Profil Singkat W. S. Rendra Seorang Sastrawan Puisi Indonesia yang Terkenal ke Penjuru Dunia

Profil Singkat W. S. Rendra Seorang Sastrawan Puisi Indonesia yang Terkenal ke Penjuru Dunia

Profil Singkat W. S. Rendra – W.S. Rendra, yang bernama asli Willibrodus Surendra Broto, lahir di Solo pada tanggal 7 November 1935 dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya adalah seorang guru bahasa Indonesia dan bahasa Jawa di sekolah Katolik, Solo, di samping sebagai dramawan tradisional. Ibunya adalah penari serimpi di Keraton Surakarta. Masa kecil hingga remaja Rendra berada di kota kelahirannya. Penyair bonus new member 100 di awal dan budayawan yang diberi julukan si “Burung Merak” ini menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, Kamis (6/8) pukul 22.20 WIB pada usia 74 tahun. Ribuan pelayat menghadiri proses pemakaman dramawan WS Rendra di kompleks pemakaman keluarga di kawasan Cipayung Jaya, Citayam, Depok, Jawa Barat, Jumat (7/8) siang.

Ia memulai pendidikannya dari TK (1942) hingga menyelesaikan sekolah menengah atasnya, SMA (1952), di sekolah Katolik, Solo. Setamat SMA, Rendra pergi ke Jakarta dengan maksud bersekolah di Akademi Luar Negeri. Ternyata akademi tersebut telah ditutup. Lalu, ia pergi ke Yogyakarta dan masuk Fakultas Sastra, Universitas Gajah Mada. Walaupun tidak menyelesaikan kuliahnya, tidak berarti ia berhenti belajar. Pada tahun 1954 ia memperdalam pengetahuannya dalam bidang drama dan tari di Amerika. Ia mendapat beasiswa dari American Academy of Dramatical Art (AADA). Ia juga mengikuti seminar kesusastraan di Universitas Harvard atas undangan pemerintah setempat. Rendra diberi julukan si Burung Merak.

Menilik Profil Singkat W. S. Rendra

Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerpen, dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya. Sebagai pembaca puisi yang sangat berbakat, W.S. Rendra sangat berbakat. Ia pertama kali mempublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal itu terus berlanjut, terutama dalam majalah tahun 60-an dan tahun 70-an.

Baca juga: 7 Puisi Cinta yang Romantis dan Menyentuh Hati, Penuh Makna

“Kaki Palsu” adalah drama pertamanya, yang dipentaskan ketika ia di SMP. “Orang-Orang di Tikungan Jalan” adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Pada saat itu ia sudah duduk di SMA. Penghargaan itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Puisinya penuh nilai dan moral serta berenergi dalam membangun negeri ini karena banyaknya ketidakpedulian dan pengabaian, dan dalam menegakkan jiwa karena adanya penyimpangan dan kesewenang-wenangan.

9 Penyimpangan Bahasa dalam Puisi

Puisi memiliki bahasa yang berbeda dengan bahasa sehari-hari. Kata-kata yang digunakan mengandung nilai keindahan yang khusus untuk membangkitkan perasaan, menarik perhatian, menimbulkan tanggapan, bahkan keharuan.

Penyair melakukan penyimpangan bahasa dalam puisinya untuk memperkuat daya puisi, mencapai bentuk pengucapan tertentu yang diinginkan, mencapai keselarasan rima, atau merasa bahasa konvensional yang sudah ada tidak dapat menjadi medium yang mampu mengungkapkan perasaan secara tuntas.

Baca juga: Bait Puisi: Pengertian dan Contohnya Maxbet

Berikut sembilan penyimpangan bahasa dalam puisi, yaitu:

  • Penyimpangan leksikal

Kata-kata yang digunakan dalam puisi menyimpang dari kata-kata yang  dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya: ngiau, pepintu, leluka.

Contoh: puisi Sutardji Calzoum Bachri berjudul Sepisaupi

sepisaupa, sepisaupi, sampai pisauNya ke dalam nyanyi

  • Penyimpangan semantis

Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang membahas tentang makna tanda bahasa.

Penyimpangan semantis adalah penyimpangan yang berupa penggunaan kata dalam puisi yang maknanya tidak menunjuk kepada makna aslinya.

Misalnya, ketika seorang penyair menggunakan kata langit dalam puisinya. Kata ‘langit’ itu bisa merujuk kepada “Tuhan’ atau ‘sesuatu/seseorang yang sangat jauh dan sulit dijangkau.

Baca juga: 3 Contoh Puisi tentang Pengalaman Pribadi

  • Penyimpangan fonologis

Untuk kepentingan rima, penyair sering melakukan penyimpangan bunyi. Sebagai contoh, dalam puisinya yang berjudul “Yang Terampas dan Putus”, Chairil Anwar menggunakan kata ‘menggigir’ untuk menggantikan kata ‘menggigil’.

la melakukan penyimpangan dengan mengubah bunyi // dalam kata ‘menggigil’ menjadi bunyi /r/ sehingga menjadi ‘menggigir’

Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin” (Yang Terampas dan Yang Putus)

  • Penyimpangan morfologis (pembentukan kata)

Penyair sering kali juga tidak mengindahkan aturan morfologis (pembentukan kata) kutipan puisi Balada Sumillah karya W.S. Rendra di bawah ini:

bila pucuk bambu ngusapi wajah bulan ternak rebah dan bunda-bunda nepuki paha anaknya” (Balada Sumilah)

Dalam kutipan puisi tersebut, Rendra menggunakan kata ‘ngusapi’ dan ‘nepuki’ yang sebenarnya secara morfologis tidak tepat.

Penggunaan yang tepat adalah mengusapi’ yang dibentuk dari kata dasar ‘usap’ + imbuhan ‘me-i’ dan kata ‘menepuki’ yang terbentuk dari kata dasar ‘tepuk’ + imbuhan ‘me-i’.

  • Penyimpangan sintaksis

Penyimpangan sintaksis/penyimpangan pola kalimat dalam puisi. Penyair kerap mengabaikan aturan pola kalimat dalam kaidah bahasa.

Contoh: puisi Chairil Anwar “Senja di Pelabuhan Kecil”

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali

Pada kutipan puisi di atas Chairil menggunakan frase ‘ini kali’ yang sebenarnya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Penggunaan yang tepat seharusnya ‘kali ini’ karena bahasa Indonesia memiliki pola diterangkanmenerangkan.

Baca juga: Apa itu Puisi Naratif?

  • Penggunaan dialek

Kadang penyair merasa Bahasa Indonesia tidak mampu mewakili perasaannya secara tuntas, yang membuat penyair itu “terpaksa” menggunakan kosa kata bahasa daerahnya untuk mengungkapkan suatu perasaan/emosi tertentu.

Contoh: Puisi Wiji Thukul “Nyanyian Abang Becak” di bawah ini.

jika harga minyak mundhak 
simbok semakin ajeg berkelahi sama bapak

  • Penggunaan register

Penyimpangan berupa penggunaan ragam Bahasa/istilah yang digunakan kelompok profesi tertentu dalam masyarakat.

Penyair seringkali menggunakan register (dialek profesi) ini untuk menguatkan latar puisi yang temanya berkaitan dengan profesi tertentu itu.

Contoh istilah “angguk balam” yang digunakan untuk orang yang kalau dinasihati seolah paham dengan selalu mengangguk-anggukan kepalanya.

  • Penyimpangan historis

Bentuk penyimpangan yang menggunakan kata-kata kuno yang sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari seperti kata jenawi, ripuh, bonda, dewangga, lampus dan sebagainya.

Contoh “Nyanyi Sunyi” karya Amir Hamzah di bawah ini yang mengunakan kata “lampus”

Sunyi itu luka 
Sunyi itu kudus 
Sunyi itu lupa 
Sunyi itu lampus

  • Penyimpangan grafologis

Penyimpangan yang tidak digunakannya tanda baca atau penggunaan huruf kapital sebagaimana mestinya dalam puisi. Ini misalnya mudah ditemui dalam puisi puisi Afrizal.

Contoh Puisi tentang Hujan yang Memiliki Makna Mendalam

Contoh Puisi tentang Hujan yang Memiliki Makna Mendalam

Hujan menjadi salah satu momen yang bisa membangkitkan emosi dan perasaan, mengingat situasinya yang terkesan sendu dan dingin.

Hujan mempunyai makna tersendiri untuk masing-masing orang karena mampu membawa sejuta momen dan makna.

Tidak sedikit pula yang memaknai hujan dengan ungkapan kesedihan sebagai bentuk mengenang sesuatu di masa lalu yang membangkitkan rasa galau di hati.

Tidak jarang hujan kerap dijadikan sumber inspirasi untuk menulis lagu maupun puisi karena memang dapat memantik rasa serta emosi.

Dengan menuliskan puisi, seseorang bisa mencurahkan isi hatinya yang bergejolak seperti kerinduan atau kesedihan.

Puisi adalah salah satu karya sastra yang populer, di mana banyak yang menikmati kata-kata yang dirangkai dengan indah karena memiliki kedalaman makna yang terasa relate dengan perasaan kita.

Maka dari itu, puisi dan hujan adalah kombinasi yang sempurna untuk membangkitkan kedalaman rasa dan emosi tentang memori yang pernah terjadi.

Rintik hujan dan suasana mendungnya seakan mampu menghipnotis siapa saja untuk ikut terhanyut dalam atmosfer yang melankolis.

Lantas, seperti apakah contoh puisi tentang hujan yang dapat membangkitkan perasaan? Simak beberapa contoh puisi tentang hujan yang mempunyai makna mendalam berikut ini.

Contoh Puisi tentang Hujan

1. Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon yang berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan bulan Juni

Dihapuskannya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif

Dari hujan bulan Juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar

Pohon bunga itu

2. Memori Tetesan Hujan karya Setia Erliza

Sehelai daun hijau panjang

Menutupi mahkota dari derasnya hujan

Menuju tempat lautan ilmu

Beberapa tahun yang silam

Saat aku duduk di bangku sekolah dasar

Memori daun pisang menjadi bait kisah haru

Menempa kisah di musim penghujan

Basah?

Ayah, derasnya hujan menerpa tubuhmu

Sambil menggigil kau genggam tanganku

Jelas terlihat dari tangan keriputmu

Menuntunku di bawah derasnya hujan

Daun pisang mengukir kisah haru

Ciptakan kenangan indah tak terhingga

Antara aku, ayah, dan hujan

3. Percik Hujan karya Babeth Kartika

Dirimu adalah kabut, putih dan senyap

Beriring berjalan, dalam derai angin menembus batas waktu kejenuhan

Halilintar sang murka, memerah, mencabik, hingga kau lelah dan terburai

Jatuh

Melewati lapis angin yang menerpa, helai demi helai

Melewati ribuan media yang tak kau hiraukan

Melewati pekatnya ruang hampa, dingin, kadang panas

Aku hanyalah sekeping daun

yang menangkapmu sebelum hancur ditelan bumi

Dentingmu adalah kehidupanku, juga hembus napasmu

Menanti mentari pagi

agar kau tinggal dalam kelopak jiwaku

4. Gerimis Manis karya Iis Sumiati

Nabastala bermuram durja

Menyembunyikan sang mentari di balik punggungnya

Jauh, tak terlihat sedikit pun

Menyisakan awan yang kian berarak

Kelabu mengepung segala penjuru

Menyergap menyeruak penuh semarak

Berkumpul di satu titik temu

Merangkai pertunjukan menyejukkan buana

Jalinan gerimis

Di hari Kamis

Tampak miris

Namun, manis

5. Setetes Kenangan dalam Hujan karya Tarisya Widya Safitria

Dulu

Saat semburat jingga nan elok

Saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama cakrawala

Tetes kehidupan jatuh serentak

Membombardir ribuan kilometer lahan

Impresi menguap di atas tanah

Larut bersama wewangian hujan

Di bawah rintik-rintik nikmat Tuhan

Tersemat manis indahnya janji masa depan

Penuh kebahagiaan semu berselimut basah

Kini,

Beradu dengan nestapa

Menatap seruan hina yang menyayat jiwa

Menusuk hingga rindu menyeruak keluar

Dengan satu tarikan nafas gusar

Kenangan di Basah Hujan

Rayhandi

Di basah itu memori tersangkut

Menyambut ingat membara bayang

Terlihat warna di pucuk mata

Kurasa memori menari bernyanyi berputar

Masih teringat olehku

Kenyataan yang menggenggam

Hangat menguar melawan dingin

Terbawa sampai ke ulu hati

Aku tak ingin mel@upa

Rasa di bidang merah masih menyenja

Di bayang barat rasa itu kugantung

Bersama hujan ia melebur

Hujannya deras terasa

Merangkak mencari celah

Batu keras memukulku

Terngiang ingin mengepak

Aku belum larut menjadi abu

Aku masih menjadi ingatan yang takkan raib

Menjadi sepertiga kenangan yang masih hidup di hujan malam

Aku masih menjadi cerita untuk hari ini dan selamanya

Jika membicarakan puisi dan hujan tentunya tidak lengkap rasanya apabila belum membaca buku puisi Hujan Bulan Juni yang ditulis oleh Sapardi Djoko Damono yang tentunya berisi kumpulan puisi yang amat mendalam dan bermakna.

Unsur-Unsur Puisi, Jenis, dan Ciri-cirinya yang Perlu Diketahui

Unsur-unsur puisi perlu kamu kenali agar lebih memahaminya. Puisi adalah suatu karya sastra tertulis yang mana isinya adalah ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantik dan mengandung irama, rima serta ritma pada penyusunan larik maupun baitnya.

Sementara itu, menurut HB Jassin, puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan. Puisi bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dalam mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya.

Beberapa penyair besar Indonesia yang telah menghasilkan karya-karya fenomenal, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Djoko Damono, hingga Joko Pinurbo memiliki gaya bahasa masing-masing.

Unsur-unsur puisi terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kamu perlu memahami berbagai aspek yang penting dalam membuat dan menyusun puisi, seperti unsur, jenis, struktur, dan ciri-cirinya. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (23/1/2021) tentang unsur-unsur puisi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Unsur-unsur puisi bisa dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut penjelasaan unsur-unsur puisi tersebut:

Unsur Intrinsik

Unsur-unsur puisi yang pertama adalah unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang terkandung dalam puisi dan memengaruhi puisi sebagai karya sastra. Unsur intrinsik puisi adalah diksi, imaji, majas atau gaya bahasa, bunyi, rima, ritme, dan tema.

Diksi, adalah pemilihan kata dengan mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam suatu puisi keseluruhan.

Imaji atau daya bayang, adalah membangun puisi dengan menggunakan kata-kata yang konkret dan khas untuk menimbulkan imaji visual, auditif, ataupun taktil.

Majas atau gaya bahasa, adalah bahasa yang dipakai penyair untuk mengungkapkan suatu ide dengan cara yang tidak biasa, atau kata bermakna kiasan.

Bunyi, adalah kata-kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa tertentu.

Rima, adalah persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan menimbulkan efek keindahan.

Ritme, adalah dinamika suara dalam puisi agar tidak dirasa monoton bagi penikmat puisi. Tema adalah ide atau gagasan pokok yang ingin disampaikan pengarang.

Unsur Ekstrinsik

Unsur-unsur puisi selanjutnya adalah unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik puisi terdiri dari aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, dan aspek religius.

Aspek historis adalah unsur kesejarahan puisi. Aspek psikologis adalah aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi. Aspek filsafat adalah berkaitan erat dengan karya sastra secara keseluruhan. Aspek religius adalah mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh penyair.

Jenis-Jenis Puisi

Setelah mengetahui unsur-unsur puisi, kamu juga perlu mengenali jenis-jenisnya. Jenis-jenis puisi terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru yang memiliki jenisnya masing-masing pula.

Berikut penjelasan masing-masing jenis puisi Nova88 Alternatif:

Puisi Lama

Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan lama seperti jumlah baris, jumlah bait, bunyi sajak atau rima, jumlah suku kata pada tiap baris, dan irama. Berikut beberapa jenis puisi lama:

Mantra, adalah sajak yang berisi ucapan-ucapan yang masih dianggap mempunyai suatu kekuatan gaib.

Pantun, adalah bentuk puisi lama yang memiliki ciri-ciri puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap baris terdiri 8 hingga 12 suku kata, dua baris awal pantun merupakan sampiran, dan dua baris akhir merupakan isi, dan tiap bait terdiri dari 4 baris.

Karmina, adalah jenis pantun lebih pendek.

Gurindam, adalah jenis puisi lama yang terdiri dari dua baris dalam satu bait, bersajak a-a-a-a, dan berisi nasihat-nasihat.

Syair, adalah jenis puisi lama yang berasal dari negara Arab, mempunyai ciri tiap bait terdiri 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau sebuah cerita.

Talibun, adalah jenis puisi lama yang memiliki ciri-ciri puisi seperti sebuah pantun genap, yang tiap baitnya terdiri dari sebuah bilangan genap seperti 6, 8, maupun 10 baris.

Puisi Baru

Puisi baru adalah sebuah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan tertentu layaknya puisi lama. Jenis puisi baru ini memiliki bentuk yang lebih bebas dibandingkan dengan puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Berikut beberapa jenis puisi baru:

Balada, adalah sebuah puisi yang berisi cerita-cerita. Balada terdiri dari 3 bait, masing-masing bait terdiri dari 8 larik, larik pertama memiliki skema rima a-b-a-b-b-c-c-d, kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c, dan skema rima yang terakhir dalam satu bait pertama digunakan sebagai referensi dalam bait-bait selanjutnya.

Himne, adalah puisi baru yang digunakan sebagai pujaan untuk Tuhan, tanah air, pahlawan, dan Lembaga.

Ode, adalah puisi baru yang berisi sanjungan bagi orang yang berjasa. Nada dan gaya Ode sangatlah resmi, bernada anggun, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi maupun suatu peristiwa.

Epigram, adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.

Romansa, adalah puisi yang berisi luapan perasaan penyair tentang cinta kasih.

Elegi, adalah puisi yang berisi sebuah kesedihan.

Satire, adalah puisi yang berisi sindiran atau kritikan.

Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 2 baris atau puisi seuntai.

Terzinaa, adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris.

Kuatrain, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris.

Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 5 baris.

Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 6 baris.

Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 7 baris.

Oktaf atau Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 8 baris.

Soneta, adalah jenis puisi baru yang memiliki ciri-ciri puisi terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2, pada 2 bait pertama terdiri 4 baris, dan pada 2 bait kedua terdiri 3 baris

Ciri-Ciri Puisi

Ciri-ciri Puisi (Sumber: Pixabay)

Setelah mengetahui berbagai jenis puisi, selanjutnya kamu bisa mengenal ciri-ciri puisi. Kamu bisa mengenali ciri-ciri puisi lama dan ciri-ciri puisi baru sebagai berikut:

Ciri-ciri puisi lama

– Puisi lama memiliki ciri-ciri puisi yang biasanya berisi puisi rakyat dan tidak ada nama pengarangnya.

– Masih terikat aturan seperti jumlah baris setiap bait, sajak, serta jumlah suku kata pada setiap baris.

– Biasanya disampaikan dari mulut ke mulut atau disebut sastra lisan.

– Menggunakan majas tetap dan klise.

– Berisi cerita kerajaan, fantastis, serta istanasentris.

Ciri-ciri puisi baru

– Nama pengarang jelas.

– Secara lisan maupun tertulis.

– Tidak terikat aturan rima, jumlah baris, dan suku kata.

– Mempunyai bentuk yang rapi dan simetris.

– Persajakan akhir yang teratur.

– Majas dinamis dan berubah-ubah.

– Berisi tentang sebuah kehidupan.

– Memakai pola sajak pantun dan syair meskipun dengan pola yang lain.

– Umumnya puisi 4 seuntai.

– Di setiap baris atasnya sebuah gatra atau kesatuan sintaksis.

– Di setiap gatra terdiri dua kata, pada umumnya 4 sampai 5 suku kata.

Struktur Puisi

Selain unsur-unsur puisi, strukturnya juga penting untuk dikenali. Struktur dalam puisi terbagi menjadi dua, yaitu struktur fisik dan struktur batin puisi.

Struktur fisik puisi adalah metode penyampaian hakikat puisi, terdiri dari perwajahan puisi, diksi, imaji, kata konkret, majas, dan rima atau irama.

Sementara itu, struktur batin puisi adalah tema puisi, rasa, nada, dan tujuan dibuatnya puisi.

Contoh Puisi

Pengunjung melintas di depan lukisan Chairil Anwar yang dipamerkan pada pameran seni rupa koleksi nasional #2 yang bertema Lini Transisi di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa (13/8/2019). Pameran berlangsung hingga 31 Agustus mendatang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Aku

Karya: Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku

‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi!

Komponen Penting dalam Puisi

Komponen Penting dalam Puisi

Puisi merupakan ungkapan perasaan dengan lapis makna dan tipografi yang khas. Berikut ini penjelasan singkat komponen penting dalam puisi:

Mengutip Menulis Kreatif Sastra (2014) karya Andri Wicaksono, puisi adalah salah satu karya sastra yang mempunyai nilai estetik (seni) yang tinggi dan berasal dari interpretasi pengalaman hidup manusia yang digubah dalam wujud yang paling berkesan.

Gagasan dan imajinasi penyair dituangkan dalam bentuk tipografi yang spesifik.

Sementara menurut Rachmat Djoko Pradopo dalam Pengkajian Puisi (1990), puisi mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komponen diartikan sebagai bagian dari keseluruhan; unsur. Maka dapat dikatakan, komponen puisi adalah unsurnya.

Terdapat dua bagian dalam unsur puisi, yaitu struktur fisik puisi dan unsur batin puisi. Berikut penjelasan singkat tentang komponen penting atau unsur dalam puisi:

Baca juga: Puisi: Arti dan Jenisnya

Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik disebut juga unsur yang menunjukkan cara pengungkapan puisi. Karena ditinjau secara fisik, maka unsur ini dapat dilihat dengan kasat mata.

Yang dapat kita lihat dari fisik puisi adalah rima, tipografi, diksi, citraan, dan majas. Berikut ini penjelasannya:

  • Rima: disebut juga sajak. Berupa persamaan atau pengulangan bunyi. Tidak hanya terdapat di akhir baris, tetapi juga dapat ditempatkan pada keseluruhan bait atau baris.
  • Tipografi: perwajahan atau bentuk puisi. Mengatur tata letak kata, baris, dan bait pada puisi.
  • Diksi: pemilihan kaya yang dilakukan pengarang dalam membuat sebuah puisi.
  • Citraan: imaji atau penggambaran angan yang muncul dalam benak pembaca puisi. Menjadi sarana untuk penyair memperkuat gambaran pikiran dan perasaan melalui panca indera.
  • Majas: gaya bahasa atau penggunaan ragam bahasa. Kekayaan bahasa membuat puisi semakin hidup.

Baca juga: Unsur Bahasa Puisi Rakyat

Unsur Batin Puisi

Berbeda dengan unsur fisik, unsur batin lebih menekankan pada penghayatan suatu puisi. Pembaca barus membaca berulang sebuah puisi untuk menemukan unsur batinnya.

Berikut ini yang termasuk struktur batin puisi:

  • Tema

Pada dasarnya puisi didominasi oleh kata konotatif atau bukan makna sebenarnya. Setiap kata, baris, dan bait dalam puisi harus bermakna.

Menurut Rachmat Djoko Pradopo, puisi berkaitan dengan ketidaklangsungan ekspresi. Hal tersebut memunculkan lapis makna dalam puisi.

Maka, untuk menentukan tema atau pokok persoalan dalam puisi, perlu mengungkap lapis makna.

Baca juga: Jenis-Jenis Puisi Lama Roulette Online

  • Rasa

Rasa merupakan sikap penyair terhadap puisinya, karena puisi merupakan ungkapan perasaan.

Rasa dapat ditelusuri dari latar belakang pengarang, pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, pengalaman sosiologis dan psikologis pengarang.

  • Nada

Nada disebut juga tone. Nada berhubungan dengan tema dan rasa, serta sikap yang dihadirkan penyair pada pembaca.

Sikap tersebut dapat berupa nada sombong, menggurui, mendikte, rendah diri, mengajak memecahkan masalah, menganggap bodoh, atau menyerahkan masalah pada pembaca.

  • Amanat

Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi kepada pembaca.

5 Puisi Karya Taufiq Ismail yang Populer

Taufiq Ismail menjadi salah satu penyair ternama asal Indonesia.

Meski karyanya telah disusun belasan tahun yang lalu, puisi Taufiq Ismail ini masih terus bergema di hati masyarakat Indonesia.

Berikut lima puisi karya Taufiq Ismail:

Dengan Puisi, Aku

Dilansir dari buku Pembelajaran Puisi, Apresiasi dari Dalam Kelas (2020) oleh Supriyanto, salah satu puisi Taufiq Ismail yang populer adalah “Dengan Puisi, Aku”.

Dengan puisi, aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti

Dengan puisi, aku ercinta
Berbatas cakrawala

Dengan puisi, aku mengenang
Keabadian yang akan datang

Baca juga: Makna Puisi Takut 66 Takut 98 Karya Taufiq Ismail https://pokdarwispariangan.com/

Dengan puisi, aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris

Dengan puisi, aku mengutuk
Nafas zaman yang busuk

Dengan puisi, aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
.

Karangan Bunga

Berikut isi puisi Taufiq Ismail yang berjudul Karangan Bunga, dikutip dari buku Kutunggu Kamu di Cisandane: Antologi Puisi Esai (2012) oleh Ahmad Gaus:

Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu

“Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami turut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi.”

Baca juga: Makna Puisi Karangan Bunga Karya Taufiq Ismail

Kembalikan Indonesia Padaku

Puisi Taufiq Ismail yang populer lainnya adalah Kembalikan Indonesia Padaku. Berikut isi puisinya yang dikutip dari buku Yuk, Nulis Puisi (2018) karya Tjahjono Widarmanto:

Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 watt
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya

Kembalikan Indonesia padaku

Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong
Siang malam dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 watt

Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan
tenggelam lantaran berat bebannya
kemudian angsa-angsa berenang di atasnya

Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga
dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 watt
sebagian putih dan sebagian hitam yang menyala bergantian

Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih
yang berenang-renang sambil main pingpong
di atas pulau Jawa yang tenggelam
dan membawa seratus juta bola lampu 15 watt ke dasar lautan

Kembalikan Indonesiaku

Baca juga: Makna Puisi Dengan Puisi, Aku Karya Taufik Ismail

Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong
Siang malam dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa

Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya

Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 watt
Sebagian berwarna putih dan sebagian hitam
yang menyala bergantian

Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga

Kembalikan Indonesia padaku.

Doa

Berikut isi puisi Taufiq Ismail yang berjudul Doa:

Tuhan kami
Telah nista kami dalam dosa bersama
Bertahun-tahun membangun kultus ini
Dalam pikiran yang ganda
Dan menutupi hati nurani

Ampunilah kami
Ampunilah
Amin

Baca juga: Makna Puisi Buah Rindu 1 Karya Amir Hamzah

Tuhan kami
Telah terlalu mudah kami
Menggunakan asma-Mu
Bertahun di negeri ini
Semoga Kau rela menerima kembali
Kami dalam barisan-Mu

Ampunilah kami
Ampunilah
Amin.

Kerendahan Hati

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit

Jadilah belukar! Tetapi belukar yang baik yang
tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar
Jadilah saja rumput!
Tetapi rumput yang memperkuat tanggul di pinggir jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil!

Tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten!

Baca juga: 5 Puisi Karya Chairil Anwar yang Populer

Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
Tentu harus ada awak kapalnya!

Jadilah saja dirimu
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
.

4 Perbedaan Cerpen dan Puisi

4 Perbedaan Cerpen dan Puisi

Cerpen dan puisi merupakan dua karya sastra yang berbeda. Selain isi, salah satu hal yang membedakan cerpen dan puisi adalah gaya bahasanya.

Menurut Rina Asrini dalam buku Metode Jigsaw dalam Analisis Cerita Pendek (2023), cerpen adalah karangan fiktif yang mengisahkan sebagian besar kehidupan seseorang.

Cerpen adalah karya sastra berupa karangan singkat kurang dari 10 ribu kata, yang berfokus pada satu orang saja.

Sementara itu, dikutip dari buku Strategi Ampuh Memahami Makna Puisi (2019) oleh Kodrat Eko dan Andayani, berikut pengertian puisi:

“Puisi adalah karya sastra yang di dalamnya memuat peristiwa kebahasaan, dan disusun dengan irama, sajak, serta kata kiasan.”

Puisi adalah karya sastra yang memadukan diksi, majas, serta irama yang terkandung di dalamnya untuk mengungkapkan makna.

Baca juga: Perbedaan Alur Hikayat dan Cerpen https://mudanzas-tsr.com/

Bedanya cerpen dan puisi

Salah satu hal yang membedakan cerpen dan puisi adalah bentuknya.

Cerpen merupakan karangan yang ditulis dalam paragraf atau alinea. Sedangkan puisi adalah karya sastra yang disusun dalam larik atau baris.

Cerpen dan puisi bedanya adalah cerpen biasanya mengisahkan kehidupan seseorang. Sementara puisi digunakan untuk mengekspresikan perasaan penyairnya.

Selain itu, gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen dan puisi juga berbeda.

Gaya bahasa yang dipakai dalam puisi bersifat kiasan. Sementara cerpen ditulis dengan makna denotatif atau makna sebenarnya.

Bedanya cerpen dan puisi juga terlihat dari alur ceritanya. Cerpen ditulis urut berdasarkan kronologinya, sementara puisi tidak memiliki alur cerita yang pasti.

Baca juga: Puisi Transparan: Pengertian dan Contohnya

Kesimpulannya, perbedaan puisi dan cerpen adalah:

  • Bentuknya
  • Isi karyanya
  • Gaya bahasa
  • Alur cerita.

Puisi Untuk Guru, Haru dan Menyentuh Hati

Puisi Untuk Guru

Puisi Untuk Guru – Sebagai ungkapan rasa terima kasih dan tanda sayang pada guru, kita bisa memberikan hadiah pada guru. Tidak perlu barang yang mahal atau mewah, kamu bisa memberikannya puisi

Meski sederhana, puisi untuk guru bisa jadi lebih bermakna apalagi jika dibuat tulus oleh muridnya. Guru yang membaca puisi yang diberikan oleh muridnya tentu akan merasakan haru dan tersentuh hatinya.

Kamu bisa berikan puisi untuk guru di momen momen tertentu, seperti peringatan Hari Guru Nasional, perpisahan, ulang tahun atau momen spesial lainnya.

Berikut ini Kumpulan puisi tentang guru :

1. Selamat Hari Guru

Tanpa guru

Takkan ada yang kita tahu

Tanpa guru takkan ada yang kita mampu

Tanpa guru kita hanya dubu

Yang terbang tak berarah tersapu angin

Tak tentu arah

Guru….

Ucapanmu adalah petunjuk kamu

Tindakanmu adalah teladan kami

Ridhomu adalah kunci sukses kami

Doamu adalah berkah tak bertepi

Jika ada yang bertanya pada kami

Siapa yang paling berjasa pada diri ini

Maka namamu yang kan kusebut pertama kali

Karena ibu dan bapak adalah guru utama kami
Puisi Untuk Guru

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/kumpulan-puisi-yang-meluluhkan-hati-gebetan-kamu/

2. Guru

Oleh Eriyoko :

Hangat senyummu menjadi pembuka hati kami

Amarahmu adalah cambuk belaian kasih bagi kamu

Suaramu menggiring kamu ke masa depan yang terang

 

Wahai sang guru..

