9 Puisi untuk Hari Ibu yang Singkat tapi Penuh Makna

Selain mengucapkan terima kasih dan memberikan hadiah, kita juga bisa mempersembahkan puisi untuk Hari Ibu sebagai bentuk apresiasi dan rasa sayang.

Dengan sebuah puisi singkat tetapi penuh makna bisa jadi cara untuk mengungkapkan perasaan bersyukur atas kehadiran sosok ibu dalam kehidupan kita.

Puisi tersebut tidak perlu langsung dibacakan, sebab bisa juga dikirimkan melalui pesan atau disematkan dalam kado.

Apabila ingin dibaca oleh lebih banyak orang, kamu juga bisa membagikannya di media sosial, seperti IG atau WhatsApp Story.

Puisi untuk Hari Ibu

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut puisi untuk Hari Ibu yang singkat tetapi penuh makna yang dapat menjadi referensi.

1. Apa Arti Ibu? karya Karl Fuchs

Ibu adalah kata yang sangat sederhana,
tapi bagiku ada makna yang jarang terdengar
Untuk semua hari ini,
kasih Ibuku menunjukkan jalan.
Aku akan mencinta Ibuku sepanjang hari-hariku,
Untuk memperkaya hidupku dalam banyak hal.
Ibu membuatku lurus dan kemudian membebaskanku,
Dan itulah arti kata Ibu bagiku.
Terima kasih telah menjadi Ibu yang luar biasa, Bu!

2. Cinta Seorang Ibu karya Helen Steiner

Cinta seorang Ibu adalah sesuatu yang berarti
yang tidak ada yang bisa menjelaskan
Cinta seorang Ibu terbuat dari pengabdian yang mendalam
dan pengorbanan dari rasa sakit,
Cinta seorang Ibu tidak ada habisnya dan tidak egois
dan bertahan apa pun yang terjadi,
Karena tidak ada yang bisa menghancurkannya
atau mengambil cinta itu pergi,
Cinta seorang Ibu sabar dan pemaaf
ketika semua orang lain meninggalkan,
Dan cinta seorang Ibu tidak pernah gagal atau terputus-putus
meski hati sedang patah,
Dan cinta seorang Ibu bersinar dengan segala keindahannya
dari permata yang paling langka dan paling cemerlang,
Ini jauh melampaui definisi,
Cinta seorang Ibu menentang semua penjelasan,
Dan itu masih menjadi rahasia
seperti misteri penciptaan,
Banyak keajaiban yang luar biasa
manusia tidak bisa mengerti
Dan bukti menakjubkan lainnya
dari tangan penuntun Tuhan yang lembut.

3. Ibu karya Kahlil Gibran

Ibu adalah segalanya, dialah penghibur di dalam kesedihan
Pemberi harapan di dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan di dalam kelemahan
Dialah sumber cinta, belas kasihan, simpati dan pengampunan
Manusia yang kehilangan ibunya berarti kehilangan jiwa sejati, yang memberi berkat dan menjaganya tanpa henti
Segala sesuatu di alam ini melukiskan tentang sosok Ibu

Matahari adalah Ibu dari planet bumi, yang memberikan makanannya dengan pancaran panasnya
Matahari tak pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari, sampai matahari meminta bumi untuk tidur sejenak

Di dalam nyanyian lautan dan siulan burung-burung dan anak-anak sungai
Dan bumi adalah Ibu dari pepohonan dan bunga-bungaan menjadi Ibu yang baik, bagi buah-buahan dan biji-bijian
Ibu sebagai pembentuk dasar dari seluruh kewujudan dan adalah roh kekal, penuh dengan keindahan dan cinta
Selamat Hari Ibu

4. Ibu karya Lola Ridge

Cintamu seperti cahaya bulan
mengubah hal-hal kejam menjadi keindahan,
jadi jiwa-jiwa kecil yang masam
memantulkan satu sama lain secara miring
seperti di cermin retak … melihat dalam semangat bercahaya dirimu
refleksi mereka sendiri,
berubah rupa seperti dalam aliran yang bersinar,
dan mencintaimu apa adanya.
Kamu kurang menjadi gambaran dalam pikiranku
daripada kilau
Aku melihatmu bersinar
pucat seperti cahaya bintang di dinding abu-abu …
cepat berlalu dari ingatan sebagai pantulan angsa putih
berkilauan di air yang pecah.

5. Ibu Malaikatku karya Mosdalifah

Ibu…
Di sini kutulis cerita tentangmu
Napas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu…
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga di hati
Tak terbesit sejenak pikirkan lelahmu
Kau terus berjalan di antara duri-duri
Ibu…
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah kuingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu..
Kaulah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..
Aku akan tetap mencintaimu..
Ibu, malaikatku.

6. Ibu Matahariku

Ibu…
Tanpamu, aku tidak bisa lahir..
Tanpamu, aku tidak bisa melihat dunia ini
dan tanpamu, aku tidak bisa sebesar dan sekuat ini
Ibu…
Kau malaikatku…
Kau pahlawanku
dan kau matahariku
Ibu…
Aku tidak tahu harus berkata apa…
Terima kasih, itu tidak cukup
Membahagiakanmu, itu belum cukup
Aku sangat sayang padamu Ibu…

7. Kesunyian Ibu

Ibu
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya
Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita
menjerit saat lelap berkuasa
Berdoa bukan untuk dirinya

8. Malaikatku

Malaikat yang cerah dan cantik itu bernama Ibu
Masuk ke duniaku dengan begitu tenang dan membawa kebahagiaan,
Aku memujamu, aku mencintaimu, dan aku ingin berada di pangkuanmu selamanya..

Hai malaikatku yang cerah dan cantik
Tolong simpan keajaibanmu itu untuk diriku selalu..

9. Sajak Ibunda karya WS Rendra

Mengenangkan Ibu adalah mengenangkan buah-buahan.
Istri adalah makanan utama, pacar adalah lauk-pauk,
namun Ibu adalah pelengkap sempurna
kenduri besar kehidupan.

Wajahnya adalah langit senja kala.
Keagungan hari yang telah merampungkan tugasnya.
Suaranya menjadi gema dari bisikan hati nuraniku.

Mengingat Ibu, aku melihat janji baik kehidupan.
Mendengar suara ibu, aku percaya akan kebaikan manusia.
Melihat foto Ibu, aku mewarisi naluri kejadian alam semesta.
Berbicara dengan kamu, saudara-saudaraku, aku pun ingat kamu juga punya Ibu.

Aku jabat tanganmu, aku peluk kamu di dalam persahabatan.

Demikian puisi untuk Hari Ibu yang singkat dan penuh dengan makna clickbet88.org. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *