Contoh Puisi Hujan Yang Memiliki Makna Mendalam

Contoh Puisi Hujan Yang Memiliki Makna Mendalam

Puisi ialah bentuk karyasastra dengan bait yang memiliki rima, matra, dan larik. Macam sastra ini dipandang seperti serangkaian kata-kata yang memvisualisasikan hati penulisnya.

Umumnya puisi bisa dicatat beragam topik tidak ada batas. Contohnya hujan yang sama dengan dingin, sendu, dan mellow secara beragam masa lalu.

Contoh Puisi Tentang Hujan

Puisi tentang hujan bisa berisi tentang kangen, masa lalu, duka, atau kehidupan. Berikut sejumlah misalnya mencuplik buku Hujan: Antologi Puisi oleh Yasser A. Amiruddin, Antologi Puisi “Hujan” dari Sri Wulan Ambarwati, dan Sapardi Djoko Damono karyadan Dunianya karyaBakdi Soemanto:

Hujan Bulan Juni (karya Sapardi Djoko Damono)

Tidak ada lebih tegar dari hujan bulan Juni
Disembunyikannya rintik rindunya ke pohon berbunga itu

Tidak ada lebih arif dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu di jalan itu

Tidak ada lebih bijak dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tidak terkatakan diresap akar pohon bunga itu

Sajak Hujan (karya Sri Wulan Ambarwati)

Malam mulai menyepi
Hujan tiba menegur bumi
Pulangkan kembali tiap masa lalu
Yang nyaris bisa terlewatkan

Hujan bawa pilu
Memaksakan berlindung pada pinggiran waktu
Terjerat dalam basah sendu
Terkekang gigil sembilu

Hujan menerobos perdu
Bersama desir angin menderu
Mencekram hati yang pilu
Sampai tangan juga tidak sanggup memegang kangen.

Dapatkan lebih banyak berita menarik lainnya hanya di bapasbaubau

Sekuntum Kamboja (karya Sri Wulan Ambarwati)

Sekuntum bunga kamboja lepas dalam pegangan
Bersama riak-riak ombak bercampur rintik hujan
Kabur, namun tentu, menjauhi pandangan
Semburat kuning kelopaknya meliuk menari bersama ombak
Bawa akan sepotong hati yang ketinggalan

Sekuntum bunga kamboja lepas dalam pegangan
Menyisih pada dataran nun jauh di situ
Masih kabur ku saksikan lambaian tangannya
Muka lelaki muda penuh berharap hampa
Melepasku, pada pelabuhan
Bersama buliran air mata dan hujan.

Sajak Hujan (karya Askar)

Ada hujan ada gerimis, tidak ada hujan ada kemarau
Ada hujan ada air, tidak ada hujan ada kering
Ada hujan ada dingin, tidak ada hujan ada panas
Ada hujan ada hijau, tidak ada hujan ada layu

Ada hujan ada subur, tidak ada hujan ada tandus
Ada hujan ada musibah, tidak ada hujan ada musibah
Ada hujan ada kematian, tidak ada hujan ada kematian
Ada hujan ada duka, tidak ada hujan ada duka

Ada hujan ada duka, tidak ada hujan ada cedera
Ada hujan ada air mata, tidak ada hujan ada air mata
Ada hujan ada hidup, tidak ada hujan ada hidup
Hujan.. terima kasih, tetaplah memberikan hidup.

Hujan (karya Askar)

Hujan..
Kamu datang membekukan kangen
Menepiskan sepi bersama pilu
Memberikan hidup akar alamku
Menyarui air mata dukaku

Hujan…
Hadirlah dengan senyuman
Jangan perlihatkan segi terjelekmu
Hanyutkan semua gelap
Beningkan jiwaku dengan jernihmu

Hujan..
Berikan saya sejuk
Berikan saya dekap
Hibur saya dalam senyap
Dan tetaplah jatuh bawa hidup.

Hujan Kematian (karya Muh. Syaifullah)

Diawali dari mendung
Saat langit tertutupi awan hitam abu-abu
Berita itu mulai kedengar
Informasi entahlah baik atau jelek
Berita kepindahnya kepemimpinanmu

Mendung ganti jatuhan tetesan-tetesan air
Rindukah namanya ini
Sesudah kamu betul berpindah ke lainnya
Sesudah situasi baru banyak muncul
Saat kau tidak ada disebelah

Hujan makin kuasai
Banjiri harapan yang terputus
Membendung nasib yang terlantar
Perlu pahlawan
Perlu pimpinan

Embun mendekati dengan cahaya matahari pencerahan
Mengantar ibu pimpinan
Ibu tegas pintar kembali arif
Pahlawan kami tiba

Sampai hujan menderas kembali
Disertai gelegar petir tangisan
Kematian ibu pimpinan kami datang
Sesudah kami pergi tidak meninggalkan

Kami tidak yakin

Saat ini kamu tersisa pelangi
Pelangi lebih cantik dari pelangi tujuh warna
Pelangi kemasyhuran tentu saja
Pelangi dari ibu pimpinan kami
Bidadari pahlawan kami

Kami rindu
Saat proses hujan terjadi
Kamu kangen sosokmu
Saat proses kehidupan terjadi
Kami kangen semuamu.