Contoh Puisi Pendidikan Singkat yang Maknanya Mendalam

Contoh Puisi Pendidikan Singkat yang Maknanya Mendalam

Puisi adalah salah bentuk seni yang bisa menyampaikan pesan-pesan mendalam dengan kata-kata indah.

Dalam konteks pendidikan, puisi bisa dijadikan cara untuk menyuarakan nilai-nilai dan inspirasi tentang semangat belajar, terima kasih guru, dan masih banyak lagi. Simak berbagai kumpulan contoh puisi tema pendidikan berikut ini.

Kumpulan Contoh Puisi Pendidikan

Dirangkum dari catatan detikEdu, berikut adalah berbagai slot online contoh judul puisi pendidikan:

1. Suara Murid Masa Kini

Karya: Pipit Sriwulan

Inginku bebas inginku lepas
Terserah air mengalir ke mana
Melewati pasir, lembah dan telaga
Berlari sekuat-kuatnya yang tanpa batas

Kebebasan mengolah cipta, rasa, dan karya itu hak kami
Tuk memupuk sejuta potensi yang terpatri di sanubari
Maka waktu, ilmu dan maju akan tumbuh dalam diri
Kemerdekaan dalam bermain dan belajar haruslah ditaati

Dukunglah kami, bimbinglah kami
Menggapai keemasan sebagai wujud dari mimpi
Doakan kami, agar tiada jalan yang tak pantas tuk dilalui
Kami hanyalah seekor semut yang pantas tuk disayangi

Sungguh pendidikan adalah pusaka
Harus selalu dijaga kemurnian dan keutuhannya
Mengayomi, memfasilitasi mencetak generasi
sesuai keyakinan falsafah negeri
Menopang kuat kemajuan negara,
berakarkan budaya Indonesia

2. Para Pelajar

Karya: Elfrida Octaviani

Kami tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami berdiri untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia

Tidak semata mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan

Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang

3. Sekolahku

Karya: Muhd Hafizuddin

Detik berganti detik
Menit pun ikut berlari
hari silih berganti
bulan ikut meniti
tahun pun tak kuasa hindari
Pergantian masa hingga kini

Di pundakku melekat sebuah tas sekolah
dibahuku terangkat badge sekolah
sakuku logo sekolah pun tak mau tertinggal
Surga masa depan ada di benakku
karena pendidikan adalah kekuatanku
dan buku pelajaran enggan pisah denganku

Sekolahku
Pengabdianku
ilmuku
kucurahkan untukmu
semoga memenuhi pialamu

4. Pancasila

Karya: Veni Rosfenti

Pernah pada suatu masa dulu, engkau diuji oleh penghianatan bangsamu sendiri
Pernah pada suatu masa dulu, engkau begitu dipuja dan dipuji
Berbagai hal terkait bangsa ini harus atas namamu

Ekonomi Pancasila
Demokrasi Pancasila
Pendidikan Moral Pancasila
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
dan sederet istilah-istilah mentereng lainnya terkait tentangmu

Namun tidak cukup sampai di situ, ujianmu belum selesai Pancasilaku
Pernah pada suatu masa dulu, engkau seolah-olah tenggelam dalam pusaan arus sejarah masa lalu
Tenggorok di sudut gelap kehidupan politik yang hingar bingar
Termangu menatap lorong sunyi di tengah denyut kehidupan bangsamu yang semakin hiruk pikuk

Hingga kini hari lahirmu pun jadi kontroversi
Sejatinya
Bukan soal kau lahir kapan dan siapa yang melahirkanmu

Karena
Engkau telah lahir sejak bangsa ini ada
Engkau dilahirkan ibu pertiwi

Kini
Bangsa yang besar dan beraneka ini membutuhkanmu
Untuk mempersatukan elemen-elemen yang berserak

Dan
Aku mendukungmu Pancasila

5. Pahlawan yang Terlupakan

Karya: Ahmad Muslim Mabrur Umar

Cermatilah sajak sederhana ini kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak bertarung di medan perang

Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya

Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluklah ia pahlawan tanpa tanda jasa

Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah engkau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan

5 Contoh Puisi Pendidikan Singkat yang Maknanya Mendalam

5 Contoh Puisi Pendidikan

5 Contoh Puisi Pendidikan  – Puisi adalah salah bentuk seni yang bisa menyampaikan pesan-pesan mendalam dengan kata-kata indah.

Dalam konteks pendidikan, puisi bisa dijadikan cara untuk menyuarakan nilai-nilai dan inspirasi tentang semangat belajar, terima kasih guru, dan masih banyak lagi. Simak berbagai kumpulan contoh puisi tema pendidikan berikut ini.

Kumpulan Contoh Puisi Pendidikan

1. Suara Murid Masa Kini

Karya: Pipit Sriwulan

Inginku bebas inginku lepas
Terserah air mengalir ke mana
Melewati pasir, lembah dan telaga
Berlari sekuat-kuatnya yang tanpa batas

Kebebasan mengolah cipta, rasa, dan karya itu hak kami
Tuk memupuk sejuta potensi yang terpatri di sanubari
Maka waktu, ilmu dan maju akan tumbuh dalam diri
Kemerdekaan dalam bermain dan belajar haruslah ditaati

Dukunglah kami, bimbinglah kami
Menggapai keemasan sebagai wujud dari mimpi
Doakan kami, agar tiada jalan yang tak pantas tuk dilalui
Kami hanyalah seekor semut yang pantas tuk disayangi

Sungguh pendidikan adalah pusaka
Harus selalu dijaga kemurnian dan keutuhannya
Mengayomi, memfasilitasi mencetak generasi
sesuai keyakinan falsafah negeri
Menopang kuat kemajuan negara,
berakarkan budaya Indonesia

Sumber:

Ebook Spirit Guru Penggerak: Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara, Antologi Puisi CGP Angkatan 4 Tulungagung

2. Para Pelajar

Karya: Elfrida Octaviani

Kamii tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia

Tidak semata mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan

Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang

Baca Juga : slot bet kecil

Sumber:

Ebook Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

3. Sekolahku

Karya: Muhd Hafizuddin

Detik berganti detik
Menit pun ikut berlari
hari silih berganti
bulan ikut meniti
tahun pun tak kuasa hindari
Pergantian masa hingga kini

Di pundakku melekat sebuah tas sekolah
dibahuku terangkat badge sekolah
sakuku logo sekolah pun tak mau tertinggal
Surga masa depan ada di benakku
karena pendidikan adalah kekuatanku
dan buku pelajaran enggan pisah denganku

Sekolahku
Pengabdianku
ilmuku
kucurahkan untukmu
semoga memenuhi pialamu

Sumber:

Rpaper laman academia unggahan Muhd Hafizuddin

4. Pancasila

Karya: Veni Rosfenti

Pernah pada suatu masa dulu, engkau diuji oleh penghianatan bangsamu sendiri
Pernah pada suatu masa dulu, engkau begitu dipuja dan dipuji
Berbagai hal terkait bangsa ini harus atas namamu

Ekonomi Pancasila
Demokrasi Pancasila
Pendidikan Moral Pancasila
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
dan sederet istilah-istilah mentereng lainnya terkait tentangmu

Namun tidak cukup sampai di situ, ujianmu belum selesai Pancasilaku
Pernah pada suatu masa dulu, engkau seolah-olah tenggelam dalam pusaan arus sejarah masa lalu
Tenggorok di sudut gelap kehidupan politik yang hingar bingar
Termangu menatap lorong sunyi di tengah denyut kehidupan bangsamu yang semakin hiruk pikuk

Hingga kini hari lahirmu pun jadi kontroversi
Sejatinya
Bukan soal kau lahir kapan dan siapa yang melahirkanmu

Karena
Engkau telah lahir sejak bangsa ini ada
Engkau dilahirkan ibu pertiwi

Kini
Bangsa yang besar dan beraneka ini membutuhkanmu
Untuk mempersatukan elemen-elemen yang berserak

Dan
Aku mendukungmu Pancasila

Sumber:

Buku Kumpulan Puisi Terbaik Peserta Diklat Samisanov

5. Pahlawan yang Terlupakan

Karya: Ahmad Muslim Mabrur Umar

Cermatilah sajak sederhana ini kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak di anggap

Ialah pahlawan yang tak ingin di sebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak bertarung di medan perang

Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang di harap menang
Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya

Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluklah ia pahlawan tanpa tanda jasa

Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah engkau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan

10 Puisi Hari Pendidikan Nasional untuk Siswa SD sampai SMA

10 Puisi Hari Pendidikan Nasional untuk Siswa SD sampai SMA

10 Puisi Hari Pendidikan Nasional untuk Siswa SD sampai SMA

Puisi Hari Pendidikan Nasional salah satunya dibacakan sebagai peringatan hari besar nasonal ini. Jelang Hardiknas 2 Mei 2023, ada beberapa contoh puisi yang bisa dipelajari https://www.memefloristbali.com/.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut puisi pendidikan tentang guru, belajar, sekolah, siswa, tokoh pendidikan, dan semangat untuk menjadi cerdas dan mencerdaskan bangsa.

Puisi Pendidikan Nasional Pendek

Terang

Karya: Bella Artidesimasari

Dahulu temaram
Kami tak kenal terang
Pun siang tak kunjung benderang
Hingga pahlawan datang

Adorasi pahlawan-pahlawan tamu
T’lah tuntun kami menuju padang cahaya
Menitis kami dengan asanya
Tak kenal lelahnya

Pendar asa dalam nadinya
Tri Dharma dalam jantungnya
Debarnya menyeru harsa
Dengan ilmunya kini kami terang

Kini cakrawala menjemput siang
Maka lantanglah terang kami bagikan
Dalam tinta, aksara, buku dan suara
Rasuk pendar itu dalam nadi

Terang adalah kami

Sumber: Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

Puisi Hardiknas

Benih Generasi

Karya: Irmahadiani Linasari

Lihatlah benih-benih generasi yang penuh mimpi
Tumbuh indah di ladang sang petani
Alam pun menjadi saksi
Ragam budaya yang tumbuh mengiringi

Tak ada yang salah dengan keragaman
Bukankah itu dapat menguatkan?
Namun, mengapa terkadang kita memaksakan
Padahal kodrat alam begitu nyata

Mereka bukan secarik kertas kosong belaka
Melainkan pribadi yang penuh talenta
Walau mungkin sepanjang harinya
Hanya bermain kesibukannya

Yakinlah kita bisa berpihak pada mereka
Mengembangkan bakat dan potensinya
Lewat kearifan lokal yang menjadi budayanya
Tuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaannya

Mari menuntun sepenuh hati
Membimbing kodrat yan telah terpatri
Layaknya sang petani
Yang menghamba pada benih ini

Memupuk budi pekerti sesuai nilai Pancasila
Dengan cipta, rasa, karsa, dan karya
Tanpa melupakan sebuah perubahan
Kodrat zaman yang penuh tantangan

Ing ngarso sung tulodho
Ing madyo mangun karso
Tut wuri handayani
Tetaplah menjadi semboyan
Tuk wujudkan merdeka belajar

Sumber: Spirit Guru Penggerak: Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara, Antologi Puisi CGP Angkatan 4 Tulungagung

Puisi Tokoh Pendidikan Nasional

Seperti Air Tenang Mengalir di Sungai Rhine

Karya: Ramses P Panjaitan

Seperti air tenang mengalir di Sungai Rhine

Begitulah perjuangan Ibu Kartini memajukan perempuan pribumi

Dalam upaya menyetarakan status sosial bagi wanita dalam hal pendidikan

Bahkan Ibu Kartini mendirikan sebuah sekolah bagi kaum wanita

Jasanya tak pernah terlupakan dan kita harus kenang,
walaupun Ibu kita Kartini telah menjadi kenangan,

tetapi tetap abadi perjuangan

‘alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia
bila kaum perempuan dididik baik-baik.
Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri,
berharaplah kami dengan harapan yang sangat
supaya disediakan pelajaran dan pendidikan
karena inilah yang akan membawa bahagia baginya.’
Kata kata Ibu kita Kartini yang sangat memperjuangkan

kesejahteraan bagi perempuan Indonesia

Seperti apa jadinya jika beliau tidak memperjuangkan
kesejahteraan perempuan?

Mungkin perempuan-perempuan Indonesia jadi tak tau arah?

Jasanya sangatlah besar tentang kemanusiaan,
seperti halnya seorang penyair aku mendambakan itu

Harapanku besar agar Indonesia melahirkan kartini muda
untuk melanjutkan perjuangannya

Seperti air tenang mengalir di Sungai Rhine

Para lelaki harus ingat mereka lahir dari rahim ibu,
maka dari itulah perlakukan perempuan seperti engkau berbakti pada ibumu

Raden adjeng kartini adorsinya terhadap kaum perempuan,
itu adalah cita-cita yang paling mulia

Tetaplah kita kenang, sebagai seorang penyair
aku sangat mengenang dirinya
dan akan memperjuangkan hak-hak kemanusiaan
dan hak-hak perempuan di tanah air tercinta

Sumber: Kartiniku, Kartinimu, Kartini Kita: Kumpulan Puisi oleh Vania Kharizma, dkk.

Puisi tentang Pendidikan 4 Bait

Suara Murid Masa Kini

Karya: Pipit Sriwulan

Inginku bebas inginku lepas
Terserah air mengalir ke mana
Melewati pasir, lembah dan telaga
Berlari sekuat-kuatnya yang tanpa batas

Kebebasan mengolah cipta, rasa, dan karya itu hak kami
Tuk memupuk sejuta potensi yang terpatri di sanubari
Maka waktu, ilmu dan maju akan tumbuh dalam diri
Kemerdekaan dalam bermain dan belajar haruslah ditaati

Dukunglah kami, bimbinglah kami
Menggapai keemasan sebagai wujud dari mimpi
Doakan kami, agar tiada jalan yang tak pantas tuk dilalui
Kami hanyalah seekor semut yang pantas tuk disayangi

Sungguh pendidikan adalah pusaka
Harus selalu dijaga kemurnian dan keutuhannya
Mengayomi, memfasilitasi mencetak generasi
sesuai keyakinan falsafah negeri
Menopang kuat kemajuan negara,
berakarkan budaya Indonesia

Sumber: Spirit Guru Penggerak: Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara, Antologi Puisi CGP Angkatan 4 Tulungagung

Puisi tentang Hari Pendidikan Nasional 3 Bait

Menggapai Impian

Karya: Ni Nengah Restari

Senyum terukir tipis
Menghias bibir yang manis
Langkah demi langkah berpijak
Mengejar angan yang bijak

Sejuta harapan kurengkuh
Laksa rintangan kutempuh
Laksa menuju kemenangan
Menggapai impian

Riang gembira jalan hidup
Hati ikhlas bahagia datang
Perjuangan dan doa penuh ikhlas
Bawa berkah yang berlimpah

Sumber: Goresan Pena: Antologi Puisi Pendidikan oleh Ni Nengah Restari, dkk, Komunitas Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kreatif Kabupaten Lombok Tengah

Puisi tentang Siswa

Para Pelajar

Karya: Elfrida Octaviani

Kami tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami berdiri untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia

Tidak semata mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan

Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang

Sumber: Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

Puisi tentang Guru 1

Guru

Karya: David Aribowo

Terlahir karena terpilih
Berada di Bumi karena takdir

Melangkah dengan menebar berkat
Menjadi terang karena tuntutan

Terpilih menjadi guru teladan
Berada di sekolah karena pilihan
Memberi ilmu dengan menebar senyum
Guru teladan yang menjadi terang

Sumber: Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

Puisi tentang Guru 2

Hatinya Rupawan meskipun Rusak Badan

Karya: Samsul Hadi

Dia bersua seperti biasa
Menyapa dan bercanda
Namun dia bercita mulia

Bertahan dalam rimba pengetahuan
Kelaparan demi yang lain kecukupan
Perih demi tegaknya kemanusiaan
Adalah dia yang menjadi dambaan dunia
Dialah mutiara indah tak ternilai harganya

Tangan dan kakinya tak mau diam
Perut dan kepalanya terus menerjang
Berjalan membawa senapan siap dibidikkan
Jiwa dan raganya dipertaruhkan
Hidup dan matinya menjadi jaminan
Dengan hati dan pikirannya ia diam dan berjalan
Dia mengarungi samudera kebaikan
Mendaki tebing terjal kebenaran
Rela menderita melebihi apapun
Kesempatannya tak tersia-siiakan
Sanggup melampaui perjalanan jauh berapapun
Sekalipun tinggalkan harta dan kedudukan
Dia aneh dan hina dipandang sebelah mata
Nyatanya ia kaya, mulia, dan tegak perkasa dari yang ada

Tekadnya gigih dalam rencana
Semangatnya kuat bagaikan baja
Hatinya pasrah tinggi ke angkasa
Tawakkal berserah pada sang Penguasa
Meski duri tajam mengoyak tubuh dekilnya
Ia terus melangkah demi ilmu pendidikan
Siapapun yang memandang akan tertawan
Hatinya rupawan meski rusak badan
Kata dan perbuatannya membingungkan
Namun pada pengujungnya semua terbuktikan
Dia sang idaman dicintai Tuhan

(RSKP Dharmais Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022)

Sumber: Aku Ingin Digugu dan Ditiru: Kumpulan Puisi Satire Pendidikan oleh Samsul Hadi

Puisi tentang Sekolah

Guru

Karya: Maya Novita

yang pandangannya lurus ke depan
yang duduk tapi menutup mata
yang bersandar di tembok dengan bahu kanan
yang menopang dagu sambil memainkan earphone
yang selalu membalikkan badan untuk tahu sudah ada di mana arah jarum jam
yang menunduk sambil menumpahkan semua imajinasinya melalui pensil di tangan

semua perbedaan tabiat
semua perbedaan kegiatan individu
semua perbedaan cara menyerap sesuatu

di antara mereka semua,
siapa yang ternyata paling fokus menghiraukan satu sosok penolong masa depan mereka di mimbar?

Sumber: Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata

Puisi tentang Pendidikan Sekolah

Dikoyak Suara

Karya: Ika Rahutami

Di ujung sore yang sepi
Terbayang kerinyit kemarahan bercampur bau perjuangan
yang berkobar sekian puluh tahun lalu
“apakah kamu mendidik?”
“iya,” jawabku
“mendidik semacam apa?”
“ya mendidik orang muda supaya pintar, supaya tidak bertemu alisnya ketika berbicara teknologi, supaya kelak jadi kaya”
“cukupkah?” desisnya lagi. “Kamu lupa, pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan”

Aku terdiam
Membiarkan suara suara di telinga terganti oleh detak nadiku yang lebih cepat
Tergerus oleh arus yang lebih cepat,
terlupa kemewahan idealisme, kokoh kemauan, dan halus perasaan

terlupa atau sengaja lupa
Itu tetap kegagalan

5 Contoh Puisi Tentang Sekolah dan Pendidikan Singkat Terlengkap Penuh Makna

5 Contoh Puisi Tentang Sekolah dan Pendidikan Singkat Terlengkap Penuh Makna

Jadikan puisi tentang sekolah sebagai pesan penuh makna dalam melakukan proses pembelajaran. Cari tahu pilihannya di sini selengkapnya!

Puisi adalah jenis sastra dengan gaya bahasa yang ditentukan oleh irama, rima, dan penyusunan larik hingga bait.

Ada berbagai tema puisi terbaik, mulai dari tema cita-cita, pendidikan, hingga tema sekolah.

Kerap menjadi salah satu tugas yang penting, tak sedikit orang kebingungan untuk membuat puisi karena harus menaati kaidah yang harus terdapat dalam sebuah puisi.

Jika kamu diberikan tugas untuk menyusun puisi, ada beberapa referensi terbaik mengenai sekolah hingga pendidikan yang bisa jadi ajakan pesan penuh makna.

Apa saja inspirasi yang bisa kamu aplikasikan? Simak pembahasannya bersama-sama!

Contoh Puisi Tentang Sekolah dan Pendidikan

1. Sekolah yang Indah

Pagi ini terasa hembusan angin dari celah jendela sekolahku

Hangat cahaya mentari menyentuh dan menyemangatiku

Kubuka buku catatan dan koreksi ulang tugas rumah

 

Hingga tiba saat istirahat dan canda tawa penuh bahagia

Pohon-pohon tinggi menaungi dikala terik

Bunga warna warni menghadirkan keceriaan setiap waktu

 

Ada sekelompok anak asik satu sama lain

Betapa indah suasana sekolahku

Bel berbunyi tanda bersiap kembali masuk kelas

Anak-anak bergegas berlarian

 

Menyambut datangnya guru tercinta

Bersemangat menimba ilmu yang berharga

Betapa indahnya sekolahku

2. Di Sekolah (Karya: Padhang Prabangkara Ariyaning Jati)

Sekolah adalah tempat untuk belajar

Sekolah, tempat banyak teman

Sekolah tempat membaca dan beristirahat

Di sekolah, kita bisa bermain bersama dengan teman

 

Di sekolah, kau akan diajarkan banyak hal

Pelajaran di sekolah itu bermacam-macam

Ada matematika, pendidikan agama

Bahasa inggris, bahasa Indonesia, dan juga bahasa Jawa

3. Tujuan Ilmu (Karya David Aribowo)

Aku melangkah tanpa arah tujuan

Hingga impian menjadi suram

Aku berimajinasi seperti elang

Hingga rintangan terlihat ringan

Aku membuang waktu untuk tujuan

Hingga pengetahuan tampak luas dan terang

Aku berhasil menuntut ilmu

Hingga pekerjaan terasa kesenangan

5 Contoh Puisi Tentang Sekolah dan Pendidikan Singkat Terlengkap Penuh Makna

4. Indahnya Sekolahku

Indahnya sekolahku

Kelasnya bersih,

Halamannya rapi,

Ada bunga di sana sini.

 

Indahnya sekolahku,

Tempat belajar bersama guru,

Tempat bermain dengan teman,

Duduk bersama di tepi taman.

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/

5. Sekolahku yang Paling Keren

Sekolah adalah sekolah terkeren

Aku bangga sekolah di sekolah ini

Bapak ibu guruku juga up to date

Sekolah juga keren, disiplin dan nyaman

 

Di Sekolahku tidak ada kekerasan

Di Sekolahku juga tidak ada murid menghajar guru

Kami saling menjaga dan saling membantu

Kepala sekolah kami juga begitu sangat mendukung murid dan guru

Setiap pagi menjelang masuk kelas

 

Guru guru di depan mendengarkan briefing

Briefing ringan dan menyenangkan

Saling berupaya agar sekolah menyenangkan

 

Kerenkan sekolahku

Moto kami adalah hidup hanya sekali

Jalani dengan sepenuh hati

Agar jangan menyesal nanti

 

Kerennya sekolahku

Teman temanku juga keren

No bullying no prank

 

Sekolahku keren

Wahai teman mari bersama kami sekolah disekolahku

Ada band musik ,kelas sains, dan bahasa

Aku boleh pilih yang kau suka

 

Sekolah sekolah keren

Aku bangga pernah sekolah di sekolahku

Di sekolahku aku belajar

Bahwa hidup harus saling berpautan

Saling pengertian agar tidak berselisihan

5 Contoh Puisi tentang Pendidikan yang Bisa Dijadikan Referensi

5 Contoh Puisi tentang Pendidikan yang Bisa Dijadikan Referensi

 

Membuat puisi biasanya menjadi satu di antara tugas yang kerap diberikan kepada murid di sekolah, terutama saat mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Puisi adalah bentuk karya sastra yang berisi ungkapan hati sang penulis dengan menggunakan gaya bahasa menarik.

Tidak hanya indah, puisi juga mengandung makna yang dalam, irama, rima, dan matra, dalam setiap baitnya.

Satu di antara tema yang sering diangkat dalam puisi adalah pendidikan.

Apabila kamu sedang mencari ide dalam membuat puisi bertema pendidikan, bisa menyimak beberapa contohnya pada artikel ini yang bisa dijadikan referensi.

Terima Kasih Guruku

Dulu aku bodoh

Dulu aku tak tau apa-apa

Aku tak tau cara membaca

Aku tak tau bagaimana cara menulis

Aku juga tak tau bagaimana cara menghitung

 

Semuanya berubah saat aku mengenalmu

Kau mendidikku dengan sabar dan teliti

Kau mengajariku bagaimana cara membaca

Kau mengajariku bagaimana cara menulis

Kau juga mengajariku bagaimana cara menghitung

 

Setitik dari peluhmu

Menandakan perjuangan yang sangat besar

Untuknya dan murid-muridnya

Walaupun kadang kami membuatmu marah

Kau tak pernah mengeluh sedikitpun

 

Guruku…

Maafkan segala kesalahan yang telah kami lakukan kepadamu

Terima kasih telah mengajari kami banyak hal selama ini

Jasa-jasamu akan kami kenang selalu

Rumah Ilmu

Ilmu

Bagaikan awan di langit

Bagaikan udara di bumi

Begitu penting bagi kehidupan manusia

 

Ilmu

Begitu pentingnya dirimu

Begitu banyaknya dirimu

Begitu hebatnya dirimu

Kata dikagumi pun kurang untukmu

 

Ilmu

Terlalu banyak jika dihitung

Terlalu sedikit untuk diraba

 

Namun

Begitu mudahnya dirimu ditemukan

Tiap hari selalu ada dirimu

Begitu fantastisnya dirimu

Disinilah aku

Mendapatkanmu

Rumah ilmu

Sekolahku

Berdiri di Atas Ilmu

Hidup ini didasari dengan ilmu

Untuk memahami semua ilmu

Mulailah belajar memahami

Ini akan sangat berarti

 

Memang ada banyak rumus

Maka dari itu belajarlah terus

Kuatkan seluruh tekadmu

Untuk berdiri di atas ilmu

 

Semuanya takkan berhenti

Jika kamu berusaha lagi

Ketika semangatmu berkobar

Janganlah lelah untuk belajar

 

Ini saatnya untuk berjuang

Tanpa perlu pikir panjang

Teruslah menuntut ilmu

Berdiri di atas ilmu

Meraih Mimpi

Bilamana mentari bangun pagi

Ku siap mengawali hari

Dengan sejuta harapan dan mimpi

Kan kuwujudkan demi bangsa ini

 

Meski adanya pandemi seperti ini

Namun yak menyerah diri ini

Tak kan ada kata putus asa dan malas diri

Kini saatnya berusaha dan meraih mimpi

 

Janganlah terlena dengan dunia ini

Kita harus mengerti dan tahu diri

Betapa kerasnya hidup ini

Untuk mewujudkan sebuah mimpi

 

Doa menjadi pedoman yang tinggi

Jangan ragu dan bimbang hati

Jadikan pelecut untuk meraih mimpi

Demi masa depan yang indah nanti

Hari Pendidikan

Ing ngarsa sung tuladha

Ing madya mangun karsa

Tut wuri handayani

 

Ki Hajar Dewantara

Tak ada ragu ia maju

Tuk pertahankan apa yang ia mau

Walau musuh memiliki segudang peluru

 

Hanya satu yang ia ingini

Keadilan negeri walau jajahan tak henti

Agar semua mampu berdiri

Dengan ilmu ia bermimpi

Negeri ini punya segudang prestasi

Semua hak terpenuhi, tuk pahami teori-teori

Hingga kelak pasukan cerdas terealisasi

Semoga ini bukan hanya dalam bait yang diamini

 

Baca Juga : memefloristbali.com