Puisi ialah pernyataan hati mengenai kehidupan dengan peraturan bersipat berikan motivasi kadangkala membuat baper rindu kangen membuat RTP Slot lucu ada juga yang gokil tetapi semua penuh arti untuk di sedang pikirkan mengenai pacar kekasih suami Judi Dadu Online perkataan selamat kembali lain-lain dan tahun. seperti puisi mutiara kata.
puisi mengenai lingkungan
Koran Peradaban
Angin menghela napasnya,
Seakan beban bawa cuaca,
Puncak pohon-pohonan menari tarian edan,
Mabok oleh air haram manusia.
Bumi malas jaga beberapa anak,
Lurus-lempeng kerak yang selalu melonjak-lonjak,
Manusia semakin mahir berdusta,
Komplet dengan kedok-topeng baja,
Hati sembunyi entahlah di mana,
Haha… mungkin takut pada tuannya.
Tidak ada arah jalan untuk pembaruan,
Segala hal berbeda amburadul dan liar.
Apa ini cuma judul >>…
Puisi bersedih
Kasihku Tidak Sampai
Puisi Muhammad latif
hancur
suara alam mengerikan
suara hati memilukan
suara mulut menyebalkan
saya tidak ingin dengar apapun itu
saya ingin geram
saya ingin tidak suka
saya ingin menangis
hancur hancur diri kamu
saya tidak ingin berjumpa
hancur hancur jangan kembali tiba di hidup
KEHIDUPAN YANG INDAH
Saat matahari mulai menyentuh senja
Satu-satu burung camar pergi tinggalkan pantai
Di atas sebuah batu saya duduk tanpa berbicara
Kusaksikan pasir pasir di pinggir pantai termenung dengar bisikan-bisikan ombak
Panorama yang menarik
Kurasakan hidup berasa cantik
Karena langit mulai merah
Hari mulai gelap
Perlahan-lahan tempat saya berdiri
Panorama sore itu membuat pikiranku berasa fresh kembali
Aku juga kembali pulang
Setiap cara saya berkata sukur
Dapat nikmati kehidupan yang cantik
Walaupun aktivitas selalu mendesak jiwa dan ragaku
Puisi mengenai pendidikan
Titik air menitik
Berbaris jarum jam berdetik
Tidak henti dalam perputaran waktu
Tembus masuk roda itu
Jadi pilar angkatan penerus
Bersumber menjelma sebagai arus
Berbaris ditengah-tengah tangisan pertiwi
Tidak buat henti langkahkan kaki
Baktiku cuma tuk negeri ini
Ku akan menjadi lilin ditengah-tengah kegelapan
Menantang semua kemunafikan
Semangatku seperti pejuang 45′
Penerus cita – cita pahlawan kita
Wahai si guruku
Bimbinglah saya jadi saya
Jasamu tidak terlihat mata
Berbentuk dalam hati sanubari
Titik air menitik
Pengetahuan mu kan ku petik
Bukan buat negara munafik
Saya Tanpa Mu
Seperti burung yang terbang dengan 1 sayap
Sanggup lewat awan. tetapi dengan merasa sakit yang tidak ketahan
Seperti gelap malam yang cuma didampingi bulan, tanpa bintang.
Tanpa rasi yang membuat rangkaian-gugusan cantik
Sanggup temani beberapa jiwa sepi walau tidak ada keelokan prima
Seperti mentari yang kekurangan sinar
Tidak sanggup menghangatkan walau sanggup tuk sedikit menyinari
Seperti saya yang kehilangan 1/2 nyawa
Mampu berdiri walau raga terlampau ringkih
Tersisip segumpal cedera dalam senyumanku
Kehilangan yang teramat perih, perih, benar-benar perih
Teraniaya batin, teraniaya hati, teraniaya semua beberapa jiwaku.
Puisi Sakit Hati – Akhir Tanpa Penghabisan
Berikut akhirnya…
Saya akhiri tapak jejak yang baru kutapaki
Bukan salahmu…
Ini semua karena hanya aku…
Yang tidak sanggup menyemai benih kangen di ladangmu
Apa dayaku bila cintaku tidak lagi datang untukmu
Percuma kucoba membuat dasar cinta ini
Sementara di atas segala hal,
Saya terus mempertajam duka cita penantian yang kuiba
Tidak ingin lepas sampai menafikan adamu
Maafkan untuk satu opsi yang pahit ini
Tetapi minimal, lebih bagus semua terbuka sejak dari awalnya
Saat sebelum dusta tersingkap di penghabisan
Saya pilih pergi karena tidak ingin menyakitimu
Saya pilih menyukai satu nama walau cuma semu