serbaguna, penggunaan kreatif yang dapat kita buat dari kartun, ilustrasi, kata-kata, dan elemen lain yang akan kita bicarakan nanti, menunjukkan bahwa kemungkinannya hampir tak terbatas.

Dalam buku Tips Menggambar Komik karya Setiawan G Sasongko (2020), komik adalah kata yang berasal dari Bahasa Yunani, yaitu komikos. Komikos sendiri bisa dimaksudkan sebagai candaan atau suka cita. Komik awalnya memang memiliki karakteristik komedi dan bertujuan untuk sebagai hiburan.

Berdasarkan buku yang berjudul Dari Wayang Beber sampai Komik Digital karya Indiria Maharsi (2014), komik adalah kumpulan gambar atau lambang yang mempunyai urutan cerita tertentu. Menurutnya, bentuk komik dibuat seperti itu karena memiliki tujuan untuk memberi informasi dan memuaskan kesan estetik dari para pembaca.

Seni komik, seperti halnya sinema, dianggap sebagai seni sekuensial, karena bertujuan untuk menceritakan kisah secara berurutan. Seni ini bukanlah hal baru: seni sekuensial muncul pertama kali dalam lukisan gua, dalam hieroglif Mesir, dan dalam tembikar Yunani Kuno. Selama waktu yang lebih baru komik dianggap sastra anak-anak.

Dari tahun enam puluhan dan seterusnya, komik juga telah menjadi bentuk ekspresi yang ditujukan untuk audiens dewasa yang berurusan dengan tema yang lebih serius.

Ciri-Ciri Komik

Buku komik memiliki beberapa ciri utama yang bisa anda temui disetiap karya komik. Diantaranya adalah:

1. Cerita dalam gambar dan bahasa

Ciri-ciri komik yang pertama bisa dilihat dari penyampaian cerita yang dituangkan dalam bentuk gambar dan bahasa. Hal ini tentu berbeda dengan karya fiksi dan nonfiksi yang lain yang menyampaikan cerita dengan teks verbal atau tulisan saja. Atau karya seni rupa yang hanya berupa gambar.

2. Bersifat Proporsional

Ciri-ciri komik yang kedua adalah bersifat proporsional. Artinya komik dapat membuat pembaca terlibat langsung secara emosional ketika membaca komik. Pembaca akan dibuat seperti ikut berperan dan terlibat secara langsung dalam komik dan menjadi pelaku utamanya. Dengan visualisasi akan membuat emosi pembaca lebih kuat mengikuti alur cerita yang ada.

3. Percakapan

Ciri-ciri komik yang berikutnya adalah terdapat bahasa percakapan. Komik biasanya tidak menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami oleh pembaca. Sehingga dalam komik, bahasa yang digunakan biasanya adalah bahasa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari sehingga pembaca mudah mengerti dan memahami isi komik tersebut.

4. Bersifat Kepahlawanan

Ciri-ciri komik yang selanjutnya adalah mengandung sifat kepahlawanan. Secara umum isi cerita yang terdapat di dalam sebuah komik adalah tentang cerita yang bersifat kepahlawanan. Cerita kepahlawanan dalam komik ini akan membuat pembacanya mempunyai rasa dan sikap kepahlawanan.

5. Penggambaran Watak

Ciri-ciri komik yang kelima adalah adanya penggambaran watak melalui gambar visual. Penggambaran watak dalam komik biasanya digambarkan secara sederhana sehingga pembaca lebih mudah mengerti karakteristik tokoh-tokoh yang terlibat dalam komik tersebut, dan bisa langsung memahami karakter yang ada tanpa butuh waktu lama.

6. Mengandung Humor

Ciri-ciri komik yang terakhir adalah mengandung humor. Humor yang tersaji dalam komik akan sangat mudah dipahami oleh pembaca komik karena humor yang disajikan tersebut sering terjadi dalam masyarakat. Selain itu humor juga membuat komik menjadi bahan bacaan yang menarik untuk semua umur pembaca.

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/

7 Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru dan Sahabat, Bermakna!

7 Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru dan Sahabat, Bermakna!

Puisi perpisahan sekolah biasanya dibutuhkan untuk melengkapi acara perpisahan di sekolah.

Biasanya, isi puisi menggambarkan mengenai kenangan di sekolah, rasa syukur, serta ucapan maaf dan terima kasih untuk guru.

Baik panjang ataupun pendek, puisi perpisahan sekolah yang dibuat haruslah menggambarkan isi hati yang tulus.

Contoh Puisi Perpisahan Sekolah yang Sedih

Berikut ini contoh puisi perpisahan sekolah yang sedih, tentang sekolah dan kenangan yang dimiliki:

1. Sekolahku

Kubuat sebuah puisi sederhana untukmu

Tempatku mengaruni samudra ilmu

Kupersembahkan khusus padamu

Wahai sekolahku tercinta

Di sini aku mengenal banyak teman

Hingga menemukan sahabat tersayang

Menemukan kekasih pujaan

Menimba ilmu pengetahuan untuk masa depan

Semuanya menjadi satu di sini

Di sekolahku ini

Sekolah dimana aku menemukan jati diri

Agar berguna bagi bangsa dan negeri

Di sekolah kutemukan ketulusan dari seorang guru

Di sekolah pula aku belajar tentang ilmu

Kubelajar indahnya kebersamaan

Diskusi dalam menyelesaikan perbedaan

Sekolahku, semoga engkau jaya selalu

Menjadi tempat mendidik putera puteri bangsa

Menjadi generai penerus yang berguna

Selamat tinggal aku ucapkan

Wahai sekolahku tersayang

Kau tak akan pernah aku lupakan

Meski seiring perkembangan zaman

2. Kenanganku di Sekolah Tercinta

Hari demi hari begitu cepat berganti diiringi mentari

Pagi hari yang cerah menjadi saksi diriku semangat sekolah

Siang hari yang terik menjadi teman dalam perjalanan

Memetik bunga-bunga ilmu yang sedang merekah

Penuh semangat menggandeng tangan kawan seperjuangan

Menyatu dalam genggaman menerangi masa depan

Pantang untuk menyerah atas alasan kata lelah

Ingin terus menyelami air berilmu sampai sumber itu kering sekalipun

Sekolah ini menjadi cerita sendiri menghiasi dinding hati

Tidak akan terlupakan walau tertutup sebongkah debu

Kisahnya sesejuk embun pagi yang bening di atas dedaunan

Memberi kesejukan pada insan yang haus akan pengetahuan

Kenangan itu hanya tinggal cerita, Kenangan di sekolahku tercinta

Terimakasih telah menjadi rumah tempatku menimba

Pengetahuan sebagai persinggahan untuk hari tua

Terimakasih telah melindungi anak negeri dari kebodohan

Terimakasih sekolahku, engkau tempat yang terbaik untuk menuntut ilmu

Kini kami tinggalkan untuk meneruskan perjuangan

Gerbang kesuksesan telah menunggu kami di sana

Terimakasih telah mengantarkan langkah kami

Aku akan kembali membawa mentari untuk negeri

3. Sepucuk Surat Perpisahan

Tangisku menghiasi jalan perpisahan ini

Bunga-bunga terlihat layu hingga enggan bermekaran

Seolah enggan membuka kuncup di kala perpisahan tiba

Tangkai merunduk seakan ikut merasakan kesedihan

Di telaga yang penuh ilmu ini kami berpisah

Meneruskan untuk menyelami lautan ilmu di seberang sana

Bersama-sama dengan temani kemerlip bintang

Akan ku petik untuk hiasi dinding perjuangan

Terlukis indah di kertas putih jasa para pahlawan pendidikan

Yang telah memberikan sebongkah kilauan ilmu kehidupan

Bagai sumber air yang terus mengalir

Engkau isi dengan perlahan gelas kosong hingga penuh pengetahuan

Perpisahan tidak menyurutkan semangat untuk tetap berjuang

Berada di bawah langit yang sama sebagai saksi

Meyakinkanku bahwa kau tetap memandang langit yang sama

Sepucuk surat perpisahan aku kirimkan …

Baca Artikel Terkait : Memefloristbali.com

7 Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru dan Sahabat, Bermakna!

Contoh Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru

4. Surat Perpisahan untuk Guru

Ibu bapak guru, ini aku tiga tahun yang lalu

Ku harap pagi ini engkau baik baik saja

Pagi ini masih terasa seperti pagi yang lalu

Ini aku yang dulu selembar kertas putih

Yang pernah engkau lukis warna-warna damai nan berarti

Putih agar diriku berpikir jernih

Emas agar diriku bersinar cerah

Dan merah agar hatiku penuh dengan semangat yang membara

Dan akhirnya hari yang kunanti tiba saatnya

Hari untuk melepas tanganmu dari pundakku

Sketsa aku yang tangguh yang akan engkau lepaskan

Sketsa aku yang tersenyum ceria yang siap untuk melangkah

Ibu bapak guruku tersayang

Aku telah siap meneruskan impianku ini

Terima kasih telah membimbingku

Terima kasih bersabar atas kenakalanku

Terima kasih telah mengajariku tanpa pamrih dan ikhlas dengan kesederhanaanmu

Dengan doa, cinta dan harapan

Maafkanlah kami ibu bapak guru

5. Terima kasih, Guru

Di sudut malam kumembisu

Termenung akan segala dosa hariku

Bibir serasa keluh

Tatkala kuucap maaf kesekian kalinya

Aku tahu,

Senyum semu yang engkau tampilkan

Beribu beban yang tak tertahankan

Karena aku

Aku malu, sungguh

Ketika aibku engkau tanggung

Saat mereka mencibir karena aku

Betapa tabah hati yang engkau tanam

Dibalik riangmu yang terenggut

Aku malu pada diriku

Tatkala terucap janji-janji

Tatkala terucap sesalnya hati ini

Tak sekalipun aku beranjak

Hingga kutahu

Kini kau selalu ada

Tak sekalipun gentar, meski mereka hina

Merubah batu menjadi berlian

Merubah kami lebih baik

Terima kasih kusematkan

Rasa syukur aku panjatkan

Teruntuk engkau

Yang tak pernah berhenti berkata

6. Kawan yang Akan Pergi

Waktu akan terus berjalan

Detik demi detik akan terus bergulir

Tak terasa waktu semakin dekat

Kini tibalah saatnya

Waktu d imana kita berada

Di akhir masa bersama-sama

Kawan,

Bagai tersambar petir rasanya hatiku

Sat kau katakan semua itu

Rasanya baru saja kemarin

Kau bilang jika akan pergi ke tempat baru

Untuk meraih impianmu

Teringat seketika dalam benakku

Waktu-waktu yang kulalui bersamamu

Segala canda dan duka kita lewati bersama

Kukira, semuanya akan tetap sama

Terasa berat rasanya hatiku kawan

Kau adalah sahabatku tersayang

Melepaskan kepergianmu

Namun, semua ini demi masa depanmu

Kawan,

Terima kasih untuk segalanya

Atas semua waktu yang kau luangkan

Atas semua tawa yang kau hadirkan

Ingatlah kawan,

Meski jarak dan waktu memisahkan kita

Namun, hati kita akan tetap bersama

Itulah yang namanya sahabat sejati

7. Selamat Tinggal Sahabat

Selamat tinggal wahai sahabat

Ku ucapkan dengan senyum indahku untukmu

Janganlah engkau kembali menoleh ke belakang kembali

Tetap tatap masa depanmu yang gemilang

Aku disini mendukungmu

Ku selalu mengingat akan kebersamaan yang telah kita lalui

Ku selalu mengingatmu dalam setiap memori yang melintas dalam fikiranku

Engkau adalah sahabat yang sesungguhnya

Yang tak pernah letih tuk mengingatkanku akan makna kehidupan

Engkau selalu mengantarkanku akan kebaikan

Duhai sahabat kini kita tak lagi bersama

Akan tetapi percayalah

Waktu akan mempertemukan kita kembali

Dengan gelar yang kita miliki

Itulah contoh puisi perpisahan sekolah untuk guru hingga sahabat. Semoga menginspirasi!

Aplikasi Baca Komik Bahasa Indonesia, Lengkap Dan Gratis

Aplikasi Baca Komik Bahasa Indonesia, Lengkap Dan Gratis

https://www.memefloristbali.com/ Membaca manga secara online di aplikasi baca komik tentu lebih praktis. Kamu bisa membaca komik manga kapan dan di mana saja secara langsung dari ponsel.

Beberapa aplikasi baca komik bahkan dapat dibaca secara offline sehingga menghemat paket data internet. Oleh sebab itu, jangan sampai ketinggalan mengenal beberapa aplikasi tersebut.

Aplikasi baca komik sendiri dapat kamu unduh langsung melalui Google Playstore. Proses pengunduhan tidak memerlukan biaya. Untuk itu, tidak perlu ragu apabila ingin mengunduhnya secara langsung. Terlebih, ada banyak aplikasi bisa dijadikan pilihan.

Rekomendasi aplikasi baca komik

1. Manga Indonesia

Merupakan salah satu aplikasi baca komik berbasis Android yang bisa kamu unduh untuk membaca komik. Aplikasi ini milik Prhoy Project. Meski tergolong masih baru, aplikasi Manga Indonesia sudah mempunyai banyak pengguna. Terbukti jumlah downloadnya mencapai hampir 10.000 pengguna.

Saat menggunakannya, maka kamu akan mendapatkan banyak koleksi anime sangat lengkap. Tentu saja sangat mengasyikkan apabila membaca komik lewat aplikasi ini. Mulai dari Attack on Titan, Boruto terbaru, hingga One Piece. Usahakan untuk mencoba menginstallnya.

2. Manga Searcher

Manga Searcher merupakan aplikasi baca komik manga dan anime yang cukup populer di kalangan pembaca. Aplikasi ini sudah diunduh oleh lebih 10 ribu pengguna di Google Play Store.

Kepopuleran yang didapatkan aplikasi baca manga gratis tersebut tentunya tak lepas dari koleksi bacaan yang ditawarkan. Lewat APK baca komik manga itu, kamu bisa membaca sekitar 20.000-an manga dengan berbagai genre.

Meskipun koleksinya lengkap, tetapi kamu mungkin akan merasa kurang nyaman saat membaca konten manga di sini. Pasalnya, tampilan Manga Searcher begitu monoton lantaran berbalut visual black and white-nya.

Namun, kalau kamu tidak masalah dengan penampilan itu, kamu mungkin bakalan betah berlama-lama menggunakan aplikasi Manga Searcher.

3. Webtoon

Webtoon adalah satu-satunya aplikasi terlaris di Indonesia untuk membaca komik secara online. Seiring berjalannya waktu, kita tidak hanya bisa membaca komik hitam putih atau berwarna di Webtoon, tetapi ada komik yang dilengkapi audio dan getaran. Webtoon juga menyediakan banyak genre seperti romance, horror, atau laga.

4. WebComics

Aplikasi WebComics menyebut dirinya salah satu platform membaca komik paling populer bagi anak muda di Amerika. Banyak komik eksklusif yang legal hanya ada di sini. Kreator membuat komik menawan setiap hari dari mana saja untukmu.

Eksplor genre favoritmu dan temukan komunitasnya dalam aplikasi ini untuk saling berbagi pengalaman. Namun sayangnya pengguna mengeluhkan karena aplikasi ini masih membiarkan membiarkan adanya cerita yang terbelangkai dan ditinggalkan komikusnya.

5. MangaToon

MangaToon merupakan aplikasi yang cukup populer di Android, khususnya untuk para penggemar manga. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 10 juta kali.

MangaToon menyediakan beragam genre manga, seperti aksi, romantis, komedi, fantasi, petualangan, sampai horor. Semua manga yang ditampilkan berbahasa Indonesia, jadi gampang dibaca.

Selain itu, aplikasi baca manga terbaik bahasa Indonesia ini juga menyediakan koleksi novel dan anime Jepang yang juga selalu diperbarui setiap minggunya. kalian bisa download baca manga Android MangaToon di PlayStore.

6. LINE Webtoon

Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan aplikasi Line Webtoon. Aplikasi baca komik ini sendiri dapat digunakan dalam bahasa Indonesia. Tentu saja ada banyak orang sudah memanfaatkan aplikasi tersebut untuk membaca komik kesukaan. Terutama bagi mereka yang termasuk sebagai penggemar anime.

Aplikasi yang satu ini dideveloperi oleh Webtoon Entertainment Inc. Adapun pengunduhannya sudah mencapai sekitar lebih dari 50 juta. Terdapat kumpulan komik anime yang sangat lengkap sehingga dapat dibaca kapan saja. Komik yang dirilis sendiri belum tersedia pada situs lainnya.

7. Komiku

Perlu kamu ketahui, bahwa Komiku merupakan salah satu aplikasi baca manga yang bisa dilakukan secara offline. Dengan begitu, tentu membaca komik tersebut dapat dilakukan secara gratis. Aplikasi tersebut bahkan dapat digunakan secara gratis.

Aplikasi ini sendiri sudah menyediakan lebih dari 1000 judul komik yang sangat disarankan untuk dibaca. Mulai dari Manhua, Manga, dan Manhwa dan sudah dirilis dalam bahasa Indonesia. Terdapat pula fitur unggulan, mulai dari sejarah lengkap, dapat dibaca secara offline, hingga dark mode.

8. Manga Books

Manga Books dikenal sebagai aplikasi baca komik terbaik yang selalu memperbarui koleksi bukunya. Jika ada manga terbaru 2022, nggak sedikit orang yang langsung berkunjung ke aplikasi baca itu untuk menyimak kelanjutan cerita One Piece dan manga lainnya.

Tak hanya lengkap, tampilan dari Manga Books juga menarik. Millennial dan Gen Z yang doyan baca manga pasti bakalan suka berlama-lama di aplikasi ini.

Desain situs dan aplikasi Manga Books sangat colorful. Aplikasi ini hadir dengan warna-warna cerah sehingga mampu memanjakan mata para pembaca.

Bahkan, UI/UX-nya juga interaktif dan responsif. Sebagai pemula yang nggak pernah menggunakan aplikasi ini, Jaka jamin kamu nggak bakalan bingung sama sekali.

Lebih menariknya lagi, Manga Books menyediakan resolusi gambar manga yang tinggi. Pastinya kamu bakalan puas dan merasa dimanjakan saat membaca manga atau anime di sini, deh.

 Aplikasi Baca Komik Bahasa Indonesia, Lengkap Dan Gratis

9. Mangasan Bahasa Indonesia

Selanjutnya ada aplikasi Mangasan Bahasa Indonesia. Aplikasi yang dikembangkan oleh Cucunguk Microsystem itu telah diunduh lebih dari 500 ribu kali.

Aplikasi komik bahasa Indonesia gratis ini menawarkan serial komik yang banyak sekali. Suka One Piece dan Boruto? Ada. Seri Shingeki No Kyojin juga ada, lho.

Tapi yang bikin kamu suka dari aplikasi tersebut adalah, bebas iklan dan tersedia mode offline sehingga lebih menghemat kuota internet. Untuk bisa menggunakannya, kalian bisa download baca manga Android ini PlayStore.

10. Kiryuu Rev

Lalu ada Kiryuu Rev. Aplikasi ini dikembangkan oleh Jutek ID dan telah diunduh lebih dari 50 ribu kali.

Selain menyediakan manga dalam versi bahasa Indonesia, Kiryuu Rev selalu memperbarui manga setiap minggu dan menyediakan mode online maupun offline.

Kiryuu Rev juga menghadirkan fitur dark mode, sehingga kamu dapat lebih nyaman untuk membaca manga di aplikasi baca komik terbaik Bahasa Indonesia tersebut. Kamu bisa download baca manga Android ini di Playstore.

11. Manga Reader

Selanjutnya, ada aplikasi baca komik Jepang bernama Manga Reader yang bisa kamu gunakan di HP Android atau tablet dan membacanya secara gratis.

Aplikasi ini menggunakan banyak sumber sehingga database yang dimilikinya sangat besar, sebut saja dari MangaHere, MangaFox, MangaPanda, dan lainnya.

Fitur pencariannya pun cukup mudah, di mana kamu bisa memfilter berdasarkan pengarang, rating, hingga genre yang biasa kamu baca.

Tenang, aplikasi ini bisa mengakses Manga Reader secara offline dengan terlebih dulu download chapter manga yang hendak kamu baca.

12. Crunchyroll Manga

Crunchyroll ternyata bukan hanya menyajikan serial anime terbaik secara resmi saja, melainkan juga komik Jepang resmi langsung dari publisher-nya.

Aplikasi Crunchyroll Manga ini direkomendasikan buat kamu yang suka baca judul manga seperti, Fairy Tail, Ajin, Attack on Titan, Space Brothers, dan lainnya.

Dibanding aplikasi baca manga lainnya, aplikasi Crunchyroll Manga punya antarmuka (user interface) yang paling mudah digunakan. Cukup klik dan baca manga kesukaanmu.

13. Tapas

Tapas juga tidak kalah menarik dari aplikasi-aplikasi sebelumnya. Aplikasi ini juga dipenuhi banyak bacaan laris dan ditulis oleh komikus profesional. Kamu dapat merasakan sensasi membaca cerita yang sayang untuk dilewati.

Namun kamu harus siap menonton beberapa iklan tiap kali membaca satu episode cerita.

14. Zingbox Manga

Kalau kamu penggemar manga, pasti sudah tahu Zingbox. Aplikasi manga Indonesia terbaik yang satu ini sudah sangat populer di kalangan penggemar komik Jepang. Desain visual antarmukanya yang ceria dan interaktif, membuatnya banyak penggemar.

Selain tampilannya yang menarik, aplikasi ini memiliki koleksi komik yang banyak dan cukup lengkap hingga mencapai ratusan jumlahnya. Mulai dari cerita tipis dan tebal dari bermacam genre yang variatif berdasarkan tahun perilisannya.

Aplikasi download manga Android ini bisa diunduh secara gratis di PlayStore. Tetapi sayangnya aplikasi ini hanya bisa dinikmati secara online atau harus ada jaringan internet, karena tidak bisa dioperasikan secara offline.

15. Mangaindo

Satu lagi karya anak bangsa yang patut kita dukung. Mangaindo merupakan aplikasi download manga Android berbahasa Indonesia yang dikembangkan oleh Indonesia. Aplikasi ini sudah cukup populer, karena awalnya hadir dari rintisan website mangaindo.web.id.

Tidak kalah dari aplikasi manga buatan luar, Mangaindo juga memiliki koleksi manga yang cukup lengkap dan bervariatif. Kalian juga lebih mudah mencari judul komik yang ingin dibaca, karena aplikasi ini sudah mengelompokkannya berdasarkan abjad nama awal dan genrenya.

Dan mungkin yang paling disukai dari aplikasi manga Indonesia di Android ini bisa dioperasikan secara offline, alias bisa kalian buka tanpa harus ada jaringan internet. Buat “kaum rebahan” dan fakir kuota, tentu saja akan bergembira menggunakan aplikasi manga ini.

5 Contoh Puisi Islami, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

5 Contoh Puisi Islami, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Jakarta – Puisi merupakan satu di antara jenis karya sastra yang berisi pikiran, perasaan, pesan, dan imajinasi penyair.

Bahasa yang digunakan dalam puisi sifatnya puitis, indah, terikat dengan irama, rima serta disusun dalam larik dan bait.

Ada banyak tema puisi yang bisa dibuat, satu di antaranya bernuansa Islami. Puisi Islami hampir sama seperti puisi pada umumnya. Adapun yang membedakan hanya pada temanya saja yang lebih fokus pada hal yang bernuansa keagamaan.

Puisi Islami biasanya berisi pesan-pesan kebaikan. Puisi tersebut bisa dijadikan pengingat dan pedoman dalam melakukan perbaikan diri menjadi lebih baik serta pelecut semangat dalam ibadah.

Jadi, sebagian besar puisi Islami bertujuan agar umat muslim selalu mengingat Allah Swt.

Alhamdulillah

Di saat waktu berhenti…

Kosong…

Dimensi membutakan mata,

Memekakkan telinga

Lalu diri menjadi hampa,

Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka,

Sadarku akan hadir-Mu,

Mematahkan sendi-sendi yang biasanya tegak berdiri.

 

Sujudku…

Pun takkan memuaskan inginku,

Untuk hanturkan sembah sedalam kalbu,

Adapun kusembahkan syukur pada-Mu Ya Allah,

 

Untuk nama,

Harta,

Dan keluarga yang mencinta,

Serta perjalanan yang sejauh ini tertempa.

 

Alhamdulillah…

Pilihan dan kesempatan,

Yang membuat hamba mengerti,

Lebih baik tentang makna diri,

Semua lebih berarti akan mudah dihayati.

 

Alhamdulillah…

Alhamdulillah…

Alhamdulillah…

 

Taubat Nasuha

Ketika niat hati terasa mustahil ditepati

Hari-hari pun dilalui kosong tanpa arti

Dunia berbondong-bondong memasuki ruas hati

Memonopoli sukma yang tak berdaya seakan mati

 

Iya…

Aku telah mati sebelum malaikat maut bertamu

Sebelum napas yang dititipkan kembali bagai debu

Bahkan sebelum cakrawala runtuh di jantung sendu

Dan mentari tak lagi khidmat di garis ufuk

Menikam kalbu

 

Entah bekal apa yang akan ditimbang di Yaumul Miizan

Jikalau ibadah yang diwajibkan enggan terlaksanakan

Bahkan panggilannya lima kali sehari pun terabaikan

Hingga ukhrawi tempatku dikembalikan terlalaikan

 

Taaba-yatuubu taubah

Taubat kuazamkan bukti hujah

Sari’a-yasro’u sur’ah

Segera menuju Sang Pemurah

 

Rasa takutku begitu dahsyat terhadap neraka

Tapi aku tak pantas menantikan nirwana

Semoga hatiku sigap jujur dalam niatnya

Untuk berubah menggapai taubat nasuha

Yang Maha Kuasa

Tatkala fajar menyingsing

Dingin pun menelusuk hingga ke tulang

Tak surut doa demi doa

Membumbung ke angkasa

Senandung ayat-ayat-Nya

Kian menggema di setiap sudut semesta

Azan yang dikumandangkan

Kian menenteramkan jiwa

Air yang mengalir membasuhi wajah

Menyegarkan hati dan menyucikan diri

Sujud hamba kepada-Nya

Pemilik alam semesta Allah Yang Maha Kuasa

Ya Allah Ar Rahman

Ya Allah Yang Maha Pengasih

Ya Allah Ar Rahim

Ya Allah Yang Maha Penyayang

Beribu kata terima kasih tak cukup untuk menebus rahmat-Nya

Rahmat Yang Maha Kuasa

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/

5 Contoh Puisi Islami, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Tempat yang Hanya Milik-Mu

Oleh: Irfa Erfianah

Bukan kepalsuan yang ku mau

Bukan kesemuan yang aku butuhkan

Hanya sebuah tempat

Yang bisa terima hinanya aku

 

Ku temukan itu di sisi-Mu

Terlihat dalam agung nama-Mu

Tempat terindah yang hanya milik-Mu

Tempat terindah yang hanya di sisi-Mu

 

Tempat yang bisa terima kotornya aku

Yang beri bahagia dalam ketenangan

Sungguh kepalsuan tiada padanya

Kesemuan pun mustahil ada padanya

 

Wahai Zat Penggenggam Jiwa

Jiwa-jiwa hidup dan jiwa-jiwa mati

Merindu-Mu dalam lembar penghambaan

Berharap diterima di tempat yang hanya milik-Mu.

Candu Rindu Kepada-Mu

Oleh: Siti Nur Kholifah

Hati bergetar mendengar seruan keagungan-Mu

Kaki bersorak melangkah menuju hadapan-Mu

Menjamah air suci untuk membersihkan diri

Menuju ke persimpuhan nan suci

Seraya melantunkan bacaan-bacaan yang menganggungkan-Mu

Syukur tak hentinya menjalar sanubari

Hati bergejolak rasa rindu

Rasa rindu yang tak terbendung ingin segera menghadap-Mu

Rasa rindu seorang hamba yang haus akan rahmat-Mu

Apakah ini candu rindu kepada-Mu

Perasaan takut menyelimuti hati ini

Manakala tiada bertemu dengan-Mu

Seakan takut akan kehilangan-Mu

Hingga tak henti-hentinya ku bersimpuh di hadapan-Mu

Ya Robbi… Ya Rohman…

Jangan engkau hapuskan candu rindu ini

Candu rindu akan diri-Mu

Yang selalu menyelimuti hatiku

5 Puisi Perpisahan Sekolah SD, SMP, Dan SMA Yang Menyentuh Hati

5 Puisi Perpisahan Sekolah SD, SMP, Dan SMA Yang Menyentuh Hati

Butuh inspirasi dalam merangkai puisi untuk perpisahan sekolah? Simak beberapa contoh puisi perpisahan sekolah berikut ini, yuk!

Perpisahan semanis apa pun, seindah apa pun, tetaplah sebuah perpisahan; dan sejatinya memang tidak ada hal indah dari sebuah perpisahan.

Meski demikian, kita tetap bisa memaknai sebuah perpisahan agar tetap terasa indah untuk dikenang.

Dalam hidup ini, kita pasti akan dihadapkan oleh banyak perpisahan, salah satunya perpisahan sekolah.

Merangkai puisi untuk dibacakan kepada teman-teman dan guru bisa jadi salah satu cara untuk memaknai sebuah perpisahan.

Kalau kamu butuh inspirasi merangkai kata-kata indah, berikut ini contoh puisi perpisahan sekolah yang bisa kamu jadikan acuan!.

Puisi Perpisahan Sekolah

1. “Kenangan Kita”

Kenangan kita

Semua terjadi di gedung kotak bernama sekolah

Kita bersama merangkak mengutip ilmu.

 

Kenangan kita

Kita bersama tertawa

Bersama menangis

Bersama bermain

 

Kenangan kita

Sebentar lagi semua itu fiksi

Kenangan yang kita lalui hilang ditelan waktu

Semua cerita kita tamat di pucuk kertas.

 

Kenangan kita

Kawan aku tidak ingin berpisah

Aku ingin kita saling menggenggam

Ingin cerita kita tiada usai.

 

Kenangan kita

Saat nanti kita tiada bersama lagi

Aku ingin kita berjanji pada hati

Berjanji untuk tidak pernah melupakan

Melupakan semua kenangan kita kawan.

2. “Selamat Tinggal Sahabat”

Sahabat kau teramat berarti untukku

Kau selalu menjadi tempat di mana aku selalu dimengerti

Kau selalu menjadi warna.

 

Wahai sahabat

Perpisahan sudah di depan mata

Sebentar lagi kita akan saling melepaskan

Kita tidak akan bertatap wajah.

 

Waktu berjalan begitu cepat

Kemarin rasanya ku tahu namamu

Kemarin rasanya kita menjadi teman sekelas.

 

Mengenalmu adalah anugerah bagiku

Anugerah karena langit telah memberiku bintang yang selalu bercahaya.

Kau adalah bintang yang indah.

 

Pada akhirnya kita harus berpisah

Sebagaimana dulu kita bertemu

Bukankah perpisahan itu terjadi karena ada pertemuan?

 

Aku harus ikhlas

Ikhlas melepaskanmu

Ikhlas bukan berarti melupakan

Karena jujur aku tidak pernah berniat untuk mengusirmu dari pikiranku.

 

Di sekolah ini kita bertemu

Juga di sekolah ini kita berpisah

Kita bertemu karena takdir

Berpisah juga karena takdir.

5 Puisi Perpisahan Sekolah SD, SMP, Dan SMA Yang Menyentuh Hati

3. “Saat Saat Bersama”

Saat-saat bersama

Kita lalui dengan banyak cerita panjang

Kita ukir dengan kenangan.

 

Saat-saat bersama

Di sekolah ini

Kita merasakan pahit manis dunia sekolah

Kita tertawa dan menangis.

 

Saat-saat bersama

Saat kita dihukum

Saat kita ujian

Saat kita terlambat.

 

Saat-saat bersama

Pernahkah terbayang di kau?

Semua waktu bersama kita terlalu indah?

Terlalu berharga untuk dilupa.

 

Saat-saat bersama

Waktu telah membekukan kita

Sebentar lagi kita berpisah

Perpisahan itu tinggal menunggu bulan

Lalu hilang dimakan air mata.

4. “Waktu”

Waktu…

Waktu berjalan cepat

Bagai daun ditiup angin

Raib ditelan hilang.

 

Waktu…

Sudah terlalu lama kita beku terpaku

Pucat di bawah kebersamaan

Kebersamaan yang perlahan hilang.

 

Waktu…

Kita bersama kita berjalan

Di bawah rasa sepi kita berteduh

 

Menunggu sang waktu menerkam.

 

Waktu…

Kawan kita jauh melangkah

Bersama kita duduk di kotak yang bernama kelas

Kita bermain bersama hujan kering.

 

Waktu…

Masa sekolah teramat indah

Semua warna bercampur menjadi bahagia

Bersama kita menari.

 

Waktu…

Sekarang kita adalah langit yang jauh

Hitam biru menjadi saksi

Saksi bahwa waktu tidak akan beku.

5. “Kenangan Bersama Sekolah”

Kenangan

Masih ingatkah dikau?

Saat kita dihukum karena memanjat pagar

Saat kita tidak membuat PR

Saat kita berbicara saat pelajaran

Saat kita tidur di jam pelajaran

Ingatkah dikau?

 

Kenangan

Aku hanya bisa menangis

Aku hanya bisa tersenyum

Aku hanya bisa membayangkan

Aku hanya bisa mengingat

Aku hanya bisa membayangkan

Saat semua kenangan sekolah kita menjadi maya.

 

Kenangan

Ingin rasanya ku berteriak

Melampiaskan rindu yang suri

Bertarung hingga putus

Terbang tanpa sayap

Berjalan tanpa kaki

Menangis tanpa air mata

 

Kenangan

Tuhan terima kasih

Untuk sahabat yang luar biasa

Untuk sahabat yang sangat setia

Untuk sahabat yang sangat peduli

Untuk sahabat yang sangat mengerti

Untuk sahabat yang sangat mencintaiku

Terima kasih.

 

Kenangan

Di sini kita bertemu untuk pertama

Membarter nama dan berjabat tangan

Kau sahabatku dan aku sahabatmu

Di sekolah ini kita bertemu

Di sekolah ini juga kita tumbuh dewasa.

 

Baca Artikel Terkait : https://www.memefloristbali.com/

10 Rekomendasi Restoran, Bar dan Beach Club Bali

10 Rekomendasi Restoran, Bar dan Beach Club Bali

Kayaknya belum ke Bali kalau belum mampir ke salah satu Beach Club ini!

Sudah bukan rahasia lagi kalau adalah surga bagi kamu yang menyukai pantai. Selain punya dan menjadi pusat olahraga air seperti di Indonesia, Bali juga merupakan rumah bagi tempat-tempat nongkrong seperti beach club yang seru dan Instagrammable.
Setelah menghabiskan hari yang penuh dengan aktifitas, tidak ada yang lebih baik dari nongkrong santai di bar ataupun beach club. Bagian terbaiknya, tempat-tempat ini bisa kamu nikmati di siang hari maupun malam hari. Kamu bisa sunbathing di siang hari, menikmati sunset, lalu berpesta di malam hari.
Butuh rekomendasi bar atau beach club Bali untuk nongkrong santai? Jangan khawatir, Klook sudah menyusun daftarnya untukmu!

— Seminyak —
1. Mrs Sippy Beach Club

Mrs Sippy Beach Club, kolam renang air asin terbesar di Bali, adalah beach club Bali yang tepat untuk menikmati minuman, makanan, musik, dan tempat yang pas untuk kamu yang ingin mendapatkan tan yang sempurna. Dengan pilihan daybed yang beragam, tempat menyelam, dan serta musik dari DJ yang akan dimulai di malam hari, Mrs Sippy akan memberikanmu pengalaman pesta terbaik.

Semakin malam, semakin banyak juga hal yang bisa kamu nikmati di beach club Seminyak ini!

2. Motel Mexicola

Untuk menikmati taco dan tequila, pergilah ke Motel Mexicola yang penuh warna. Restoran dan bar di Bali dengan tema kultur Meksiko ini memiliki interior yang sangat eye-catching – setiap bagian dari Motel Mexicola cocok untuk kamu manfaatkan untuk berfoto!

Untuk cocktail yang Instagrammable, pesanlah Pina Colada, yang disajikan dengan campuran rum, bersama dengan liqueur dan air kelapa. Jika kamu tidak minum alkohol, Motel Mexicola juga menyediakan mocktails yang menyegarkan, loh! Jangan lupa pesan Lollipop drink yang disajikan dengan jus raspberry, elderflower, dan soda limau. Sounds so good, right?

Pesan juga Classic Nachos untuk menemani minumanmu. Classic Nachos ini disajikan dengan alpukat, pico de gallo dan keripik jagung dan juga Quesadilla De Queso dengan keju yang menggugah selera.
Suasana di Hotel Mexicola akan mulai semakin ramai saat malam, dengan musik yang akan menemanimu! Naik ke lantai atas untuk minum yang lebih banyak, atau ikut keramaian dan berdansa!

— Canggu —
3. Finns Beach Club

Terletak di pinggir Pantai Canggu, adalah beach club Bali yang ikonik untuk menonton orang-orang berselanjar di laut, sambil mengobrol dan ngemil dan menunggu pemandangan indah matahari terbenam.
Dengan dua kolam renang, sembilan bar, dua restoran, dan juga berbagai pilihan kursi lounge dan daybeds, Finns adalah salah satu beach club Bali yang kami rekomendasikan untuk menikmati sore yang menyenangkan!

Baik itu di pavilion atau sambil berbaring di di daybed, jangan sampai kamu melewatkan sunset yang tak terlupakan di sini. Pesanlah minumanmu dan nikmati keindahan langit yang penuh warna hingga gelap.

Jangan sampai kelewatan untuk mencoba makanan di Finns. Pesan Pizza dan sharing platters dan tutup malammu dengan hidangan pencuci mulut atau minuman penutup.
Selain beach club, Finns Bali memiliki Recreation Club yang menyediakan tempat fitness dan spa, juga Splash Water Park yang dilengkapi dengan tempat berseluncur dan juga lap pool! Kamu bisa mencoba semuanya dengan

4. Vue Beach Club

Ingin mencoba infinity pool yang panjang dan benar-benar di pinggir pantai? Cek . Beach club dengan gaya terbuka ala mediterania ini berada di LV8 Resort Hotel Bali, yang terletak di Jalan Berawa, Canggu.

Kamu bisa berenang atau bersantai di atas daybed yang tersedia. Selain itu, tersedia juga gazebo yang terbuat dari rotan yang cocok untuk 4-5 orang.
Kalau kamu datang berdua, kamu bisa banget , di mana kamu juga akan mendapatkan dua minuman, satu pilihan Mangiare La Pizza, satu pilihan pasta, serta satu hidangan platter buah segar.

5. Ketela Eatery Canggu

Ketela Eatery bisa dibilang merupakan “hidden gem” di Canggu karena walau enggak terlalu populer, namun punya restoran dan bar dengan kolam renang yang keren banget. Mereka mengambil konsep alami dengan berbagai perlengkapan dan ornamen dari rotan, bambu, dan jerami. Bikin kamu yang lebih tertarik mengeksplor Bali Selatan enggak perlu jauh-jauh ke Ubud untuk menikmati nuansa pool bar alami kayak begini!
Lokasinya enggak jauh dari Jalan Batu Bolong yang populer banget di Canggu, jadi kamu bisa dengan mudah menemukannya. Di sini kamu bisa menikmati infinity pool yang memukai, sun lounge di mana kamu bisa minum sambil bersantai, dan restoran yang menyajikan berbagai makanan lezat.
Kerennya lagi, tidak ada minimum pembelian untuk makan dan berenang di sini! Kalau kamu ingin sekalian bersantai maksimal, di Ketela juga terdapat spa yang bisa kamu coba.

10 Rekomendasi Restoran, Bar dan Beach Club Bali

6. La Brisa

La Brisa, yang berada di Echo Beach yang populer, merupakan tempat yang harus kamu datangi jika kamu ingin menemukan keindahan Bali sesungguhnya. Seperti namanya, yang artinya angin laut, kamu bisa menikmati angin laut di beach club Bali ini dan melupakan semua masalahmu.

Dibangun dengan kayu-kayu dari kapal milik nelayan Bali, La Brisa menyajikan hidangan laut dan juga minuman yang terinspirasi dari laut untuk menemani waktumu di sini. Tersedia Ceviche, Superfood Bowls dan berbagai jenis ikan panggang, dan juga beberapa makanan ringan seperti Croquettes dan Cured Salmon.
Untuk minuman, kamu tentu harus mencoba Bali Sun Set, yang merupakan campuran dari rum putih, jus semangka, sirup markisa, just lemon dan juga tarragon.

Baik kamu mau datang ke La Brisa menjelang sunrise, ataupun di malam hari, kamu pasti akan selalu bisa memanjakan diri di La Brisa.

7. The Lawn Canggu

Berada tepat di pantai, The Lawn di Canggu adalah beach club Bali yang tepat untuk kamu datangi bersama teman-temanmu dan menikmati makanan di pinggir pantai.

Menu siang dan malam hari di beach club yang satu ini mengutamakan produk segar seafood dan daging panggang, tetapi kamu tetap bisa menemukan menu yang pas untukmu, seperti apapun selera kamu – kamu bisa mencoba Truffled Four Cheese Mac and Cheese Balls ataupun Lemongrass Chicken Sate.

Menu cocktail dari The Lawn juga menyediakan minuman klasik dengan cita rasa lokal. Pesan Spiced Colada yang dibuat dari spiced rum, liqueur kelapa, nanas, lemon, air kelapa dan juga gula yang dibuat sendiri. Jika kamu datang saat masih pagi, kamu bisa mencoba Espresso Martini yang memiliki campuran kafein, vodka, arak Bali, kopi liqueur, dan nektar kelapa.

8. Ji Restaurant Bali

Untuk pengalaman menikmati kunjungan ke restoran di Bali yang membuat lidahmu sangat dimanja, kunjungi Ji Restauran. Restoran dan bar dengan gaya teras dan menawarkan pemandangan Pantai Canggu dari sudut 180 derajat ini menyajikan makanan dengan sentuhan rasa Asia, dan terefleksikan dengan gaya interior dan balkon yang sejuk dan terbuka.

Pergilah ke bar di lantai dua untuk menikmati pengalaman cocktail yang eklektik yang dibuat dengan produk lokal. Terinspirasi dari gunung berapi di Indonesia, Coco Sexo adalah salah satu sajian yang terkenal dari Ji Terrace. Selain itu The Tugu Signature Gin & Tea juga menjadi favorit pengunjung karena kesegarannya.

9. Single Fin

Jika hanya ada satu lokasi yang bisa kamu datangi di Uluwatu, pilihlah Single Fin. dengan pemandangan menakjubkan dari Uluwatu, tempat ini adalah lokasi yang tepat untuk kamu menikmati harimu dengan minuman dan makanan ringan dan suasana yang indah.

Menu minuman Single Fin terbagi menjadi empat: Tropical Cocktails, Local Favourites, Signatures, dan Classics. Cobalah sebanyak yang kamu bisa, dari Mojito Hawaii buah segar sampai Dark ‘N Stormy yang pedas. Kalau kamu tidak minum alkohol, Pesanlah smoothie atau jus dingin – di sini tersedia juga kopi dari Revolver.

Nikmati Single Fin’s acoustic Wednesday jam dan Sunday Session dengan DJ internasional dan live music untuk pengalaman yang tidak terlupakan.
Kalau ke area ini, jangan lewatkan salah satu pemandangan paling ikonik di Uluwatu – Pura Uluwatu yang menjadi tempat dilangsungkannya Kecak Fire Dance yang terkenal!

10. Karma Beach Club

Karma Beach Club terletak di di Ungasan, Kuta Selatan. Istimewanya, beach club yang satu ini terletak di pantai privat yang hanya bisa diakses eksklusif bagi pengunjung hotel dan Karma Beach Club! Jadi kamu bisa menikmati pantai yang privat banget sambil bersantai di barnya yang menawarkan berbagai minuman dan juga makanan.
Selain itu, jika kamu datang ke sini bersama keluarga pun bisa banget karena di Karma Beach Club terdapat Three Monkey Kids Club untuk anak-anak, dan juga berbagai kegiatan menarik seperti stand up paddle yoga, sea kayaking, dan snorkeling yang bisa diikuti bersama!

Baca Artikel Terkait : https://www.memefloristbali.com/

10 Hal Unik Yang Hanya Ada Di Bali WaJib Anda Ketahui Sebelum Liburan

10 Hal Unik Yang Hanya Ada Di Bali WaJib Anda Ketahui Sebelum Liburan

Bali sebagai destinasi wisata populer di Indonesia memiliki banyak daya tarik yang membuat wisatawan selalu ingin liburan ke Bali. Baik keindahan pemandangan alam pegunungan, danau dan pantai pasir putih. Selain keindahan pemandangan alam, aktivitas liburan seru juga banyak anda temukan di Bali seperti Bali rafting tour, wisata sepeda dan watersport di Tanjung Benoa. Tahukah anda, hal yang membuat pulau Bali mulai terkenal sebagai tempat wisata bukan karena keindahan alam atau tersedia banyak aktivitas liburan. Tetapi karena keunikan seni dan budaya yang ada di Bali. Di halaman ini, kami akan rangkum 10 hal unik yang hanya ada di Bali yang tidak anda temukan di daerah lain. Selain itu, jika anda berencana liburan ke Bali, mengetahui daftar 10 hal unik yang hanya ada di Bali akan membantu anda dalam perencanaan liburan. Karena event unik di Bali tidak ada setiap hari.

Keunikan Pulau Bali

Bali sebuah pulau yang relatif kecil tetapi saat anda liburan di Bali, anda tidak akan pernah merasa memiliki waktu yang cukup untuk menjelajahi semua tempat wisata di Bali dan aktivitas liburan seru yang ada di Bali. Di awal tahun 70-an sampai sekarang, wisatawan terus berdatangan untuk liburan ke Bali.

Pada saat anda tiba di Bali kesan pertama yang akan anda dapat lihat adalah hal yang tidak biasa anda temukan di tempat lain. Anda akan melihat banyak hal unik baik berupa seni ataupun budaya Bali. Anda akan melihat banyak warga Bali yang melakukan ritual agama dengan mengaturkan Canang (Sesajen berupa ayaman Janur dan Bunga), yang berlangsung tiap hari. Selain itu, terdapat banyak pura kecil di tiap-tiap rumah.

Daftar 10 Hal Unik Yang Hanya Ada Di Bali
Keunikan akan pulau Bali akan terbiasa anda lihat jika anda sering liburan ke Bali. Namun sesering apapun anda liburan ke Bali ada beberapa hal unik mengenai Bali yang tidak akan anda temukan setiap hari. Berikut ini adalah daftar 10 hal unik yang hanya ada di Bali yang wajib anda ketahui.

1. Omed-Omedan – Ciuman Masal Di Sesetan

Ada sebuah tradisi upacara unik yang di yakini oleh penduduk Banjar Kaja Sesetan, Denpasar, Bali agar mendapatkan keberuntungan. Nama tradisi tahunan di sebut Omed-omedan, yang juga terkenal sebagai ritual berciuman. Jadi pingin ikut, tapi enga boleh karena hanya untuk yang belum menikah.

Omed-omedan adalah bahasa Bali, jika di artikan artinya tarik menarik. Tradisi Omed-omedan di laksanakan setiap tahun, yaitu 1 hari setelah hari Raya Nyepi. Untuk tahun 2023, hari raya Nyepi jatuh pada tanggal 22 Maret 2023

Karena tradisi Omed-omedan hanya anda temukan di Bali, maka saya masukan di nomer 1 dalam daftar 10 hal unik yang hanya ada di Bali.

Semua peserta ritual Omed-omedan adalah muda-mudi anggota banjar Kaja Sesetan, Denpasar. Peserta Omed-omedan dari usia 17-30 tahun dan belum menikah.

Sebelum pelaksanaan tradisi Omed-omedan, pemuda-pemudi dari banjar Kaja Sesetan akan melakukan sembahyang di pura setempat agar mendapatkan keselamatan. Setelah selesai bersembahyang, muda-mudi baik laki-laki dan perempuan di pisahkan. Antara kelompok pria dan perempuan saling berhadapan di jalan Raya Sesetan Denpasar.

Antara kedua kelompok pria dan wanita akan di pilih satu orang, kemudian peserta yang terpilih akan berhadapan pada kedua sisi dan di pertemukan. Kedua peserta akan akan mengunci bibir kemudian berciuman sambil di siram air.

2. Mekepung (Balapan Kerbau)

Nomor dua dalam daftar 10 hal unik yang hanya ada di Bali adalah tradisi Mekepung. Mekepung adalah sebuah tradisi balap kerbau di kabupaten Jembrana, Bali Barat. Ratusan pasang kerbau akan berkompetisi untuk mencapai garis finish tercepat di kendalikan oleh seorang joki.

Setiap satu pasang kerbau akan di kaitkan dengan bajak dari kayu. Kompetisi balap kerbau di adakan di sekitar kecamatan Melaya kabupaten Jembrana.

Mekepung di mulai pada pagi hari sekitar pukul 07.30 dan event balapan berdurasi sekitar lima jam. Acara balap kerbau Mekepung bisanya di laksanakan pada bulan Juli, Agustus, September, Oktober dan November, dan dua kali dalam satu bulan. Untuk dapat melihat jadwal Mekepung mohon klik link!

3. Perang Pandan Desa Tenganan

Tradisi perang pandan di Desa Tenganan Pegringsingan kabupaten Karangasem Bali, sangat terkenal sampai kemancanegara. Perang Pandan di Desa Tenganan, bagi masyarakat Bali di kenal dengan nama geret pandan. Namun masyarakat asli desa Tenganan menyebut tradisi geret pandan dengan sebutan Mekare-Kare.

Tradisi perang pandan di desa Tenganan Pegringsingan bukan hanya sekedar pertunjukan tradisional, tetapi bagian dari budaya asli Bali dan ritual masyarakat desa Tenganan. Dengan mengadakan ritual perang pandan, penduduk desa Tenganan meyakini akan terhindar dari hal buruk.

Pada saat ritual Perang Pandan di desa Tenganan Pegringsingan, dua pemuda desa akan bertarung dalam sebuah arena. Tiap pemuda akan membawa seikat daun pandan dengan panjang kurang lebih 30 cm yang di gunakan sebagai senjata. Peserta juga membawa sebuah perisai.

Pada saat pertarungan di mulai, kedua pemuda akan menyerang satu sama lain dengan menggosok daun pandan berduri di punggung lawan mereka. Tentunya akan menyebabkan luka baret pada bagian punggung peserta. Ada yang berani mencoba? Kalau saya enga berani!

Jika Anda ingin menyaksikan ritual Perang Pandan, datanglah ke desa Tenganan Karangasem pada pertengahan bulan Juni. Ritual perang pandan di desa Tenganan Pegringsingan biasanya di adakan selama dua hari berturut-turut. Setiap orang yang berkunjung di perkenankan untuk untuk menonton ritual Perang Pandan. Selain itu tidak ada biaya tiket alias gratis.

Pakaian Yang Di Pakai Pengunjung
Karena ritual Perang Pandan adalah acara keagamaan dan bagi masyarakat lokal di anggap sakral, sebaiknya pada saat anda datang ke desa Tenganan untuk menonton perang Pandan mengenakan pakaian tradisional Bali. Seperti mengenakan kain sarung dan selendang yang di ikat di pinggang, walaupun tidak wajib.

Karena antusias wisatawan yang liburan di Bali untuk menonton tradisi Perang Pandan, maka jumlah penonton akan sangat banyak. Maka itu, sebaiknya anda datang lebih awal untuk mendapatkan tempat menonton yang nyaman dan cari tempat yang agak tinggi. Selain itu, tidak ada kursi untuk menonton, jadi siap-siap untuk berdiri agak lama.

4. Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi adalah perayaan Tahun Baru Saka yang di rayakan oleh umat Hindu di Indonesia, namun di rayakan tidak seperti perayaan tahun baru masehi dengan pesta, justru sebaliknya.

Karena pada saat hari Raya Nyepi, semua aktivitas rutin berhenti dan suasana sepi yang tidak akan pernah anda temukan di negara lain. Siapa saja yang berada di pulau Bali, pulau Nusa Lembongan, Nusa Ceningan dan Nusa Penida harus tetap berada di rumah atau di hotel selama 24 jam.

Pertokoan tutup, jalan raya sepi, kantor tutup termasuk Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai di tutup untuk semua penerbangan selama 24 jam. Keadaan sepi di mulai dari pukul 6 pagi sampai jam 6 pagi keesokan hari. Namun ada perkecualian yang boleh keluar hanya untuk aparat keamanan dan ambulance.

Untuk tahun 2023, hari raya Nyepi pada tanggal 22 Maret 2023.

10 Hal Unik Yang Hanya Ada Di Bali WaJib Anda Ketahui Sebelum Liburan

5. Pawai Ogoh-Ogoh

Satu hari sebelum hari Raya Nyepi terdapat prosesi umat Hindu Bali yang di sebut dengan Ngerupuk/Pengerupukan. Ritual Pengerupukan di lakukan pada setiap desa di seluruh pulau Bali. Pada sore hari penduduk lokal akan mengarak Ogoh-Ogoh di jalan raya.

Lalu apa itu Ogoh-ogoh? Ogoh-ogoh sejenis patung raksasa namun terbuat dari bahan ringan agar mudah di arak. Untuk rangka Ogoh-ogoh menggunakan kayu dan untuk bentuk menggunakan styrofoam kemudian di lapisi kertas dan kain, sehingga mudah untuk di arak. Saat ini ada banyak bentuk Ogoh-ogoh yang sebagian besar berwujud raksasa.

6. Pura Di Tengah Danau

Bali sebagai tempat wisata identik dengan keunikan seni dan budaya, salah satunya adalah objek wisata Pura. Saat liburan di Bali anda akan melihat banyak pura, dari ukuran yang kecil sampai pura yang besar. Namun ada satu pura di Bali yang lokasinya sangat unik, yaitu pura Ulun Danu yang berada di Danau Beratan Bedugul.

Tidak hanya pada keunikan lokasi pura Ulun Danu, lokasi pura yang berada pada dataran tinggi membuat udara sejuk selalu terasa walaupun pada siang hari. Karena keunikan dari lokasi pura Ulun Danu di Danau Beratan Bedugul membuat foto pura Ulun Danu Beratan selalu terlihat di media promosi pariwisata Bali. Objek wisata Pura Ulun Danu Beratan, bagi wisatawan yang liburan ke Bali selalu menjadi destinasi wisata Bali yang wajib di kunjungi.

7. Ngaben/Plebon

Salah satu keunikan Bali di mata dunia ada pada upacara Ngaben. Ngaben atau Pelebon (bagi yang berkasta) adalah upacara kremasi yang ada di pulau Bali dan merupakan salah satu upacara penting dalam tradisi budaya Hindu Bali. Yang membuat upacara Ngaben terlihat unik di Bali karena untuk sarana mengangkut mayat dari rumah menuju tempat kremasi, menggunakan ”Wadah” dalam bahasa Bali artinya tempat.

Wadah secara umum ada dua bentuk, satu di bentuk menyerupai pura kecil dengan ukiran dan hiasan yang terlihat sangat indah. Yang lagi satu di bentuk menyerupai binatang biasanya berbentuk lembu.

Untuk wadah yang berbentuk pura, akan di gunakan untuk mengangkat mayat dari rumah menuju tempat kremasi. Setelah tiba di tempat kremasi mayat akan di turunkan kemudian di pindahkan ke wadah yang berbentuk Lembu. Wadah memiliki ukuran sangat besar, dan untuk mengangkat akan memerlukan banyak tenaga manusia.

Setelah prosesi ritual upacara selesai, api besar mulai menyala. Bagi penduduk Bali yang beragama Hindu, proses kremasi sangat penting dan di yakini untuk memudahkan arwah yang meninggal mencapai lokasi sesuai dengan hasil perbuatan yang di lakukan pada saat hidup.

8. Penjor

Jika Anda liburan ke Bali pada saat hari Raya Galungan, Anda akan melihat dekorasi unik berupa tiang bambu yang ada di sepanjang jalan raya, namanya Penjor. Di mata wisatawan Penjor sebuah tradisi budaya unik di Bali. Dekorasi terbuat dari bambu utuh dan bambu di hiasi menggunakan janur dan hiasan lainya.

Pada ujung Penjor, terdapat hiasan bunga yang bernama Sampian. Hiasan bunga di gantung menggunakan janur yang di ikat agar teruntai panjang. Setelah hiasan Penjor selesai, penduduk Bali akan memasang tiang bambu di depan rumah mereka masing-masing.

9. Festival Layang-Layang Ukuran Raksasa

Festival Layang-layang di Bali adalah acara festival tahunan yang di adakan pada bulan Juli dan Agustus. Bulan Juli dan Agustus di pilih karena pada bulan tersebut hembusan angin mulai kencang. Selain faktor angin, pada bulan Juli dan Agustus adalah musim ramai kunjungan wisatawan ke Bali, sehingga festival layang-layang di Bali menarik ribuan pengunjung, terutama wisatawan asing.

Keunikan dari festival layang-layang di Bali terdapat pada ukuran layang-layang yang sangat besar. Pada saat terbang, layang-layang akan di iringi musik mengelegar dari gambelan Bali, namanya Baleganjur. Lokasi festival layang-layang biasanya di pantai Padang Galak dan Pantai Sanur.

10. Nama Depan Yang Sama

Yang terakhir dalam daftar 10 hal unik yang hanya ada di Bali, adalah nama depan orang Bali yang sama. Bagi yang pertama kali liburan ke Bali, anda akan menemui banyak penduduk lokal. Namun akan ada satu hal yang akan membuat anda bertanya, kenapa banyak orang Bali nama depannya sama.

Nama depan orang Bali menempatkan urutan posisi lahir dalam satu keluarga. Wayan/Putu artinya anak pertama. Made, Kadek atau Nengah artinya anak Kedua. Untuk anak ketiga nama depannya Komang atau Nyoman, dan anak keempat namanya Ketut. Setelah nama depan baru ada nama belakang yang ada banyak macam.

Sekian dulu mengenai artikel 10 hal unik yang hanya ada di Bali. Jika anda memiliki pertanyaan mengenai 10 hal unik yang hanya ada di Bali pada halaman ini, mohon tuliskan pada kolom komentar di bawah.

Baca Juga : Memefloristbali.com

10 Tempat Wisata Untuk Dikunjungi Bali Untuk Yang Belum Pernah Liburan Ke Bali

10 Tempat Wisata Untuk Dikunjungi Bali Untuk Yang Belum Pernah Liburan Ke Bali

Saat merencanakan liburan ke Pulau Bali, hal pertama yang akan Anda cari adalah informasi mengenai objek wisata yang ada di pulau Bali. Setelah Anda mendapatkan informasi mengenai tempat wisata menarik di pulau Bali, maka Anda akan diskusikan kepada keluarga, teman, pasangan yang akan Anda ajak berlibur ke Bali. Kemudian, bagi Anda yang sudah pernah berlibur ke pulau Bali, merencanakan tempat wisata yang akan Anda kunjungi jauh lebih mudah. Namun, bagi Anda pertama kali liburan ke pulau Bali, kemungkinan besar, Anda tidak akan mengetahui, objek wisata di Bali yang mana cocok untuk Anda kunjungi. Maka itu, pada halaman ini, saya akan menuliskan panduan 10 tempat wisata untuk dikunjungi di Bali, bagi yang pertama kali liburan ke pulau Bali.

Lebih lanjut, bagi Anda yang jeli dan kritis, saat membaca informasi di internet, kemungkinan Anda akan bertanya! Dari mana informasi mengenai 10 tempat wisata untuk dikunjungi di Bali diperoleh?

Baca Artikel Terkait : https://www.memefloristbali.com/

Informasi mengenai 20 tempat wisata untuk dikunjungi di Bali saat wisatawan pertama kali liburan ke pulau Bali, kami dapat dari pengalaman menyediakan jasa paket tour di Bali dan jasa sewa mobil di Bali dengan sopir.

Selain jasa paket wisata di Bali, informasi tempat wisata favorit wisatawan juga kami dapat dari pengalaman menyediakan jasa Bali water sports. Baik untuk wisatawan mancanegara atau wisatawan Indonesia.

Jadi informasi 10 tempat wisata untuk dikunjungi di Bali, bukan asumsi penulis atau copypaste dari halaman lain.

Daya Tarik Pariwisata Bali

Mengapa banyak wisatawan tertarik berlibur ke Pulau Bali? Pertanyaan ini sering kami dapat terutama dari wisatawan asing yang belum pernah liburan ke pulau Bali.

Bali menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia karena berbagai alasan. Berikut ini keunggulan pulau Bali sebagai destinasi wisata, yang membuat banyak wisatawan tertarik untuk mengunjungi.

Tersedia banyak pilihan akomodasi, dari harga murah sampai resort mewah.
Anda dapat dengan mudah menemukan tempat makan di Pulau Bali. Selain itu, tersedia kuliner dari beranekaragam negara dan kuliner dari banyak wilayah di Indonesia.
Transportasi liburan di Pulau Bali menggunakan kendaraan pribadi, sehingga wisatawan tidak perlu banyak berjalan kaki.
Area pulau Bali sangat aman, membuat wisatawan yang liburan bersama anak-anak merasa nyaman.
Di sisi lain, harga dan biaya wisata di pulau Bali lebih murah.
Menawarkan banyak pilihan tempat wisata, keunikan seni & budaya, serta aktivitas liburan yang bisa mengakomodasi selera wisatawan yang berbeda.

1. Pura Tanah Lot

Nomor 1 dalam daftar 10 tempat wisata untuk dikunjungi di Bali adalah Pura Tanah Lot Bali. Selanjutnya, Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Tanah Lot berarti daratan di tengah laut. Tanah berarti daratan, Lot artinya laut.

Lebih lanjut, sesuai dengan namanya, saat Anda berlibur ke Pura Tanah Lot, Anda akan menemukan pura yang berada di atas batu karang besar dengan latar belakang laut selatan. Sementara itu, batu karang besar ini berada di tengah laut. Kemudian, pada saat air pasang, batu karang terlihat terpisah dari daratan.

Daya tarik utama dari Pura Tanah Lot terdapat pada keindahan pemandangan matahari terbenam, dengan siluet pura Tanah Lot. Kemudian, berpadu dengan ombak laut selatan yang menerjang batu karang. Oleh karena itu, saat momen ini, akan terlihat banyak wisatawan yang akan mengambil foto dengan latar belakang pura Tanah Lot.

2. Pantai Kuta

Objek wisata pantai Kuta akan selalu masuk dalam daftar tempat wisata di kunjungi di pulau Bali bagi wisatawan yang pertama kali liburan ke Bali. Ada beberapa hal utama yang membuat pantai Kuta ramai mendapat kunjungan wisatawan. Seperti, menawarkan pantai pasir putih dengan bentangan garis pantai sangat panjang, serta pemandangan matahari terbenam.

Kemudian, ombak di pantai Kuta lumayan besar dan cocok untuk aktivitas selancar pemula. Jika Anda ingin berenang bersama anak-anak, maka anak Anda harus selalu dalam pengawasan orang dewasa.

Lebih lanjut, aktivitas utama wisatawan saat liburan ke pantai Kuta adalah duduk santai di tepi pantai, berenang, jalan-jalan, dan melihat pemandangan matahari terbenam. Karena tingginya minat wisatawan liburan ke pantai Kuta, maka hampir setiap hari jalan raya sekitar pantai Kuta akan terjadi kemacetan.

Selain daya tarik pantai pasir putih, fasilitas pariwisata di sekitar area tempat wisata Kuta sangat lengkap. Anda akan dengan mudah menemukan akomodasi, tempat makan, pusat perbelanjaan, transportasi dan kelab malam.

3. Pura Uluwatu

Uluwatu temple atau Pura Luhur Uluwatu selalu menjadi tempat wisata populer untuk wisatawan yang pertama kali liburan ke pulau Bali. Hal menarik yang wisatawan dapat lihat di pura Uluwatu seperti;

Lokasi pura yang berada di ujung atas tebing tinggi, dengan ketinggian tebing sekitar 70 meter dari permukaan air laut.
Keunikan arsitektur pura.
Terdapat banyak kera ekor panjang sekitar area pura seperti kera yang ada di Monkey Forest Ubud.
Dari atas tebing wisatawan dapat melihat pemandangan samudra Hindia.
Menjelang matahari terbenam, wisatawan dapat menyaksikan pemandangan matahari terbenam Samudera Hindia dari atas tebing tanpa halangan.
Lokasi menonton tari Kecak Api yang paling terkenal di pulau Bali.

4. Pura Ulun Danu Beratan Bedugul

Sebelum Anda berlibur ke Bali, Anda akan melihat banyak foto pura yang sangat indah di Instagram, dan Anda tidak tahu di mana lokasinya serta nama pura. Sementara itu, jika Anda pernah melihat foto sebuah pura yang terlihat berada di tengah danau, nama tempat wisata ini adalah Pura Ulun Danu Beratan Bedugul.

Lebih lanjut, Pura Ulun Danu, lokasinya berada di tepi danau Beratan berada di kawasan wisata Bedugul. Kemudian, menurut Wikipedia, lokasi Danau Beratan Bedugul berada di ketinggian 1.031 meter dari permukaan air laut. Maka itu, udara di sekitar area pura Ulun Danu Beratan sangat sejuk.

Sebagai contoh, hal menarik yang membuat pura Ulun Danu Beratan Bedugul populer dikunjungi wisatawan;

Pemandangan unik pura Ulun Danu yang terlihat terapung tengah danau Beratan, sehingga terlihat unik di foto.
Udara sejuk daerah pegunungan.
Tata kebun sekitar area pura.
Lokasi Pura Ulun Danu Beratan berdekatan dengan lokasi Kebun Raya Bali.

5. Pemandangan Danau & Gunung Batur Kintamani

Selain area Bedugul, area wisata di pulau Bali yang juga berada di pegunungan adalah tempat wisata Kintamani. Ketinggian area Kintamani berada sekitar 1,500 meter dari permukaan air laut, sehingga udara di daerah Kintamani sangat sejuk.

Lebih lanjut, daya tarik utama wisatawan liburan ke Kintamani adalah melihat pemandangan danau Batur dan pemandangan Gunung Batur. Sementara itu, ada banyak lokasi untuk melihat pemandangan pemandangan danau Batur dan pemandangan Gunung Batur. Kemudian, lokasi favorit melihat pemandangan gunung dan danau Batur berada di desa Penelokan.

Sebagian besar wisatawan saat melihat pemandangan gunung dan danau Batur di desa Penelokan, sambil menikmati makan siang prasmanan di restoran Grand Puncak Sari Kintamani.

10 Tempat Wisata Untuk Dikunjungi Bali Untuk Yang Belum Pernah Liburan Ke Bali

6. Bali Safari Marine Park

Jika Anda liburan keluarga ke pulau Bali dengan anak, maka tempat wisata Bali Safari & Marine Park wajib Anda kunjungi. Bali Safari & Marine Park adalah sebuah kebun binatang yang memiliki luas area sangat luas, sekitar 400,000 meter persegi.

Lebih lanjut, keunikan Bali Safari & Marine Park, setiap jenis satwa berkeliaran bebas dalam sebuah area besar. Karena area sangat luas, agar pengunjung dapat melihat satwa secara langsung, pengunjung akan menaiki kendaraan safari. Aktivitas ini terkenal dengan nama Safari Journey.

Hal menarik yang membuat banyak wisatawan tertarik liburan ke Bali Safari & Marine Park seperti;

Terdapat lebih dari 400 spesies binatang.
Aktivitas Safari Journey.
Pengunjung dapat melihat satwa langka harimau putih India dan Komodo.
Tersedia pertunjukan teater, bernama Bali Agung Show.
Tersedia aktivitas menaiki Gajah.
Ada pertunjukan gajah Sumatra.
Juga ada pertunjukan harimau.

7. Pantai Tanjung Benoa

Sebagian besar wisatawan yang liburan ke pantai Tanjung Benoa karena tertarik untuk mengikuti aktivitas Tanjung Benoa water sports. Aktivitas Bali water sports yang tersedia di pantai Tanjung Benoa ada banyak pilihan. Seperti, parasailing adventures, jet ski, banana boat, rolling donut, snorkeling dan masih banyak lagi pilihan lainnya.

Hal yang membuat pantai Tanjung Benoa menjadi lokasi favorit aktivitas water sports di Bali karena;

Gelombang ombak di pantai Tanjung Benoa sangat tenang.
Perairan sangat dangkal.
Bentangan garis pantai Tanjung Benoa sangat panjang, dengan tekstur pasir pantai halus berwarna putih kekuningan.
Tersedia banyak pilihan wahana wisata bahari dengan harga murah.
Semua pilihan wahana permainan water sports di rancang untuk pemula atau peserta yang tidak punya pengalaman dalam aktivitas water sports.
Lokasi pantai Tanjung Benoa berdekatan dengan kawasan wisata Nusa Dua.

8. Ubud Monkey Forest

Tempat wisata Ubud memiliki banyak pilihan objek liburan serta aktivitas liburan seperti Ayung Rafting. Dari sekian banyak pilihan objek wisata yang ada di Ubud, Ubud Monkey Forest selalu menjadi tempat wisata favorit wisatawan yang pertama kali liburan ke pulau Bali.

Hal menarik yang wisatawan dapat lihat saat liburan ke Monkey Forest Ubud seperti;

Area hutan lindung dengan pepohonan yang sangat tinggi.
Wisatawan dapat melihat kera ekor panjang.
Dalam area Monkey Forest Ubud terdapat Pura.

9. Seminyak

Kawasan pariwisata Seminyak terkenal sebagai kawasan pariwisata mewah dan pusat perbelanjaan barang mewah di Pulau Bali. Di area tempat wisata Seminyak, Anda akan dengan mudah menemukan restoran mewah, resort mewah, butik, beach club, dan Spa.

Kelengkapan fasilitas tersebut membuat area tempat wisata Seminyak menjadi salah satu destinasi wisata populer di pulau Bali.

Lokasi area pariwisata Seminyak sangat strategis, karena berdekatan dengan kawasan tempat wisata Kuta serta area wisata Canggu.

10. Sawah Terasering Tegalalang

Selain objek wisata pantai pasir putih, pariwisata Bali juga terkenal memiliki banyak objek wisata sawah terasering. Ada dua objek wisata sawah terasering yang terkenal di Bali. Yaitu, sawah terasering Jatiluwih, serta sawah terasering Tegalalang.

Karena lokasi dari sawah terasering Tegalalang berdekatan dengan pusat area pariwisata Ubud Bali, membuat sawah terasering Tegalalang lebih banyak dikunjungi wisatawan.

Hal menarik yang wisatawan dapat lihat atau lakukan di area sawah terasering Tegalalang seperti,

Foto dengan latar belakang sawah terasering.
Nongkrong di salah satu kafe dengan pemandangan sawah terasering.
Saat ini tersedia aktivitas Bali swing di area sawah terasering Tegalalang.
Jalan-jalan di sekitar area persawahan.

7 Fakta Pantai Kuta Selalu Menjadi Destinasi Favorit Hingga Kini

7 Fakta Pantai Kuta Selalu Menjadi Destinasi Favorit Hingga Kini

Dulunya Pantai Kuta merupakan pelabuhan dagang di Pulau Bali dan menjadi pusat pemasaran. Seiring berjalannya tahun, Pantai Kuta menjadi destinasi yang populer dan menjadi landmark Pulau Bali. Berbagai fasilitas pun mulai dilengkapi seperti kedai-kedai, pusat perbelanjaan, dan hotel dekat Pantai Kuta dengan harga yang bervariatif.

Meskipun dianggap sebagai wisata mainstream, Pantai Kuta selalu saja menarik perhatian berbagai wisatawan dan inilah fakta-fakta yang membuatnya kian digandrungi.

1. Pantai Terdekat dari Bandara

Untuk pantai yang populer, Kuta adalah pantai yang tedekat dari Bandara Udara Internasional Ngurah Rai. Namun, ada lagi pantai yang paling dekat bahkan kamu bisa berfoto dengan background pesawat lepas landas yakni Pantai Tuban.

Jarak dari Bandara Ngurah Rai ke Pantai Kuta kurang lebih 4,4 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit. Dari Bandara ke Kuta, kamu dapat menggunakan transportasi umum seperti taksi, kendaraan umum online (Ojek atau taksi) atau bus Trans Sarbagita. Termurah adalah menggunakan bus yakni Rp 3.500 tapi kamu harus pergi ke luar Bandara dan mencari halte terdekat.

Kedua yakni transportasi online tetapi kamu harus bersembunyi dari pangkalan taksi, ongkosnya kira-kira Rp 27.000,- berbeda jauh dengan taksi yang biasa yakni Rp 60.000,- tanpa argo.

2. Tempat Melihat Sunset Terbaik

Ajak teman atau saudara yang ingin sama-sama menyaksikan matahari terbenam karena jika tidak memiliki keinginan yang sama kamu bisa saja ditinggalkan dengan teman yang bosan menunggu matahari terbenam.

Umumnya matahari terbenam di Bali sekitar pukul 18.18. Untuk melihat matahari terbenam atau terbit kamu dapat memiih spot dimanapun. Hal inilah yang menjadi daya tarik Pantai Kuta untuk melihat sunset karena tidak perlu jauh-jauh untuk naik ke atas tebing. Matahari yang tenggelam dengan memancarkan warna jingga akan terlihat jelas tanpa ada gunung atau pepohonan yang menghalangi.

3. Surga bagi Surfing Pemula

Dengan berbekal uang Rp 250.000, kamu sudah bisa belajar surfing dengan instruktur profesional selama dua jam. Selain instruktur, kamu pun sudah mendapatkan pinjaman alat surfing, dan wet suite bagian atas. Ada banyak operator surfing yang dapat kamu pilih di sepanjang Pantai Kuta. Umumnya, wisatawan yang belajar surfing kebanyakan dari wisatawan mancanegara.

Sebelum belajar langsung dengan instruktur, peserta akan menonton tayangan mengenai penggunaan alat, teknik dan juga antisipasi bahaya. Setelah selesai dan mengganti pakaian, barulah memperlajari gerakan selancar di daratan Pantai Kuta.

Kamu harus mempraktikkan gerakan apa yang sebelumnya dilihat pada tayangan. Gerakan tersebut dilatih berulang-ulang hingga lancar. Setelah yakin barulah diizinkan untuk praktik langsung di laut. Papan selancar yang digunakan untuk pemula berukuran lumayan besar dan berbentuk oval yang akan membuat seimbang.

4. Belanja Souvenir khas Bali

Jangan lupa untuk berbelanja souvenir khas Bali disini. Di sepanjang Pantai Kuta banyak pedagang souvenir yang berjejer menjajakan kain, pakaian, hingga aksesoris. Jangan mengkhawatirkan masalah harga, karena pasar oleh-oleh maupun pedagang disepanjang Pantai Kuta menjajakan dagangannya dengan harga yang terjangkau.

7 Fakta Pantai Kuta Selalu Menjadi Destinasi Favorit Hingga Kini

5. Berkunjung ke Penyu Raksasa

Selain bersenang-senang, daerah Kuta juga menawarkan wisata edukasi salah satunya penangkaran penyu raksasa. Lokasi bersampingan dengan kantor Satgas Pantai Kuta. Di tempat penangkaran itu kamu bisa melihat proses pemeliharaan penyu dan anak penyu yang baru menetas. Pelepasan tukikpun biasanya diadakan di Pantai Kuta dengan terlebih dulu mengumumkannya lewat pengeras suara. Banyaknya tukik yang dilepas tergantung dari berapa telur yang menetas. Nah, jadi saat jam 16.00 bersiap dirilah, bisa saja hari itu kamu beruntung dan bisa ikut melepaskan penyu ke pantai.

6. Keliling Kuta dengan Dokar

Dokar atau kereta kuda biasanya digunakan di desa-desa. Tapi kamu bisa menikmati sensasi naik dokar di Pantai Kuta. Apalagi untuk turis luar negeri, pengalaman seperti ini adalah hal yang berbeda. Kamu dapat keliling Kuta dengan naik dokar dan melewati berbagai jaan seperti Poppies II, jalan Legian, hingga kembali ke Pantai Kuta. Untuk berkeliling dengan dokar kamu harus merogoh kocek Rp 100.000 untuk sekali jalan atau jarak dekat Rp 50.000. Dokar dapat menampung kurang lebih empat orang penumpang. Jangan takut tidak kebagian dokar karena sepanjang titik Pantai Kuta kamu dapat menemukannya dengan mudah dari pagi hingga malam hari.

7. Bersantai di Tepi Pantai

Menikmati air kelapa di pinggir pantai sambil melihat ombak yang berkejaran adalah kegiatan yang tak boleh kamu lewatkan saat di Pantai. Kamu dapat menyewa payung ala pantai seharga Rp 50.000 sudah dapat sepasang atau menyewa tikar mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 15.000 tergantung ukuran. Ukuran karpet yang disewakan mulai dari 50 sentimeter hingga 100 sentimeter.

Masih tertarik liburan selanjutnya ke Pantai Kuta? Kamu dapat cari hotel di Pantai Kuta sesuai dengan bujet yang dimiliki. Tarif hotel di sekitaran Pantai Kuta mulai dari Rp 80.000 hingga jutaan rupiah.

BACA JUGA : memefloristbali.com

10 Tempat Kuliner Makanan Khas Bali

10 Tempat Kuliner Makanan Khas Bali

Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku
Menu Favorit: Nasi Campur Ayam

Oke, sebelum kamu shock baca Judul video Youtube kita diatas, mimin mo jelasin kalau video di atas kita ngereview 3 tempat makan halal di Ubud dengan 3 harga yang berbeda: Murah, Sedeng dan Mahal!

Dan Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku menjadi pilihan kita untuk makanan yang murah di Ubud. Tonton sampai habis yah Sob!

Warung dengan menu Nasi Campur Ayam ini udah hits dari tahun 1963 loh. Kakek-nya mimin dulu cerita si Ibu Mangku ini jualan dipinggir jalan doang ((dan pindah-pindah)) tapi tetep rame.

Sampai akhirnya dia bikin tempat makan yang proper seperti sekarang ini, yaitu di rumah mereka sendiri. Gak heran kalau tempatnya berasa homey banget!

Konsepnya cukup unik dengan ada bale-bale dimana kamu bisa menikmati menu makanan sambil duduk lesehan. Nyaman banget.

Ngeliat gambar-nya aja bikin ngiler kan Sob? Isian-nya banyak yah! Nih mimin list satu per satu yah. Untuk menu lengkapnya kamu bakal dapet: Nasi putih ((jelas)), Ayam (dengan pilihan bumbu garang asem atau betutu), ayam suwir, sate lilit ayam, pepes ayam urap, ongseng ati ampela, kacang goreng, sayur buncis potong dan telur.

Banyakk kann?

Dan harganya, cuman Rp 25.000 Sob! Murah Meriahh~

Kekurangan dari Nasi Kedewatan Ibu Mangku cuman satu sih menurut mimin. Tempat Parkir ya owoh susah benerrr!

Btw sekarang mereka buka beberapa cabang juga loh. Ternyata ada juga di Petitenget, Seminyak dan Renon, Denpasar. Silahkan pilih yang paling deket sama tempat liburan-mu

Warung Mak Beng
Menu Favorit: Ikan Goreng dan Sop Kepala Ikan

Nah, siapa yang gak kenal dengan Warung Mak Beng di Bali. Kalau kamu minta supir atau ojol buat ke Mak Beng, mereka pasti siap nganterin.

Warung Mak Beng ini sudah mulai jualan dari tahun 1941 loh! Wow!

Menu-nya cuman satu, Sob! Jadi uda gak ada cerita kamu duduk dan milih menu lagi. Tinggal bilang sama mbak-nya kamu minta berapa porsi. Dalam hitungan 10 menit, makanan siap tersaji. Gile, ngalah-ngalahin fast food yah!

Uniknya nih, setiap paket yang kamu pesan bakal terdiri dari menu andalan mereka yaitu Sup Kepala Ikan dengan bumbu Kuning khas Bali, Ikan Goreng, Nasi dan tentu Sambel special Mak Beng!

Yang mimin paling suka dari menu ini tuh Ikan-nya berasa seger dan empuk banget, karena ternyata nih setiap Ikan Jangki yang disajikan itu fresh hasil tangkapan nelayan Sanur pada hari itu Sob!

Selain itu, ikan-nya juga gak bau amis. Mungkin karena sudah diolah juga dengan menggunakan beberapa rempah-rempah seperti jeruk nipis dan daun salam.

Walaupun buka dari jam 8 pagi sampai 10 malam, kamu kalo kesini harus siap antri yah. Jarang banget mimin dapet tempat duduk tanpa harus ngantri. Kalo musim liburan, kudu ngantri sampe 30 menit loh!

Harga untuk satu porsi di Warung Mak Beng ini hanya Rp. 55.000 kog. Cukup worth it kan?

Warung Nasi Ayam Bu Oki
Menu Favorit: Nasi Campur Ayam

Kamu perlu tau nih Sob, si Ibu Mangku punya lawan yang cukup sejajar di Bali namanya Bu Oki. ((Tapi mereka bukan musuhan yahhh))

Maksudnya mereka berdua menjual menu yang bisa dibilang 90% mirip. Nasi Ayam Bu Oki ini juga hanya memiliki satu jenis menu dengan isian serupa dengan Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku.

Yang menurut lidah mimin berbeda antara 2 warung nasi campur ayam ini adalah kekuatan penggunaan rempah-rempahnya sih. Kalo mimin ngerasa Nasi Ayam Bu Oki ini bumbu betutu dan pedes-nya lebih nampol. Apa Sobat Elbeh juga merasa begitu?

Untuk lokasi juga mereka ada di 3 tempat: Nusa Dua, Jimbaran dan Tuban. Silahkan milih sesuai tempat terdekat-mu yah Sob.

Harga-nya juga sama kog, cukup Rp 25.000 per porsi. Namun nih kalo kamu minta bungkus, kamu bisa rikues yang harga Rp 10.000 ataupun Rp. 15.000 dapetnya lumayan banyak ((hampir mirip-mirip sama yang Rp. 25.000))

Warung Nasi Ayam Men Weti
Menu Favorit: Nasi Campur Ayam

Salah satu makanan khas Bali paling legendaris di Bali, ya Men Weti ini Sob. Sudah mulai jualan dari jaman kakek-nya mimin suka nongkrong di pinggir pantai Segara Ayu, Sanur.

Dari dulu sampai sekarang (ketika ibu Weti yang jualan pertama sudah almarhum), rasa makanannya tetep konsisten enak sih.

Gak heran kalo tiap pagi, terlihat antrian panjang berwarna hijau ((alias abang-abang ojol yang ngantri orderan pelanggan)).

Suasana disini seru, tapi tegang Sob. Maklum Ibu-ibu yang kerja disini terkenal judes. Hahahahaha… jangan sekali-kali rewel minta gak pake ini gak pake itu, bisa-bisa disambit tulang ayam. Terima aja dikasi apa aja Sob. Semua enak kog.

Tiap porsi kamu bakal dapet Nasi dengan lauk yang sangat beragam, mulai dari Ayam suwir Betutu, telur pindang, emping, sayur urap, benyuh dannnn favorit mimin kulit ayam super crispy!

Perpaduan berbagai makanan dengan rasa yang berbeda-beda ini sangat harmonis ((eaaa)) di lidah. Dijamin kamu gak pernah nyobain makanan khas ini di luar Bali.

Cukup Rp. 20.000 kamu sudah dapet satu porsi dan kalau mau lebih puas, kamu order deh sate lilit-nya juga. Ingetttt pake senyuman termanis biar gak disambit!

Warung Liku
Menu Favorit: Nasi Ayam Betutu

Mau makan kenyang, enak tapi MURAH MERIAH? Ini jawaban-nya Sob!

Nasi Ayam Betutu Warung Liku ini juara banget! Salah satu solusi akhir bulan mimin kalo belom gajian. Hehehehe #NaikanGajiMiminElbeh!

Lokasinya cukup strategis Sob, yaitu di jalan Nakula yang deket banget dari Sunset Road ((pasti tau kan?)).

Dengan harga cuman Rp. 15.000 aja kamu sudah dapet sepiring nasi Ayam Betutu dengan siraman kuah bumbu genep yang pekat banget.

Hati-hati buat yang gak kuat pedes yah! Siap-siap bercucuran keringat. Jangan sampe kamu bayar lebih mahal buat minum daripada makan-nya. Hehehehe…

Btw, sempet ngobrol sama embak yang jualan, ternyata disini banyak banget yang suka bungkus Ayam Betutu yang utuh buat dibawa sebagai oleh oleh khas Bali saat kembali ke kota asal masing-masing loh. Gak begitu mahal sih, satu ayam cuman Rp. 65.000 per ekor.

Nah, karena harganya yang cukup murah ini, gak heran kamu kalo dateng diatas jam 12, bakal sering kehabisan Sob! Mangkanya kalo mau dateng, pagian dikit yah!

Ayam Betutu Khas Gilimanuk
Menu Favorit: Nasi Ayam Betutu & Bebek Betutu

Mumpung masih membahas Ayam Betutu, kalau kamu gak kebagian seporsi di Warung Liku, bisa nyobain di Ayam Betutu Khas Gilimanuk yang sudah banyak cabang-nya ((gak bakal kehabisan nih)).

Isi-an yang disajikan hampir sama dengan Warung Liku, yaitu Nasi, Ayam Betutu, plecing kangkung, kacang tanah dan sambal matah khas Bali.

Ada satu perbedaan dibanding Warung Liku, yaitu cara jualan-nya. Disini kamu bisa memesan ¼ ekor (Rp. 33.000), ½ ekor (Rp. 53.000) atau langsung satu ekor ayam betutu (Rp. 97.000) untuk disantap di tempat.

Biasa-nya sih mimin seneng ngajakin kalau lagi rombongan buat makan disini. Jatuhan-nya bisa lebih murah Sob!

Oh ya, disini juga tersedia Bebek Betutu sih, tapi kalo mimin tetep idola-in ayamnya ajah. Hehehehe…

10 Tempat Kuliner Makanan Khas Bali

Nasi Pedas Ibu Andika
Menu Favorit: Nasi Campur Pedas

Buat yang sering ke Bali jaman taon 2010-an pasti gak asing sama makanan khas Bali ini deh? Iya lah, wong waktu itu warung yang satu ini jadi incaran setiap turis domestik yang liburan di Bali.

Sekilas, kalau kamu mampir ke Nasi Ibu Andika, pasti kerasa kayak lagi mampir ke Warteg pada umum-nya. Ada banyak pilihan lauk yang bisa kamu pilih-pilih. Namun satu yang bikin banyak orang kembali dan kembali lagi kesini.

Yups, Sambel-nya juaraaa dan bikin nagih banget

Yang unik ((tapi kadang ngeselin)) disini adalah harga-nya. Cuma Tuhan dan kasir aja yang tau harga tiap lauk yang dipilih disini.

Boro-boro buku menu, harga-pun tidak akan ditampilkan di rak sajian makanan. Setelah puas memilih, kamu akan diberikan kartu berisi harga makanan yang sudah kamu pilih. Hehehehe..

So, hati-hati jangan sampe kalap Sob!

Nasi Pecel Bu Tinuk
Menu Favorit: Nasi Pecel

Kalau nanya sama supir rekomendasi makanan khas Bali yang halal dimana, pasti kebanyakan akan mengajak kamu ke Nasi Pecel Bu Tinuk ini.

Uda pasti kehalal-annya. Bahkan di depan warung-nya sudah dipaparkan sertifikat Halal dari MUI loh.

Ada berbagai menu yang bisa kamu icip-icip disini, mulai dari rawon, sop buntut, bebek goreng dan banyak lagi. Tapiiii… menu paling favorit mimin disini tentu sesuai dengan nama-nya yah! Nasi Pecel~

Nasi Pecel-nya Bu Tinuk ini enak banget Sob. Bumbu kacang-nya terasa agak pekat dan gurih, bikin satu porsi rasa-nya masih kurang. Sebagai pelengkap kami juga bisa memesan berbagai ‘teman’ lain seperti paru, ayam goreng, tempe bacem, empal, tahu, terong balado, dan masih banyak lagi.

Warung Nasi Pecel Bu Tinuk ini cukup ramai, terutama di jam-jam makan. Coba kamu mampir di jam yang agak random yah Sob (lagian mereka buka sampai jam 12 malem kog).

Warung Wardani
Menu Favorit: Nasi Campur Ayam & Sapi

Dari mimin kecil, mimin uda terbiasa makan di Warung Wardani.

Mangkanya waktu temen-temen dari Jakarta bela-bela-in mampir ke Denpasar cuman buat makan di Warung Wardani, mimin sangat kagum.

Gak heran sih sebenernya, secara masakan disini bener-bener enak dan nagih. Kadang mimin sendiri mesen sampai 2 porsi ((duluuu, waktu harganya belum semahal sekarang)).

Ada 2 macam menu yang dihadirkan, yaitu Nasi Campur Ayam dan Nasi Campur Sapi. Beda-nya? Ya cuman di bahan ayam dan sapi-nya aja sih. Tapi kalau kamu galau, kamu bisa minta yang campur kedua-nya ((puasss?))

Isian-nya juga cukup banyak Sob, mulai dari Telor, Ayam Suwir, Udang goreng renyah, sate tusuk, sate lilit, sayur dan ((favorit mimin)) dendeng balado yang enak, manis, renyah, enakk deh pokoknya!

Untuk sambel-nya menurut mimin kurang pedes, tapi terasa gurih. Mungkin biar semua orang sampai anak-anak bisa makan yah.

Oh ya, sekarang kamu gak perlu pusing lagi jauh-jauh ke Denpasar cuma buat mampir ke Warung Wardani, karena sekarang di dekat Airport Ngurah Rai juga sudah ada cabang-nya kog.

Baca seputar bali : https://www.memefloristbali.com/

Warung Pojok
Menu Favorit: Nasi Campur Ayam & Sapi

Ini dia, menu andalan makan siang mimin. Maklum deket kantor dan harga-nya sangat bersahabat.

Berawal dari warung kecil di Jalan Gajah Mada, dekat pasar Badung. Warung Pojok sekarang sudah ada beberapa cabang dan sering banget dijadiin menu makanan kalau lagi ada acara. Yups, biasa dipesen buat jadi nasi kotak hajatan gitu Sob!

Isian-nya sih agak berbeda dari Nasi ayam campur diatas, Warung Pojok menyajikan abon sapi, tempe kering, mie dan ayam goreng.

Namun ada 2 hal yang bikin Warung Pojok memiliki tempat khusus di hati mimin.

Yaitu, Paru sapi dan Sambel-nya yang siap bikin keringet kamu berceceran dan hidung agak beler. Hehehehe… Sumpah itu paru gimana cara masak-nya yah bisa gurih di luar tapi empuk di dalam-nya (dan gak amis). Dan sambal Warung Pojok, ohmaigaddd… the best sih menurut mimin.

Pssttt.. Hati-hati kalau kamu dateng atau mesen kepagian, biasa-nya paru-nya belum siap Sob. Jadi jangan buru-buru, paling pas ya buat makan siang sih.

7 Alasan Banyak Turis Asing Suka ke Bali

7 Alasan Banyak Turis Asing Suka ke Bali

memefloristbali.com, Jakarta – Bali menjadi salah satu tempat di Indonesia yang menjadi ikon pariwisata nasional dan banyak dikunjungi wisatawan lokal hingga asing. Menurut Kajian Journal of Bali Studies, Bali bahkan mendapatkan penghargaan tujuan wisata terbaik di dunia dari Trip Advisor pada 2018. Secara tidak langsung, penghargaan tersebut membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Bali.

Alasan turis asing senang di Bali

Apa sebenarnya alasan turis asing suka mengunjungi Bali? Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Masyarakat yang ramah

Salah satu alasan mengapa turis gemar mengunjungi Bali adalah karena masyarakatnya yang ramah. Penduduk lokal di sana sangat sopan dan santun terhadap wisatawan yang datang. Selain itu, mereka dikenal memiliki nada bicara yang sopan dan halus. Mereka juga tidak segan membantu jika ada turis yang sedang kebingungan atau kesulitan. Oleh karenanya, banyak wisatawan yang gemar berlibur di pulau Bali.

2. Seni dan budaya

Bali memiliki banyak kekayaan seni dan budaya yang mempesona, mulai dari seni tari, seni ukir dan lainnya. Kesenian dan kebudayaan tersebut diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan dan bertahan hingga sekarang. Beragam keindahan dan keunikan itu membuat turis asing banyak berkunjung untuk menikmatinya.

3. Kuliner lezat

Bali juga memiliki banyak kuliner lezat yang disukai oleh turis asing. Misalnya nasi campur, ayam betutu, sate lilit dan nasi tepeng. Bahkan sekarang banyak juga restoran yang menyediakan hidangan mancanegara.

7 Alasan Banyak Turis Asing Suka ke Bali

4. Biaya yang murah

Bagi turis asing, biaya hidup di Bali bisa dikatakan cukup terjangkau, salah satunya dalam hal makanan. Apalagi banyak pilihan makanan sehat yang mudah didapat di sana. Wisatawan mancanegara pun menjadi betah untuk berlibur ke Bali dalam jangka waktu yang lama.

5. Banyak destinasi wisata

Sebagai pulau yang dikelilingi oleh laut, Bali memiliki destinasi wisata alam yang cukup banyak dan indah. Ada pantai-pantai indah yang cantik dengan pasir putih. Ombaknya juga cocok untuk latihan surfing. Selain itu, ada wisata alam di pegunungan dan desa-desa di sekitarnya yang menawarkan berbagai tempat indah, salah satunya Desa Kintamani. Selain destinasi alam yang indah, Bali memiliki banyak tempat hiburan lainnya, seperti beach pool, club dan lainnya.

6. Keindahan Pura Bali

Sudah menjadi hal yang biasa jika di Bali banyak ditemukan pura karena mayoritas penduduknya beragama Hindu. Keindahan pura Bali ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara. Biasanya akan ada pemandu yang memberitahu mana saja lokasi pura yang bisa dikunjungi seperti Goa Lawah, Tanah Lot, Gunung Lebah dan Ulun Danu.

7. Keindahan alam

Salah satu destinasi wisata di Bali yang menarik wisatawan adalah keindahan alam di Gunung Batur. Kegiatan mendaki gunung ini biasanya untuk melihat matahari terbit. Namun, pengunjung harus tetap berhati-hati jika mendaki gunung ini karena itu adalah salah satu gunung berapi aktif yang pernah mengalami letusan beberapa kali. Selain itu, wisatawan asing tertarik dengan sistem terasering yang ada di Bali khususnya di daerah pedesaan sehingga banyak menjadi tempat incaran fotografer.

4 Ciri-Ciri Gerak Tari Bali, dari Ekspresi Wajah hingga Posisi Kaki

4 Ciri-Ciri Gerak Tari Bali, dari Ekspresi Wajah hingga Posisi Kaki

 

JAKARTA, https://www.memefloristbali.com/ – Indonesia memiliki 1340 suku bangsa yang tersebar di setiap pulau dari sabang sampai merauke. Masing-masing Kebudayaan itu memiliki keunikan terutama tariannya. Ciri-ciri gerak tari Bali bahkan bisa berbeda dengan tari dari daerah lainnya.

Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (16/10/2021). Gerak tari Bali merupakan serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati orang lain. Gerak tari nusantara sangatlah beragam, sehingga setiap suatu daerah berbeda dengan daerah lain terutama pada Pulau Bali.

Ciri-Ciri Gerak Tari Bali

Salah satu ciri tari bali yakni otentik dengan gerakan yang lincah dan bersifat dinamis. Tari Bali mempunyai gerakan yang selaras dengan musik dan pengiringnya. Gerakan tari Bali sangatlah unik karena memiliki gerak dan karakter yang khas.

Berikut ciri-ciri gerak tari bali yang perlu diketahui dari ekspresi wajah hingga gerakan dan posisi kaki:

1. Gerakan Lincah dan Cepat

Ciri-ciri tari bali gerakannya sangat lincah, cepat dan dinamis, contohnya seperti dalam gerakan Tari Margapati. Tarian bali ini memiliki makna sebagai tarian menuju kematian.

Dalam tarian Margapati, kita akan melihat penari yang gagah dan gerakannya lincah seperti laki-laki. Gerakannya dilakukan secara cepat seperti hendak menyergap.

Berikutnya ada tari Kebyar Duduk. Tarian ini diciptakan oleh I Ketut Mario pada tahun 1925. Tarian ini sering disebut tari kebyar terompong karena dimainkan dengan alat musiknya bernama terompong.

Tarian ini dilakukan secara tunggal, bukan berkelompok dan di dominasi dengan posisi duduk sambil menyilangkan dua kaki.

4 Ciri-Ciri Gerak Tari Bali, dari Ekspresi Wajah hingga Posisi Kaki

2. Tarian yang Ekspresif

Tarian Bali terkadang menunjukkan gerakan lekuk badan yang ekspresif. Lalu gerakan tangan, kepala, hingga kaki juga digerakkan dengan cantik. Ciri khas tari bali yang ekspresif juga terlihat pada mata. Mata penari saat menari bali kerap bergerak dengan ekspresif dan menampilkan sorot mata yang kuat.

Contoh tari Bali yang menerapkan gerak tarian ini adalah tari Belibis. Tarian ini terinspirasi dari ilham kisah Angling Dharma.

Tarian ini terlihat dari gerakannya yang sangat lentur seperti seekor burung belibis. Gerakannya memiliki ciri-ciri seperti gerakan kepala dan leher, pandangan mata, serta gerakan tangan dan kaki.

Tarian ini dilakukan secara berkelompok serta diiringi gamelan bali yang dimainkan secara agresif dan lincah.

3. Sikap dan posisi kaki

Dalam tarian bali seperti di atas memiliki gerakan yang lincah dan bersemangat, bahkan ada tarian yang gerakannya membuat penarinya harus sampai berjongkok.

Selain itu, ada juga tarian yang gerakan kakinya berbentuk tidak lurus atau menekuk seperti tari pendet. Posisi kaki sendiri sangat penting dalam gerakan tari Bali.

Posisi kaki harus selaras dengan gerak tarian. Hentakkan yang dihasilkan juga harus beriringan dengan irama alunan musik.

4. Gerakan tari yang selaras dengan musik

Tarian Bali menyatu dengan musik yang dimainkan. Penari Bali menggerakan mata, kepala, tangan, kaki, bahu dan langkah tariannya sesuai dengan musik gamelan yang mengalun.

Pada dasarnya gerakan ini disesuaikan dengan tempo musik yang dimainkan dalam tariannya. Jika temponya cepat maka gerakannya semakin cepat juga dan begitu sebaliknya.

Tarian-tarian seperti di atas mewakili dari ciri-ciri gerakan tari nusantara, dan juga merupakan tari tradisional dari pulau Dewata. Dalam tarian ada banyak unsur tari nusantara yang terdapat nilai tradisi yang masih kental.

 

25 Makanan Khas Bali yang Wajib Dicoba oleh Wisatawan

25 Makanan Khas Bali yang Wajib Dicoba oleh Wisatawan

 

memefloristbali.com – Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan segala hal. Keragaman flora, fauna, suku, hingga budaya pun ada di negara Indonesia.

Bali menjadi salah satu provinsi yang ada di negara Indonesia yang juga menawarkan kekayaan dan keanekaragaman yang bisa membuatnya tampak berbeda dari daerah lain.

Salah satunya adalah makanan khas Bali yang begitu beragam. Bahkan ketika kalian berkunjung ke Bali bisa dengan mudah menemukan makanan khas ataupun makanan modern yang penuh akan inovasi.

Sampai saat ini Bali juga menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik. Sehingga wisata juga menjadi salah satu andalan untuk memperkenalkan makanan khas Bali.

Ragam Makanan Khas Bali

Agar kalian juga semakin paham apa saja makanan khas Bali yang bisa dinikmati ketika berlibur ke wilayah tersebut, maka beberapa daftar makan khas Bali yang ada di bawah ini bisa membantu kalian.

1. Ayam Betutu

Menu makanan ayam betutu mungkin sudah tidak asing di telinga kalian. Olahan ayam yang satu ini memang kerap sekali jadi favorit masyarakat yang ingin menikmati makanan khas Bali.

Kekayaan rasa yang ditawarkan oleh menu makanan ayam betutu adalah berasal dari keberagaman bumbu rempah yang ada di dalamnya.

Beberapa bumbu rempah yang masuk ke dalam olahan menu makanan ayam betutu adalah seperti daun jeruk, serai, daun salam, kunyit, jahe, bawang merah, kemiri dan rempah lainnya.

2. Sate Lilit

Bicara tentang makanan khas Bali, mungkin kalian akan langsung berpikir akan menu makanan sate lilit. Meski di Indonesia sudah banyak ditemukan menu makanan sate. Namun citarasa yang ditawarkan oleh sate lilit khas Bali sangat berbeda dari lainnya.

Jika menu makanan sate pada umumnya lebih kerap menggunakan tusuk sate lalu dibakar. Namun untuk sate lilit khas Bali tampak berbeda karena menggunakan olahan daging ayam ataupun ikan yang sudah melalui proses penggilingan.

Ketika daging ayam atau daging ikan sudah melalui proses penggilingan. Maka proses berikutnya adalah mengepalkan daging tersebut ke batang serai.

Daging tersebut juga nantinya akan diberikan campuran kelapa parut yang bisa memberikan rasa gurih ketika dimakan.

3. Serombotan

Menu makanan serombotan mungkin terdengar begitu asing dan unik di telinga kalian. Namun makanan khas bali ini juga memiliki citra rasa yang tak kalah nikmat lho ketika disantap. Selain itu, serombotan juga cocok banget bagi kalian yang suka menu makanan vegetarian.

Karena memang serombotan terbuat dari bahan dasar sayuran seperti kacang panjang, bayam, kangkung, terong bulat, tauge, pare, dan buncis. Nantinya semua sayuran tersebut akan dibumbui dengan bumbu kalas yang terbuat dari berbagai macam bahan rempah.

Beberapa bahan rempah yang ada di dalam bumbu kalas tersebut adalah seperti bawang merah, bawang putih, kencur, lengkuas, kunyit, ketumbar, dan santan.

4. Lawar

Meski memiliki nama lawar, namun menu makanan ini bukan terbuat dari bahan baku lawar melainkan terbuat dari berbagai macam sayuran menyehatkan dan kaya akan gizi.

Beberapa sayuran yang digunakan untuk membuat menu makanan lawar adalah seperti kacang panjang, sayur nangka dan juga kelapa parut.

Nantinya seluruh sayuran tersebut akan dicampur dengan bumbu rempah khas Bali. Menariknya lagi menu makanan ini juga memiliki beberapa jenis yang bisa kalian temukan seperti lawar kuwir yang memiliki daging entok, lawar ayam dan juga lawar babi.

Lalu ada juga lawar merah dan lawar putih yang tentunya seluruh jenis menu makanan lawar akan bisa menawarkan citra rasa yang begitu lezat ketika disantap.

5. Nasi Campur Bali

Nasi campur Bali juga bisa kalian cicipi sebagai salah satu makanan khas Bali. Sama seperti namanya, menu makanan ini juga terbuat dari beberapa bahan utama seperti nasi putih, sate lilit khas Bali, ayam suwir yang sudah dilengkapi dengan bumbu base genep Bali, urap, lawar ayam, sambal matah serat sambal embe.

Dari berbagai macam campuran bahan baku tersebut membuat menu makanan nasi campur Bali selalu menawarkan citra rasa yang begitu nikmat dan tentunya bisa membuat lidah kalian tak akan kecewa.

6. Laklak

Laklak merupakan jajanan tradisional khas Bali yang memiliki bentuk seperti surabi. Proses pembuatan jajanan ini juga memanfaatkan kendi yang diletakkan di atas api.

Ketika laklak sudah matang akan mampu memiliki tekstur lembut serta renyah pada bagian luarnya.
Nantinya laklak akan diberikan campuran santan, taburan kelapa parut serta sirup gula merah yang bisa menambah rasa gurih dan manis.

Laklak menjadi salah satu menu makanan ringan yang tentunya bisa kalian cicipi ketika berada di Bali.

7. Nasi Jinggo

Nasi jinggo menjadi salah satu menu makanan khas Bali yang memiliki nama begitu unik. Rasa yang ditawarkan oleh nasi jinggo biasa akan begitu gurih.

Penyajian nasi jinggo biasanya dengan sate lilit, daging, mie, sambal goreng tempe serta adanya sambal sebagai pelengkapnya.

8. Rujak Buleleng

Rujak buleleng juga hampir sama dengan makanan rujak pada umumnya yang terbuat dari bahan dasar buah. Berbagai macam buah tersebut nantinya akan dipotong kecil-kecil dan disiram dengan bumbu pedas dan segar.

Meski sekilas mirip dengan rujak pada umumnya. Namun rujak buleleng memiliki sebuah pembeda yang terletak pada bagian bumbunya. Bumbu rujak buleleng terbuat dari cuka, gula aren asli dari Buleleng, terasi, garam, cabai rawit serta pisang batu.

Rasa sepat yang ada di dalam menu makanan rujak buleleng berasal dari pisang batu.

9. Bebek Bengil

Jika kalian berkunjung ke Bali, tak ada salahnya lho mencoba menu makanan bebek bengil. Makanan khas Bali ini merupakan bebek goreng khas Ubud yang sudah dibumbui dengan bumbu khas yang bisa membuat citra rasa berbeda dari bebek goreng pada umumnya.

Selain itu bebek bengil juga kerap disebut dengan nama dirty duck atau bebek kotor karena tampilannya yang berwarna coklat yang sudah bertabur dengan bumbu khas. Ciri khas yang dimiliki oleh bebek bengil adalah dari teksturnya yang begitu renyah hingga ke bagian tulangnya.

Untuk bisa memberikan rasa renyah pada bebek goreng tersebut diperlukan proses yang cukup lama. Pasalnya bebek akan direbus dalam jangkauan waktu selama dua hingga tiga jam yang dilanjutkan dengan proses rendam bebek selama 12 jam lamanya. Proses redam ini juga sudah dicampuri dengan bumbu dan tentunya dalam jangkauan waktu tersebut akan menjadikan bumbu-bumbu yang digunakan mudah meresap.

Beberapa tempat di Ubud Bali juga sudah menggunakan bebek bengil sebagai menu khas andalan mereka. Tak heran jika kalian berkunjung ke Ubud Bali akan mudah menemukan menu makanan bebek bengil.

10. Bebek Betutu

Sebelumnya telah dijelaskan tentang menu makanan ayam betutu. Sampai saat ini selain ayam juga masih ada bebek betutu yang menjadi salah satu makanan khas Bali yang bisa kalian santap.

Rasa yang ditawarkan oleh menu makanan bebek betutu juga tak kalah nikmat dengan menu makanan ayam betutu. Daging bebek yang berpadu dengan bumbu bebetu khas Bali bisa menciptakan citra rasa yang begitu sempurna.

Proses pembuatannya hampir sama dengan proses pembuatan menu makanan ayam betutu namun hanya bahan utamanya yang berbeda yaitu menggunakan bebek.

Pertama seluruh bagian bebek yang sudah melalui proses perebusan akan dibumbui dengan base genep atau bumbu wangenan yang sebelumnya telah dihaluskan dan ditumis.Lalu bebek tersebut akan dibungkus dengan daun pisang dan dilanjutkan dengan proses penguburan dalam bara api.

Ketika sudah matang, menu makanan bebek betutu akan siap disajikan dengan didampingi nasi putih hangat dan sayuran pendamping lainnya.

25 Makanan Khas Bali yang Wajib Dicoba oleh Wisatawan

11. Tipat Cantok

Ingin menyantap makanan halal di Bali, maka tipat cantok adalah salah satu pilihan makanan khas bali halal yang bisa kalian nikmati. Makanan ini terbuat dari berbagai macam sayuran.

Dalam bahasa Bali, tipat memiliki arti ketupat dan cantok memiliki arti diulek dan jika diartikan secara keseluruhan tipat cantok merupakan ketupat yang diulek.

Jika dilihat sekilas, mungkin tipat cantok hampir menyerupai lotek namun menggunakan isian sayuran. Sayuran yang kerap digunakan untuk membuat menu makanan tipat cantok adalah seperti rebusan kacang panjang, kangkung dan juga tauge yang nantinya akan disiram dengan bumbu kacang ulek pedas.

Bumbu kacang yang digunakan tak jarang juga akan diberi jeruk limau atau terasi maupun tauco. Lalu untuk ketupatnya juga menggunakan ketupat khas Bali. Yang mana ketupat tersebut akan dibungkus dengan daun lontar yang menjadikannya memiliki rasa khas yang selalu terjaga.

Memiliki harga yang relatif terjangkau menjadikan tipat cantok selalu jadi makanan khas Bali yang begitu favorit oleh para pengunjung.

12. Jukut Urap

Jukut urap adalah salah satu makanan khas Bali yang bisa kalian nikmati ketika berada di Bali. Dilihat dari bahan baku pembuatannya, jukut urap menggunakan bahan baku sayuran yang sama dengan menu makanan urapan di Jawa.

Dilihat dari bahasa Bali, jukut urap memiliki arti urap sayuran karena memang terbuat dari berbagai macam bahan baku sayur yang digunakan dalam pembuatanya.

Meski secara sekilas jukut urap hampir sama dengan menu makanan urapan seperti biasa.Namun sebenarnya kedua menu makanan tersebut memiliki perbedaan yang cukup mendasar.

Salah satunya adalah terletak pada bumbu racikan pada jukut urap. Pasalnya sambal yang ada pada menu makanan jukut urap akan ditambahi sedikit santan, kacang goreng dan juga perasan jeruk nipis.

13. Bubur Mengguh

Bubur mengguh dilihat sekilas memang seperti bubur ayam biasa. Namun di Bali, bubur mengguh sudah mendapatkan inovasi sehingga menjadikannya suatu bubur yang berbeda dari bubur ayam pada umumnya.

Mulai dari isian dan cara memasaknya juga sudah terbilang berbeda sekali dengan bubur ayam pada umumnya. Memiliki harga yang cukup terjangkau menjadikan bubur mengguh selalu laris di kalangan para pembeli.

Karena menu makanan bubur mengguh berasal dari daerah Buleleng. Maka kemungkinan besar kalian akan lebih mudah menemukan menu makanan ini di daerah tersebut atau di desa Tejakula dan rumah makan khas Bali.

14. Sate Languan

Ingin mencoba untuk menikmati variasi sate lilit. Maka kalian bisa mencoba untuk memilih sate languan. Sate languan merupakan salah satu makanan khas Bali yang halal dan bisa kalian coba ketika berada di Bali.

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat menu makanan ini biasanya terbuat dari daging ikan seperti ikan tongkol atau ikan tenggiri.

Sate languan begitu populer di daerah pesisir seperti di area Kabupaten Klungkung. Dan tentunya kalian akan lebih mudah mendapatkan menu makanan sate lengan di rumah makan khas Bali di daerah tersebut.

15. Nasi Tepeng

Nasi tepeng merupakan salah satu menu makanan khas Bali yang bisa kalian nikmati ketika berada di Bali khususnya di daerah Gianyar. Menu makanan nasi tepeng memiliki ciri khas yang terletak pada tekstur lembut dan rasa yang begitu gurih mirip dengan citra rasa nasi gurih.

Kalian akan mudah menemukan menu makanan nasi tepeng ketika menelusuri pasar tradisional di Bali seperti pasar Senggol Gianyar. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau dan bervariasi tergantung dari lauk yang akan kalian pilih.

16. Bulung Buni Kuah Pindang

Bulung buni kuah pindang menjadi salah satu menu makanan khas Bali khususnya daerah pesisir. Selain itu menu makanan bulung buni kuah pindang juga kerap dikenal dengan sebutan rujak bulung dan rumput laut hijau merupakan bahan utama yang digunakan untuk membuatnya.

Dengan harga yang begitu terjangkau, kalian bisa menemukan menu makanan bulung buni kuah pindang di rumah makan khas Bali khususnya di daerah pesisir.

17. Sudang Lepet

Meski tak sepopuler makanan khas Bali lainya, namun menu makanan sudang lepet tak boleh kalian lewatkan sebagai salah satu wisata kuliner khas Bali. Menu makanan sudang lepet lebih kerap sebagai hidangan pendamping nasi putih hangat dan lauk lainnya.

Bahan utama yang digunakan untuk membuat menu makanan sudang lepet adalah ikan asin. Dan kalian akan lebih mudah menemukan menu makanan sudang lepet di daerah Buleleng.

18. Tipat Blayag

Tak hanya menu makanan sudang lepet saja, namun daerah Buleleng Bali juga menawarkan menu makanan khas yang memiliki nama tipat blayag atau kerap juga disebut dengan nama blayag.

Menu makanan tipat blayag akan menggunakan blayag atau lontong yang dibungkus dengan daun aren dan memiliki bentuk yang lebih pipih dibandingkan dengan bentuk lontong pada umumnya.

Lontong tersebut nantinya akan dipotong kecil-kecil dan disajikan bersama dengan ayam suwir, kacang, lawar, sambal serta kuah santan pedas, gurih dan manis.

Tipat blayag akan mudah kalian temukan di rumah makan khas Bali dan tentunya menu makanan ini merupakan makanan halal yang bisa kalian nikmati dengan harga yang terbilang cukup terjangkau.

19. Nasi Sela

Jika di daerah Jawa dan Lombok memiliki nasi jagung. Maka daerah Bali juga memiliki nasi sela yang rasanya tak kalah nikmat dari nasi jagung.

Nasi sela terbuat dari bahan dasar ubi jalar yang nantinya akan dimasak dengan berbagai macam bumbu seperti santan, base gede serta ada tambahan daging.

Proses pembuatannya akan dimulai dari nasi yang dicampur dengan ubi jalar kuning dengan rasa manis. Kebanyakan nasi sela akan disajikan bersama dengan menu makanan jukut bejek, kacang tanah, ayam suwir, ebi serta sambal matah maupun sambal bongkot.

 

20.Babi Guling

Makanan ini tentunya tidak halal bagi umat muslim, namun makanan khas Bali ini yang jadi banyak incaran wisatawan lokal maupun luar negeri. Tekstur dagingnya yang lembut dan juga rasanya dengan bumbu khas Bali akan menjadi sasaran kuliner yang wajib.

 

21. Sate Plecing

Bumbu plecing sendiri terdiri dari tomat, cabai rawit, terasi, garam, dan air jeruk limau. Rasanya ini terdiri dari pedas gurih dan juga sedikit asin. Satenya sendiri bukan hanya dari daging ayam saja, tetapi juga ada yang daging ikan dan babi.

 

22. Bebek Timbungan

Bebek timbungan sendiri adalah salah satu makanan dari khas Bali tertua. Pada mulanya ini makanan hanya dihidangkan dari pada ritual-ritual sebuah upacara adat Bali saja.

Timbungan adalah sebuah cara mengolah sebuah masakan dengan berbahan dasar dari hewan jenis unggas, daging, serta ikan yang dimasukan kedalam sebuah bambu kemudian dicampurkan dengan beberapa rempah pilihan.

 

23. Sate Kakul

Sate kakul sendiri sebetulnya sama saja dengan sate kerang. Sebelum dibakar, sate ini diberi bumbu plecing. Bumbu inilah yang membuat sebuah cita rasa yang menjadi khas serta super lezat.

 

24. Komoh

Makanan khas Bali yang satu ini berisi kulit, hati, dan juga daging. Biasanya akan disajikan pada saat acara rohani atau keagamaan. Daging yang satu ini bisa menggunakan bebek, daging ayam, atau babi.

 

25. Tum Ayam

Tum ayam merupakan olahan ayam rempah yang dibungkus rapi dengan daun pisang.

Makanannya sendiri terdiri dari ayam atau sapi cincang, kemudian disatukan dengan beberapa bumbu tumbuk rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, daun salam, serai, jahe, dan lainnya.

Semuanya disatukan, sehingga cocok sekali untuk bisa disantap untuk hidangan utama atau camilan saat bepergian.

5 Contoh Puisi Bahasa Jawa atau Geguritan dalam Berbagai Topik

5 Contoh Puisi Bahasa Jawa atau Geguritan dalam Berbagai Topik

 

memefloristbali.com Jakarta – Puisi dalam bahasa Jawa disebut dengan geguritan. Geguritan dapat diartikan sebagai seni atau sastra puisi yang dituliskan dengan bahasa Jawa dan biasanya dibacakan atau dituturkan dengan tembang yang indah.

Puisi bahasa Jawa atau geguritan ini sudah ada semenjak Indonesia belum merdeka dan masih berbentuk kerajaan.

Awalnya, puisi bahasa Jawa ini hanya dapat dibuat oleh para pujangga-pujangga karena memiliki beberapa aturan tertentu yang harus dipatuhi.

Seiring berjalannya waktu, siapa saja dapat membuat puisi bahasa Jawa atau geguritan dengan berbagai referensi yang ada.

Dalam menyusun puisi bahasa Jawa, biasanya sang pembuat akan menggunakan kata bermajas dan menggunakan sastra Jawa yang sangat diperhatikan. Dengan begitu, para pembaca atau pendengar geguritan yang dituturkan, akan merasa terpukau karena kata-katanya yang terdengar indah.

Itulah sedikit penjelasan mengenai puisi bahasa Jawa atau geguritan. Jika kamu penasaran seperti apa puisi bahasa Jawa atau geguritan tersebut, bisa menyimak contoh-contohnya pada artikel ini.

Gusti

Gusti…

Dalem namung tiyang kang lemah

Kang boten saged mlampah piyambak

Gusti…

Dalem namung tiyang ingkang gampil gripil

Tansah kegoda kesenengan donya

Gusti…

Hamung siji panyuwunku

Tuntun dalem wonten ing margi kang padhang gusti

Duh Gusti…

Sekolahku

Sekolahanku…

Panggonan anggonku golek ilmu

Sekolahanku…

Diwulang dening bapak ibu guru

 

Sekolahanku…

Sinau, maca buku

Ing panggonan iki

Aku diajari supoyo karo wong tuwaku kudu bekti

 

Ing panggonan iki

Aku diajari marang kanca aja srei

Diparingi PR kanggo gladhen

Kanggo sangu urip ing tengahing bebrayan

 

Aku percaya…

Sanajan abot kudu dilakoni

Kabeh mau kanggo kepentingan pribadhi

Kareben ngesuk dadi wong kang aji

Miguna tumprap bangsa lan nagari

 

Crita Marang Aku

Senajan ora mesthi bisa mungkasi

Lilakna aku andum donyamu

Kang kebak dening kaendahan

Sing durung kasunyatan

Aku duwekmu wengi iki

Iki ragaku

Iki sukmaku

Aku lila disiksa

Nganti ora ana sisa

5 Contoh Puisi Bahasa Jawa atau Geguritan dalam Berbagai Topik

Ibu

Ibu

Anakmu kang dak wanti wanti

Kang dak kawatirake

Kak kok titipake ana pawiyatan luhur iki

 

Iki anakmu

Kang durung isa nyenengke ibu

Kang durung bisa nyenengke keluarga

Kang isih dadi tanggunganmu ibu

 

Nanging ibu

Anakmu iki bakal banggakke ibu

Banggakke keluarga kabeh

Anakmu rak bakal nyerah bu

 

Kanggo nyekel lintang ana langit

Kang kadhang ditutup mendhung

Kang kadhang mripat wae wis ora bisa weruh

Nanging anakmu iki janji ibu

 

Kanggo Kanca

Biyen, tanganmu genggem tanganku

Biyen, pundakmu enek kanggo aku nangis

Biyen, guyumu nentremke atiku

 

Nanging saiki….

Tangan, pundak, guyumu ilang saka uripku

Kanca-kancaku kabeh, bayangna

Apa sajatining kahanan sajroning dunya

 

Yen ora ana welas lan asih

Ora ana uga kekancanan tanpa pamrih

Ing sakjroning manah atiku

Aku ngrasakna kepengin ngamuk wektu iku

 

Kanca lan kancaku

Elinga rasa atiku iki

Jaganen rasaning welas asih iki

17 Puisi Singkat tentang Ayah Menyentuh Hati, Puitis dan Penuh Kasih Sayang

17 Puisi Singkat tentang Ayah Menyentuh Hati, Puitis dan Penuh Kasih Sayang

 

Puisi tentang ayah dapat menjadi hadiah yang berkesan untuk mengungkapkan kasih sayang anak pada orang tuanya. Rangkaian kata di dalam puisi tentang ayah mewakili ungkapan perasaan dan kasih sayang kepada sosok yang telah berjasa besar dalam kehidupan anaknya.
Namun dalam menulis sebuah puisi tentang ayah, seringkali kita merasa kesulitan. Bunda kini tak perlu bingung, kini sudah banyak tersedia beragam puisi tentang ayah yang menginspirasi dan menyentuh hati.

Kumpulan puisi tentang ayah berikut ini dapat Bunda jadikan contoh dan referensi untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang pada ayah tercinta lho! Simak selengkapnya berikut ini ya, Bunda.

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/

1. Puisi tentang Ayah karya Layli Qibtiah
Inspirasi puisi tentang ayah berikut ini merupakan karya dari Layli Qibtiah dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019).

Ayah

Ayah….

Engkau pahlawan hidupku

Engkau bekerja keras demi keluarga

Engkau terkena hujan dan panas

Ayah…

Engkau selalu ada untukku

Engkau selalu ada untuk ibu

Engkau selalu ada untuk keluarga

 

Ayah…

Pahlawanku…

Ayahku…

Pedomanku…

 

Ayah…

Engkau selalu baik

Engkau selalu bekerja keras

Terima kasih ayah…

2. Puisi Ayah pahlawan keluarga karya Firdarisma
Puisi Ayah yang menceritakan sosoknya sebagai pahlawan keluarga karya Firdarisma berikut ini dikutip dari Antologi Puisi Part 2 (2022).

Ayah

Ayah…

Ayah adalah pahlawan keluarga

Ayah tak kenal lelah dan tak pernah mengeluh

Demi keluarga Ayah tetap bertahan dan bersabar

 

Ayah…

Ayah adalah pemimpin keluarga

Di dalam keluarga kecil ini

Ayah memimpin keluarga ini

Untuk menjadi keluarga yang sejahtera

 

Ayah…

Aku berterima kasih

Atas pengorbananmu Ayah

Hanya doa yang bisa kubalaskan

Atas perjuanganmu Ayah

3. Puisi ayah, pahlawan hidupku karya Amelia Zelianti
Berikut puisi ayah karya Amelia Zelianti dalam buku Harga Rasa (Antologi Puisi).

Ayah, Pahlawan Hidupku
Ayah

Menguras keringat demi mencari nafkah

Untuk diriku yang masih kecil ini ayah

Menjagaku dan mengajariku arti kehidupan

 

Sang pahlawan hidupku

Melindungiku dari terpaan badai apapun

Rela menyembunyikan luka di hatinya

Ayah selalu memberi kebahagiaan

 

Ayah rela melakukan segalanya demi diriku

Ayah sanggup berkorban untuk langkah hidupku

Selalu menemani dan memberiku kekuatan

Ayah selalu ada di sampingku selamanya

 

Ayah jasamu akan kukekang di hati dan jiwaku

Ayahlah pahlawan hidupku

yang selalu berkorban dan menjaga setiap detik

4. Puisi Ayah singkat
Puisi singkat tentang ayah berikut merupakan karya dari Natasha Aulia dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019).

Ayah

Ayah…

Engkau pahlawan hidupku

Engkau bekerja keras demi keluarga

Engkau terkena hujan dan panas

 

Ayah…

Pahlawanku…

Ayahku…

Pedomanku…

 

Ayah…

Engkau selalu baik

Engkau selalu bekerja keras

Terima kasih ayah…

5. Puisi tentang Ayah yang telah tiada
Puisi berjudul Ayah berikut merupakan karya dari Natasya Farhatunnisa dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019) tentang ayah yang sudah tiada.

Ayah

Senja surya mengulas hidup

Kini rentan termakan usia

Kuhanya bisa mengenang

Segala yang ayah perbuat

 

Wujudku tak tercapai

Citaku tak tercapai

Karena renta…

Termakan usia ayah

 

Hilang angan dan harapanku

Ingin marah tapi…

Bagaimana dengan takdir

Yang bertentangan dengan keinginanku

6. Puisi menyentuh hati tentang ayah
Berikut contoh puisi menyentuh hati tentang ayah karya Nurbilkis dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019).

Ayah

Ayah…

Engkaulah pahlawanku

Engkaulah penyemangat hidupku

Engkaulah motivasiku…

 

Ayah…

Engkaulah yang menafkahi keluarga…

Engkaulah yang membiayai aku sekolah

Engkaulah yang memberiku uang jajan

 

Ayah…

Engkaulah yang menjaga dari mara bahaya

Tanpa engkau aku tak mungkin bisa secerdas ini

Tanpa engkau aku tak mungkin bisa sepintar ini

 

Ayah… Terima kasih untuk semuanya…

Untuk semua yang engkau berikan kepadaku…

Terima kasih ayah…

7. Puisi untuk ayah yang hebat
Puisi berjudul Ayah sebagai ungkapan sayang untuk ayah yang hebat karya Syifa Husnia Zahra dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019).

Ayah

Yang mengumandangkan azan di telinga kecilku

Yang hingga saat ini aku bisa mendengar suara

Menungguku hingga letihnya badan

 

Mengajariku bagaimana caranya berjalan

Hingga saat ini aku bisa berjalan

Mengajariku bagaimana caranya berbicara

Hingga saat ini aku fasih berbicara

8. Puisi terima kasih ayah karya Rahil Yusfiah
Puisi berikut sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada ayah karya Rahil Yusfiah dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019).

Ayah

Terima kasih Ayah…

Kau yang sudah menafkahi keluarga kami

Kau yang sudah kerja keras untuk kami

Kau bagaikan pahlawan untuk kami

 

Aku sayang padamu ayah

Kau akan selalu kukenang

Kalau aku melakukan kesalahan

Kau selalu mengingatku

Untuk tidak melakukannya lagi

 

Terima kasih atas pengorbananmu ayah

Aku sangat bangga padamu

Aku selalu tegar dan tangguh

Untuk keluarga kami

 

Maafkan aku Ayah

Aku yang pernah membantahmu

Aku yang selalu keras kepala

Tapi kau selalu memaafkanmu

9. Puisi untuk Ayah karya Pramoedya Ananta Toer
Berikut puisi terkenal berjudul Puisi untuk Ayah karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer.

Puisi untuk Ayah

Sebenarnya, aku ingin kembali.

Pulang ke teduh matamu. Berenang di kolam yang kau beri nama rindu.

Aku, ingin kembali.

Pulang menghitung buah mangga yang ranum di halaman. Memetik tomat di belakang rumah nenek.

Tapi jalanan yang jauh, cita-cita yang panjang tak mengizinkanku. Menggaruk-garuk bantal saat aku bermimpi.

Aku ingin kembali ke rumah, Ayah.

Tapi nasib memanggilku.

Seekor kuda sembrani datang, menculikku dari alam mimpi. Membawaku terbang melintasi waktu dan dimensi kata-kata.

Aku menyebut pulang, tapi ia selalu menolaknya. Aku menyebut rumah, tapi ia bilang tak pernah ada rumah. Aku sebut kampung halaman, ia bilang kampung halaman tak pernah ada.

Maka aku menungganginya.

Maka aku menungganginya.

Menyusuri hutan-hutan jati. Melihat rumput-rumput yang terbakar di bawahnya. Menyaksikan sepur-sepur yang batuk membelah tanah Jawa.

Arwah-arwah pekerja bergentayangan menuju ibu kota. Mencipta banjir dari genangan air mata.

Arwah-arwah pekerja bergentayangan menuju ibu kota. Mencipta banjir dari genangan air mata.

Arwah-arwah buruh menggiring hujan air mata, mata mereka menyeret banjir.

Kota yang tua telah lelah menggigil, sudah lupa bagaimana bermimpi dan bangun pagi. Hujan ingin bercerai dengan banjir. Tapi kota yang pikun membuatnya bagai cinta sejati dua anak manusia.

Aku tak bisa pulang lagi, Ayah, kuda ini telah menambatkan hatiku di pelananya. Orang-orang datang ke pasar malam, satu per satu, seperti katamu berjudi dengan nasib, menunggu peruntungan menjadi kaya raya.

Tapi seperti rambu lalu lintas yang setia, sedih dan derita selalu berpelukan dengan setia.

Aku tak bisa pulang lagi, Ayah, kuda ini telah menambatkan hatiku di pelananya. Orang bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh. Yang tertinggal jarak itu juga-abadi. Di depan sana ufuk yang itu juga-abadi. Tak ada romantika cukup kuat untuk dapat menaklukkan dan menggenggamnya dengan tangan-jarak dan ufuk abadi itu.

10. Perjamuan Petang karya Joko Pinurbo
Joko Pinurbo menulis puisi tentang ayah yang berjudul Perjamuan Petang dalam bukunya Perjamuan Khong Guan (2020).

Perjamuan Petang

Dua puluh tahun yang lalu ia dilepas ayahnya

di gerbang depan rumahnya.

“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina.

Jangan pulang sebelum benar-benar jadi orang.”

 

Dua puluh tahun yang lalu ia tak punya celana

yang cukup pantas untuk dipakai ke kota.

Terpaksa ia pakai celana ayahnya.

Memang agak kedodoran, tapi cukup keren juga.

“Selamat jalan. Hati-hati, jangan sampai

celanaku hilang.”

 

Senja makin menumpuk di atas meja.

Senja yang merah tua.

Ibunya sering menangis memikirkan nasibnya.

Ayahnya suka menggerutu,

“Kembalikan dong celanaku!”

 

Haha, si bangsat akhirnya datang.

Datang di akhir petang bersama buku-buku

yang ditulisnya di perantauan.

Ibunya segera membimbingnya ke meja perjamuan.

 

“Kenalkan, ini jagoanku.” Ia tersipu-sipu.

Saudara-saudaranya mencoba menahan tangis

melihat kepalanya berambutkan gerimis.

“Hai, ubanmu subur berkat puisi?” Ia tertawa geli.

 

Di atas meja perjamuan jenazah ayahnya

telentang tenang berselimutkan mambang.

Daun-daun kalender beterbangan.

“Ayah berpesan apa?” Ia terbata-bata.

“Ayahmu cuma sempat bilang, kalau mati ia ingin

mengenakan celana kesayangannya:

celana yang dulu kaupakai itu.”

 

Diciumnya jidat ayahnya sepenuh kenangan.

Tubuh yang tak butuh lagi celana adalah sakramen.

Celana yang tak kembali adalah testamen.

“Yah, maafkan aku. Celanamu terselip

di tetumpukan kata-kataku.”

11. Sebuah Kamar karya Chairil Anwar
Puisi terkenal tentang ayah berikut berjudul Sebuah Kamar yang merupakan karya dari penyair terkenal Chairil Anwar.

Sebuah Kamar

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini

pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam

mau lebih banyak tahu.

“Sudah lima anak bernyawa di sini,

‘Aku salah satu !”

 

Ibuku tertidur dalam tersedu,

Keramaian penjara sepi selalu,

Bapakku sendiri terbaring jemu

Matanya menatap orang tersalib di batu!

 

Sekeliling dunia bunuh diri!

Aku minta adik lagi pada

Ibu dan bapakku, karena mereka berada

di luar hitungan: Kamar begini,

3 X 4 m, terlalu sempit buat meniup nyawa

12. Puisi untuk ayah dan ibu
Puisi untuk diberikan kepada ayah dan ibu karya Sri Damayanti yang berjudul Untuk Ayah dan Ibu dalam bukunya Kumpulan Puisi (2022).

Untuk Ayah dan Ibu

Ayah Ibu…

Terima kasih atas kasih sayangmu

Ayah Ibu…

Kau orang pertama yang tidak pernah menyakiti putrimu

Kau rawat putrimu dengan lembut

Kau rawat putrimu dengan setulus jiwa

Kau perlakukan putrimu lebih dari sebuah Mutiara

Ayah Ibu…

Hari ini putrimu rindu semua prilakumu

 

Di saat putrimu ini menemukan pengganti kalian yang tepat dalam hidup

Dan berharap bisa menemani seumur hidup

Ternyata ini sebuah perjuangan yang penuh dengan tantangan

Dan ternyata putrimu tak bisa melakukan itu semua

Tanpa bantuanmu Ayah Ibu…

 

Di saat putrimu kesulitan kalian hadir memberikan bantuan

Mencoba menguatkan hati yang sedang kacau

Dan kau terus memberikan semangat dan mengatakan,

Kalau semua akan baik-baik

 

Semua, pengorbanan apapun rela kau lakukan

Demi melihat putrimu bahagia bersamanya

Terima kasih Ayah Ibu…

Doakanlah kebaikan selalu menyertai dalam setiap langkah yang putrimu lalui…

17 Puisi Singkat tentang Ayah Menyentuh Hati, Puitis dan Penuh Kasih Sayang

13. Puisi untuk ayah disertai doa tulus
Puisi untuk diberikan kepada ayah dan ibu karya Sri Damayanti yang berjudul Ayah dalam bukunya Kumpulan Puisi (2022).

Ayah

Kau adalah sosok yang bijaksana

Kau adalah sosok yang tegas

Kau adalah sosok yang tegar

Kau adalah sosok yang tangguh

Dan kini…

Rembutmu telah memutih

Tulang pipimu telah menonjol

Bahumu telah membungkuk

Keningmu telah berkerut

Langkah kakimu semakin gontai

 

Tapi kami anak-anakmu tak peduli usiamu yang kau sandang sekarang

Kami anak-anakmu selalu mengenang setiap tetes peluhmu

Kan kami pahat tiap-tiap letih langkahmu

Di dalam bingkai lukisan terindah, jalan hidupmu

 

Ayah…

Ijinkan aku bersandar di bahumu

Meski aku sudah tak kecil lagi

Untuk merasakan damai

Untuk merasakan teduh

Untuk merasakan terang

Yang selalu kau sajikan untuk anak-anakmu

 

Dan aku mohon, aku selalu kecil agar kau tak menua

Desah nafasmu agar tak terdengar berat

Detak jantungmu agar selalu penuh semangat

Aku mohon kau selalu ada bersama kami

Tak tertolakkan kau adalah idol kami anak-anakmu

 

Ayah…

Aku mencintaimu

Tapi aku tak tahu bagaimana mengucapkannya

Ayah…

Aku menyayangimu

Tapi aku tidak tahu bagaimana menunjukkannya

Di dalam diamku, aku hanya bisa berdoa

Semoga ayah selalu sehat dan bahagia…

14. Puisi tentang ayah yang telah tiada
Berikut puisi Ayah tentang ayah yang sudah tiada karya Osa dalam buku Antologi Puisi: Si Aku yang Benda Mati (2020).

Ayah

Ayah, belum sempat kucuci bekas lukamu

Belum sempat kuseka peluh di keningmu

Juga belum sempat aku tau bagaimana kerasnya engkau menghidupi kami pada saat itu

Yang kutau hanya aku gadis kecilmu yang selalu mengharapkan hadiah saat engkau pulang

 

Waktu ayah sedang sakit-sakitnya

Sungguh aku tidak tau bagaimana rasanya

Saat ayah sudah terbaring di bawah tabir hijau

Kupikir ayah hanya istirahat sebentar

Keitka ayah dibawa ke liang lahat

Kupikir ayah akan kembali esok atau lusa

 

Lambat laun

Setelah bertahun-tahun

Aku sadar bahwa ayah tidak akan pernah kembali

Seiring bertambahnya usiaku semakin aku mengerti

Bahwa pergimu untuk alam yang lebih berarti

Semoga Allah mempertemukan kita di syurga-Nya nanti

15. Puisi Sosok Lelaki Terhebat
Puisi berikut menceritakan ayah sebagai sosok lelaki terhebat karya Osa dalam buku Antologi Puisi: Si Aku yang Benda Mati (2020).

