Contoh Puisi Pendek Tentang Alam, Cinta, Kemerdekaan, Ibu, & Sahabat

Contoh Puisi Pendek Tentang Alam, Cinta, Kemerdekaan, Ibu, & Sahabat

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra dengan unsur rima dan larik yang penuh makna bagi penulis dan pembaca.

Selain itu, penulisan puisi terdiri dari baris dengan kata-kata pilihan yang menyentuh hati.

Yap, puisi bisa dinikmati karena bahasa atau diksi yang digunakan memiliki kekuatan untuk memikat perasaan.

Simak kumpulan puisi pendek singkat slot thailand dihimpun dari berbagai tema dan sumber, yuk!

Contoh Puisi Pendek tentang Alam

Puisi bertema lingkungan alam mampu menggambarkan perasaan dengan mudah lewat pemandangan sekitar kita.

Tidak mengherankan jika puisi jenis ini digemari karena bahasanya terikat oleh irama yang menawarkan keindahan alam.

Tentunya, puisi berbeda dengan karya sastra lainnya, karena mempunyai kemampuan untuk menggugah emosi permainan kata-kata.

Nah, langsung saja simak contoh puisi pendek terkait alam di bawah ini, ya!

1. Senja, Keindahan Yang Tidak Terganti

Siang mulai berganti

Warna langit pun berubah menjadi jingga

Burung-burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit sana

Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya

Waktu terus berlari

Warna jingga pun terkikis secara perlahan

2. Kesegaran Udara Pegunungan

Kubentangkan kedua tanganku

Di puncak gunung berwarna biru

Memandang dari ketinggian

Hamparan bumi penuh keindahan

Kupejamkan mata kuhirup udara

Udaranya pun kuhirup dalam-dalam

Agar memenuhi rongga dada

Aku pun merasakan kesegarannya

Inilah alam pegunungan

Sangat bersih dan segar

Jauh dari polusi

Yang bisa menyakiti diri

3. Keindahan Alam di Pagi Hari

Ku buka mata

Cahaya pagi menembus kaca jendela

Semerbak mawar merah dan putih merekah

Ku buka jendela

Ku hirup udara nan segar

Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi

Setetes embun membasahi daun

Kicauan indah terdengar di telinga

Angin menembus halus menembus kulit

Ku lihat awan seputih melati

Dan langit sebiru lautan samudra

Kini ku siap menghadapi hari yang baru dan indahnya bumi

4. Kebutuhan Cahaya

Karya: Lena Latipah

Aku lemah tanpa cahaya

Entah tak ada apa dengan ilalang

Ia menghilang dibawa insan

Mereka serakah akan keindahan

Senja sudah direbut, kini ilalang mereka bawa pulang

Kini, tinggal lili jingga di taman

Setidaknya ia menggantikan sosok cahaya senja

Pasalnya, ia terlahir dibantu cahaya

Tak mungkin lili tumbuh tanpa cahaya

5. Sang Bulan Mengusap Lukaku

Senyuman manis sang bulan menyapaku

Begitu indah mekarkan suasana hatiku

Sejenak ku terdiam termangu

Memandang indahnya yang tak pernah jemu

Sinarmu terpancar mengusir gelap

Menembus malam hadirkan terang

Kunikmati cahayamu hangatkan malamku

Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari

Bulan, belailah jiwaku ini

Yang begitu tegang menjalani hari

Usaplah sesaknya asmara di dada ini

Keringkanlah luka menganga di hati ini

Bulan, memandangmu membuatku mengerti

Bahwa keindahan tak harus selalu didekati

Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki

Namun hanya untuk sekedar dipandang dan dikagumi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *