Salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia adalah puisi rakyat. Beberapa jenis puisi rakyat adalah pantun, gurindam, syair, dan lain-lain.
Puisi rakyat https://www.stealth-energy.com/ dapat diidentifikasi dari ciri bahasa atau unsur kebahasaan yang ada dalam teks tersebut.
Unsur bahasa
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, unsur kebahasaan dalam teks puisi rakyat adalah:
- Kalimat perintah
- Kalimat saran
- Kalimat ajakan
- Kalimat larangan
- Pernyataan sopan
Berikut ini penjelasannya:
Baca juga: Pantun: Definisi, Ciri, Jenis dan Contohnya
- Kalimat perintah
Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya.
Contoh:
Tutup pintu itu!
Ambilkan air minum itu!
- Kalimat saran
Kaliman saran bermakna menyuruh atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara memberikan saran.
Kalimat ini ditandai dengan kata-kata seperti seharusnya, sebaiknya.
Contoh:
Sebaiknya kamu datang tepat waktu esok hari.
Sebaiknya kamu jangan pernah mengganggunya.
- Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang mengandung kata ajakan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
Biasanya ditandai dengan kata-kata seperti ayo, ayolah, mari, marilah.
Contoh:
Ayo belajar dengan giat.
Mari berbuat baik sesama manusia.
- Kalimat larangan
Kalimat larangan adalah kalimat bermakna meminta atau memerintah seseorang untuk tidak melakukan atau melarang orang lain berbuat sesuatu.
Biasanya kalimat ini ditandai denan kata-kata larangan seperti jangan.
Contoh:
Jangan bangun kesiangan!
Jangan berjalan di atas rumput!
- Pernyataan sopan
Kalimat pernyataan sopan ini seperti kalimat perintah biasa namun terdengar lebih sopan.
Agar menjadi kalimat yang sopan kalimat perlu ditambah dengan menggunakan kata-kata permohonan seperti mohon, tolong.
Contoh:
Mohon jangan berisik di ruangan ini.
Tolong berbicaya dengan jujur padaku.
Baca juga: Apa itu Peribahasa? Ciri-ciri, Fungsi, Jenis dan Contohnya
Konjungsi
Selain unsur-unsur tersebut, terdapat unsur kebahasaan lain yaitu konjungsi atau penghubung.
Konjungsi subordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya.
Contoh konjungsi adalah kalau, jika, agar dan karena. Berikut ini contohnya:
Contoh konjungsi jika:
Tanah Tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur
Contoh konjungsi kalau:
Anak ayam belajar berkokok
Meniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan
Contoh konjungsi agar:
Beri aku penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju
Kuatkan awal kapalku
Saat badai menghalangi jalanku
Contoh konjungsi karena:
Sakit hati makin terasa
Karena dia sudah ada yang punya
Tetapi hati merasa bahagia
Karena masih ingat Yang Maha