Sosok Lelaki Terhebat

Banyak puisi tentang ayah

Tapi itu ayah mereka

Ini ayahku

Ayah dari sembilan bersaudara

 

Ayah yang sudah pergi mencari rezeki sebelum mataku terbit di pagi hari

Kudengar bising mesin perahunya jauh sebelum matahari menampakkan tubuhnya

Lalu kembali saat ikan-ikan di atas sampannya sudah cukup

Cukup untuk dijual demi mengisi perut-perut kecil kami

 

Teriknya matahari tak melunturkan semangatnya

Derasnya hujan ia tetap bertahan di lautan

Kencangnya angin tak menjatuhkan tanggung jawabnya

Ayah, engkau adalah sosok lelaki terhebat

16. Puisi: Pesan dari Ayah karya Joko Pinurbo
Puisi karya penyair terkenal Joko Pinurbo yang berjudul Pesan dari Ayah dalam bukunya yang berjudul Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (2016).

Pesan dari Ayah

Datang menjelang petang, aku tercengang melihat

Ayah sedang berduaan dengan telepon genggam

di bawah pohon sawo di belakang rumah.

Ibu yang membelikan Ayah telepon genggam

sebab Ibu tak tahan melihat kekasihnya kesepian.

 

“Jangan ganggu suamiku,” Ibu cepat-cepat meraih tanganku.

“Sudah dua hari ayahmu belajar

menulis dan mengirim pesan untuk Ibu.

Kasihan dia, sepanjang hidup berjuang melulu.”

 

Ketika pamit hendak kembali ke Jakarta,

aku sempat mohon kepada Ayah dan Bunda

agar sering-sering telepon atau kirim pesan, sekadar

mengabarkan keadaan, supaya pikiranku tenang.

 

Ayah memenuhi janjinya. Pada suatu tengah-malam

telepon genggamku terkejut mendapat kiriman

pesan dari Ayah, bunyinya: “Sepi makin modern.”

 

Langsung kubalas: “Lagi ngapain?” Disambung:

“Lagi berduaan dengan ibumu di bawah pohon sawo

di belakang rumah. Bertiga dengan bulan.

Berempat dengan telepon genggam. Balas!”

 

Kubalas dengan ingatan: di bawah pohon sawo itu

puisi pertamaku lahir. Di sana aku belajar menulis

hingga jauh malam sampai tertidur kedinginan,

lalu Ayah membopong tubuhku yang masih lugu

dan membaringkannya di ranjang Ibu.

17. Puisi Ayah karya Supiani
Puisi berjudul Ayah berikut karya Supiani dalam buku Kumpulan Puisi Cinta (2020).

Ayah
Ayah…

Tadi pagi

Ketika aku, anakmu melangkah ke sekolah

Aku berpamitan,

Bersalaman,

Kulihat betapa bahagianya hatimu

 

Ayah…

Kau antar aku sampai ke pintu

Lambaian tanganmu tiada henti

Hingga aku benar-benar jauh

 

Ayah…

Setelah itu engkau turun

Pergi mengais rezeki

Tak peduli panas mau pun hujan

 

Ayah…

Dari tangan kekarmu

Engkau beri kami sesuap nasi

Dengan cucuran peluhmu

Kaupenuhi tanggung jawabmu

 

Ayah…

Tanggung jawabmu amat berat

Ayah…

Maafkan aku jika aku salah

 

Ayah…

Engkau memang tegar

Dalam menjalankan hidup

15 Contoh Puisi Tentang Alam Penuh Makna: Indah dan Menakjubkan!

15 Contoh Puisi Tentang Alam Penuh Makna: Indah dan Menakjubkan!

 

Puisi adalah salah satu jenis karya sastra. Dimana biasanya puisi akan ditulis dengan berbagai macam tema, mulai dari puisi tentang alam, orang tua, percintaan, pendidikan, sahabat, dan lain sebagainya. Puisi sendiri merupakan karya sastra yang bisa menjadi tempat curahan perasaan, ide, dan juga gagasan pengarang ataupun penulisnya.

Biasanya, para penulis atau pengarang puisi akan menggunakan makna-makna simbolis. Sehingga seringkali terjadi penafsiran makna yang berbeda-beda dalam memaknainya.

Puisi ini bisa mengekspresikan emosi, suasana hati, kekaguman, kegelisahan, keresahan, dan juga suasana hati yang lainnya. Melalui karya puisi, seseorang akan lebih sadar untuk mengamati, mengagumi, ataupun memikirkan kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya.

Untuk para pemula, membuat puisi dapat dimulai dari bait yang paling sederhana, yakni dua bait sampai menjadi bait yang tidak terhingga atau bisa disesuaikan dengan keinginan si penulis. Kebanyakan puisi, tiap baitnya terdiri dari tiga hingga lima baris. Simak ulasan berikut untuk menemukan contoh puisi tentang alam!

Apa Itu Puisi?

Puisi merupakan bentuk dari karya sastra yang berisi tentang ungkapan dan juga perasaan. Dimana karya puisi ini menggambarkan mengenai suasana atau kondisi sekitar ataupun lingkungan, sedih, senang, gelisah, atau kekecewaan. Makna yang terkandung di dalam sebuah puisi ini berisi tentang pesan-pesan tertentu yang dapat ditangkap oleh para pembacanya. Bahasa dan juga kata-kata yang ada di dalam puisi terikat dengan irama, rima, bait, dan juga lirik.

Struktur Batin atau Hakikat Suatu Puisi
Berikut ini adalah beberapa struktur batin yang ada di dalam sebuah karya sastra puisi, antara lain:

1.Tema: merupakan sebuah unsur utama yang ada di dalam puisi, karena hal itu berkaitan dengan makna yang ingin disampaikan oleh para penyair dengan bahasa.
2. Rasa: sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi. Ungkapan rasa tersebut umumnya berhubungan dengan latar belakang penyair, misalnya pendidikan, agama, jenis kelamin, pengalaman, dan lain sebagainya.
3. Nada: seorang penyair bisa menyampaikan suatu puisi dengan nada yang menggurui, mendikte, memandang rendah, dan juga sikap lainnya terhadap pendengar atau pembacanya.
4. Tujuan: maksud dari suatu pesan yang ingin disampaikan oleh si penyair kepada pendengar atau pembacanya.

Struktur Fisik atau Metode Penyampaian Puisi
Berikut ini adalah beberapa struktur fisik yang ada di dalam karya sastra puisi, antara lain:

1. Tipografi: yakni bentuk format dalam sebuah puisi yang berupa pengaturan baris, tepi kanan dan kiri, halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata.
2. Diksi: yakni pilihan kata dari seorang penyair dalam mengungkapkan puisinya.
3. Imaji: yakni susunan kata yang ada di dalam puisi, yang mana mengungkapkan pengalaman indrawi si penyair, dari mulai pendengaran, perasaan, dan penglihatan. Hal tersebut dapat mempengaruhi para pembaca seakan-akan merasakan isi dalam puisi tersebut.
4. Kata Konkret: bentuk dari sebuah kata yang dapat ditangkap oleh indera manusia. Sehingga menimbulkan imaji. Biasanya berbentuk kata kiasan atau imajinatif.
5. Gaya Bahasa atau Majas: Penggunaan bahasa yang dapat menimbulkan efek dan juga konotasi tertentu yang bisa mengandung banyak makna. Misalnya saja, majas metafora, repetisi, pleonasme, ironi, dan lainnya.
6. Rima atau Irama: yakni persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik itu di awal, tengah, atau di akhir puisi.

Contoh-contoh Puisi Tentang Alam

Berikut ini adalah beberapa contoh puisi tentang alam yang dapat dijadikan sebagai referensi saat ingin membuat puisi, antara lain:

Senja Yang Indah

Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari sang maha pencipta

Sang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam
Meneguk cahaya dalam-dalam
Menyempurnakan keindahan malam

Lembayung indah tampak kekuningan
Gradasi warna bagaikan lukisan
Di sudut langit yang tipis berawan
Hiasan terbesar sepanjang zaman

Sang Bulan Mengusap Lukaku

Senyuman manis sang bulan menyapaku
Begitu indah mekarkan suasana hatiku
Sejenak ku terdiam termangu
Memandang indahnya yang tak pernah jemu

Sinarmu terpancar mengusir gelap
Menembus malam hadirkan terang
Kunikmati cahayamu hangatkan malamku
Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari

Bulan, belailah jiwaku ini
Yang begitu tegang menjalani hari
Usaplah sesaknya asmara di dada ini
Keringkanlah luka menganga dihati ini

Bulan, memandangmu membuatku mengerti
Bahwa keindahan tak harus selalu didekati
Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki
Namun hanya untuk sekedar di pandang dan dikagumi

Senja, Keindahan Yang Tidak Terganti

Siang mulai berganti
Warna langit pun berubah menjadi jingga
Burung-burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit sana
Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya
Waktu terus berlari
Warna jingga pun terkikis secara perlahan

Potongan Surga Nusantara

Masih dalam renungan pagi
Saat burung berkata merdu
Menyanyi kicau sendu
Tentang alam hari ini

Disana terhampar potongan surga
Terlukis dalam ranah keindahan
Langit selaksa biru nan indah
Awan berarak mengikuti sang angin

Padi menunduk dalam kebersahajaan
Terhampar diatas permadani kuning alam pesawahan
Gunung terlihat gagah menjulang penuh digdaya
Pepohonan hijau berbaris menanti sang matahari

Inilah Indonesiaku, potongan surga yang Tuhan kirimkan kepada rakyat kita
Inilah Indonesiaku, keindahan lukisan Tuhan yang tergores di kanvas negeriku
Inilah Indonesiaku, hamparan keindahan yang menghias tanah airku
Inilah Indonesiaku, tanah kebanggaan hingga maut mengakhiri perpisahan

Awan

Bertebaran di angkasa
Putih, kelabu, dan hitam
Warna -warna menawan
Bergelombang mengombak-ombak

Tebal dan sangat indah
Bahkan sang bagaskara tak terlihat
Pelangi terlihat tak penuh
Karena sang selimut menutupinya

Jauh disana
Menyelimuti jagat raya
Tebal tipis
Beredar dimana-mana

Indah bukan buatan
Ingin rasanya memeluknya
Lembut dan menawan
Indah tak terperikan

Sawah

Sawah di bawah emas padu
Padi melambai, melalai terkulai
Naik suara salung serunai
Sejuk didengar, mendamaikan kalbu

Sungai bersinar, menyilaukan mata
Menyemburkan buih warna pelangi
Anak mandi bersuka hati
Berkejar-kejaran berseru gempita

Langit lazuardi bersih sungguh
Burung elang melayang-layang
Sebatang kara dalam udara
Desik berdesik daun buluh
Di buai angin dengan sayang
Ayam berkokok sayup udara

Panorama Gunung Pagi Hari

Udara dingin amat membeku
Kabut tipis masih melayah-layah
Perlahan-lahan bangkit sang surya
Cahayanya menembus alam semesta
Kicau burung mulai terdengar
Menemani pagi yang datang
Suasana pun disemarakkan
Agar manusia penuh kebahagiaan
Dari rumah-rumah penduduk
Terlihat asap mulai mengepul
Menanak nasi di pagi hari
Untuk sarapan di pagi ini

Keindahan Kaki Gunung

Di kaki gunung nun jauh di sana
Ada hamparan dari sawah
Warnanya menghijau
Menyejukkan pandangan mata
Angin semilir tiada henti
Menerpa ke wajah para petani
Sembari membersihkan padi
Agar panen di tahun ini membuahkan hasil
Burung-burung berlarian
Dari pucuk-pucuk dahan
Kadang-kadang mereka menggoda
Petani yang istirahat di Gubuk Tua

Kesegaran Udara Pegunungan

Kubentangkan kedua tanganku
Di puncak gunung berwarna biru
Memandang dari ketinggian
Hamparan bumi penuh keindahan
Kupejamkan mata kuhirup udara
Udaranya pun kuhirup dalam dalam
Agar memenuhi rongga dada
Aku pun merasakan kesegarannya
Inilah alam pegunungan
Sangat bersih dan segar
Jauh dari polusi
Yang bisa menyakiti diri

Keindahan Alam di Pagi Hari

Ku buka mata
Cahaya pagi menembus kaca jendela
Semerbak mawar merah dan putih merekah
Ku buka jendela
Ku hirup udara nan segar
Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi
Setetes embun membasahi daun
Kicauan indah terdengar di telinga
Angin menembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati
Dan langit sebiru lautan samudra
Kini ku siap menghadapi hari yang baru dan indahnya bumi

Hutan yang Indah

Air dangkal kujalani
Tubuh yang basah mulai kukeringkan
Akar-akar pohon memakan air dan hujan telah tiada
Kemarau menyambut
Untuk keseimbangan alam
Merdunya burung-burung bernyanyi
Hari baru sebagai tandanya
Aku terpana akan buaian ini
Hanya millikku saja
Sejenak aku menutup mata
Sejenak membentangkan tanganku
Bahagia kurasakan, sejuk, dan bahagia

Lukaku Diusap Sang Bulan

Aku melihat senyuman manis sang bulan seakan-akan menyapaku
Senyumannya terlihat sangat indah membuat hatiku serasa mekar
Aku pun terdiam

Memandang indah sang bulan yang tidak pernah jemu
Sinarnya seakan-akan mengusir gelap malam ini
Kunikmati cahayanya menghangatkan tubuh dan malamku
Serta hati ini terasa bahagia karena ia menyinari malam ini
Bulan, kenapa kau memandangku seperti itu?
Membuatku tidak mengerti dibuatnya

Bahwa setiap keindahan tidak harus senantiasa didekati
Bahwa keindahan tidak harus senantiasa dimiliki
Namun hanya sekedar untuk dipandang dan dikagumi dari kejauhan

Kemana Perginya Alam Lestari

Dulu sering ku lihat hamparan hijau sawah beratapkan langit biru
Kiri kanan sawah, tengahnya sungai
Di antara gunung matahari terbit malu-malu
Namun sekarang kemana?

Lapisan tanah becek berwarna coklat setiap habis hujan
Kini tanahku berwarna abu
Lama kucari tanah becekku
Tapi kenapa sekarang tak nampak?
Cemara kehidupan tinggi menjulang

Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan Tuhan
Sekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh
Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu
Mengapa bisa begitu?

Sering banjir, sering longsor
Di barat ada asap bikin marah tetangga
Padahal dahulu tidak begitu
Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak malu
Sayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih
Menanggung pilu sambil tertatih
Anak-anaknya nakal semua
Biar dimarahi tapi tak pernah jera

Pantai

Di tepi pantai kupejamkan mata
Lelah tak tau harus berbuat apa
Tergeletak di hamparan pasir
Dihiasi dengan ribuan sampah

Dari Bentangan Langit

Dari bentangan langit yang semuIa
Kemarau itu datang kepadamu
Tumbuh perlahan
Berhembus amat panjang
Menyapu lautan

Mengekal tanah berbongkahan menyapu hutan!
Mengekal tanah berbongkahan! Datang kepadamu
Ia, kemarau itu dari Tuhan, yang senantiasa diam dari tangan-Nya.
Dari tangan yang dingin dan tak menyapa yang senyap.
Yang tak menoleh barang sekejap.

Demikian penjelasan mengenai puisi tentang alam dan contohnya. Semoga bermanfaat.

Baca juga : https://www.memefloristbali.com/

5 Contoh Puisi tentang Pendidikan yang Bisa Dijadikan Referensi

5 Contoh Puisi tentang Pendidikan yang Bisa Dijadikan Referensi

 

Membuat puisi biasanya menjadi satu di antara tugas yang kerap diberikan kepada murid di sekolah, terutama saat mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Puisi adalah bentuk karya sastra yang berisi ungkapan hati sang penulis dengan menggunakan gaya bahasa menarik.

Tidak hanya indah, puisi juga mengandung makna yang dalam, irama, rima, dan matra, dalam setiap baitnya.

Satu di antara tema yang sering diangkat dalam puisi adalah pendidikan.

Apabila kamu sedang mencari ide dalam membuat puisi bertema pendidikan, bisa menyimak beberapa contohnya pada artikel ini yang bisa dijadikan referensi.

Terima Kasih Guruku

Dulu aku bodoh

Dulu aku tak tau apa-apa

Aku tak tau cara membaca

Aku tak tau bagaimana cara menulis

Aku juga tak tau bagaimana cara menghitung

 

Semuanya berubah saat aku mengenalmu

Kau mendidikku dengan sabar dan teliti

Kau mengajariku bagaimana cara membaca

Kau mengajariku bagaimana cara menulis

Kau juga mengajariku bagaimana cara menghitung

 

Setitik dari peluhmu

Menandakan perjuangan yang sangat besar

Untuknya dan murid-muridnya

Walaupun kadang kami membuatmu marah

Kau tak pernah mengeluh sedikitpun

 

Guruku…

Maafkan segala kesalahan yang telah kami lakukan kepadamu

Terima kasih telah mengajari kami banyak hal selama ini

Jasa-jasamu akan kami kenang selalu

Rumah Ilmu

Ilmu

Bagaikan awan di langit

Bagaikan udara di bumi

Begitu penting bagi kehidupan manusia

 

Ilmu

Begitu pentingnya dirimu

Begitu banyaknya dirimu

Begitu hebatnya dirimu

Kata dikagumi pun kurang untukmu

 

Ilmu

Terlalu banyak jika dihitung

Terlalu sedikit untuk diraba

 

Namun

Begitu mudahnya dirimu ditemukan

Tiap hari selalu ada dirimu

Begitu fantastisnya dirimu

Disinilah aku

Mendapatkanmu

Rumah ilmu

Sekolahku

Berdiri di Atas Ilmu

Hidup ini didasari dengan ilmu

Untuk memahami semua ilmu

Mulailah belajar memahami

Ini akan sangat berarti

 

Memang ada banyak rumus

Maka dari itu belajarlah terus

Kuatkan seluruh tekadmu

Untuk berdiri di atas ilmu

 

Semuanya takkan berhenti

Jika kamu berusaha lagi

Ketika semangatmu berkobar

Janganlah lelah untuk belajar

 

Ini saatnya untuk berjuang

Tanpa perlu pikir panjang

Teruslah menuntut ilmu

Berdiri di atas ilmu

Meraih Mimpi

Bilamana mentari bangun pagi

Ku siap mengawali hari

Dengan sejuta harapan dan mimpi

Kan kuwujudkan demi bangsa ini

 

Meski adanya pandemi seperti ini

Namun yak menyerah diri ini

Tak kan ada kata putus asa dan malas diri

Kini saatnya berusaha dan meraih mimpi

 

Janganlah terlena dengan dunia ini

Kita harus mengerti dan tahu diri

Betapa kerasnya hidup ini

Untuk mewujudkan sebuah mimpi

 

Doa menjadi pedoman yang tinggi

Jangan ragu dan bimbang hati

Jadikan pelecut untuk meraih mimpi

Demi masa depan yang indah nanti

Hari Pendidikan

Ing ngarsa sung tuladha

Ing madya mangun karsa

Tut wuri handayani

 

Ki Hajar Dewantara

Tak ada ragu ia maju

Tuk pertahankan apa yang ia mau

Walau musuh memiliki segudang peluru

 

Hanya satu yang ia ingini

Keadilan negeri walau jajahan tak henti

Agar semua mampu berdiri

Dengan ilmu ia bermimpi

Negeri ini punya segudang prestasi

Semua hak terpenuhi, tuk pahami teori-teori

Hingga kelak pasukan cerdas terealisasi

Semoga ini bukan hanya dalam bait yang diamini

 

Baca Juga : memefloristbali.com