Contoh Puisi tentang Alam yang Sarat Makna, Wujud Cinta pada Sang Pencipta!

Contoh Puisi tentang Alam

Mengekspresikan kekaguman terhadap indahnya alam bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya menuangkannya dalam bentuk puisi. Yuk, baca kumpulan puisi tentang alam berikut ini!

Bagi sebagian orang, mengungkapkan rasa cinta pada alam kerap kali dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat eksotis.

Selain itu, ada pula yang memilih judi bola bermukim di tempat tertentu guna melihat lebih dekat keindahan alam sang Pencipta.

Namun, wujud cinta itu bisa pula dilakukan dengan menulis puisi tentang alam.

Ya, rangkaian kata dijahit sedemikian rupa sehingga puisi tersebut memiliki makna mendalam.

Apa itu Puisi?

Menurut buku Cara Mudah Menulis Puisi Bebas dengan CIRC, puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan batinnya.

Sementara apabila merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Dengan demikian, tidak mengherankan para penulis puisi sering kali membuat rangkaian kalimat indah penuh makna sehingga pembaca pun akan merasa larut ketika melantunkannya.

Khusus bagi kamu yang ingin memulai belajar membuat puisi pendek bertema tentang alam, 99.co Indonesia akan memberikan beberapa contoh untuk dijadikan referensi.

Berikut adalah puisi-puisi terkait lingkungan dan alam yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.

Kumpulan Puisi tentang Alam

1. Keindahan Alam Ini

Betapa indahnya negeri ini
Laut yang berombak ombak
Lereng yang bertingkat-tingkat
Angin berembus sepoi-sepoi

Berdiri aku di tepi pantai
Di bawah langit yang membentang
Merasakan negeri keindahan
Indonesia yang ku sayang

Indonesia Negeri Khatulistiwa
Beribu nikmat di dalamnya
Pemberian dari Tuhan yang Maha Esa
Agar bersyukur kita kepada-Nya

2. Keramahan Alam

Bila datang ke negeriku
Kan disambut dengan alam yang hijau
Dengan gunung yang menjulang
Dan ombak yang berderai di lautan

Burung-burung akan bernyanyi
Bersiulan sepanjang pagi
Riangnya tiada pernah berhenti
Memuji robbul izzati

Bila datang ke negeriku
Kan kau lihat sungai mengalir
Angin-angin bersemilir
Bungaa mekar beribu-ribu

3. Pesona Alam Hijau

Terperosok pada hamparan hijau
Menggantung pada nuansa manja ilalang
Tunggu! Akan ku hirup perlahan aroma rumput ini
Sebab, ku tau inilah ciptaan Tuhan yang harus kita nikmati

Jauh di ufuk kehijauan
Dengan dasar coklat yang menyatu pada komponen penting
Berbasis kesuburan, yang terikat pada keindahan tanaman liar
Sebut saja bunga
Bunga menjadikan sepasang aksa siap meraih

Sentuhan halus jemari mungil
Siap mengabadikan momen kemekarannya
Bidikan-bidikan kecil siap menjadikan momen indah untuk dikenang
Sebagai hal ciptaan Tuhan yang terindah

4. Senja, Keindahan yang Tidak Terganti

Siang mulai berganti
Warna langit pun berubah menjadi jingga
Burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit
Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya
Waktu terus berlari
Warna jingga pun terkikis secara perlahan

5. Sawah

Sawah di bawah emas padu
Padi melambai, melali terlukai
Naik suara salung serunai
Sejuk didengar, mendamaikan kalbu

Sungai bersinar, menyilaukan mata
Menyemburkan buih warna pelangi
Anak mandi bersuka hati
Berkejar-kejaran berseru gempita

Langit lazuardi bersih sungguh
Burung elang melayang-layang
Sebatang kara dalam udara
Desik berdesik daun buluh
Dibuai angin dengan sayang

Ayam berkokok sayup udara

4 Contoh Puisi Pendek tentang Rumah yang Penuh Makna Mendalam

4 Contoh Puisi Pendek

Puisi bertemakan rumah kerap dibuat karena maknanya sangat terasa bagi penghuninya. Inilah beberapa contoh puisi pendek tentang rumah yang penuh makna mendalam.

Puisi tentang rumah banyak menggambarkan kerinduan dan kehangatan. Tidak jarang juga menggambarkan tentang keinginan memiliki rumah yang telah lama diidamkan.

Contoh Puisi Pendek tentang Rumah

Berikut ini beberapa contoh puisi pendek tentang rumah yang penuh makna mendalam yang dikutip dari Kumpulan Puisi Jalan Menuju Pulang, Kemas Ferri Rahman (2020:34-35) dan Kumpulan Puisi: 53 Hari Sasahganuhrap pada Ilahi, Duwi Handoko (2016:6): citygardensapts.com

Puisi 1

Hangat dan Nyamannya Rumah
Bergerak perlahan mendekati bangunan tua itu Membuka pagar dan memberi salam Akan selalu ada yang menjawabnya dari dalam sana Hangat dan nyamannya rumah membuat penghuninya Selalu merasa nyaman dan aman untuk pulang

Puisi 2

Rumah Tak Harus Bangunan 
Rumah berarti kehangatan Rumah berarti ada canda tawa, Kesakitan hingga kepedihan
Rumah tak harus bangunan Bisa itu orang-orang berharga Yang tidak bisa digantikan Dengan yang lainnya

Puisi 3

Rumah Kecil di Ujung Jalan
Dari langit, segala macam teka-teki dan perihal lain yang penuh tanda tanya memang kerap jatuh ke ruang-ruang dan sudut-sudut kamar serta ruang tamu. Termasuk kabar kehilangan yang sebetulnya telah lama mengikuti gerak usia kita.
Kehilangan, yang pergi, dan yang ditinggalkan hanyalah soal waktu.
Lama berselang.
Suatu ketika nanti, aku ingin mengunjungi lagi rumah kecil yang tertanam di ujung jalan itu. Rumah yang kuyakin masih menyimpankan getar suaraku dan anak-anak yang gemar mendengar cerita dari tetes sejuk suara Ibu. Cerita yang kelak akan menjadi bekalku pada perjalanan selanjutnya.
Aku diajarkan banyak hal di sana secara sangat sederhana, misalnya: menuliskan puisi,
memeluk kehangatan, berbagi tawa atau sekadar mengucapkan selamat jalan kepada kawan-kawan lama.

Puisi 4

Rumah Idaman
Akhir-akhir ini Setiap berganti mentari Aku renung kembali Bisakah diri… Tak menepati janji
Dalam diam memikirkan sesuatu Hati kecil menyapaku Mengapa aku begini Mengapa aku begitu
Berdiskusi dengan nurani Membuatku bersedih hati Terutama mengenai soalan ini
Apa itu rumah idaman? Bila rumah idaman terwujud? Siapa pemilik rumah idaman? Di mana rumah idaman itu? Mengapa harus memiliki rumah idaman?
Ingat… Lokasi bukan hal yang berarti Kebahagiaan adalah alasan yang pasti Bagaimana mewujudkan rumah idaman? Hadirkan kebahagiaan… Itulah jawabku saat ini Untuk mewujudkan rumah idaman

Puisi Hari Ibu Yang Menyentuh Hati dan Penuh Cinta

Puisi Hari Ibu Yang Menyentuh Hati dan Penuh Cinta

Banyak langkah bisa kita lakukan untuk memperlihatkan rasa sayang dan cinta ke ibu di Hari Ibu. Saat kita memiliki pendapatan berlebihan, kita bisa memberinya beragam hadiah yang pas dan bisa dipakai oleh ibu. Seorang ibu adalah sosok wanita paling berjasa untuk semua manusia di dunia. Kehidupan tiap orang, bermula dari kandungan seorang ibu yang menjaga dan memiliki kandungan anaknya sepanjang 9 bulan sampai pada akhirnya tercipta ke dunia.

Bukan hanya memakai hadiah, rasa kasih-sayang bisa kita perlihatkan lewat puisi ibu yang cantik dan penuh arti. Selain memiliki kata-kata yang cantik, puisi bisa menyimbolkan rasa sukur dan doa agar ibu selalu dinaungi kebaikan. Karena itu, berikut kelompok puisi untuk ibu yang bisa membuat bunda tersenyum saat kamu bacakan buatnya.

Beberapa Puisi Untuk Ibu Tersayang

Berikut kelompok puisi tentang Ibu yang punyai arti dalam. Berikan cinta dan kasih-sayang pada ibu di Hari Ibu 22 Desember dengan ikhlas!

1. Bundaku Sayang – Nadilla Syahkina

Kamu ada selalu bagiku
Temaniku dalam sukai dan duka
Temani beberapa hari ceriaku,

Bunda,
Kamu selalu menuntunku
Mengajarkanku untuk bermoral mulia
Dalam keseharianku

Bunda,
Kamu seperti malaikat buatku
Kamu teman dekat buatku
Ketulusan yang ada pada diri kamu
Membuat saya senang pada diri kamu

Bunda,
Saya selalu mengasihimu
Jasamu tidak akan bisa terbalas olehku
Namun saya akan berusaha menjadi anak kebanggaanmu

Tunjukan kasih sayangmu pada ibu dengan memberi dukungan bagi para ibu didunia dengan mengunjung situs puskesmassindangratu.net

2. Saat Saya Tutup Mata – Mosdalifah

Saat ku tutup mata bunda
Saya tidak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air
Saat ku tutup mata bunda
Saya tidak ingin hati itu seolah tergesek
Saat ku tutup mata bunda
Saya ingin bibir itu tersenyum
Saya tidak mau kamu cedera

Bunda,
Mungkin ini ialah lihatan yang buatmu
Tetapi saya tidak ingin melihat dengan seolah tidak mampu melepaskanku

Bunda,
Saya cuma ingin kamu merelakanku
Dan mengantar saya pulang ke rumahku dengan senyuman
Saat ku tutup mata bunda
Saya ingin kau tahu
Jika saya mengasihimu
Jika saya menyukaimu
Saya berbahagia bisa menjadi anakmu

3. Ibuku Pahlawanku – Anonim

Ibu,
Kamu melahirkanku
Dengan kasih-sayang

Ibu,
Kau ada selalu disampingku
Dimana saja saya ada

Ibu,
Kau janji akan temaniku

Ibu,
Kau sudah melahirkanku dengan simpan nyawa

Terima kasih,
Ibu

4. Kemuliaan Seorang Ibu – Anonim

Termenung sesaat dalam renungan
Saat bayang mukamu tiba menegur
Waktu juga berputar-putar kebelakang
Buka memory masa lalu kecilku

Tetes keringat dan air mata
Berusaha menantang maut
Untuk kedatangan si buah kesayangan
Dengar tangisan pertama kaliku
Jadi kebahagiaan tidak ternilai buatmu

Saat ku mulai belajar jalan
Kau dengan setia jaga ku
Ku mulai belajar berbicara
Kamu dengan sabar memperkenalkanku pada kata-kata

Sampai ku dewasa, kasih-sayang itu masih sama
Tidak pernah sirna dan tergerus oleh waktu

Bekerja tanpa mengenali kata capek
Tidur tanpa mengenali kata pulas
Terbangun dalam gelapnya langit subuh
Untuk cari sesuap nasi untuk ku

Tetapi, balasan apa yang ku berikan
Cuma guratan cedera dan air mata
Walaupun demikian,
Kasih-sayang itu tidak menyusut sedikitpun

Selalu kau sebutkan namaku dalam doamu
Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya
Ingat begitu mulianya kamu wahai ibu

Peribahasa sebelumnya pernah berbicara
“Surga di bawah telapak kaki ibu”
Ijinkanlah daku mencium surga itu,
Ibu

5. Luar biasa dan Kuatnya Ibuku – Anonim

Dari segumpal darah saya dalam rahimmu
Sampai saya menjadi makhluk prima ciptaan-Nya
Makhluk yang nanti menjadi titipan untukmu
Sampai saya lahir ke dunia ini

Kau menjaga, rawat, dan jagalah saya
Kau ajari saya berbicara kata
Kau ajari saya melakukan tindakan sundul
Kau ajari aku bagus dan jelek

Jalani semuanya,
Kau tidak mengenal kata dan rasa capek juga pilu
Kau jalaninya dengan berbahagia bersama juga tidak terhitung
Walaupun terkadang kecewa akan kelakuan dan rajukku

Kau masih tetap jalaninya dengan segenap hati
Meluapkan semua kasih-sayang
Lakukan beragam langkah untuk berbahagia anakmu
Tidak perduli apa omongan orang banyak

Kau pahlawan pribadiku
Yang menghias kehidupan kecil dan dewasaku
Senyuman manis selalu memancar darimu
Yang selalu memperkuat batinku

Cahaya cintamu kan ku ingat selalu
Cintamu itu kan terus bersinar di hatiku
Dengan apa pun
Ku kan berusaha membalasnya cinta, kasih, dan sayangmu

Saya sadar dan tahu
Tidak ada muara kasih sedalam ibu
Doa dan belaianmu tanpa terputus kan selalu
Menjadi untaian ibu untuk anakmu

Sekarang baktiku seolah tidak ada prima
Dedikasiku kepadamu kurang rasanya
Aktivitasku lupakan pekerjaanku sebagai anakmu
Cuma doa ku panjatkan
Cuma terima kasih ku kepadamu berikan

6. Ibu Matahariku – Anonim

Ibu,
Tanpa mu saya tidak bisa lahir
Tanpa mu saya tidak bisa melihat dunia ini
Dan tanpa mu saya tidak bisa sebesar dan sekeras ini

Ibu,
Kau malaikatku
Kau pahlawanku
Dan kau matahariku

Ibu,
Saya tidak paham harus berbicara apa
Terima kasih, itu tidaklah cukup
Menyenangkan mu, itu belumlah cukup
Saya sayang sekali kepadamu,
Ibu

Nah, itulah kelompok puisi untuk ibu yang pas buat kamu bacakan ke ibu tercinta, Toppers! Selain dengan mengatakannya, rasa kasih-sayang untuk ibu bisa diteruskan lewat puisi seperti pada atas.

Contoh Puisi Pendek Tentang Alam, Cinta, Kemerdekaan, Ibu, & Sahabat

Contoh Puisi Pendek Tentang Alam, Cinta, Kemerdekaan, Ibu, & Sahabat

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra dengan unsur rima dan larik yang penuh makna bagi penulis dan pembaca.

Selain itu, penulisan puisi terdiri dari baris dengan kata-kata pilihan yang menyentuh hati.

Yap, puisi bisa dinikmati karena bahasa atau diksi yang digunakan memiliki kekuatan untuk memikat perasaan.

Simak kumpulan puisi pendek singkat slot thailand dihimpun dari berbagai tema dan sumber, yuk!

Contoh Puisi Pendek tentang Alam

Puisi bertema lingkungan alam mampu menggambarkan perasaan dengan mudah lewat pemandangan sekitar kita.

Tidak mengherankan jika puisi jenis ini digemari karena bahasanya terikat oleh irama yang menawarkan keindahan alam.

Tentunya, puisi berbeda dengan karya sastra lainnya, karena mempunyai kemampuan untuk menggugah emosi permainan kata-kata.

Nah, langsung saja simak contoh puisi pendek terkait alam di bawah ini, ya!

1. Senja, Keindahan Yang Tidak Terganti

Siang mulai berganti

Warna langit pun berubah menjadi jingga

Burung-burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit sana

Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya

Waktu terus berlari

Warna jingga pun terkikis secara perlahan

2. Kesegaran Udara Pegunungan

Kubentangkan kedua tanganku

Di puncak gunung berwarna biru

Memandang dari ketinggian

Hamparan bumi penuh keindahan

Kupejamkan mata kuhirup udara

Udaranya pun kuhirup dalam-dalam

Agar memenuhi rongga dada

Aku pun merasakan kesegarannya

Inilah alam pegunungan

Sangat bersih dan segar

Jauh dari polusi

Yang bisa menyakiti diri

3. Keindahan Alam di Pagi Hari

Ku buka mata

Cahaya pagi menembus kaca jendela

Semerbak mawar merah dan putih merekah

Ku buka jendela

Ku hirup udara nan segar

Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi

Setetes embun membasahi daun

Kicauan indah terdengar di telinga

Angin menembus halus menembus kulit

Ku lihat awan seputih melati

Dan langit sebiru lautan samudra

Kini ku siap menghadapi hari yang baru dan indahnya bumi

4. Kebutuhan Cahaya

Karya: Lena Latipah

Aku lemah tanpa cahaya

Entah tak ada apa dengan ilalang

Ia menghilang dibawa insan

Mereka serakah akan keindahan

Senja sudah direbut, kini ilalang mereka bawa pulang

Kini, tinggal lili jingga di taman

Setidaknya ia menggantikan sosok cahaya senja

Pasalnya, ia terlahir dibantu cahaya

Tak mungkin lili tumbuh tanpa cahaya

5. Sang Bulan Mengusap Lukaku

Senyuman manis sang bulan menyapaku

Begitu indah mekarkan suasana hatiku

Sejenak ku terdiam termangu

Memandang indahnya yang tak pernah jemu

Sinarmu terpancar mengusir gelap

Menembus malam hadirkan terang

Kunikmati cahayamu hangatkan malamku

Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari

Bulan, belailah jiwaku ini

Yang begitu tegang menjalani hari

Usaplah sesaknya asmara di dada ini

Keringkanlah luka menganga di hati ini

Bulan, memandangmu membuatku mengerti

Bahwa keindahan tak harus selalu didekati

Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki

Namun hanya untuk sekedar dipandang dan dikagumi

10 Contoh Puisi Pendek 2 Bait Berbagai Tema

10 Contoh Puisi Pendek

10 Contoh Puisi Pendek – Puisi pendek adalah salah satu jenis karya sastra yang terkenal luas di masyarakat. Keberadaannya bahkan disebut-sebut sudah ada sejak zaman nenek moyang.

Ada banyak contoh puisi pendek yang mengangkat berbagai macam tema, mulai dari cinta, pendidikan, agama, keluarga, hingga tentang kehidupan.

Membuat tulisan puisi tidak melulu harus panjang, melainkan bisa juga pendek yang mencakup 2 atau 3 bait saja.

Setiap satu bait puisi umumnya Bonus New Member terdiri atas 4 baris dan tiap barisnya berisikan rangkaian diksi atau kata-kata indah dan mengandung unsur kiasan.

Contoh Puisi Pendek

Dirangkum berbagai sumber, berikut kumpulan contoh puisi pendek mulai dari tema pendidikan sampai kehidupan.

1. Menggapai Impian

Mengenal masa depan
Mengenal apa itu impian
Ya, di tempat ini aku banyak mengenal
Tempat yang biasa disebut sekolah

Di sekolah
Aku tahu aksara
Aku tahu harapan
Dan aku tahu bagaimana perjuangan menggapai impian

2. Berilmu

Sekolah
Di sinilah mimpiku lahir
Di sinilah bakatku ditemukan
Dan di sinilah aku mampu memulai sebuah harapan

Mendapatkan pengetahuan
Mendapatkan belaian ilmu tak terkira
Terima kasih pada guruku
Karena telah menjadikanku berilmu

3. Lingkunganku

Lingkunganku
Tempat tinggal menghitup udara segar
Menanam sayur dan buah-buahan
Tak tega tertutup sampah kotor

Akan kujaga kebersihanmu
Agar bunga segar mekar dan wangi
Membuat lingkungan menjadi indah
Udara segar dan sejuk tiada habisnya

4. Embusan Udara Bukit

Pohon-pohon menari
Menyambut mentari
Tersipu malu bersama burung-burung
Memuji kehangatan mentari

Asri nan damai alam ini
Tak ingin ku beranjak
Sejuk hingga relung hati ini
Tak ada duanya tempatku mengadu lelah

5. Sahabat

Sahabatku
Alangkah senangnya hatiku
Memiliki sahabat sepertimu
Kamu membuat hari-hariku menyenangkan

Sahabatku
Aku senang bermain bersamamu
Akuu senang belajar bersamamu
Aku pun akan menjadi sahabat terbaikmu

6. Teman Terbaik

Seperti bunga aster di bawah sinar matahari
Dia temanku, dia nomor satu
Diaa semanis roti cokelat
Dia masih ingat tentang diriku

Jadi, jika kamu merasa sedih
Telepon teman, dia akan menenangkan hatimu
Karena seorang teman ada di sana
Saat dunia terus berputar

7. Doa Ibu

Wahai ibu…
Doa terhebatmu
Tuntunanmu
Ketulusanmu
Kau berikan dengan segenap hatimu

Wahai ibu…
Sebab daya ingat itu
Luluh tangkal hatiku
Sampai tidak dapatku rasakan
Meredam jatuhnya butiran bening di pipiku

8. Ayahku Sayang

Ayah, cintaku akan tetap tecurah padamu
Kasih sayang yang telah kau beri
Tak akan pernah aku lupakan

Ayah, tutur katamu selalu ku dengar
Kebijaksanaanmu selalu kuingat
Aku mencintaimu ayah

9. Menyesal

Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracuni hati
Miskin ilmu miskin harta

10. Hidupku Penuh Warna

Bukit-bukit itu membiru dari jauh
Laut itu pun membiru dari jauh
Mereka terlihat sama
Walau sebenarnya berbeda

Keduanya indah
Keduanya memesona
Walau sebenarnya berbeda
Keduanya tak terpisah

Itulah kumpulan contoh puisi pendek yang terdiri atas dua bait dan bisa dijadikan referensi.

7 Contoh Puisi Pendek Tentang Lingkungan

7 Contoh Puisi Pendek

7 Contoh Puisi Pendek – Puisi merupakan karya sastra berisi perasaan penyair yang menggugah emosi pembaca melalui rangkaian kata-kata yang indah. Menurut Kosasih (2012), puisi merupakan wujud karya sastra yang memakai kata-kata indah dan penuh makna.

Adapun penyebab puisi memiliki banyak makna adalah karena bahasa yang digunakan lebih padat dan berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari.

Unsur-unsur dalam puisi meliputi unsur batin dan unsur fisik. Unsur batin dapat dibagi menjadi 4, yaitu rasa, tema, amanat. dan nada. Sedangkan unsur fisik dapat dibagi menjadi 6, yaitu gaya bahasa, diksi, tipografi, rima, kata konkret, dan imaji.

Simak contoh puisi pendek tentang lingkungan berikut ini.

Contoh Puisi Pendek Tentang Lingkungan

Berikut kumpulan contoh puisi pendek tentang lingkungan dikutip dari buku Tuhan Menjaga Keseimbangan Alam: Antologi Puisi Siswa SD Medan – Binjai oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara.

1. Hutan yang Malang

Oleh: Jehan Sri Handani

Alangkah indahnya dirimu

Kau mempunyai daun yang lebat

Kau berguna sebagai paru-paru dunia

Hutan malangnya nasibmu

Karena orang yang membakar dirimu

Sangat tega dan tidak mempunyai hati nurani

Dia tidak melihat

Begitu banyak orang yang sakit

Dan meninggal

Udara pun menjadi terganggu

Tanah pun menjadi gersang

Banjir melanda kota

Oh, malangnya nasibmu

2. Hutanku Masa Depanku

Oleh: Ghina Abiyyah Maharani

Hutan…

Kau sangat berjasa

Tempat sumber oksigen

Untuk kehidupan makhluk hidup

Hutan…

Tempat hidup hewan

Tempat hidup tumbuhan

Dari segala ragam jenisnya

Hutan…

Kini kau tiada

Rusak karena ulah manusia

Yang rakus dan semakin merajalela

Wahai manusia …

Mari lestarikan hutan

demi kehidupan

dan masa depan

3. Oh, Bumi

Oleh: Cut Amanda Azzahra

Makhluk hidup berkeliaran di sudut-sudut bumi

Air laut yang berwarna biru

Daratan yang berwarna hijau

Gedung-gedung pun menjulang tinggi

Sungguh indah dan besar bumi ini

Oh bumi…

Dunia telah berguncang

Memberi tahu kepada manusia bahwa kau telah rusak

Tetapi, kenapa bumi masih sanggup menahan ini

Oh bumi…

Bumi yang semakin rusak

Manusia tidak memikirkannya

Musibah-musibah yang menimpa

Kurasa itu mungkin balasan bumi

Terhadap apa yang dibuat manusia selama ini…

Oh bumi…

Aku berharap Tuhan membukakan pintu hati manusia

Aku ingin melihat indahnya dunia ini

Alam yang damai

Mentari yang tersenyum

Yang kukenang di hati

Yang tak pernah kulupakan sampai akhir hayat nanti

4. Lingkungan yang Indah

Oleh: Afrina Hera Rahma Dini

Oh lingkungan…

Kau bagai permata di mataku

Karena kau dunia ini menjadi indah

Oh lingkungan…

Kau sudah menghias dunia ini

Dengan tanaman dan bunga-bunga

Tetapi sayang

Tanaman dan bunga-bungamu

Sering dipetik dan dirusak orang

Sehingga habis

Tetapi aku tidak akan pernah

Membuat bunga dan tanamanmu

Hilang dan layu

Aku akan merawatmu

Sampai mekar dan indah

Karena kau aku hidup

Kalau tidak ada kau

Semua manusia menghirup udara kotor

Dan karena kau

Udara kotor menjadi udara yang bersih

5. Alam untuk Anak Cucu Kita

Oleh: Fouren S. Wijaya

Kau yang kini tertawa

Memandikan harta

Duduk dengan santai

Berkawan dengan kemewahan

Dari mana semua kau dapat?

Darii hutan yang kau tebang

Dari hewan yang kau bunuh

Apakah kau tak ingat?

Masih ada anak cucu kita

Yang mau melihat keindahan alam

Dan masih mau menghirup udara segar

6. Bencana Asap

Oleh: Putri Rhamadani

Indonesia menangis

Karena kabut asap yang kian meningkat

Memakan korban dengan singkat

Maut datang, secepat kilat

Kematian terjadi di mana-mana

Lingkunganku yang indah

Kini menjadi kotor

Kabut asap menutupi keindahan alam

Alam menjadi sangat kelam

Hidup menjadi semakin susah

Banyak yang sedih

Melihat alam yang kini telah rusak

Dan kematian yang terus menerkam

Oh Tuhan… tolonglah hambamu

Yang sedang kesusahan

Untuk menghilangkan kabut asap

Agar kami hidup aman dan tenteram

7. Alam Tempat Tinggalku

Oleh: Irine Raka Nabila

Alam tempat tinggalku

Memberiku banyak manfaat dan kebutuhan

Hutan memberiku kayu dan segala buah dan sayuran

Hutan juga adalah tempat tinggal

Bagi bermacam jenis hewan

Kini hutan sudah semakin sedikit

Tiada reboisasi menanam hutan di lahan yang kosong

Manusia membakar seluruhnya

Hingga tiada satu pun tumbuhan di lahan itu

Asapnya menyebar hingga ke pelosok dunia

Dan menyebabkan kematian

Sampah yang dibuang sembarangan

Mengakibatkan banjir, pencemaran air, dan tanah

Begitu juga bencana alam meletusnya gunung sinabung

Mengakibatkan kematian yang besar

Aku sedih melihat seluruh peristiwa itu

Dan aku bersumpah

Akan selalu menjaga alam di sekitarku

Cara Menyampaikan Puisi

Selain ditulis, puisi juga Roulette dibacakan atau disampaikan kepada pendengarnya. Adapun 3 cara yang sering digunakan dalam menyampaikan puisi, yaitu:

  • Deklamasi Puisi

Deklamasi puisi adalah suatu cara menyampaikan puisi menggunakan lisan, tetapi dalam penyampaiannya dilakukan dengan penuh perasaan, penjiwaan, dan penghayatan serta ketika membacakannya Anda tidak perlu membawa teks puisi.

  • Pertunjukan Puisi

Pertunjukan puisi dapa diartikan sebagai pembacaan puisi yang dilakukan pada suatu acara. Pada umumnya, pertunjukan puisi berupa dramatisasi puisi atau musikalisasi puisi.

  • Membacakan Puisi

Membacakan puisi merupakan penyampaian puisi yang dilakukan melalui lisan dan biasanya ketika membacakannya teks puisi akan dibawa ke atas pentas.

5 Contoh Puisi Pendidikan Singkat yang Maknanya Mendalam

5 Contoh Puisi Pendidikan

5 Contoh Puisi Pendidikan  – Puisi adalah salah bentuk seni yang bisa menyampaikan pesan-pesan mendalam dengan kata-kata indah.

Dalam konteks pendidikan, puisi bisa dijadikan cara untuk menyuarakan nilai-nilai dan inspirasi tentang semangat belajar, terima kasih guru, dan masih banyak lagi. Simak berbagai kumpulan contoh puisi tema pendidikan berikut ini.

Kumpulan Contoh Puisi Pendidikan

1. Suara Murid Masa Kini

Karya: Pipit Sriwulan

Inginku bebas inginku lepas
Terserah air mengalir ke mana
Melewati pasir, lembah dan telaga
Berlari sekuat-kuatnya yang tanpa batas

Kebebasan mengolah cipta, rasa, dan karya itu hak kami
Tuk memupuk sejuta potensi yang terpatri di sanubari
Maka waktu, ilmu dan maju akan tumbuh dalam diri
Kemerdekaan dalam bermain dan belajar haruslah ditaati

Dukunglah kami, bimbinglah kami
Menggapai keemasan sebagai wujud dari mimpi
Doakan kami, agar tiada jalan yang tak pantas tuk dilalui
Kami hanyalah seekor semut yang pantas tuk disayangi

Sungguh pendidikan adalah pusaka
Harus selalu dijaga kemurnian dan keutuhannya
Mengayomi, memfasilitasi mencetak generasi
sesuai keyakinan falsafah negeri
Menopang kuat kemajuan negara,
berakarkan budaya Indonesia

Sumber:

Ebook Spirit Guru Penggerak: Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara, Antologi Puisi CGP Angkatan 4 Tulungagung

2. Para Pelajar

Karya: Elfrida Octaviani

Kamii tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia

Tidak semata mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan

Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang

Baca Juga : slot bet kecil

Sumber:

Ebook Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

3. Sekolahku

Karya: Muhd Hafizuddin

Detik berganti detik
Menit pun ikut berlari
hari silih berganti
bulan ikut meniti
tahun pun tak kuasa hindari
Pergantian masa hingga kini

Di pundakku melekat sebuah tas sekolah
dibahuku terangkat badge sekolah
sakuku logo sekolah pun tak mau tertinggal
Surga masa depan ada di benakku
karena pendidikan adalah kekuatanku
dan buku pelajaran enggan pisah denganku

Sekolahku
Pengabdianku
ilmuku
kucurahkan untukmu
semoga memenuhi pialamu

Sumber:

Rpaper laman academia unggahan Muhd Hafizuddin

4. Pancasila

Karya: Veni Rosfenti

Pernah pada suatu masa dulu, engkau diuji oleh penghianatan bangsamu sendiri
Pernah pada suatu masa dulu, engkau begitu dipuja dan dipuji
Berbagai hal terkait bangsa ini harus atas namamu

Ekonomi Pancasila
Demokrasi Pancasila
Pendidikan Moral Pancasila
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
dan sederet istilah-istilah mentereng lainnya terkait tentangmu

Namun tidak cukup sampai di situ, ujianmu belum selesai Pancasilaku
Pernah pada suatu masa dulu, engkau seolah-olah tenggelam dalam pusaan arus sejarah masa lalu
Tenggorok di sudut gelap kehidupan politik yang hingar bingar
Termangu menatap lorong sunyi di tengah denyut kehidupan bangsamu yang semakin hiruk pikuk

Hingga kini hari lahirmu pun jadi kontroversi
Sejatinya
Bukan soal kau lahir kapan dan siapa yang melahirkanmu

Karena
Engkau telah lahir sejak bangsa ini ada
Engkau dilahirkan ibu pertiwi

Kini
Bangsa yang besar dan beraneka ini membutuhkanmu
Untuk mempersatukan elemen-elemen yang berserak

Dan
Aku mendukungmu Pancasila

Sumber:

Buku Kumpulan Puisi Terbaik Peserta Diklat Samisanov

5. Pahlawan yang Terlupakan

Karya: Ahmad Muslim Mabrur Umar

Cermatilah sajak sederhana ini kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak di anggap

Ialah pahlawan yang tak ingin di sebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak bertarung di medan perang

Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang di harap menang
Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya

Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluklah ia pahlawan tanpa tanda jasa

Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah engkau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan

Kumpulan Puisi Yang Meluluhkan Hati Gebetan Kamu

Puisi Yang Meluluhkan Hati

Puisi Yang Meluluhkan Hati – Masa masa sekolah adalah masa terbaik. Banyak momen, perasaan dan hal hal yang belum tentu bisa terulang kembali di kemudian hari. Begitupula dengan perasaan jatuh cinta dan dalam mengagumi lawan jenis. Tenang, banyak cara untuk meluluhkan hati si dia, salah satunya adalah melalui puisi. Kesannya emang oldschool, tapi kumpulan puisi terbaik ini adalah salah satu sumber inspirasi yang lumayan ampuh untuk membuat si dia nggak bisa bilang engga sama kamu. Sbobet

Puisi puisi indah yang pernah kamu dengar adalah buah mahakarya para sastrawan besar, romantis lagi maknawi. Meskipun terkadang kita tidak tahu arti sebenernya sesuai maksud intuisi sang pengarang, namun kata puitis itu mampu di nikmati karena begitu indah.

Nah, coba deh kamu inget inget lagi, siapa saja sih sastrawan Tanah Air yang nyangkut banget di kepala kamu?

Berikut ini adalah 6 kumpulan Puisi Yang Meluluhkan Hati si dia:

1. Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat di ucapkan kayu

Kepada api yang menjadikannya abu.

 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat di sampaikan awan

kepada hujan yang menjadikannya tiada.

2. Puisi (Korrie Layun Rampan)

Jalan ini berdebu, kekasih

Terbentang di padang rasa

Enak belas matahari memanah dari enam belas ufuk

Siang pun garang sepanjang kulminasi

 

Bahak malam mengikuti pelan langkah terlatih

Ketipak bulan putih

Di taman kekasih

 

Pengantinku

Antara kerikil dan pasir merah

Tersembunyi jejak jejak yang singgah

3. Kesadaran (Armijn Pane)

Pada kepalaku sudah di reka,

Mahkota bunga kekal belaka,

Aku sudah jadi mereka,

Sudah mendapat bahagia baka,

Puisi Yang Meluluhkan Hati

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/contoh-puisi-berbagai-tema-beserta-maknanya/

Aku melayang kelangint bintang,

Dengan mata yang bercaya caya,

Punah sudah apa melintang,

Apa yang dulu mengikat saya,

 

Mari kekasih, jangan ragu

Mencari jalan; aku mendahului,

Adinda kini

Mari, kekasih, turut daku

Terbang kesana, dengan melalui,

Hati sendiri

4. Taman Dunia (Asrul sani

Kau masukkan aku kedalam taman dunia, kekasihku !

Kaupimpin jariku, kau tunjukkan bunga tertawa, kuantum tersenyum.

Kau tundukkan huluku tegak, mencium wangi tersembunyi sepi.

Kau gemalaikan di pipiku rindu daun beldu melunak lemah.

 

Tercengang aku takjub, terdiam.

berbisik engkau :

“Taman swarga, taman swarga mutiara rupa”.

Engkaupun lenyap.

Termanggu aku gilakan rupa.

5. Cintaku Jauh di Pulau (Chairil Anwar)

Cintaku jauh di pulau,

Gadis manis, sekarang iseng sendiri

 

Perahu melancar, bulan memancar,

Di leher kukalungkan ole ole buat si pacar.

Angin membantu, laut terang, tapi terasa

Aku tidak kan sampai padanya.

 

Di air yang tenang, di angin yang mendayu,

Di perasaan penghabisan segala melaju

Ajal bertakhta, sambil berkata:

“Tunjukan perahu ke pangkuan saja”‘

 

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!

Perahu yang bersama kan merapuh!

Mengapa Ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

 

Manisku jauh di pulau,

Kalau ku mati, dia mati iseng sendiri

10 Puisi Populer Karya Penyair Legendaris Indonesia

10 Puisi Populer – Tanggal 28 april di peringati sebagai Hari Puisi Nasional Setiap tahunnya di Indonesia. Hari Puisi Nasional ini di peringati sebagai bentuk penghargaan kepada Chairil Anwar, salah satu penyiar tanah air yang memiliki peran penting dalam perkembangan sastra Indonesia.

Memeriahkan peringatan Hari Puisi Nasional, berikut ini 10 puisi populer karya para penyair legendaris Indonesia

1. Aku – Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

2. Hujan Bulan Juni – Sapardi Djoko Darmono

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

3. Sajak Widuri Untuk Joki Tobing – W.S Rendra

Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir.
Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba.
Orang-orang miskin menentang kemelaratan.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu,
kerna wajahmu muncul dalam mimpiku.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu
karena terlibat aku di dalam napasmu.
Dari bis kota ke bis kota
kamu memburuku.
Kita duduk bersandingan,
menyaksikan hidup yang kumal.
Dan perlahan tersirap darah kita,
melihat sekuntum bunga telah mekar,
dari puingan masa yang putus asa.

4. Dalam Kemah – Goenawan Mohamad

Sudah sejak awal kita berterus terang dengan sebuah teori: cinta adalah potongan- potongan pendek interupsi-lima menit, tujuh menit, empat…. Dan aku akan menatapmu dalam tidur.

Apakah yang bisa bikin kau lelap setelah percakapan? Mungkin sebenarnya kita terlena oleh suara hujan di terpal kemah. Di ruang yang melindungi kita untuk sementara ini aku, optimis, selalu menyangka grimis sebenarnya ingin menghibur, hanya nyala tak ada lagi: kini petromaks seakan-akan terbenam. Jam jadi terasa kecil. Dan ketika hujan berhenti, malam memanjang karena pohon-pohon berbunyi.

Kemudian kau mimpi. Kulihat seorang lelaki keluar dari dingin dan asap nafasmu: kulihat sosok tubuhku, berjalan ke arah hutan. Aku tak bisa memanggilnya.

Aku dekap kamu.

Setelah itu bau kecut rumput, harum marijuana, pelan-pelan meninggalkan kita.

5. Herman – Sutardji Calzoum bachri

herman tak bisa pijak di bumi tak bisa malam di bulan
tak bisa hangat di matari tak bisa teduh di tubuh
gak bisa biru di lazuardi tak bisa tunggu di tanah
tak bisa sayap di angin tak bisa diam di awan
ga bisa sampai di kata tak bisa diam di diam tak bisa paut di mulut
tak bisa pegang di tangan takbisatakbisatakbisatakbisatakbisatakbisa

di mana herman? kau tahu?
tolong herman tolong tolong tolong tolong tolong tolong tolong

10 Puisi Populer

 

Baca Juga :  https://www.memefloristbali.com/kumpulan-puisi-chairil-anwar-yang-menginspirasi/

6. Ibu – Chairil Anwar

Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
dan bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu…

Ibu…
Aku sayang padamu…
Tuhanku….
Aku bermohon pada-Mu
Sejahterahkanlah dia
Selamanya…

7. Hatiku Selembar Daun – Sapardi Djoko Darmono

Hatiku selembar daun
Melayang jatuh di rumput
Nanti dulu
Biarkan aku sejenak terbaring di sini
Ada yang masih ingin kupandang
Yang selama ini senantiasa luput
Sesaat adalah abadi
Sebelum kausapu tamanmu setiap pagi

8. Sajak Matahari – W.S. Rendra

Matahari bangkit dari sanubariku
Menyentuh permukaan samodra raya
Matahari keluar dari mulutku
Menjadi pelangi di cakrawala
Wajahmu keluar dari jidatku
Wahai kamu, wanita miskin!
kakimu terbenam di dalam lumpur
Kamu harapkan beras seperempat gantang
Dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari
Mata mereka menyala
Tubuh mereka menjadi bara
Dan mereka membakar dunia
Matahari adalah cakra jingga
Yang dilepas tangan Sang Krishna
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu
Ya, umat manusia!

9. Dia dan Aku – Sitor Situmorang

Akankah kita bercinta dalam kealpaan semesta?
Bukankah udara penuh hampa ingin harga? –
Mari, Dik, dekatkan hatimu pada api ini
Tapi jangan sampai terbakar sekali

Akankah kita utamakan percakapan begini?
Bukankah bumi penuh suara inginkan isi? –
Mari, Dik, dekatkan bibirmu pada bisikan hati
Tapi jangan sampai megap napas bernyanyi

Bukankah dada hamparkan warna
Di pelaminan musim silih berganti
Padamu jua kelupaan dan janji

Akan kepermainan rahasia
Permainan cumbu-dendam silih berganti
Kemasygulan tangkap dan lari

10. Lukisan Berwarna – Joko Pinurbo

untuk Andreas dan Dorothea

Hujan beratus warna
tumpah di hamparan kanvas senja.

Pohon-pohon bersorak gembira
sebab dari ranting-rantingnya yang sakit
kuncup jua daun-daun beratus warna.

Burung-burung bernyanyi riang,
terbang riuh dari dahan ke dahan
dengan sayap beratus warna.

Dua malaikat kecil menganyam cahaya,
membentangkan bianglala
di bawah langit beratus warna.

Airmata beratus warna kautumpahkan
ke celah-celah sunyi
yang belum sempat tersentuh warna.

Itu tadi 10 Puisi Populer yang ditulis penyair Indonesia