Kaulah teladan, pengajar, dan pembimbing kami

Guratan pengabdianmu membekas pada jika kami

Hanya doa yang tulus dan semangat negeri sebagai balas jasamu

 

Terima kasih Guru

Semoga kebahagiaan selalu mendekap

3. Maha Guru

Oleh Indra Haksari :

Bila mentari menyapa pagi

Semangat ceria selalu mengiringi

Bukan harta benda yang kau cari

Tapi pada sang ilmu kau mengabdi

 

Seperti ismanya menuntun langkah menuntun langkah

Menanggal jemawa memajukan peradaban manusia

Berlogika hati, luas ilmu, bijak bertindak

Bukan ajarkan basa basi yang kau beri

Tapi sikap kritis yang kau hadirkan di sini

Meskipun kerikip caci maki kadang kau temui

Hormatku untukmu maha guru

Bintang yang tak pernah lelah memandu

Saat perahuku mengarung samudra

4. Guru

Oleh Kahlil Gibran

Barang siapa mau menjadi guru

Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri

Seblum mengajar orang lain

Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan

Sebelum mengajar dengan kata kata

Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri

Dengan membenarkan perbuatan perbuatan sendiri

Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan

Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain

Dan membenerkan perbuatan perbuataan orang lain

Kumpulan Puisi Yang Meluluhkan Hati Gebetan Kamu

Puisi Yang Meluluhkan Hati

Puisi Yang Meluluhkan Hati – Masa masa sekolah adalah masa terbaik. Banyak momen, perasaan dan hal hal yang belum tentu bisa terulang kembali di kemudian hari. Begitupula dengan perasaan jatuh cinta dan dalam mengagumi lawan jenis. Tenang, banyak cara untuk meluluhkan hati si dia, salah satunya adalah melalui puisi. Kesannya emang oldschool, tapi kumpulan puisi terbaik ini adalah salah satu sumber inspirasi yang lumayan ampuh untuk membuat si dia nggak bisa bilang engga sama kamu. Sbobet

Puisi puisi indah yang pernah kamu dengar adalah buah mahakarya para sastrawan besar, romantis lagi maknawi. Meskipun terkadang kita tidak tahu arti sebenernya sesuai maksud intuisi sang pengarang, namun kata puitis itu mampu di nikmati karena begitu indah.

Nah, coba deh kamu inget inget lagi, siapa saja sih sastrawan Tanah Air yang nyangkut banget di kepala kamu?

Berikut ini adalah 6 kumpulan Puisi Yang Meluluhkan Hati si dia:

1. Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat di ucapkan kayu

Kepada api yang menjadikannya abu.

 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat di sampaikan awan

kepada hujan yang menjadikannya tiada.

2. Puisi (Korrie Layun Rampan)

Jalan ini berdebu, kekasih

Terbentang di padang rasa

Enak belas matahari memanah dari enam belas ufuk

Siang pun garang sepanjang kulminasi

 

Bahak malam mengikuti pelan langkah terlatih

Ketipak bulan putih

Di taman kekasih

 

Pengantinku

Antara kerikil dan pasir merah

Tersembunyi jejak jejak yang singgah

3. Kesadaran (Armijn Pane)

Pada kepalaku sudah di reka,

Mahkota bunga kekal belaka,

Aku sudah jadi mereka,

Sudah mendapat bahagia baka,

Puisi Yang Meluluhkan Hati

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/contoh-puisi-berbagai-tema-beserta-maknanya/

Aku melayang kelangint bintang,

Dengan mata yang bercaya caya,

Punah sudah apa melintang,

Apa yang dulu mengikat saya,

 

Mari kekasih, jangan ragu

Mencari jalan; aku mendahului,

Adinda kini

Mari, kekasih, turut daku

Terbang kesana, dengan melalui,

Hati sendiri

4. Taman Dunia (Asrul sani

Kau masukkan aku kedalam taman dunia, kekasihku !

Kaupimpin jariku, kau tunjukkan bunga tertawa, kuantum tersenyum.

Kau tundukkan huluku tegak, mencium wangi tersembunyi sepi.

Kau gemalaikan di pipiku rindu daun beldu melunak lemah.

 

Tercengang aku takjub, terdiam.

berbisik engkau :

“Taman swarga, taman swarga mutiara rupa”.

Engkaupun lenyap.

Termanggu aku gilakan rupa.

5. Cintaku Jauh di Pulau (Chairil Anwar)

Cintaku jauh di pulau,

Gadis manis, sekarang iseng sendiri

 

Perahu melancar, bulan memancar,

Di leher kukalungkan ole ole buat si pacar.

Angin membantu, laut terang, tapi terasa

Aku tidak kan sampai padanya.

 

Di air yang tenang, di angin yang mendayu,

Di perasaan penghabisan segala melaju

Ajal bertakhta, sambil berkata:

“Tunjukan perahu ke pangkuan saja”‘

 

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!

Perahu yang bersama kan merapuh!

Mengapa Ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

 

Manisku jauh di pulau,

Kalau ku mati, dia mati iseng sendiri

Contoh Puisi Pendek Tentang Alam

Puisi Pendek Tentang Alam

Puisi Pendek Tentang Alam  – Puisi Merupakan salah satu jenis karya sastra dengan unsur rima dan larik yang penuh makna bagi penulis dan pembaca.

Selain itu, Penulisan puisi terdapat dari baris dengan kata kata pilihan yang menyentuh hati.

Yap, puisi bisa di nikmati karena bahasa atau diksi yang di gunakan memiliki kekuatan untuk memikat perasaan. Simak kumpulan puisi pendek singkat di himpun dari berbagai tema dan sumbe, Yuk !

Contoh Puisi Pendek Tentang Alam

Puisi bertema lingkungan alam mampu menggambarkan perasaan dengan mudah lewat pemandangan sekitar kita.

Tidak mengherankan jika puisi jenis ini di gemari karena bahasanya terikat oleh irama yang menawarkan keindahan alam.

Tentunya, Puisi berbeda dengan karya sastra lainnya, karena mempunyai kemampuan untuk menggungah emosi permainan kata kata.

Nah, langsung saja simak contoh puisi pendek terkait alam di bawah ini, ya!

1. Senja , Keindahan Yang Tidak Terganti

Siang mulai berganti

Warna langit pun berubah menjadi jingga

Burung burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit sana

Siapa saja yang melihatnya, akan takjub di buatnya

Waktu terus berlari

Warna jingga pun terkikis secara perlahan
Puisi Pendek Tentang Alam

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/puisi-sumpah-pemuda-yang-inspiratif-menyentuh/

2. Kesegaran Udara Pegunungan

Kubentangkan kedua tanganku

Di puncak gunung berwarna biru

Memandang dari ketinggian

Hamparan bumi penuh keindahan

Kupejamkan mata kuhirup udara

Udaranya pun kuhirup dalam dalam

Agar memenuhi rongga dada

Akupun merasakan kesegaraannya

Inilah alam pegunungan

Sangat bersih dan segar

Jauh dari polusi

Yang bisa menyakiti diri

3. Keindahan Alam Di Pagi Hari

Ku buka mata

Cahaya pagi mengembus kaca jendela

Semerbak Mawar merah dan putih merekah

Ku buka jendela

Ku hirup udara nan segar

Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi

Setetes embun membsahi daun

Kicauan indah terdengar di telinga

Angin menembus halus menembus kulit

Ku lihat awan seputih melati

Dan langit sebiru lautan samudra

Kini ku siap menghadapi hari yang baru dan indahnya bumi

4. Kebutuhan Cahaya

Karya : Lena latipah

Aku lemah tanpa cahaya

Entah tak ada apa apa dengan ilalang

Ia menghilang di bawa insan

Mereka serakan akan keindahan

Senja sudah di rebut, kini ilalang mereka bawa pulang

Kini, tinggal lili jingga di taman

Setidaknya ia menggantikan sosok cahaya senja

Pasalnya, ia terlahir di bantu cahaya

Tak mungkin lili tumbuh tanpa cahaya.

 

Puisi Sumpah Pemuda Yang Inspiratif Menyentuh

Puisi Sumpah Pemuda

Puisi Sumpah Pemuda – Di peringati pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Pengertian Hari Sumpah Pemuda ini merupakan moment paling penting bagi rakyat Indonesia sebagai pengingat bagi para pemuda dan pemudi ketika meraih kemerdekaan dari penjajah.

Semarak Hari Sumpah Pemuda dapat di rayakan dengan berbagai acara dan kegiatan lain, salah satunya mengadakan lomba membuat ataupun membaca puisi Sumpah Pemuda di sekolah maupun di desa.

Ada banyak contoh teks puisi Sumpah Pemuda yang bisa anda jadikan referensi. Mulai yang di buat sendiri hingga yang di kutip dari penyiar terkenal seperti WS Rendra hingga Chairil Anwar. Bagi anda yang mungkin bingung dan mencari inspirasi puisi Sumpah Pemuda, bisa simak artikel ini.

1. Puisi Karya Dewi Dee Lestari – Sumpah Abadi

Sumpah Abadi Ketika pemuda bersumpah Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya, melainkan Tanah Air-Nya Ketika pemudi bertekad, tekad yang bukan hanya kaumnya, melainkan segenap bangsanya.

Kekar gunung dan lembah, gemetar lautan dan pantai Bergetar jantung dan berdesir darah Ketika pemuda pemudi menyebrangi keberagaman Ketidaksamaan demi bersama bekerja Abadi bersumpah untuk Indonesia

2. Puisi Karya W.S Rendra – Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang

Tuhanku,

WajahMU membayangkan di kota terbakar

Dan firmanMU tergulis di atas ribuan

Kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapa

Tanah sepi kehilangan lelakinya

Bukannya benih yang di sebar di bumi subur ini

Tapi bangkai dan wajah mati yang sia sia

Apabila malam turun nanti

Sempurnalah sudah warna dosa

Dan mesiu kembali lagi bicara

Waktu itu, Tuhanku,

Perkenankan aku membunuh

Perkenankan aku menusuk sangurku

Malam dan wajahku

Adalah satu warna

Dosa dan nafasku

Adalah satu udara.

Puisi Sumpah Pemuda

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/contoh-puisi-pendek-tentang-alam/

3. Pusi Sumpah Pemuda

Di dalam perjalanan sejarah yang panjang,

Terkurir sebuah sumpah, takkan pernah padam.

Pemuda Pemudi bersatu dalam tekad yang kuat,

Bertekad mencapai kemerdekaan, oh begitu mati-mati

Tanggal dua puluh delapan Okober,

Tahun sebelas belas empat puluh lima,

Mereka berkumpul, tanpa pandangan bulan, tanpa warna.

Untuk Indonesia yang merdeka, bersatu dalam cinta.

Sumpah pemuda terucap dengan gagah dan bangga,

Janji suci yang mengikat, seperti semangat yang berkobar.

Berbagai suku, agama, budaya, bersatu dalam satu cinta,

Membentuk bangsa Indonesia, tanpa berbagi.

Di malam yang bersemangat, mereka berjanji setia,

Bersama sama berjuang, tanpa pamrih dan kepentingan.

Untuk kemerdekaan yang mereka rindukan,

Sebuah Indonesia yang merdeka, takkan pernah pupuskan.

Kini kita mengenang sumpah yang suci dan mulia,

Menggungah semangat, mengokohkan persatuan kita.

Berkarya dan berjuang, untuk bangsa dan negara tercinta,

Menghidupkan sumpah pemuda, takan pernah pudar.

Kumpulan Puisi Chairil Anwar Yang Menginspirasi

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Kumpulan Puisi Chairil Anwar – Chairil Anwar merupakan salah satu penyiar terkemuka di Indonesia. Semasa hidupnya, Chairil Anwar tercatat telah melahirkan 96 karya sastra, di mana 70 di antara nya adalah puisi.

Puisinya sendiri memiliki banyak tema, mulai dari percintaan , individualisme, eksistensialisme, hingga kematian. Tidak hanya itu, setiap puisi nya juga di susun dengan kata kata mendalam. Bila tertarik dengan puitisi serta memiliki makna yang mendalam. Bila tertarik dengan puisi-puisinya, simak kumpulan puisi puisi karya Chairil Anwar berikut ini.

Puisi Chairil Anwar

1. Cintaku Jauh Di Pulau

Cintaku jauh di pulau,

Gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bukan memancar,

Di leher ku kalungkan ole ole buat si pacar.

Angin membantu, laut terang, tapi terasa

Aku tidak akan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,

Di perasaan penghabisan segala maju

 

Ajal bertakhta, sambil berkata :

“Tujukan perahu ke pangkuan ku saja,”

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!

Perahu yang bersama kan merapuh!

 

Mengapa ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cinta ku?!

Manis ku jauh di pulau,

Kalau kuamati, dia mati iseng sendiri

 

2. Sajak Putih

Bersandar pada tari warna pelangi

Kau depan ku bertudung sutra senja

Di hitam matamu kembang mawar dan melati

Harum rambut mu mengalun bergelut senda

 

Sepi menyanyi

Malam dalam mendoa tiba

Meriak muka air kolam jiwa

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/10-puisi-populer-karya-penyair-legendaris-indonesia/

Dan dalam dadaku memerdu jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu

Menarik menari seluruh aku

 

Hidup dari hidup ku, pintu terbuka

Selama matamu bagiku meneduh

Selama kau darah mengalir dari luka

Antara kita mati datang tidak membelah

 

3. Rumah Ku

Rumah ku dari unggun timbun sajak

Kaca jernih dari luar segala nampak

Ku lari dari gedong lebar halaman

Aku tersesat tak dapat jalan

 

 

Kemah ku dirikan ketika sanja kala

Di pagi terbang entah kemana

 

Rumah ku dari unggun timbun sajak

Di sini aku berbini dan beranak

 

Rasanya lama lagi

Tapi datang nya datang

Aku tidak lagi meraih petang

 

Biar ber leleran kata manis madu

Jika menagih yang satu

 

4. Sebuah Kamar

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia.

Bulan yang menyinar ke dalam

mau lebih banyak tahu.

“Sudah lima anak bernyawa di sini,

Aku salah satu!”

 

Ibuku tertidur dalam tersendu,

Keramaian penjara sepi selalu ,

Bapaku sendiri terbaring jemu

Matanya menatap orang tersalib di batu!

 

Sekeliling dunia bunuh diri!

Aku minta adik lagi pada

Ibu dan Bapak ku, karena mereka berada

di luar ruangan : kamar begin,

3 x 4 m , terlalu sempit buat meniup nyawa!

10 Puisi Populer Karya Penyair Legendaris Indonesia

10 Puisi Populer – Tanggal 28 april di peringati sebagai Hari Puisi Nasional Setiap tahunnya di Indonesia. Hari Puisi Nasional ini di peringati sebagai bentuk penghargaan kepada Chairil Anwar, salah satu penyiar tanah air yang memiliki peran penting dalam perkembangan sastra Indonesia.

Memeriahkan peringatan Hari Puisi Nasional, berikut ini 10 puisi populer karya para penyair legendaris Indonesia

1. Aku – Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

2. Hujan Bulan Juni – Sapardi Djoko Darmono

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

3. Sajak Widuri Untuk Joki Tobing – W.S Rendra

Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir.
Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba.
Orang-orang miskin menentang kemelaratan.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu,
kerna wajahmu muncul dalam mimpiku.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu
karena terlibat aku di dalam napasmu.
Dari bis kota ke bis kota
kamu memburuku.
Kita duduk bersandingan,
menyaksikan hidup yang kumal.
Dan perlahan tersirap darah kita,
melihat sekuntum bunga telah mekar,
dari puingan masa yang putus asa.

4. Dalam Kemah – Goenawan Mohamad

Sudah sejak awal kita berterus terang dengan sebuah teori: cinta adalah potongan- potongan pendek interupsi-lima menit, tujuh menit, empat…. Dan aku akan menatapmu dalam tidur.

Apakah yang bisa bikin kau lelap setelah percakapan? Mungkin sebenarnya kita terlena oleh suara hujan di terpal kemah. Di ruang yang melindungi kita untuk sementara ini aku, optimis, selalu menyangka grimis sebenarnya ingin menghibur, hanya nyala tak ada lagi: kini petromaks seakan-akan terbenam. Jam jadi terasa kecil. Dan ketika hujan berhenti, malam memanjang karena pohon-pohon berbunyi.

Kemudian kau mimpi. Kulihat seorang lelaki keluar dari dingin dan asap nafasmu: kulihat sosok tubuhku, berjalan ke arah hutan. Aku tak bisa memanggilnya.

Aku dekap kamu.

Setelah itu bau kecut rumput, harum marijuana, pelan-pelan meninggalkan kita.

5. Herman – Sutardji Calzoum bachri

herman tak bisa pijak di bumi tak bisa malam di bulan
tak bisa hangat di matari tak bisa teduh di tubuh
gak bisa biru di lazuardi tak bisa tunggu di tanah
tak bisa sayap di angin tak bisa diam di awan
ga bisa sampai di kata tak bisa diam di diam tak bisa paut di mulut
tak bisa pegang di tangan takbisatakbisatakbisatakbisatakbisatakbisa

di mana herman? kau tahu?
tolong herman tolong tolong tolong tolong tolong tolong tolong

10 Puisi Populer

 

Baca Juga :  https://www.memefloristbali.com/kumpulan-puisi-chairil-anwar-yang-menginspirasi/

6. Ibu – Chairil Anwar

Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
dan bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu…

Ibu…
Aku sayang padamu…
Tuhanku….
Aku bermohon pada-Mu
Sejahterahkanlah dia
Selamanya…

7. Hatiku Selembar Daun – Sapardi Djoko Darmono

Hatiku selembar daun
Melayang jatuh di rumput
Nanti dulu
Biarkan aku sejenak terbaring di sini
Ada yang masih ingin kupandang
Yang selama ini senantiasa luput
Sesaat adalah abadi
Sebelum kausapu tamanmu setiap pagi

8. Sajak Matahari – W.S. Rendra

Matahari bangkit dari sanubariku
Menyentuh permukaan samodra raya
Matahari keluar dari mulutku
Menjadi pelangi di cakrawala
Wajahmu keluar dari jidatku
Wahai kamu, wanita miskin!
kakimu terbenam di dalam lumpur
Kamu harapkan beras seperempat gantang
Dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari
Mata mereka menyala
Tubuh mereka menjadi bara
Dan mereka membakar dunia
Matahari adalah cakra jingga
Yang dilepas tangan Sang Krishna
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu
Ya, umat manusia!

9. Dia dan Aku – Sitor Situmorang

Akankah kita bercinta dalam kealpaan semesta?
Bukankah udara penuh hampa ingin harga? –
Mari, Dik, dekatkan hatimu pada api ini
Tapi jangan sampai terbakar sekali

Akankah kita utamakan percakapan begini?
Bukankah bumi penuh suara inginkan isi? –
Mari, Dik, dekatkan bibirmu pada bisikan hati
Tapi jangan sampai megap napas bernyanyi

Bukankah dada hamparkan warna
Di pelaminan musim silih berganti
Padamu jua kelupaan dan janji

Akan kepermainan rahasia
Permainan cumbu-dendam silih berganti
Kemasygulan tangkap dan lari

10. Lukisan Berwarna – Joko Pinurbo

untuk Andreas dan Dorothea

Hujan beratus warna
tumpah di hamparan kanvas senja.

Pohon-pohon bersorak gembira
sebab dari ranting-rantingnya yang sakit
kuncup jua daun-daun beratus warna.

Burung-burung bernyanyi riang,
terbang riuh dari dahan ke dahan
dengan sayap beratus warna.

Dua malaikat kecil menganyam cahaya,
membentangkan bianglala
di bawah langit beratus warna.

Airmata beratus warna kautumpahkan
ke celah-celah sunyi
yang belum sempat tersentuh warna.

Itu tadi 10 Puisi Populer yang ditulis penyair Indonesia